Mimpi Daniel dan Penglihatan Empat Binatang
Penglihatan Daniel tentang Empat Binatang Buas
Pelajaran kita kali ini adalah bagian Alkitab yang luar biasa tentang masa lalu dan masa depan. Saya harus mengakui bahwa terkadang sungguh menakjubkan apa yang kita temukan di dalam Alkitab. Ketika pertama kali kita menjadi orang percaya kepada Kristus, kita mungkin berpikir bahwa Alkitab adalah tentang keselamatan, pengampunan dosa, dan masuk surga. namun, ketika kita mulai membaca dan mempelajarinya, kita menemukan banyak hal dalam Alkitab yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Ketika kita belajar, carilah untuk menemukan hal-hal yang tidak terduga. Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri, mengapa Allah memberikan Alkitab kepada Anda dan apa yang Dia ingin Anda ketahui? Ada banyak jawaban untuk pertanyaan itu. Bukan hanya karena kita adalah orang berdosa, dan Kristus telah mati untuk dosa-dosa kita sehingga kita dapat diampuni dan masuk surga. Ada lebih dari itu. Izinkan saya memberikan beberapa alasannya.
Dalam Keluaran 8:9-10, kita menemukan bahwa Allah ingin Firaun tahu bahwa tidak ada yang seperti Allahnya Musa. Atau dengan kata lain, tidak ada yang seperti Allah kita. Firaun memiliki banyak ilah. Salah satu alasan tulah-tulah itu terjadi adalah agar Firaun tahu bahwa tidak ada ilah yang seperti Allah kita. Semua ilah lain adalah setan. Meskipun mereka mungkin melakukan hal-hal yang tampaknya ajaib, mereka hanyalah setan. Tidak ada ilah yang seperti Allah kita.
Dalam Keluaran 9:29, kita diberitahu bahwa bumi adalah milik Tuhan. Tuhan ingin kita mengetahui bahwa bumi adalah milik-Nya; Dialah pememiliknya! Kita perlu mengingat hal ini ketika berpikir tentang perubahan iklim dan lingkungan, bahwa Tuhan memegang semuanya di bawah kendali-Nya. Kita membaca dalam kitab-kitab nabi besar dan kecil bahwa Tuhan mengendalikan cuaca. Beberapa orang percaya bahwa mereka dapat melakukan sesuatu untuk mengendalikan cuaca, tetapi Tuhanlah yang memegang kendali.
Atau bagaimana dengan Yesaya 43:8-10? Di sana kita diberitahu bahwa Allah memberikan nubuat kepada kita agar kita dapat mengetahui dan percaya bahwa Dia adalah Allah dan memahami siapa Dia.
Dalam Matius 9:6, Yesus melakukan sebuah mukjizat. Dia menyembuhkan seorang lumpuh, dan berkata: "Akan tetapi, supaya kamu dapat mengetahui bahwa di bumi Anak Manusia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa." Matius 9:6 (AYT) Dia ingin kita tahu bahwa Dia memiliki otoritas untuk mengampuni dosa.
Dalam Yohanes 10:38, kita diberitahu bahwa Yesus ingin kita mengetahui bahwa Allah Bapa tinggal di dalam Yesus, dan Dia berada di dalam Bapa. Nah, satu-satunya cara agar hal itu bisa terjadi adalah jika mereka adalah satu dan sama. Mereka adalah Tritunggal -- sesuatu yang sulit kita pahami. Alkitab mengajarkannya, jadi kita harus memercayainya.
Dalam Yohanes 20:30, kita diberitahu bahwa "masih banyak tanda ajaib lain yang dilakukan Yesus di depan murid-murid-Nya" (Yohanes 20:30, AYT)
Para murid bersama dengan Yesus ketika Dia melakukan banyak mukjizat. Kita diberitahu oleh Yohanes di akhir ayat 30 bahwa "tidak semuanya tertulis dalam kitab ini." Ayat 31 adalah ayat yang saya ingin Anda lihat. Di sana dikatakan, "Akan tetapi, semua ini ditulis supaya kamu percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah, dan supaya melalui kepercayaanmu itu, kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya." Yohanes 20:31 (AYT)
Jadi, apakah salah satu alasan mengapa Kitab Suci diberikan kepada kita? Supaya kita percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias, dan bahwa Dia adalah Anak Allah. Kita telah menemukan dalam pembacaan kitab-kitab lainnya bahwa hal itu berarti Dia adalah makhluk yang ilahi, Dia adalah Allah sendiri.
"Dan, tidak ada keselamatan di dalam siapa pun lainnya karena tidak ada nama lain di bawah langit diberikan di antara manusia yang oleh nama itu kita dapat diselamatkan." Kisah Para Rasul 4:12 (AYT) Dosa-dosa kita hanya dapat diampuni melalui Yesus! Itulah beberapa alasan mengapa Kitab Suci diberikan kepada kita.
Daniel mengejutkan kita karena memberi tahu kita bahwa ada alasan lain mengapa Allah memberikan Alkitab kepada kita. Mari kita buka Daniel 2:28. Daniel pasal 2 adalah sebuah mimpi tentang sebuah patung yang diberikan kepada Raja Nebukadnezar. Patung itu adalah tentang masa depan. Dalam ayat 28 kita diberitahu tentang hal ini:
"Akan tetapi, ada Allah di surga yang menyingkapkan rahasia-rahasia itu ..." (Daniel 2:28a, AYT)
Allah menyingkapkan misteri. Paulus berbicara tentang banyak misteri yang Allah ungkapkan. Perhatikan apa yang dikatakan oleh lanjutan ayat di atas:
"... dan memberitahukan kepada Raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi di masa depan. Inilah mimpi dan penglihatan-penglihatan dalam pikiranmu, yang engkau dapatkan di tempat tidur." Daniel 2:28b (AYT)
Daniel berkata, "Allah telah memberitahukan kepadamu, ya Raja, tentang apa yang akan terjadi di masa depan, tentang apa yang akan terjadi di masa depan." Ketika Anda terus membaca pasal ini, Anda akan mengetahui alasan Allah melakukan hal ini karena Nebukadnezar ingin mengetahui tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Setiap kali saya membacanya, saya kagum dengan fakta bahwa Raja Nebukadnezar tidak percaya kepada Allah yang benar. Sang raja menyembah Marduk bersama dengan dewa-dewa lainnya. Dia adalah seorang penyembah berhala, bukan orang yang menyembah Allah yang benar. Namun, di ayat ini kita melihat bahwa Allah memberikan kepada seorang penyembah berhala yang tidak percaya ini sebuah pandangan tentang masa depan -- sebuah mimpi yang Anda dan saya pasti ingin memilikinya. Akan tetapi, Allah memilih untuk memberikannya kepada Nebukadnezar. Allah melakukan hal itu karena Allah ingin agar Nebukadnezar mengetahui masa depan. Allah memaparkan semuanya dan memberitahukan kepadanya apa yang akan terjadi.
Lihatlah Daniel 9:22. Kita diberitahu bahwa "Lalu, dia memberi pengertian kepadaku ..." (Daniel 9:22a, AYT) Malaikat Gabriel dalam ayat 22 berkata: "...dan berbicara kepadaku dengan berkata, 'Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi dan pengertian kepadamu. Pada saat kamu mulai menyampaikan permohonan, suatu firman keluar, dan aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab kamu sangat dikasihi.'" (Daniel 9:22b-23a, AYT)
Daniel menginginkan penjelasan tentang sebuah topik yang muncul dalam ayat 2 dari pasal ini. Hal itu adalah tentang Yeremia dan nubuat-nubuatnya mengenai tujuh puluh tahun pembuangan. Sebagai jawabannya, Allah mengutus malaikat-Nya, Gabriel, untuk memberi tahu Daniel tentang hal itu karena Allah ingin Daniel mengetahuinya. Perhatikanlah tentang apa jawabannya. Bukan tentang Yesus atau rencana Allah bagi keselamatan manusia. Bukan juga tentang apakah Anda akan masuk surga atau neraka. Jawaban itu adalah informasi tentang masa depan, sehingga Anda dan Daniel dapat mengetahuinya.
Jika Anda membaca Daniel 7:19, Anda akan menemukan hal lain yang diberitahukan kepada Daniel. Ayat 19 dari pasal 7 mengatakan,
"Sesudah itu, aku ingin mengetahui arti sebenarnya dari binatang keempat, yang tampak berbeda dari semua binatang yang lain, yang sangat menakutkan, bergigi besi, dan kukunya dari tembaga, yang melahap dan meremukkan serta menginjak sisanya dengan kakinya." (Daniel 7:19, AYT)
Akhirnya informasi itu diberikan kepadanya. Daniel terus ingin mengetahui detail tentang masa depan dan Tuhan memberinya informasi tersebut.
Tujuan dari Daniel 7
Jika Anda pernah bertanya-tanya apa tujuan dari Daniel 7 atau mengapa kita harus tertarik dengan Daniel 7, ini hanya untuk informasi. Alasan Allah memberikan Daniel pasal 7 kepada kita adalah agar kita dapat mengetahui masa depan dunia. Ada alasan lain untuk itu: agar kita dapat terhibur dan memiliki harapan tentang masa depan kita. Daniel menyatakan bahwa Allah mengasihi kita, ingin menghibur kita, dan memberi kita pengharapan. Daniel ingin tahu tentang masa depannya, dan dalam prosesnya, kita juga ingin tahu tentang masa depan kita. Mari kita buka Daniel 7:1, bagian yang akan kita bahas. Dalam ayat 1 kita membaca:
"Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel, Daniel mendapat mimpi dan penglihatan-penglihatan dalam pikirannya saat berada di tempat tidurnya. Lalu, dia menuliskan mimpi itu dan menceritakan garis besarnya." (Daniel 7:1, AYT)
Detail pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa dia berkata, "Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar." Dia bermimpi pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar. Tanggalnya adalah tahun 556 SM, yaitu pada awal pemerintahan raja terakhir Kekaisaran Neo-Babel, Nabonidus. Ini bukan Raja Nebukadnezar. Belsyazar adalah putra mahkota, yang ditinggalkan di Babel, dan Nabonidus pergi ke Arab Saudi. Sebagian besar sejarawan setuju bahwa dia membangun penyembahan dewa bulan di sana. Hal ini membawa kita kembali ke Daniel 4 pada waktunya karena pasal 5 adalah bagian ketika kita mengetahui bahwa Belsyazar melihat tulisan tangan di tembok, dan kekaisarannya jatuh ke tangan Kekaisaran Media-Persia. Peristiwa-peristiwa dalam Daniel 7 terjadi di antara Daniel 4 dan 5, tetapi karena ini adalah bagian dari bagian mimpi dan penglihatan, maka ditempatkan di akhir kitab Daniel. Saya pikir penting untuk memahami dengan tepat tentang apa pasal ini dan di mana peristiwa-peristiwanya sesuai dengan waktunya. Hal ini terjadi pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, dan membawa kita kembali ke masa lalu.
Daniel sedang berada di tempat tidurnya, dalam mimpinya dia melihat penglihatan-penglihatan tentang aktivitas yang terjadi. Dia kemudian menuliskan mimpinya, memberikan ringkasannya, tetapi tidak memberikan semua detailnya kepada kita. Beberapa dari kita sangat menyukai detail. Sebagian dari kita tidak. Dalam Daniel 12:8-9, Daniel memberi tahu kita mengapa dia hanya memberikan ringkasannya saja.
"Aku mendengar, tetapi aku tidak memahaminya. Kemudian, aku bertanya, 'Ya, Tuanku, apakah kesudahan dari segala hal ini?' Dia menjawab, 'Pergilah, Daniel! Sebab, firman ini tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.'" (Daniel 12:8-9, AYT)
Daniel diperintahkan untuk tidak menceritakan semuanya. Mungkin itulah alasan mengapa Daniel tidak memberi tahu kita semuanya, hanya gambaran besarnya saja.
Empat Binatang dalam Daniel 7
Sekarang, dia menceritakan ringkasan dari penglihatan tersebut. Ayat 2-3 mengatakan:
"Daniel berkata, 'Aku melihat dalam penglihatanku pada malam hari, tampaklah keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Dan, keempat binatang besar muncul dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.'" 9Daniel 7:2-3, AYT)
Apakah Anda memerhatikan berapa kali angka empat muncul dalam ayat-ayat ini? Angka empat adalah simbol bumi yang Anda temukan di seluruh Alkitab. Sebagai contoh, perhatikan Mazmur 107:3. Di sana Anda akan menemukan angka empat merujuk pada timur, barat, utara, dan selatan. Jika Anda membaca Kisah Para Rasul 11:5, Anda akan menemukan hal yang sama. Ada empat hubungan yang berbeda di bumi: timur, barat, utara dan selatan. Dalam Wahyu 7:1, ada dua referensi yang berbeda tentang empat. Keduanya berhubungan dengan malaikat. Ini terjadi setelah enam meterai yang pertama. Ayat 1 mengatakan:
"Setelah itu, aku melihat empat malaikat berdiri di empat penjuru bumi." (Wahyu 7:1a, AYT)
Apakah Anda memperhatikan angka empat? Empat malaikat, empat sudut.
"menahan keempat angin bumi." (Wahyu 7:1b, AYT)
Masih ada empat lagi.
"supaya tidak ada yang bertiup di darat, di laut, ataupun di pohon-pohon." (Wahyu 7:1c, AYT)
Sungguh menakjubkan, semua angka empat yang muncul dalam ayat ini. Ayat 2 mengatakan:
"Kemudian, aku melihat malaikat lain muncul dari tempat terbitnya matahari, dengan membawa segel dari Allah yang hidup. Ia berseru dengan suara keras kepada keempat malaikat yang telah diberi kuasa untuk merusak bumi dan laut tadi." (Wahyu 7:2, AYT)
Penting untuk melihat bahwa keempat malaikat itu akan merusak bumi dan laut. Sekali lagi, angka empat berhubungan dengan bumi. Jadi, jika kita kembali ke Daniel 7, kita diberitahu bahwa ada empat binatang buas yang muncul dari laut, berbeda satu sama lain. Sekali lagi, angka empat berhubungan dengan bumi. Ketika dikatakan "dari laut," jika Anda kembali ke Wahyu 17:1, Anda akan menemukan bahwa itu sebenarnya berbicara tentang "air." Di situ dikatakan:
'Kemudian, satu dari tujuh malaikat yang memegang tujuh cawan itu mendekat dan berbicara kepadaku, katanya, 'Kemarilah, aku akan menunjukkan kepadamu hukuman untuk pelacur besar itu, yang duduk di atas banyak air.'" (Wahyu 17:1, AYT)
Ini berbicara tentang seorang pelacur yang duduk di atas air. Ketika Anda membaca kitab Wahyu, pernahkah Anda bertanya-tanya tentang arti dari beberapa istilah ini? Ayat 15 menyatakan apa yang dimaksud dengan "air". Di sana dikatakan:
"Kemudian, malaikat itu berkata kepadaku, 'Air yang kamu lihat, yang di atasnya pelacur itu duduk, adalah masyarakat, orang banyak, bangsa, dan bahasa.'" (Wahyu 17:15, AYT)
Air melambangkan manusia. Wahyu menafsirkan dirinya sendiri dan menolong kita untuk memahami kitab Daniel. Jika Anda memelajari kitab Daniel dan kitab Wahyu, Anda dapat memahami apa yang sedang terjadi di dalam kitab Wahyu. Apa maksudnya? Perairan merujuk kepada manusia, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa. Lautan adalah air dan manusia. Kemudian kita diberitahu dalam ayat 3:
"Dan, keempat binatang besar muncul dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain." (Daniel 7:3, AYT)
Itulah yang dilihat dan dibicarakan oleh Daniel. Pertanyaannya, apakah keempat binatang buas itu? Lihatlah ke depan pada ayat 15. Kita akan langsung masuk ke bagian penafsiran, yang akan kita bahas lebih mendalam melalui pelajaran ini. Akan tetapi, saya hanya ingin membaca ayat 15 dan 16 agar Anda tahu siapa empat binatang besar itu. Di sini dikatakan:
"Maka aku, Daniel, rohku tertekan di dalam aku, dan penglihatan-penglihatan dalam pikiranku menggelisahkan aku. Aku mendekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan bertanya." (Daniel 7:15-16a, AYT)
Daniel ingin tahu apa yang sedang terjadi, jadi dia bertanya dan diberi tahu. Dia ingin tahu arti sebenarnya dari semua ini,
"'Aku mendekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan bertanya kepadanya tentang arti sebenarnya dari semua ini. Lalu, dia berkata kepadaku dan memberitahukan makna dari hal-hal itu: 'Binatang-binatang besar yang empat ekor itu adalah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi.'" (Daniel 7:16a-17, AYT)
Siapakah keempat binatang buas itu? Mereka adalah empat raja. Kita telah melihat bahwa jika Anda berbicara tentang seorang raja, dia memiliki kerajaan tertentu. Jadi, ketika Anda berbicara tentang Raja Nebukadnezar, Anda memahami bahwa dia memerintah Kekaisaran Babel. Secara teknis, itu adalah Kekaisaran Neo-Babel. Jadi, ketika Anda berbicara tentang empat binatang buas, Anda berbicara tentang empat kekaisaran. Daniel diberitahu dalam ayat 3 bahwa ada empat kerajaan besar yang muncul dari laut dan masing-masing mewakili orang-orang di kerajaan tertentu. Mereka berbeda satu sama lain.
Kekaisaran Babel
Sekarang ayat 4 memberi kita binatang buas yang pertama. Dikatakan:
"Yang pertama seperti singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut. Ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan hati manusia diberikan kepadanya." (Daniel 7:4, AYT)
Ada banyak rincian dalam ayat ini. Rincian pertama adalah bahwa binatang itu seperti singa. Izinkan saya memberi tahu Anda mengapa binatang ini adalah Kekaisaran Babel. Petunjuk pertama adalah bahwa binatang itu seperti singa. Jika Anda dapat melihat reruntuhan Babel, Anda akan melihat singa-singa berbaris di tembok-tembok di kota Babel. Setidaknya ada 120 singa yang kita ketahui, di tembok-tembok Babel, di istana, dan di sepanjang jalan pawai yang terbentang kira-kira setengah mil mulai dari Gerbang Ishtar. Yang menakjubkan dari gerbang ini adalah banyaknya singa yang ada di gerbang tersebut. Singa adalah simbol dari Kekaisaran Babel! Jadi, ketika Daniel diberitahu bahwa yang pertama adalah seperti singa, itu adalah petunjuk pertama bahwa binatang itu melambangkan kekaisaran Babel, dan rajanya adalah Nebukadnezar. Pada saat itu, Nebukadnezar telah mati. Dalam Yeremia 50:17, Tuhan menghubungkan singa dan kerajaan Babel. Jadi, ada hubungan historis antara kekaisaran ini dan lambang singa. Lambang ini juga termasuk Kekaisaran Asyur, karena singa juga merupakan simbol umum untuk Kekaisaran Asyur. Deskripsi itu juga menyebutkan bahwa singa itu memiliki sayap elang. Di istana Babel, ada banyak representasi singa bersayap. Pada titik ini, jelas bahwa dia sedang berbicara tentang Kekaisaran Babel. Daniel pasti tahu tentang singa-singa itu, dan dia pasti tahu tentang singa-singa bersayap, karena dia masih tinggal di kota Babel. Belsyazar adalah putra mahkota di Babel, dan Nabonidus masih menjadi raja yang sah di kekaisaran itu. Pesannya adalah bahwa Babel masih ada. Kota itu belum dihancurkan. Singa-singa bersayap ada di sana, dan Daniel membuat hubungan antara simbol singa-singa itu dengan kota tersebut. Dia tahu bahwa ini merujuk pada Kekaisaran Babel.
Singa Bersayap di Istana di Susa, Iran
Kemudian kita diberitahu bahwa sayapnya dicabut, "Ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan hati manusia diberikan kepadanya." Anda mungkin bertanya-tanya apa yang bisa diwakili oleh hal itu. Jika Anda ingat dari kitab Daniel pasal 4, Raja Nebukadnezar dipermalukan dan dibuat menjadi seperti binatang. Setelah beberapa waktu, dia disembuhkan dan berjalan tegak kembali. Pikirannya dipulihkan sehingga "hati manusia diberikan kepadanya."
Kekaisaran Babel pada awalnya dimulai dengan ukuran yang kecil dan kemudian bertumbuh pesat menjadi kekaisaran yang besar. Dengan sangat cepat pada tahun 622 SM, Kekaisaran Asyur dikalahkan oleh Kekaisaran Neo-Babel di Nipore [fonetik] yang terletak di sebelah tenggara Babel. Kemudian, Kekaisaran Mesir membuat aliansi dengan Kekaisaran Asyur, dan mereka mencoba mengalahkan Kekaisaran Neo-Babel. Raja Nebukadnezar datang melawan aliansi tersebut pada tahun 605 SM dalam dua pertempuran yang berbeda. Yang pertama di Karkemis, dan kemudian yang kedua di Hamat. Dia mengalahkan Kekaisaran Asyur dan Kekaisaran Mesir. Hal ini memungkinkan Raja Nebukadnezar untuk memperluas kekaisarannya dari Babel sampai ke bagian selatan Turki, dan kemudian turun ke Mesir. Akibatnya, kekaisaran ini memiliki wilayah yang sangat besar! Ketika ayat ini menggambarkan singa bersayap, sayap menggambarkan bahwa Nebukadnezar menaklukkan wilayah itu dengan cepat. Itu adalah kesaksian sejarah yang mengukuhkan. Selama periode tujuh tahun berikutnya, tentara Neo-Babel tidak memperluas kekaisaran seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini berhubungan dengan apa yang terjadi pada Raja Nebukadnezar dalam Daniel 7:5 yang memperkenalkan kekaisaran berikutnya.
Kekaisaran Medo-Persia
Ayat 5 mengatakan,
"Lalu, tampaklah seekor binatang lain, yang kedua, seperti seekor beruang. Ia berdiri pada satu sisi, dan terdapat tiga tulang rusuk dalam mulutnya di antara giginya. Demikianlah dikatakan kepadanya, ‘Bangunlah, makanlah daging yang banyak." (Daniel 7:5, AYT)
Salah satu alasan kita mengetahui bahwa yang dimaksud dalam ayat itu adalah Kekaisaran Medo-Persia adalah karena kita diberitahu bahwa ada satu pihak yang dibangkitkan. Kita tahu dari sejarah bahwa Kekaisaran Persia mendominasi Kekaisaran Media-Persia. Yang cukup menarik, sejarah memberi tahu kita bahwa Kekaisaran Persia pada awalnya membuat aliansi dengan Kekaisaran Babel dalam upaya untuk mengalahkan Media. Ketika bangsa Media melihat Kekaisaran Persia datang melawan mereka, pasukannya membelot dan membuat aliansi dengan Koresh Agung, yang merupakan raja Kekaisaran Persia. Dari sana, mereka mengalahkan tiga kekaisaran lainnya: Kekaisaran Lydia pada tahun 546 SM, Kekaisaran Babel pada tahun 539 SM (yang diceritakan dalam kitab Daniel pasal 5), dan kemudian Kekaisaran Mesir pada tahun 525 S.M. Ketiga kekaisaran ini adalah tiga tulang rusuk. Ayat 5 mengatakan, "terdapat tiga tulang rusuk dalam mulutnya di antara giginya. Demikianlah dikatakan kepadanya, 'Bangunlah, makanlah daging yang banyak.'" Ini memberi kita petunjuk yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi Kekaisaran Media-Persia sebagai kerajaan berikutnya.
Ini sungguh luar biasa, karena nubuat ini diberikan sebelum kejatuhan Kekaisaran Babel ke tangan Kekaisaran Media-Persia. Ayat 5 memberikan nubuat yang belum digenapi, dan kita melihat dalam Daniel bahwa nubuat itu telah digenapi.
Kekaisaran Yunani
Ayat 6 adalah kekaisaran berikutnya. Kekaisaran Yunani muncul sebagai hasil dari upaya Aleksander Agung. Awalnya, wilayah Kekaisaran Yunani hanyalah di daratan Yunani dan daerah sekitarnya. Melalui penaklukannya yang sangat cepat, Aleksander Agung memperluas kekaisaran ini hingga ke India, sampai ke Palestina dan Mesir. Urutannya adalah Palestina terlebih dahulu, Mesir berikutnya, dan kemudian sampai ke India. Sejarah mengatakan bahwa Aleksander Agung ingin melanjutkan penaklukannya, tetapi pasukannya memberontak sehingga tidak mungkin untuk melanjutkannya. Aleksander Agung meninggal dalam usia usia tiga puluh tiga tahun. Penaklukannya yang terkenal itu dicapai hanya dalam waktu sepuluh tahun. Sekarang lihatlah ayat 6. Di situ dikatakan:
"Sesudah itu, aku melihat dan tampaklah seekor binatang yang lain, seperti macan tutul yang memiliki empat sayap burung pada punggungnya. Binatang itu berkepala empat dan kepadanya diberikan kekuasaan." (Daniel 7:6, AYT)
Ini adalah ekspansi wilayah yang luar biasa dalam periode sepuluh tahun -- sungguh fenomenal. Simbol untuk Aleksander dalam ayat 6 adalah "seperti macan tutul," salah satu makhluk tercepat di bumi. Hewan darat yang tercepat adalah cheetah, dengan kecepatan lari hingga 70 mil per jam. Namun, macan tutul juga termasuk hewan yang memiliki kecepatan yang luar biasa dengan kecepatan lari hingga 60 mil per jam. Kita membaca dalam ayat 6 ini bahwa macan tutul ini memiliki sayap, suatu ungkapan yang menunjukkan bahwa hewan ini memiliki kecepatan yang luar biasa. Jadi, Kekaisaran Yunani ini dilambangkan dengan macan tutul bersayap, karena berkembang dengan sangat cepat, itulah intinya.
Sekarang kita akan membahas keempat kepala tersebut. Dari sejarah Yunani, kita memahami bahwa Aleksander Agung memiliki empat jenderal. Setelah Aleksander Agung wafat, Kekaisaran Yunani dibagi di antara keempat jenderal ini. Lysimachus merebut Trakia dan Asia Kecil. Cassander merebut Yunani dan Makedonia. Seleukus merebut wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Suriah, Babel, dan India. Ptolemeus merebut Palestina dan Mesir. Kekaisaran Aleksander Agung dibagi menjadi empat bagian. Jadi, ketika kita diberitahu bahwa kekaisaran itu memiliki empat kepala dan kekuasaan diberikan kepadanya, tidak diragukan lagi bahwa penglihatan itu berbicara tentang kekaisaran Yunani.
Kekaisaran Aleksander Agung yang Terbagi Dua
Kekaisaran Romawi
Ayat 7 menyebutkan binatang yang ke keempat:
"Setelah itu, aku melihat dalam penglihatan pada malam itu, tampaklah seekor binatang keempat, yang menakutkan, dahsyat, dan sangat kuat. Ia mempunyai gigi besi yang besar. Ia melahap dan meremukkan serta menginjak-injaknya, lalu menginjak-injak sisanya dengan kakinya. Ia berbeda dengan semua binatang yang sebelumnya, dan ia memiliki sepuluh tanduk." (Daniel 7:7, AYT)
Sejauh yang kita ketahui, Kekaisaran Romawi adalah kekaisaran yang berkuasa paling lama, yakni hampir selama 1.500 tahun. Wilayahnya membentang dari Britania Raya hingga ke Spanyol, bahkan sampai ke Kekaisaran Babel. Wilayahnya terus meluas hingga ke Mesir, membentang ke arah barat, termasuk bagian utara Afrika, dan berkuasa selama 1.500 tahun. Ini adalah gambaran yang bagus tentang Kekaisaran Romawi yang mengerikan dan menakutkan.
Daniel kemudian diberitahu makna dari kesepuluh tanduk itu. Lihatlah ayat 24:
"Kesepuluh tanduk itu adalah sepuluh orang raja yang muncul dari kerajaan itu." (Daniel 7:24a, AYT)
Sekarang kita tahu bahwa sepuluh tanduk adalah sepuluh raja. Ini sangat penting. Sebelumnya kita telah diberitahu bahwa keempat binatang buas itu adalah empat raja. Lalu sebuah kekaisaran yang dibagi menjadi empat kerajaan. Dan sekarang, kita diberitahu bahwa ada sepuluh tanduk yang terhubung dengan kerajaan yang asli. Hal ini menyiratkan adanya penataan ulang besar-besaran di dalam kerajaan yang asli. Kerajaan itu sekarang diperintah oleh sepuluh raja. Dalam Daniel pasal 2, kita belajar tentang patung yang memiliki kaki dari besi dan kaki dari tanah liat dan besi. Kesepuluh jari kaki tersebut mewakili versi masa depan dari Kekaisaran Romawi. Beberapa ahli Alkitab mengajarkan bahwa ini berarti Kekaisaran Romawi yang dihidupkan kembali. Saya tidak suka menggunakan terminologi itu. Cara yang lebih baik untuk menggambarkan kekaisaran masa depan ini adalah bahwa kekaisaran ini akan mencakup wilayah lama bekas Kekaisaran Romawi. Saya percaya itu adalah deskripsi yang lebih tepat. Ini adalah kekaisaran masa depan yang akan mencakup wilayah lama. Apa pun bentuknya akan terungkap di masa depan. Ini mungkin sebuah kekalifahan.
Jika kita membandingkan Daniel 2 dengan Daniel 7, kita akan menemukan perbandingan yang sangat menarik. Kepala emas pada patung Daniel di pasal 2 adalah singa bersayap di Daniel 7. Keduanya merujuk pada Kekaisaran Babel. Peti perak dalam Daniel pasal 2 adalah kerajaan kedua. Dalam Daniel pasal 7, kita diberitahu bahwa itu adalah beruang berpunuk. Keduanya mewakili Kekaisaran Media-Persia. Dalam Daniel pasal 2, kita melihat pinggang dari tembaga. Dalam Daniel pasal 7, itu adalah macan tutul bersayap. Baik pinggang tembaga maupun macan tutul bersayap merujuk pada kekaisaran Yunani. Dalam Daniel pasal 2, kita melihat kaki-kaki besi. Dalam pasal 7, itu adalah binatang yang menakutkan dan mengerikan. Keduanya merujuk pada Kekaisaran Romawi. Daniel 2 menggambarkan kaki dari besi dan tanah liat dengan sepuluh jari -- atau kita menafsirkannya sebagai sepuluh jari kaki. Dalam pasal 7, kita diberitahu bahwa itu adalah sepuluh raja, dan keduanya adalah versi masa depan dari sebuah kerajaan. Jika Anda tertarik untuk mengetahui mengapa lambang merujuk pada kerajaan masa depan, saya mendorong Anda untuk menyimak pesan-pesan dari Daniel pasal 2. Kami mengambil empat pesan untuk menjelaskan alasan mengapa kami percaya bahwa sepuluh raja atau sepuluh jari kaki adalah versi masa depan dari sebuah kerajaan. Penting bagi kita untuk memahaminya sebagai sesuatu yang terjadi di masa depan -- jika tidak, hal itu pasti telah terjadi. Jika sudah terjadi, kita akan mengalami masalah dalam ayat-ayat berikutnya. Kita akan segera membahasnya sebentar lagi.
Apa yang kita miliki sekarang adalah dua potret yang berbeda tentang masa depan. Baik Daniel pasal 2 dan 7 memberikan informasi tentang masa depan. Daniel 2 seperti gambaran besarnya. Daniel 7 memberikan gambaran kedua dengan banyak detail di dalamnya. Pelajaran ini menjelaskan gambaran besarnya. Kami menghubungkan keduanya sehingga Anda dapat melihat bahwa keduanya menggambarkan peristiwa yang sama. Pelajaran selanjutnya akan memberikan banyak rincian yang tidak diberikan kepada kita dalam pasal 2. Sebagai contoh, pelajaran ini akan membahas tentang Antikristus, Pengangkatan, dan Kedatangan Kristus yang kedua kali. Namun sekarang, mari kita lanjutkan dengan tinjauan umum.
Garis Besar Nubuat Daniel
Tanduk Kecil
Ayat 8:
"Pada saat aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampaklah sebuah tanduk lain yang kecil muncul di antaranya, dan ketiga tanduk pertama tercabut di hadapannya." (Daniel 7:8a, AYT)
Ketika kesepuluh raja itu memerintah, seorang raja lain berkuasa. Kita diberitahu bahwa:
"Lalu, tampaklah pada tanduk itu ..." (Daniel 7:8b, AYT)
Yaitu, seorang raja, atau kekaisaran, atau bangsa...
"... terdapat mata seperti mata manusia, dan sebuah mulut yang mengucapkan kesombongan." (Daniel 7:8c, AYT)
Saya menyebutnya "tanduk yang menyombongkan diri." Ayat 9:
"Sementara aku terus melihat,
takhta-takhta diletakkan,
kemudian duduklah Yang Lanjut Usianya.
Pakaian-Nya seputih salju
dan rambut di kepala-Nya bersih seperti bulu domba.
Takhta-Nya dari nyala api,
dengan roda-rodanya dari api yang berkobar."
(Daniel 7:9, AYT)
Saya sangat menyukai deskripsi tersebut! Rambut di kepala-Nya adalah bulu domba murni, dan jubah atau pakaian-Nya bagaikan salju putih. Pikirkanlah hal ini sejenak. Yang Lanjut Usianya sedang duduk, dan Dia berpakaian putih. Rambut-Nya bagaikan bulu domba murni. Takhta-Nya menyala-nyala. Ada roda-roda di atas takhta itu, dan roda-roda itu seperti api yang menyala-nyala.
Ayat 10-11 menambahkan,
"Sungai api yang menyala-nyala
muncul dan mengalir dari hadapan-Nya.
Beribu-ribu kali orang melayani Dia,
berlaksa-laksa orang berdiri di hadapan-Nya.
Lalu, Majelis Pengadilan digelar,
dan kitab-kitab dibuka.
Lalu, aku terus melihatnya sebab tanduk itu terus bercakap besar. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang menyala-nyala." (Daniel 7:10-11, AYT)
Sungguh gambaran yang sulit dipercaya! Ayat-ayat ini menggambarkan penghakiman terhadap Antikristus. Tanduk yang menyombongkan diri ini adalah Antikristus. Apa yang digambarkan ketika dikatakan "kitab-kitab itu dibuka," adalah penghakiman Allah atas Antikristus. Kitab-kitab itu berisi semua perbuatannya yang keji dan jahat, yang memberikan pembenaran atas penghakiman yang akan menimpanya seperti yang dijelaskan dalam ayat 11. Kita akan membahasnya lebih lanjut dalam pelajaran berikutnya. Yang ingin saya lakukan hari ini adalah memberikan gambaran besarnya. Ayat 12 mengatakan:
"Binatang-binatang yang lain dicabut kekuasaannya, tetapi hidup mereka diperpanjang sampai pada waktu dan masanya." (Daniel 7:12, AYT)
Kita akan membahas tentang perpanjangan waktu dalam pelajaran berikutnya. Sekarang ayat 13 dan 14 merangkum mimpi itu. Kita baru saja membahas mimpi itu hari ini. Rinciannya akan kita bahas dalam pelajaran berikutnya. Ayat 13 dan 14 mengatakan:
"Aku terus melihat penglihatan pada malam itu,
dan tampaklah seorang seperti Anak Manusia
datang dengan awan-awan dari langit.
Ia datang kepada Yang Lanjut Usianya itu
dan dibawa ke hadapan-Nya.
Lalu, kepada-Nya dikaruniakan kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan
sehingga orang-orang dari segala suku, bangsa, dan bahasa menyembah kepada-Nya.
Kekuasaan-Nya adalah kekuasaan yang kekal,
yang tidak akan lenyap,
dan kerajaan-Nya adalah kerajaan yang tidak akan binasa."
(Daniel 7:3-14, AYT)
Dapatkah Anda bayangkan kegembiraan yang pasti ada dalam diri Daniel saat dia melihat mimpi ini?! Dia juga bingung karena dia tidak tahu apa arti dari semua simbol itu. Bagian selanjutnya dari pasal ini adalah penjelasan dari mimpi tersebut.
Kesimpulan: Saya ingin Anda mempertimbangkan tiga hal. Yang pertama adalah bahwa kitab Daniel menyingkapkan masa lalu dan masa depan. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Bapa kita itu baik dan penuh belas kasihan, karena Dia tidak perlu memberitahukan hal-hal ini kepada kita. Dia memilih untuk memberitahukannya kepada kita. Kitab Daniel juga memberitahukan kepada kita bahwa nubuat-nubuat di masa lalu dalam kitab ini menjadi kenyataan. Jadi, dengan memberikan nubuat-nubuat tersebut, kita dapat melihat kembali ke masa lalu. Kita dapat melihat bahwa Daniel secara akurat menubuatkan apa yang akan terjadi. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa firman Allah tidak hanya benar, tetapi juga dapat dipercaya. Hal ini menunjukkan karakter Allah. Semua nubuat yang digenapi ini berbicara dan menggambarkan karakter Allah kita.
Poin terakhir adalah bahwa kerajaan yang kekal itu nyata dan akan datang. Saya belum membahas tentang kerajaan masa depan, tetapi apakah Anda memerhatikan bahwa kerajaan Babel itu nyata? Kekaisaran Media-Persia terbukti pada waktunya sebagai kerajaan yang nyata. Kekaisaran Yunani muncul pada waktunya untuk menjadi sebuah kekaisaran duniawi yang bersejarah. Kekaisaran Romawi bangkit pada waktunya dalam lembaran-lembaran sejarah dunia. Semua ini membuktikan keakuratan nubuat Daniel dan kesetiaan Tuhan.
Kemudian kita diberitahu dalam Daniel 2 bahwa kerajaan berikutnya adalah sebuah gunung. Ada sebuah kerajaan yang akan berlanjut selamanya. Itu akan menjadi kerajaan yang nyata, secara harfiah. Kita akan membahas lebih lanjut tentang apa artinya di lain waktu. Namun, inti daripembahasan kita adalah: kerajaan yang kekal itu bersifat harfiah dan masa depan, dan Bapa memberi kita pengharapan. Hal itu menjelaskan tentang karakter-Nya. Fakta bahwa ada kerajaan yang nyata dan kekal bagi orang-orang percaya memberi saya harapan dan penghiburan untuk menjalani pergumulan dan cobaan di bumi ini. Itu memberi saya harapan untuk masa depan dan alasan untuk bertekun. (t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Never Thirsty.org |
Alamat situs | : | https://www.neverthirsty.org/bible-studies/book-of-daniel/daniels-dream-and-vision-of-four-beasts/ |
Judul asli artikel | : | Daniel’s Dream and Vision of Four Beasts |
Penulis artikel | : | Tim Never Thirsty |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA