Bagaimana cara menafsirkan isi Alkitab dengan benar? Adakah prinsip-prinsip yang harus diikuti agar penafsiran kita tidak menyeleweng dari kebenaran yang Allah inginkan?
Kabar baik untuk kita semua!
SABDA Ministry Learning Center (MLC) membuka kelas "Hermeneutika Untuk Awam" (HUA) untuk membekali setiap orang percaya, terutama orang awam, agar dapat menafsir Alkitab dengan benar dan bertanggung jawab.
Puji Tuhan, bisa mengikuti DAL dengan baik dari awal sampai akhir. Proses memahami Alkitab, apalagi doktrin Alkitab menurut saya adalah hal yang penting dalam kekristenan karena menjadi fondasi dari seluruh bangunan iman, kasih dan pengharapan. Secara pribadi, saya mengapresiasi modul DAL yang disiapkan dengan baik. Saya kira kalau modul ini dibaca dan dipahami akan sangat membantu setiap orang yang mau belajar Alkitab terkait kanonisasi, iluminasi, inspirasi, dan transmisi Alkitab sebagai firman Allah.
Bersyukur pada Tuhan, dapat menyelesaikan sesi ini, dengan keterbatasan yang ada, akhirnya semua dapat terselesaikan. Terima kasih untuk setiap hamba-hamba Tuhan yang sudah menyediakan waktu, tenaga, untuk merealisasikan sesi ini dengan baik, kami peserta terberkati oleh bahan-bahan diskusi ini, lebih dari masalah mengetahui saja (tambah pengetahuan), tetapi sungguh melengkapi untuk bertumbuh, berbuah, dan berakar dalam keyakinan yang sudah tertanam. Demikian kiranya yang dapat saya sampaikan.
Kita semua tahu bahwa kitab suci adalah hal yang paling penting bagi setiap penganut agama di dunia. Kitab suci dianggap sebagai justifikasi atas kebenaran yang mereka yakini. Masing-masing mengeklaim bahwa kitab sucinya adalah jalan menuju kebenaran yang sejati. Di antaranya, ada tiga agama besar yang mengeklaim bahwa kitab sucinya berasal dari Allah, atau lebih tepatnya, diwahyukan langsung oleh Allah. Sebagian dari para pembaca mungkin sudah tahu tiga agama besar ini, yaitu Yahudi, Islam, dan Kristen.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA
