TERTAWA YANG ALKITABIAH
Tertawa ternyata menjadi hal yang rumit bagi orang Kristen, apalagi saat berada di dalam suasana sakral ibadah di gereja. Di dalam gereja dan ibadah, jemaat membatasi diri diri untuk menjaga suasana sakral dan syahdu, sehingga muncul sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik: bagaimanakah tertawa yang alkitabiah? Apakah mulut harus ditutup dengan sapu tangan tangan supaya tidak memecahkan kewibawaan sakral ibadah, ataukah hanya dengan guncangan di bahu karena mulut terkunci rapat?