Kemerdekaan yang Sejati

Yoh. 8:30–36

Kebebasan atau freedom adalah sesuatu yang sangat berharga, sehingga banyak orang rela mati demi kebebasan bangsanya. Para pahlawan memberikan jiwanya demi kemerdekaan negaranya. Film -- Braveheart -- menggambarkan secara dramatis perjuangan bangsa Scotland. Film ini sangat indah dan panjang, dan mendapatkan banyak Oscar. Meskipun banyak yang mengkritik film ini karena ada banyak hal yang tidak berdasarkan sejarah, tetapi kita bisa belajar banyak hal dari film ini. Di dalam film itu, William Wallace memimpin perjuangan bangsa Scotland, dan mengalahkan banyak musuhnya. Namun akhirnya, dia tertangkap dan dihukum mati. Musuhnya mengatakan, katakan satu kalimat saja -- surrender-, maka kamu tidak akan disiksa dan dihukum mati. Namun, dia tidak mengatakan "surrender", sehingga kepalanya ditarik ke atas dan kakinya ditarik ke bawah sampai mau putus semuanya. Dengan kesakitan yang luar biasa, akhirnya sepertinya dia akan mengatakan sesuatu. Raja musuhnya memerintahkan ikatannya dikendurkan sedikit, karena mungkin William akan mengatakan -- surrender -. Maka dengan nafas yang terakhir dia mengatakan satu teriakan -- freedom -, dan dengan kalimat itu dipenggallah kepalanya.

Kategori: 

Pertumbuhan Rohani, Kekhawatiran, dan Doa

Kebahayaan terbesar bukan hanya ketika kita berhadapan dengan berbagai tantangan atau ancaman yang terpampang secara nyata di depan mata kita. Kebahayaan terbesar pun bisa terjadi ketika kondisi terlihat baik-baik saja. Bukan hanya angin badai yang membahayakan kita, tetapi juga angin sepoi-sepoi basa yang bisa membuat kita mengantuk dan terjatuh karena hilangnya kewaspadaan kita. Banyaknya tantangan dan ancaman sering kali meningkatkan kewaspadaan kita, tetapi kestabilan justru bisa membuai kita dalam ketenangan dan akhirnya lupa untuk terus waspada dan berjuang. Hal ini berlaku juga di dalam kehidupan rohani kita. Hal inilah yang menjadi isi dari surat Paulus kepada jemaat Filipi. Kondisi spiritual jemaat Filipi sendiri berada dalam keadaan sehat: jemaat ini tidak dikritik seperti Korintus atau Galatia, dan mereka mendukung pelayanan Paulus, baik melalui doa maupun pemberian-pemberian yang menolong pelayanannya, termasuk seorang rekan, yaitu Epafroditus. Jemaat Filipi sedemikian dikasihi oleh Paulus sehingga Paulus menyebutnya "sukacitaku" dan "mahkotaku" (Filipi 4:1). Meskipun demikian, Paulus mengingatkan jemaat Filipi untuk tidak berpuas diri, beristirahat, dan tenang-tenang, karena Injil terlalu mulia, dan dunia begitu halus dan berbahaya. Ada beberapa pesan atau dorongan yang Paulus berikan kepada jemaat di Filipi.

Kategori: 

BLOG PESERTA PESTA - RIA INJIL MEI/JUNI 2020

1. Idul Yasri Koyongkam

Sebuah sukacita bagi saya karena bisa belajar bersama dengan rekan-rekan dari berbagai latar belakang denominasi gereja dan juga budaya yang berbeda. Saya secara pribadi melihat PESTA - RIA menjadi sangat kaya dengan semua perbedaan itu, yang kemudian disatukan dengan kebenaran Alkitab. Program yang berlangsung selama 2 bulan menjadikan hari-hari di rumah menjadi bermakna, karena bisa diisi dengan kelas yang berkualitas. Hal terpenting juga yakni saya kembali belajar dan mendalami 4 Kitab Injil dari sudut pandang yang berbeda. Tuhan kiranya menolong para pengurus PESTA agar bisa terus melaksanakan kelas seperti ini. Soli Deo Gloria.

Kelas PESTA PASKAH

Oleh: Cerry Senggetang

Mengikuti kelas Paskah membuat saya semakin kagum dengan karya penebusan Allah melalui Yesus Kristus. Sungguh bersyukur sebagai orang awam kami juga bisa belajar lebih dalam tentang Paskah. Mengikuti kelas ini semakin memperkokoh Iman Kristen, dengan arti dan makna Paskah yang sebenarnya.

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA