Blog Terbaru

BUKAN URUSANMU

Sesuatu yang baru, baik itu berita aktual, segala informasi atau apapun yang baru mendorong naluri kita menjadi ingin tahu. Apalagi jika ‘sesuatu’ tersebut adalah topik yang hangat, yang menarik dan semua orang membicarakannya. Dengan mengetahui atau menguasai ‘sesuatu’ yang baru tersebut, akan bermanfaat pertama-tama bagi diri sendiri, karena akan menambah wawasan kita. Juga bermanfaat bagi orang lain yang kebetulan belum tahu dan bertanya kepada kita. Sehingga kita bisa menjelaskannya.

Naluri ingin tahu atau keingin-tahuan adalah sangat wajar jika dalam batas-batas tertentu dan selama bermanfaat. Karena pada kenyataannya, ada keingintahuan yang berlebihan, yang sebetulnya tidak bermanfaat, tetapi sering tidak disadari karena hanya untuk mengejar nafsu keingintahuan saja.

Memberikan Harapan

Baca:
Yohanes 10: 10b

”........Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. (Yoh 10: 10b)

Orang dunia punya falsafah hidup “Waktu muda foya-foya, masa tua bahagia dan Mati masuk surga”, Falsafah hidup ini banyak diminati dan diikuti oleh orang-orang yang berpikir bahwa kehidupan ini hanya satu kali sehingga harus dinikmati dengan baik. Kejarlah kebahagiaan semasa kita masih bernafas dan masih menjajah dunia.

Ada juga falsafah hidup segelintir businessman “Hari ini makan siapa, besok makan dengan siapa, lusa makan siapa saja”, kalau rugi bismillah tapi kalau untung walaupun hasil korupsi alhamdulilah, atau cincailah semua beres walaupun sebenarnya itu uang sogokan.

Kesaksian Hidup

Baca:
Matius 4: 18-25

Yesus berkata kepada mereka: ” Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”.

Saudara, Kekristenan itu adalah bukan sekedar nama dan bukan sekedar agama. Kekristenan mempunyai dua arti: Pertama, artinya adalah kelompok yang diberkati. Yaitu kelompok yang diperdamaikan dengan Allah. Yesus telah memperdamaikan kita dengan Allah melalui kematian-Nya di Golgota. Dia rela disalib sebagai ganti diri kita. Kematian Yesus di salib inilah yang disebut berkat perdamaian. Sehingga siapa yang percaya kepada Yesus yang tersalib di Golgota akan disebut sebagai kelompok orang yang diberkati. Kedua, artinya adalah kelompok yang diistimewakan. Yaitu kelompok yang diperuntukkan untuk membawa orang lain kepada Tuhan. Yaitu kelompok yang dikhususkan untuk membawa orang lain. Perhatikan ayat 19 yang menyatakan mengenai menjadi penjala manusia. Artinya penjala manusia adalah pembawa manusia.

Jadilah Garam dan Terang!

Baca:
Matius 5:13-16

”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.....” (Matius 5:13)
Terang adalah suatu jawaban atas harapan. Dia merupakan suatu kekuatan positif. Selalu menyingkirkan kegelapan. Karena itu orang Kristen atau gereja harus memainkan peranan yang positif di masyarakat. Ketika kegelapan itu disingkirkan kita-kitalah yang harus menjadi terangnya.
Garam berfungsi mencegah sesuatu menjadi busuk, mengawetkan makanan. Juga punya khasiat menyembuhkan. Karena itu orang Kristen atau gereja harus memainkan peran sebagai pencegah kebusukan dan menjadi penyembuh di dalam masyarakat. Ketika kebusukan itu sirna kitalah yang membuatnya sirna. Ketika masyarakat sakit kitalah yang harus menjadi penyembuhnya.

DIMANA KAU TUHAN ??

Maleakhi 3:3
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak...

Kita tidak akan mengerti maksud ayat ini bila kita tidak mengetahui bagaimana proses untuk memurnikan perak.
Ada seorang wanita untuk dapat mengerti ayat di atas, mengamati cara kerja atau proses pemurnian perak.

Untuk memurnikan perak, tukang perak akan memanggang sepotong perak di atas api yang membara. Api harus sangat panas untuk menghasilkan perak yang betul-betul murni. Dalam proses pemanggangan, tukang perak tidak boleh meninggalkan tempat dan harus mengawasi. Kalau tidak, perak akan musnah.

"Bagaimana anda tahu kapan perak itu sudah murni sama sekali?" tanya si wanita.

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA