Tulang-tulang Kering dan Kebangkitan Orang Mati (Yehezkiel 37:1-14)
Apakah Perjanjian Lama mengajarkan kebangkitan orang mati? Sebagian besar ahli mengatakan bahwa hanya segelintir ayat-ayat Perjanjian Lama yang mengisyaratkan konsep semacam itu, sementara sebagian besar pembahasan tentang kebangkitan merupakan doktrin Perjanjian Baru.
Namun, meski Perjanjian Baru sangat eksplisit dalam hal kebangkitan tubuh di masa depan (misalnya 1 Korintus 15), Perjanjian Lama benar-benar meletakkan dasar bagi ajaran Perjanjian Baru. Hal ini dapat dilihat dalam Yehezkiel 37:1-14.
Penglihatan tentang Lembah Tulang Kering
Yehezkiel 37 adalah bagian terkenal yang mencatat penglihatan Yehezkiel tentang lembah tulang-belulang yang kering. Penglihatan ini terjadi ketika Israel berada dalam pembuangan di Babel (jadi sekitar tahun 586 SM sampai 538 SM). Yahweh membawa Yehezkiel dalam Roh-Nya ke sebuah lembah yang penuh dengan tulang-tulang kering (37:1). Kembali ke pasal 6, Tuhan berkata bahwa Dia akan membawa "pedang" ke atas Israel dan akan "menyerakkan" tulang-tulang mereka (6:3-5). Tulang-tulang yang dibangkitkan kembali ini kemudian digambarkan sebagai "suatu pasukan yang sangat besar" (37:10, AYT). Jadi, adegan ini menunjukkan akibat dari sebuah pertempuran.
Allah bertanya kepada Yehezkiel, "Anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini hidup?" Yehezkiel menjawab, "Ya, Tuhan ALLAH, Engkau mengetahuinya." (37:3, AYT). Yehezkiel mungkin ragu-ragu, tetapi dia tahu bahwa Allah mampu menghidupkan kembali tulang belulang. Lalu, Yehezkiel diperintahkan untuk menubuatkan hal berikut ini kepada tulang-tulang itu: "Hai tulang-tulang kering, dengarkanlah firman TUHAN ... Dengarlah, Aku akan membuat napas masuk ke dalammu, dan kamu akan hidup. Aku akan menaruh otot-otot padamu, dan membuat daging tumbuh padamu, dan menutupmu dengan kulit, dan memberi napas ke dalammu, sehingga kamu akan hidup; dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." (37:4-6, AYT) Ketika Yehezkiel bernubuat, terdengarlah suara "gemuruh" (atau "gempa bumi", seperti dalam 3:12-13). Tulang-belulang itu menjadi satu, lalu daging dan kulit menutupi mereka (37:7-8), "tetapi belum ada napas di dalam mereka" (37:8, AYT). Maka, Yehezkiel menubuatkan "kepada napas" -- "Beginilah firman Tuhan ALLAH, 'Datanglah dari keempat mata angin, hai napas, dan berembuslah ke atas orang-orang yang terbunuh ini supaya mereka hidup.'" (37:9, AYT) Napas pun masuk ke dalam tulang-belulang itu dan mereka menjadi hidup (37:10).
Allah membuat tulang-tulang yang mati menjadi hidup kembali, dan Dia melakukan hal ini dengan memberikan napas yang menghidupkan kepada tulang-tulang itu. Hampir pasti ada makna ganda di sini, yang merujuk kepada "napas" dan "Roh" Allah. Kata Ibrani "ruakh" dapat berarti "napas", "angin", "roh", atau "Roh", tergantung pada konteksnya. (Kata ini digunakan 10 kali dalam pasal ini, yakni pada ayat 5, 6, 8, 9, 10, 14.) Dan kita tahu bahwa Roh Allahlah yang menghidupkan. Hal ini dinyatakan secara eksplisit dalam 37:14 (AYT): "Aku akan menaruh Roh-Ku ke dalammu, dan kamu akan hidup." Masuknya napas ke dalam tulang-tulang dalam Yehezkiel 37 mengingatkan kita akan napas Allah yang memberi kehidupan kepada Adam dalam Kejadian 2:7 (AYT):
"Kemudian, TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan mengembuskan napas kehidupan ke dalam lubang hidungnya sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup."
Seperti halnya Allah memberikan napas kehidupan kepada Adam dalam Kejadian 2, Dia juga memberikan napas kehidupan kepada tulang-belulang yang mati dalam Yehezkiel 37. Perbedaannya adalah bahwa Adam adalah kehidupan baru, sementara tulang-tulang dalam Yehezkiel dihidupkan kembali. Mereka dibangkitkan. Patut dicatat bahwa Rasul Paulus merujuk kepada Kejadian 2:7 dalam tulisannya yang paling terkenal tentang kebangkitan tubuh di masa depan dalam 1 Korintus 15:45 (AYT): "Seperti yang tertulis, 'Manusia pertama, Adam, menjadi jiwa yang hidup.' Adam yang terakhir menjadi roh yang memberi hidup."
Kebangkitan sebagai Metafora Kembalinya Israel
Penglihatan tentang lembah tulang-belulang yang kering dijelaskan sebagai sebuah metafora untuk kembalinya Israel dari pembuangan (37:11-14). Allah mengidentifikasi tulang-belulang itu sebagai "seluruh keluarga Israel". Dan Dia tahu bahwa Israel telah kehilangan harapan -- "Tulang-tulang kami telah mengering dan pengharapan kami sudah lenyap. Kami benar-benar sudah lenyap. " (37:11, AYT) Akan tetapi, Allah berjanji untuk membangkitkan Israel dari kubur mereka (37:12-14). Ada empat janji di sini yang semuanya dibungkus menjadi satu:
- Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkanmu dari kubur-kuburmu (37:12, AYT).
- Aku akan membawamu ke negeri Israel (37:12, 14, AYT).
- Kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN (37:13, 14, AYT).
- Aku akan menaruh Roh-Ku ke dalammu (37:14, AYT).
Janji Tuhan dalam Yehezkiel 37 terutama adalah untuk membawa Israel keluar dari pembuangan dan kembali ke Tanah Perjanjian. Kebangkitan tulang-belulang yang telah mati menjadi hidup kembali adalah metafora untuk hal ini. Dan pada kenyataannya, janji ini digenapi ketika Raja Koresh dari Persia mengalahkan bangsa Babel pada tahun 539 SM dan menetapkan pada tahun berikutnya (538 SM) bahwa orang-orang Yahudi dapat kembali ke tanah itu (Ezra 1:1-4; 2 Tawarikh 35:22-23).
Namun, ada lebih banyak hal yang terjadi dalam Yehezkiel 37. Penglihatan ini lebih dari sekadar kembali ke negeri itu, karena ada komponen rohani dalam "kehidupan" yang Tuhan bicarakan. Hal ini terlihat dari janji Allah untuk menaruh Roh-Nya di dalam diri umat-Nya: "Aku akan menaruh Roh-Ku ke dalammu, dan kamu akan hidup" (37:14, AYT). Di sini ada hubungan dengan pasal sebelumnya:
"Aku akan memberimu sebuah hati yang baru, dan roh yang baru akan Aku taruh di dalammu; dan Aku akan membuang hati yang keras dari tubuhmu dan memberimu hati yang lembut. Aku akan menaruh Roh-Ku ke dalammu, dan membuatmu berjalan dalam ketetapan-ketetapan-Ku, dan kamu akan taat untuk melakukan peraturan-peraturan-Ku" (36:26-27, AYT).
Dalam pasal sebelumnya, Allah berjanji untuk memberikan Roh-Nya untuk membuat Israel taat kepada hukum-Nya. Israel membutuhkan hati yang baru (regenerasi), dan hal ini terjadi melalui berdiamnya Roh Kudus. Kemudian dalam Yehezkiel 37, Allah kembali menyebutkan tentang berdiamnya Roh Kudus, kali ini dalam konteks kembalinya Israel ke negeri itu. Roh yang membuat Israel taat kepada hukum Allah adalah Roh yang sama yang akan membawa Israel kembali ke Tanah Perjanjian.
Sebuah Petunjuk Kebangkitan
Selain komponen rohani dari Yehezkiel 37, ada juga petunjuk tentang kebangkitan tubuh di masa depan. Tuhan berkata, "Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkanmu dari kubur-kuburmu, hai umat-Ku" (37:12, AYT). Dalam konteksnya, bahasa kebangkitan ini adalah sebuah janji untuk membawa Israel keluar dari pembuangan di Babel dan kembali ke Kanaan. Akan tetapi, apakah ini hanya sebuah metafora? Ataukah Allah menggunakan bahasa kebangkitan untuk menyampaikan kebangkitan tubuh di masa depan?
Jika Yehezkiel 37:1-14 dipahami secara terpisah, tidak dapat dipastikan apakah bagian ini menubuatkan kebangkitan tubuh di masa depan. Namun, ketika dipahami dalam konteks Perjanjian Lama, ada argumen yang kuat bahwa Yehezkiel 37 menubuatkan kebangkitan tubuh di masa depan. Berikut adalah dua alasannya.
Pertama, bagian selanjutnya dari Yehezkiel 37 memiliki perjanjian yang baru, yang secara eksplisit mengajarkan tentang kebangkitan tubuh di masa depan.
Metafora dua tongkat dalam Yehezkiel 37:15-28 dibangun di atas penglihatan dalam 37:1-14. Allah berjanji untuk tidak hanya mengembalikan Israel ke tanahnya, tetapi juga menyatukan kembali kerajaan Israel utara dan Yehuda selatan (yang terpecah pada tahun 931 SM), menjadikan mereka satu bangsa dengan satu raja (37:21-22). Penyatuan kembali ini tidak pernah terjadi secara harfiah, yang menunjukkan bahwa hal ini menemukan penggenapan yang lebih luas di dalam perjanjian yang baru dan kedatangan Kristus. Lihat Yeremia 31:31 yang menjelaskan bahwa perjanjian yang baru dibuat dengan "kaum Israel dan kaum Yehuda."
Dua kerajaan Israel menemukan penyatuan di dalam Kristus, yang memuridkan "segala bangsa" (Matius 28:19). Ini termasuk orang-orang yang tercerai-berai di Israel utara yang tidak pernah kembali dari pembuangan Asyur pada tahun 722 S.M. Roh Kudus memersatukan orang-orang ini di dalam Kristus pada hari Pentakosta, dalam Kisah Para Rasul 2. Hal ini diperjelas dalam Kisah Para Rasul 2:5 (AYT): "Pada waktu itu, ada orang-orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem, orang-orang saleh dari tiap-tiap bangsa di bawah langit."
Lebih jauh lagi, Yehezkiel 37:24-25 berbicara tentang Daud yang menjadi raja atas Israel, sebuah referensi kepada Kristus yang berasal dari garis keturunan Daud (Matius 1:6; Roma 1:3). Dengan demikian, penglihatan tentang kebangkitan dalam Yehezkiel 37:1-14 diikuti oleh sebuah metafora yang luas dalam 37:15-28, yang menemukan penggenapannya di dalam perjanjian yang baru. Oleh karena itu, hubungan Yehezkiel 37 dengan perjanjian yang baru menunjukkan bahwa metafora kebangkitan juga menubuatkan kebangkitan tubuh di masa depan bagi umat Allah.
Kedua, singgungan Yehezkiel 37 terhadap kebangkitan tubuh di masa depan konsisten dengan bagaimana ayat-ayat Perjanjian Lama lainnya menubuatkan kebangkitan tubuh di masa depan.
Bagian-bagian ini meliputi:
"Orang-orang mati-Mu akan hidup lagi; mayat mereka akan bangkit. Hai orang-orang yang terbaring di dalam debu, bangunlah dan bersukacitalah! Sebab, embun-Mu seperti embun pagi hari; dan bumi akan melahirkan roh-roh orang mati." (Yesaya 26:19, AYT)
"Mari, kita berbalik kepada TUHAN, sebab Dia telah mencabik-cabik kita, biarlah Dia menyembuhkan kita; Dia telah menyerang kita, dan Dia akan membalut kita. Setelah dua hari, Dia akan menghidupkan kita. Pada hari yang ketiga, Dia akan membangkitkan kita supaya kita boleh hidup dalam hadirat-Nya." (Hosea 6:1-2, AYT)
"Haruskah Aku menyelamatkannya dari kuasa dunia orang mati? Haruskah Aku menebusnya dari kematian Hai maut, di manakah kekuatanmu? Hai dunia orang mati, di manakah sengatmu? Belas kasihan tersembunyi dari mata-Ku." (Hosea 13:14, AYT)
"Karena itu, hatiku bersukacita dan kemuliaanku bergembira. Ya, tubuhku juga tinggal dengan aman. Sebab, Engkau takkan meninggalkan jiwaku di dunia orang mati; Engkau takkan membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan." (Mazmur 16:9-10, AYT)
"Sebab, ada harapan bagi sebuah pohon. Apabila ia ditebang, ia akan bertunas lagi, dan tunasnya tidak akan berhenti. Sekalipun akar-akarnya bertambah tua di bawah bumi, dan tunggulnya sedang mati di dalam tanah, tetapi karena aroma air, ia akan mengeluarkan kuncup dan cabang-cabang sampai menjadi sebuah tanaman muda. Namun, manusia mati, dan dibaringkan. Dia mengembuskan napas terakhir, dan ke manakah dia?" (Ayub 14:7-10, AYT)
"Sebab, aku tahu bahwa Penebusku hidup, dan bahwa pada akhirnya, Dia akan berdiri di atas bumi. Bahkan, walau sampai kulitku dihancurkan, dalam dagingku, aku akan melihat Allah, yang akan aku lihat sendiri, dengan mataku sendiri, bukan yang lain. Betapa hatiku merindu dalam diriku." (Ayub 19:25-27, AYT)
"Banyak dari antara orang-orang yang tidur di dalam debu tanah akan bangun, beberapa untuk memperoleh hidup yang kekal, dan sebagian untuk mendapat cela dan penghinaan yang kekal. Orang-orang yang bijaksana akan bersinar seperti cahaya cakrawala. Merekalah yang menuntun banyak orang kepada kebenaran, seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya." (Daniel 12:2-3, AYT)
Sebagian besar referensi tentang kebangkitan tubuh dalam Perjanjian Lama hanyalah kiasan. Semua itu tidak eksplisit seperti ajaran Perjanjian Baru tentang kebangkitan. Beberapa ahli Alkitab liberal mungkin menyangkal bahwa beberapa atau semua ayat-ayat Perjanjian Lama ini menubuatkan kebangkitan tubuh di masa depan. Namun, jika seseorang percaya pada inspirasi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, serta kesinambungan keduanya, maka haruslah dianggap bahwa Perjanjian Lama mengajarkan kebangkitan tubuh di masa depan. Hal ini karena tidak lazim, bahkan tidak pernah terjadi, jika konsep Perjanjian Baru yang begitu penting tidak memiliki dasar dalam Perjanjian Lama. Bahkan konsep-konsep seperti Tritunggal atau keselamatan Allah bagi bangsa-bangsa, yang dianggap sebagai doktrin-doktrin Perjanjian Baru, memiliki dasar dalam Perjanjian Lama.
Yang mendukung pemahaman Perjanjian Lama ini adalah fakta bahwa orang-orang Yahudi pada zaman Yesus, yang bersandar pada Perjanjian Lama, percaya pada kebangkitan tubuh di masa depan. Hal ini dapat dilihat dari catatan Perjanjian Baru. Bahkan sebelum adanya pengajaran eksplisit mengenai kebangkitan dari para Rasul, Marta berkata kepada Yesus tentang saudaranya Lazarus, "Aku tahu dia akan bangkit pada hari kebangkitan pada akhir zaman." (Yohanes 11:24, AYT)
Para Rasul tidak menciptakan doktrin mereka tentang kebangkitan tubuh di masa depan, tetapi mereka menemukannya di dalam pengajaran Perjanjian Lama. Jadi, dua dari ayat-ayat Perjanjian Lama yang disebutkan di atas dikutip di dalam Perjanjian Baru dalam konteks kebangkitan tubuh: Hosea 13:15 (1 Korintus 15:55) dan Mazmur 16:9-10 (Kisah Para Rasul 13:35).
Kesimpulan
Semua ini untuk mengatakan bahwa singgungan Yehezkiel 37 tentang kebangkitan tubuh konsisten dengan ayat-ayat lain dalam Perjanjian Lama dan kegagalan mereka untuk membuat konsep tersebut menjadi eksplisit. Ayat-ayat ini menubuatkan kebangkitan tubuh di masa depan, tetapi biasanya tidak secara langsung menyatakannya. Dikombinasikan dengan hubungan pasal ini dengan perjanjian yang baru, hal ini mendukung pemahaman bahwa Yehezkiel 37 juga menubuatkan kebangkitan tubuh di masa depan.
Perlu juga dicatat bahwa ada kebangkitan tubuh yang nyata dalam Perjanjian Lama. Elia membangkitkan anak seorang janda (1 Raja-raja 17:17-24), Elisa membangkitkan anak orang Sunem (2 Raja-raja 4:18-37), dan seseorang yang menyentuh tulang Elisa dihidupkan kembali (2 Raja-raja 13:20-21). Praktik ini dilanjutkan dalam Perjanjian Baru dengan kebangkitan Lazarus oleh Yesus (Yohanes 11:38-44). Tentu saja, ini hanyalah resusitasi, karena semua orang ini mati lagi.
Kebangkitan tubuh di masa depan yang dijanjikan dalam Alkitab adalah kebangkitan ketika umat Allah menerima tubuh yang dimuliakan dan tidak akan pernah mati (1 Korintus 15:42-49). Inilah yang diterima Yesus pada saat kebangkitan-Nya (Matius 28:1-10), dan inilah yang akan diterima oleh para pengikut-Nya pada saat kedatangan-Nya kembali (1 Korintus 15:22-23). Roh yang memberikan hati yang baru kepada umat Allah (Yehezkiel 36:26-27) dan mengembalikan Israel ke negerinya (Yehezkiel 37:14) adalah Roh yang sama, yang akan membangkitkan umat Allah pada akhir zaman (Roma 8:11).
Kebangkitan tubuh adalah pengharapan yang mulia dalam kehidupan Kristen, dan pengharapan ini terselip dengan indahnya di seluruh Perjanjian Lama. (t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Knowing Scripture |
Alamat situs | : | https://knowingscripture.com/articles/dry-bones-and-the-resurrection-of-the-dead-ezekiel-37-1-14 |
Judul asli artikel | : | Dry Bones and the Resurrection of the Dead (Ezekiel 37:1-14) |
Penulis artikel | : | Zachary Garris |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA