Blog Terbaru

Ke Mana Memberikan Persembahan Persepuluhan?

Dalam PL, Tuhan memberikan perintah dengan terperinci melalui Hukum Taurat kepada orang Israel untuk dilakukan sebagai kewajibannya terhadap Tuhan dan terhadap sesama. Salah satunya adalah mengenai persembahan Persepuluhan.

Landasan awal persembahan itu adalah bahwa saat bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, hanya 11 suku yang mendapat pembagian tanah milik pusaka, sedangkan suku Lewi tidak.

Persembahan Persepuluhan

Persembahan Persepuluhan adalah topik yang selalu menarik untuk didiskusikan, terutama orang Kristen dari gereja Protestan dan gereja Pantekosta atau Karismatik. Gereja saya tulis 'g' kecil karena mengacu kepada golongan dalam Gereja Tuhan. Saya percaya bahwa semua golongan itu diijinkan Tuhan ada di dunia sebagai kekayaan Tubuh Kritus sebagaimana Tuhan juga menciptakan beribu suku bangsa, budaya dan bahasa.

Menghasilkan Anggur yang Baik di Setiap Keadaan

Baca: Yesaya 5:1-7
“Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?” (Yes. 5:4b)
Buah merupakan hasil suatu tanaman yang selalu dinantikan oleh pemilik kebun atau ladang. Agar berbuah baik, kualitas tanaman pun perlu dijaga karena pemahaman lazim menyatakan bahwa tanaman yang baik menghasilkan buah yang baik. Untuk itu para pemilik kebun bekerja giat untuk mengupayakan terjadinya hal itu. Sejak awal mereka sudah mencangkul tanah, membuang batu-batunya, kemudian menanam bibit pilihan hingga selalu menyiangi tanaman dari waktu ke waktu. Semua itu dilakukan agar dapat menghasilkan buah yang baik. Namun, walaupun sudah melakukan itu, buah yang dipanen ternyata berkualitas tidak baik. Itulah yang terjadi pada pemilik kebun anggur yang dikisahkan dalam bahan Yesaya ini. Yang diharapkan adalah anggur manis, namun yang dipanen hanyalah anggur asam.

Tolong, Rawatlah Tubuhmu dengan Penuh Tanggung Jawab!

Baca: I Korintus 6:19, 3:17
”Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (I Kor. 6:19)
”Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu adalah kamu.” (I Kor. 3:17)

Banyak orang cenderung lebih memperhatikan harta benda miliknya daripada tubuhnya sendiri. Bahkan beberapa orang cenderung untuk merusak tubuh mereka. Padahal, justru tubuh merupakan harta berharga yang dimiliki manusia. Tubuh, selain napas kehidupan tentunya, merupakan anugerah Tuhan kepada tiap manusia ciptaan-Nya. Tubuh sengaja dirancang, diciptakan, dan dikaruniakan Allah kepada manusia sebagai pemberian yang amat baik agar menjadi tempat-Nya bermukim dalam diri kita selama masih hidup di dunia ini. Sebagaimana kita menyukai tempat yang bersih dan nyaman untuk kita tinggali, maka Allah pun pasti demikian. Itulah sebabnya Allah selalu tak jemu-jemu meminta umat-Nya untuk hidup benar dan bersih. Kalau pikiran dan perilaku kita benar dan bersih, maka tubuh kita pun menjadi tempat yang layak untuk Allah diami.

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA