Pengkhotbah: Pdt. Ayub Mbuilima
Perikop: Efesus 5:22-33
Ringkasan Khotbah
Pengkhotbah: Pdt. Ayub Mbuilima
Perikop: Efesus 5:22-33
Ringkasan Khotbah
Pacaran dan pernikahan merupakan tema favorit dari suatu karya seni. Kita dapat menemukan tema ini dalam lagu, novel, sinetron, telenovela, drama Korea, dan film-film Hollywood. Banyak dari karya-karya seni ini yang menceritakan kehidupan pacaran dan pernikahan diwarnai dengan perselingkuhan, perzinahan, kebebasan seks, dan kebahagiaan yang tidak realistis. Konsep-konsep ini terus mengisi pikiran kita sehingga kita makin terbiasa bahkan menganggap konsep pacaran dan pernikahan yang dunia ini tawarkan sebagai sesuatu yang benar.
Pengertian kita akan doktrin Tritunggal sering kali berhenti pada tahap mengetahui atau menghafal sebuah formulasi -- Satu Esensi, Tiga Pribadi-. Kita menganggap doktrin ini adalah hal yang abstrak dan sulit untuk dimengerti, apalagi untuk melihat pentingnya doktrin ini bagi kehidupan kita sebagai orang Kristen, hal itu adalah hal yang dianggap terlalu ideal. Cara pandang seperti ini membawa kita menganggap doktrin Tritunggal hanyalah sebuah informasi yang harus kita tahu, bukan kita mengerti.
Orang Kristen adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Tritunggal, Pencipta seluruh alam semesta. Implikasi dari pernyataan ini adalah kita harus mengerti segala sesuatu dengan tepat sebagaimana yang dikehendaki oleh Sang Pencipta segala sesuatu itu sendiri, yaitu Allah Tritunggal. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana kita mengerti sejarah.
Salah satu keunikan iman Kristen yang paling utama adalah kepercayaannya kepada Allah Tritunggal. Kita tidak hanya percaya kepada Allah yang satu saja, atau kepada banyak Allah, tetapi kita percaya kepada Allah Tritunggal. Yang dimaksud dengan Allah Tritunggal adalah satu Allah tiga pribadi. Kita percaya kepada Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Bukan percaya kepada tiga Allah, tetapi satu Allah tiga pribadi. Ketiga pribadi ini memiliki keunikan-Nya masing-masing, karena itu Bapa bukan Anak, Anak bukan Roh Kudus dan Roh Kudus bukan Bapa.
Kebanyakan kita sewaktu mendengar kata misi atau misional, cenderung berfokus pada orang, program, strategi, dana dan lain seterusnya. Tentu saja, semuanya itu faktor penting yang perlu dibicarakan dan dieksekusi dengan persiapan yang sebaik mungkin. Hanya saja sering kali kita lupa bahwa dari sudut pandang Alkitab, tindakan misi itu bermula dari diri Tuhan Allah sendiri.
Doktrin Allah Tritunggal adalah salah satu doktrin terpenting yang menjadi dasar bangunan iman Kristen. Tanpa doktrin ini, kita akan kehilangan sebuah pijakan yang kokoh dalam memahami keutuhan iman Kristen. Salah satu contoh adalah dalam penciptaan. Bagaimana mungkin kita dapat mengerti unity in diversity dan diversity in unity yang nyata dalam seluruh dunia ciptaan-Nya, tanpa kembali ke dalam pengertian Tritunggal? Cara pandang kita akan dunia ini tidak akan berdasar dan kehilangan esensinya.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA