Blog Terbaru

Jurnal Rohani - Pelajaran Rohani dari sebuah Buku

Karena kebetulan saya lagi membaca sebuah buku dengan judul "Jesus,Interrupted", yang ditulis oleh Bart D Ehrman. Sebelumnya saya harus mengatakan bahwa buku ini begitu MENYERANG kekristenan yang dilakukan oleh seorang yang tadinya begitu haus mencari kebenaran, seorang doktor di bidang teologi universitas Princeton.Tapi akhirnya, dengan semua ilmu dan kepintarannya malah ia menyerang Alkitab.
Apa yang saya dapat setelah membaca buku ini adalah :

Jangan menyuruh saya menunggu

“JANGAN MENYURUH SAYA MENUNGGU”

Yakobus 5:7, ANT
Jadi bersabarlah, saudara-saudara, [selagi kamu menanti] sampai kedatangan Tuhan. Lihatlah betapa berharapnya petani itu akan panen yang berharga dari tanahnya. [Lihatlah betapa] dia memelihara kesabarannya sampai turun hujan awal dan hujan akhir.

Ketidaksabaran adalah buah dari kesombongan. Seorang yang sombong tidak dapat menantikan apa pun dengan sikap yang wajar.

Kesabaran: Kuasa Untuk Bertahan

Kesabaran bukanlah kesanggupan untuk menanti, melainkan kesanggupan untuk menjaga sikap yang baik selagi menanti.

Jawaban

Ada situasi dimana terkadang saya bingung untuk menjawab suatu
pertanyaan, padahal pertanyaan itu bisa mudah untuk dijawab. Persoalan bukan karena saya malas menjawab atau sedang tidak mood untuk menjawab, tetapi karena masalahnya ada pada si penanyanya yang tidak mengerti dengan apa yang sedang ditanyakannya dan tidak bisa memahami jawaban atas pertanyaannya.

Satu saat, saya menemani seorang kerabat yang sudah tua mencari

Ciptaan Baru

Dalam sebuah pertunjukan,
seekor babi bisa dilatih sedemikian rupa sehingga bisa mengerti beberapa perintah dari pelatihnya. Babi itu bisa berdiri dan berjalan dengan dua kaki belakang, bisa menyusun huruf menjadi sebuah kata, bisa berjabat tangan, diberi pakaian, dan sangat bersih. Seperti bukan babi saja.

Di luar pertunjukan,
babi itu kembali jorok dan kotor seperti layaknya kehidupan seekor babi. Senang berkubang di lumpur dan berbau.

Sebelum lahir baru,

Menjaring Angin

Sekilas saya pernah membaca kalimat: "janganlah menyakiti hati Gus Dur karena kita akan berdosa besar" Agak geli sendiri membacanya. Jangankan menyakiti hati Gus Dur, menyakiti hati SBY, Megawati, JK, atau rakyat biasa juga berdosa. Bahkan jika yang kita sakiti pejabat, kita akan menanggung hal lainnya yang lebih tidak enak, yaitu resiko dimasukkan penjara. Hahaha, saya kira satu ini justru yang harus kita perhatikan.

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA