Sharing Berkat Kelas OTK 1
- Berliana Hutapea
Sharing berkat selama diskusi kelas "Orang Tua dan Keluarga" adalah diingatkan kembali akan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua. Anak adalah milik Tuhan, kita hanya dititipkan untuk membesarkannya. Dari pembelajaran dan pengalaman-pengalaman teman-teman diskusi tentang merawat anak secara fisik dan rohani, menambah wawasan dan pengharapan untuk mendidik anak lebih baik lagi, untuk mengenal Tuhan dan hidup dalam firman-Nya. Moderator yang baik juga sangat menolong. Kiranya pembelajaran dan sharing selama seminggu ini dapat saya terapkan dalam kehidupan keluarga kami.
- Cindy
Ikut kelas OTK ini jadi pengalaman baru yang seru dan ngebuka mata banget. Materinya relate banget sama kehidupan keluarga zaman sekarang, apalagi buat para orang tua yang kadang masih bingung gimana cara membimbing anak dalam iman. Hal yang paling mengena buat saya adalah bahwa orang tua nggak harus sempurna, tetapi cukup setia. Pemuridan itu dimulai dari hubungan yang dekat dan kasih yang nyata, bukan cuma nasihat rohani tiap malam, tetapi juga teladan hidup sehari-hari. Diskusinya juga asik banget! Nggak cuma dengerin materi, tetapi bisa saling curhat, belajar, dan merasa nggak sendiri dalam pergumulan. Mungkin kalau boleh saran, diskusinya ditambah durasinya sedikit lagi biar puas ngobrolnya. Pokoknya, kelas ini bikin semangat baru buat bangun keluarga yang makin dekat sama Tuhan! Terima kasih tim SABDA. Tuhan Yesus memberkati.
- Cynthia Agustina
Kelas OTK memberikan saya wawasan tentang posisi dan keberadaan anak dalam keluarga. Juga pentingnya waktu doa dan belajar firman Tuhan bersama anak paling besar, ada pada orang tuanya. Saya makin disadarkan agar tidak terjerat untuk mengandalkan orang lain (hamba Tuhan) dalam memuridkan anak sehingga pendidikan rohani selain di gereja dan sekolah, peran orang tua paling penting. Menjadi orang tua memang tidak mudah. Selain teladan hidup, mengajar anak dalam pengenalan Yesus dan hidup dalam iman setiap hari. Terima kasih kepada tim SABDA yang sudah menyelenggarakan kelas OTK ini.
- Debora Rina
Terpujilah Tuhan Yesus! Disegarkan kembali melalui kelas OTK ini. Orang tua adalah guru dan teladan utama iman bagi anak. Lagipula, pendidikan iman dan karakter anak harus dimulai dari keluarga, lewat teladan hidup, doa bersama, dan pembacaan Alkitab. Anak mengenal Tuhan secara pribadi membentuk lingkungan yang penuh kasih, pengampunan, dan saling mendukung, seperti yang diajarkan Yesus. Terima kasih banyak untuk kelas OTK 1, diskusinya luar biasa. Tuhan berkati sahabat semua, juga Kak Bima dan Kak Melisa. Izinkan saya membuat puisi untuk menyatakan isi hati saya atas ucapan syukur bagi kemuliaan Tuhan.
Puisi : "Rumah kecil penuh kasih"
Dirumah kecil yang penuh kasih
Ayah dan ibu menjadi teladan sejati
Iman ditanam, karakter dibina
Lewat doa, cerita, dan tawa bersamaBimbingan lembut di setiap langkah
Anak mengenal Tuhan, tumbuh bijak
Belajar takut akan Tuhan
Hormat dan setia
Menjadikan firman-Nya pelita setiap hariKeluarga menjadi tempat berlindung
Kasih Kristus hadir, tak pernah berkurang
Bersama melangkah dalam terang-Nya
Hidup penuh syukur senantiasa, takut akan Tuhan ada untuk selamanya. - Edward
Melalui kursus ini, saya diingatkan bahwa mengasuh anak adalah keterampilan dan pengetahuan yang perlu dipelajari dan dibagikan kepada anak-anak kita. Bagaimana kita membangun hubungan dengan mereka, akan menjadi tanda bagi mereka untuk menggunakannya dalam keluarga mereka sendiri. Kita juga belajar, bagaimana firman Tuhan (Alkitab) membantu kita untuk meningkatkan keterampilan mengasuh anak. Melalui kursus ini, kita mengajar anak-anak kita untuk mempelajari keterampilan mengasuh anak untuk masa depan mereka dengan membangun hubungan dengan Tuhan.
- Eminingtyas
Saya sungguh mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang sangat mengasihi kita semua dan yang telah membawa kita untuk mengenal-Nya lebih dalam lagi lewat pelayanan SABDA sampai saat ini. Terima kasih juga buat seluruh tim SABDA yang telah melayani kami dengan penuh kasih. Terima kasih Kak Bima dan Kak Melisa yang sudah menjadi fasilitator di OTK 1. Terima kasih juga buat rekan-rekan diskusi selama ini yang Tuhan juga pakai menjadi berkat.
Berkat paling berkesan buat saya adalah materi pelajaran dan pertanyaan-pertanyaan diskusi yang disediakan SABDA MLC sangat berarti buat saya. Melalui diskusi yang ada, saya dapat melihat lebih luas tentang karya Roh Kudus dalam membawa kita, gereja-Nya, untuk bukan hanya Dia kasihi dan selamatkan. Namun, juga harus menyampaikan Kabar Sukacita ini dalam kehidupan rumah tangga dan pelayanan gereja. Melalui pembelajaran kali ini, saya semakin introspeksi diri sebagai orang tua dan pelayan Tuhan. Sekali lagi, terima kasih SABDA MLC atas pelayanan Bapak Ibu, Tuhan Yesus memberkati.
- Emmy Kho
Bersyukur dapat bergabung di kelas "Orang Tua dan Keluarga". Sebab melalui pertanyaan-pertanyaan dan sharing dari teman-teman, dapat mengarahkan/mengingat kembali bagaimana menjadi orang tua dan keluarga yang berkenan di hadapan Tuhan. Terima kasih SABDA untuk wadah yang telah diadakan.
- Grace Tjandra
Membahas mengenai orang tua dan anak sepertinya tidak akan habis-habis. Permasalahan kerap timbul meskipun sudah mengetahui firman Tuhan karena orang tua adalah pribadi yang berbeda dengan anak. Untuk membangun keluarga yang bertumbuh dalam Kristus, sepertinya harus dimulai dari Sekolah Minggu, sampai pada bina pranikah, dan seterusnya, dengan pembinaan-pembinaan lainnya. Siklus ini harus terus diulang ke generasi berikutnya. Peran gereja cukup besar dalam hal ini dan harus bekerja sama dengan orang tua. Saya berterima kasih kepada SABDA yang sudah memfasilitasi pembelajaran ini dan kepada teman-teman yang sudah sharing cerita dan pendapat. Tuhan pimpin kita semua.
- Gunawan Dwi Nugroho
Kelas OTK membuka wawasan buat saya perlunya mazbah keluarga dalam mendidik anak. Waktu bersama anak paling banyak adalah bersama orang tuanya sehingga pendidikan rohani, selain dari Sekolah Minggu dan sekolah, orang tua perlu meluangkan waktu dalam mazbah keluarga ini. Menjadi orang tua memang tidak mudah. Selain memberikan teladan hidup, juga harus bisa mengajar anak dalam pengenalan Yesus. Terima kasih kepada tim SABDA yang sudah menyelenggarakan kelas OTK ini.
- Hana
Yang berkesan adalah diingatkan kembali pentingnya tugas membangun mazbah keluarga sebagai tugas penting orang tua yang sering tidak diprioritaskan (lebih memprioritaskan pencapaian pencapaian duniawi). Aplikasi: melibatkan anak dengan aktif dalam menentukan bentuk dan waktu, bagi mazbah keluarga tersebut. Perlu ada koordinasi aktif antara keluarga dengan gereja khususnya, dengan pemantauan aktif dan evaluasi terus menerus terhadap program berjalan sehingga semakin sempurna dan sesuai zaman. Proses diskusi berjalan dengan baik dan beberapa poin diskusi memperkaya insight saya. Terima kasih bagi teman teman OTK 1, dan moderator, Pak Bima, dan admin, Melisa, serta semua tim SABDA. GBU.
- Herman Benyamin
Terpuji nama Tuhan Yesus yang memimpin saya dalam mengikuti kelas ini walau dalam keterbatasan waktu untuk secara khusus mengikuti setiap penggalian dan diskusi kelas. Walau pengalaman menjadi orang tua sudah lebih dari 1/4 abad, tetapi ketika membaca dan melihat tulisan teman-teman rasanya tidak seideal itu. Memang menjadi orang tua adalah sebuah seni yang harus terus menerus dipelajari. Bagaimana keluarga berdampak terhadap gereja demikian sebaliknya gereja harus berdampak positif terhadap keluarga. Keluarga yang dimuridkan harus menghasilkan anak-anak yang memuridkan. Terima kasih kepada tim SABDA yang sudah dengan teliti dan berdedikasi menuntun dan membimbing kegiatan OTK ini. Jesus bless. Amin.
- Mas Sujono
Puji Tuhan, beberapa minggu ini saya berkesempatan ikut kelas OTK (Orang Tua dan Anak) dari SABDA. Awalnya, saya ikut karena merasa ini bagian dari tanggung jawab sebagai orang tua Kristen, tetapi ternyata kelas ini membuka mata dan hati saya tentang kedalaman relasi antara orang tua dan anak menurut firman Tuhan.
Salah satu ayat yang sangat membekas bagi saya adalah Efesus 6:4, "Dan kamu, bapa-bapa, jangan bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Di sinilah, saya merasa ditegur. Selama ini, saya terlalu mengabaikan keluarga karena kesibukan dan kelelahan kerja, tetapi saya menyadari bahwa keluarga ini adalah anugerah Tuhan yang boleh saya ambil sebagai tanggung jawab dan panggilan Tuhan akan ini.
Pelajaran/berkat yang paling berkesan buat saya adalah pentingnya membangun relational trust dengan anak. Ternyata, anak bisa lebih mudah menerima ajaran dan disiplin kalau dia merasa aman secara emosional dengan orang tuanya. Saya juga jadi sadar bahwa membesarkan anak bukan hanya tentang "mengatur", tetapi lebih ke mendampingi dan mencerminkan karakter Kristus dalam keseharian.
Aplikasi praktis yang akan saya mulai lakukan:
• Meluangkan 15 menit khusus setiap hari untuk mendengar anak saya bercerita tanpa distraksi (tanpa HP, tanpa sambil kerja).
• Belajar berkata "maaf" duluan kalau saya salah bersikap karena itu menunjukkan kerendahan hati di mata anak.
• Membawa anak dalam doa setiap malam, bukan hanya sebagai rutinitas tetapi momen keintiman rohani.Evaluasi terkait proses diskusi di kelas, menurut saya sangat membantu karena interaktif. Ada banyak sharing dari orang tua lain yang ternyata juga bergumul di area yang sama. Diskusinya jujur, nggak menghakimi, dan banyak membuka perspektif baru. Secara keseluruhan, kelas ini jadi momen pertobatan dan penguatan iman bagi saya sebagai orang tua. Saya disadarkan bahwa anak adalah anugerah, tetapi juga ladang pelayanan utama yang Tuhan titipkan. Harapan saya, semakin banyak orang tua yang bukan hanya mendidik anak secara Kristen, tetapi benar-benar membangun keluarga yang berakar dalam Kristus.
- Melce Y.L.
Shalom semua. Puji Syukur kepada Tuhan Yesus karena dapat mengikuti kelas OTK ini. Ternyata saya pernah mengikuti kelas OTK ini yang lalu dan ini kali ke-2 saya mengikutinya kembali (setelah saya mengecek arsip file-file kelas MLC saya di PC). Setiap pertanyaan diskusi terasa baru dan tidak sama. Modul OTK terus diperbarui dan makin dibuat untuk menjawab kebutuhan keluarga Kristen dalam pengasuhan rohani kepada anak.
Kesan saya selama diskusi di kelas OTK 1 ini cukup baik dari jalannya diskusi dan jawaban serta tanggapan teman-teman di kelas. Namun, saya masih merasa kurang maksimal karena terkendala waktu yang sangat padat antara pekerjaan - kuliah malam - dan tugas-tugas pelayanan sehingga tidak semua tanggapan dan jawaban teman-teman saya baca satu per satu.
Hal yang paling menantang sekaligus memberkati saya di kelas OTK ini adalah : bagaimana gereja dapat memperlengkapi keluarga dan para orang tua untuk dapat memuridkan anak secara efektif. Alasannya: jika gereja dan keluarga dapat berjalan bersama saling mendukung dan melengkapi, generasi anak akan tumbuh menjadi murid Kristus yang sejati di angkatan generasinya dan akan melahirkan murid Kristus lagi generasi berikutnya dst.nya. Dengan demikian, gereja benar-benar menjadi mempelai Kristus. Terima kasih buat moderator Mas Bima dan admin Mbak Melisa. Good job tuk Anda berdua. Tepuk salut. Tuhan Yesus berkati jerih lelahnya. Terima kasih buat tim SABDA, dan doa saya, semakin dipakai Tuhan mewarnai dunia dengan kebenaran firman Tuhan. Salam IT4God dan AI4God.
- Ronald Kessek
Bersyukur karena bisa dapetin atau bisa upgrade skill bagaimana menjadi orang tua dari senior (orang tua yang sudah masuk kategori tua-tua). Apresiasi untuk tim SABDA dan YLSA yang concern dan punya cara dalam memperlengkapi orang tua dari berbagai latar belakang budaya dan gereja.
- Ruth Lodiana
Mengikuti kelas "Orang Tua Kristen" selama lima hari ini sungguh menjadi ruang pembelajaran dan perenungan yang sangat berarti. Saya disadarkan kembali bahwa menjadi orang tua, bukan hanya soal mendidik anak, tetapi juga membiarkan diri sendiri terus dibentuk oleh firman Tuhan (lifetime journey). Di tengah dunia digital yang kompleks, saya belajar bahwa teknologi bisa menjadi kawan bila kita bersandar pada hikmat Tuhan, bukan lawan yang menakutkan. Pemuridan dimulai dari rumah, dan saya dipanggil bukan sekadar membesarkan anak-anak yang "baik", tetapi anak-anak yang mengenal dan mengasihi Tuhan.
Kutipan dari Kahlil Gibran ini menggema dalam hati saya: "Anakmu bukanlah anakmu. Mereka putra-putri kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri. Patut kau berikan rumah bagi raganya, tetapi bukan bagi jiwanya. Kau boleh berusaha menyerupai mereka, tetapi jangan membuat mereka menyerupaimu." Saya diingatkan bahwa anak adalah milik Tuhan, bukan milik saya. Tugas saya adalah menemani, membimbing, dan menolong mereka mendengar suara-Nya, bukan menggantikan suara itu. Kiranya saya terus bertumbuh menjadi murid Kristus yang memuridkan, setia berjalan bersama anak-anak di jalan-Nya.
Terima kasih untuk SABDA MLC yang sudah membuat kelas ini, sangat memberkati. Terima kasih juga untuk Kak Bima dan Kak Melisa yang sudah menjadi moderator dan admin yang baik. Last but not least, untuk teman-teman di grup OTK 1 yang sudah sharing dan berdiskusi di kelas, sangat memperkaya saya, thanks a lot. May God bless you all. Soli Deo gloria.
- Winandhi Pranidhana
Sebagian besar peserta pembinaan OTK SABDA adalah orang tua dan memiliki permasalahan yang sama, terutama melaksanakan mazbah keluarga yang reguler karena kendala waktu berkumpul bersama yang sulit. Sebagian besar orang tua menyerahkan pembinaan kerohanian anak kepada guru Sekolah Minggu. Penggunaan media digital dan AI dapat menimbulkan efek positif dan negatif. Kurangnya pengetahuan orang tua akan firman Tuhan menimbulkan kesulitan dalam memberikan teladan kepada anak. Permasalahan diatas didiskusikan pada grup kelas dan masing masing peserta memberikan respons dan jalan keluar yang beragam, tetapi bertujuan baik. Terima kasih untuk tim SABDA, kakak-kakak moderator dan admin yang sudah bertugas dengan baik dan terarah dalam diskusi.
- Yoelianna H.O.
Saya sangat bersyukur bisa mengikuti kelas OTK ini. Tidak ada sekolah formal untuk menjadi orang tua, tetapi dengan kelas ini kita diperlengkapi untuk menjadi orang tua yang melakukan peran dan tanggung jawabnya sesuai kebenaran firman Tuhan. Saya diberkati dari bahan pembelajaran teori yang diberikan SABDA dan juga dari diskusi kelas yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Saya diteguhkan dalam melakukan mazbah keluarga dan pemuridan. Hal ini sangat layak diusahakan demi masa depan keluarga dan keturunan kita. Mengenai teknologi digital atau AI, saya merasa harus belajar lebih lagi supaya saya bisa mengikuti perkembangan zaman dan teknologi dalam mendampingi anak-anak yang Tuhan percayakan baik di keluarga maupun di gereja. Terima kasih tim SABDA sudah memberkati.
- Yosellin Nathania Yusak Silalahi
Saya selalu mengucap syukur dan bergembira setiap kali Tuhan mengizinkan saya untuk mengikuti kelas yang diselenggarakan oleh SABDA MLC dan dapat menyelesaikannya dengan baik. Rasa syukur ini dilandasi dengan kesadaran penuh bahwa tanpa Tuhan, saya tidak akan mampu untuk mengikuti rangkaian kelas ini sampai selesai dengan tuntas. Secara khusus untuk kelas OTK, saya sungguh bersyukur dan sangat menikmati proses diskusi yang ada dalam kelas. Bagi saya secara pribadi, kelas ini terasa hangat dan sangat membuka wawasan. Pertanyaan-pertanyaan diskusi yang diajukan membuat saya berpikir lebih jauh lagi tentang peran orang tua dalam pendidikan seorang anak atau anak-anak.
Ketika Tuhan memberi kesempatan bagi kita untuk menjadi orang tua, itu adalah kesempatan yang luar biasa dan sangat spesial. Bukan main-main karena Tuhan menitipkan jiwa-jiwa yang harus kita didik dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi untuk menjadi pribadi yang takut akan Tuhan. Dan, melalui proses diskusi yang terjadi dalam kelas, saya semakin dibantu untuk menyadari bahwa kelas ini layak untuk diikuti oleh semua orang dari berbagai latar belakang.
Sebab tanpa disadari sebenarnya kita adalah orang tua bagi mereka yang lebih kecil usianya serta pengalaman hidupnya dari kita. Kelas ini tidak didesain hanya untuk mereka yang sudah mempunyai anak, tetapi saya yang belum menikah dan tidak punya anak biologis pun dapat menikmati prosesnya. Memang ada satu hari di mana saya sempat bingung untuk menjawab pertanyaan diskusi. Khususnya di pertanyaan nomor 7, tetapi setelah berdiskusi dengan moderator kelas, Mas Bima, menjelaskan bahwa saya bisa saja mengganti narasumber untuk dimintai informasinya. Dan, ternyata hasilnya luar biasa, hasil survei yang saya punya bisa menjadi bahan diskusi yang menarik di kelas OTK 1.
Dengan penuh rasa syukur, saya mau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dan menolong saya dalam proses diskusi dalam kelas selama 5 hari ke belakang. Terima kasih teman-teman semua untuk diskusinya dan cerita-cerita yang dibagikan. Pengalaman Bapak/Ibu dan teman-teman semua, sungguh memperkaya kehidupan saya secara pribadi. Terima kasih untuk kelas yang boleh berjalan sangat kondusif dan sangat kompak. Terima kasih untuk diskusi hangat yang boleh terjadi dan terima kasih untuk sahabat-sahabat lama yang juga terus menanggapi apa yang saya tulis. Dan, juga para peserta baru yang juga menjadi sahabat-sahabat yang hangat untuk diskusi dalam kelas. Sampai jumpa lagi di kelas berikutnya. Kiranya kehangatan kasih Kristus menolong kita untuk menjadi orang tua Kristen yang penuh dengan cinta kehangatan kepada anak dan lingkungan sekitar kita. Tuhan Yesus mengasihi kita semua.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA