Arti Sebuah Nama (1)

Di dalam keluarga, ketiga kakak saya memiliki nama yang terdiri dari dua kata dengan masing-masing memiliki arti yang bermakna. Hanya nama saya yang terdiri dari satu kata : "Indriatmo" - dan saya tidak paham apa artinya. Dulu saya sering tidak nyaman dengan nama sendiri, karena selama duduk di SD dan SMP, nomor urut absensi setelah saya adalah anak perempuan yang bernama "Indriyani".

Allah, Kejahatan & Penderitaan

Pada saat pelajaran agama di SMA Loyola, Pater Ageng menerangkan tentang kejatuhan manusia dalam dosa yang menimbulkan penderitaan seluruh umat manusia keturunan Adam dan Hawa. Pada saat itu saya menyela dengan satu pertanyaan, "Kalau Allah itu Maha Kuasa, mengapa saat itu Allah tidak membinasakan setan sehingga tidak bisa menggoda Hawa. Jadi umat manusia tidak usah menderita karenanya." Sambil tersenyum Pater Ageng menjawab, "Saya juga tidak tahu ..."

Kuatkan Hatimu

Aku ingat kakakku laki-laki yang nomor dua, karena kakakku laki-laki ada tiga.
Di rumah kami berlima, anak-anak semua dan satu simbok yang menemaniku sejak bayi.
Kemana orang tua kami? Mereka bekerja di pasar besar, berjualan kelontong, berangkat
mulai jam empat pagi dan pulang sampai jam lima sore. Boleh dibilang kami hidup
tanpa pengarahan atau liar. Orang tua kami sangat menyayangi kami berlima, tetapi
tidak bisa menemani kami, mengasuh kami, membimbing kami. Mereka hanya bisa menyayangi
dan mencari uang. Bahkan kami tidak pernah menikmati yang namanya sekolah minggu sewaktu
kami kecil. Hari minggu adalah hari yang paling ramai di pasar, jadi terkadang kita

File Presentasi

Sudah lima minggu ini laptop saya down. Menurut analisa IT itu disebabkan karena adanya hardware yang rusak. Memang bulan terakhir ini baterai-nya drop dan sudah dipesan ke Service Center-nya di Osaka - tapi belum datang, karena laptop itu dibeli di sana sewaktu development sistem di mother company di Jepang.

Malaikat di Jalan Tol

"Melihat penyertaan Allah dalam segala sesuatu, akan menjadikan hidup kita suatu petualangan yang hebat,"

Itu adalah kata bijak di buku Renungan Harian yang saya baca pagi ini. Seperti biasa jam tiga pagi saya bangun untuk doa pribadi dilanjutkan bersaat teduh dengan membaca renungan harian (terbitan RBC/Gloria). Saya merasakan nyata sekali makna kata-kata itu, karena malamnya saya mengalami peristiwa yang sangat ajaib dalam hidup saya.

Dua Mangkuk Baso

Dua belas tahun telah berlalu sejak kami mengucapkan janji setia di hadapan pendeta di bulan April tahun 1994. Saat itu adalah hari ulang tahun pernikahan dan kita berniat untuk merayakannya dengan sebuah acara yang khusus. Kami berniat 'berpacaran' lagi. Jalan bersama, makan, nonton dan mengingat masa-masa indah awal pertemuan kita.

Tiap Hari Adalah Mujizat

Setiap hari Minggu jam 7 pagi saya mengantar anak laki-laki saya yang sekarang berusia 4 tahun untuk mengikuti Sekolah Minggu kelas kecil. Saya selalu menunggu sampai Sekolah Minggu selesai. Itu juga yang dulu dilakukan oleh ibu saya waktu saya masih Sekolah Minggu.

Para guru sekolah minggu mengajar dengan penuh sukacita. Sebagian besar adalah pemuda yang mengajak anak-anak sekolah minggu untuk memuji Tuhan dengan gerakan-gerakan yang menarik, diiringi musik yang enerjik.

Kesalahan yang Sempurna

Seperti biasa, pada hari Sabtu tanggal muda saya mengantar istri ke mall untuk belanja bulanan seperti susu, kebutuhan dapur dan yang lain. Setelah belanja bulanan dan meletakkan semuanya di bagasi, acara dilanjutkan dengan putar-putar untuk window shopping. Sebetulnya saya tidak terlalu suka dengan window shopping, karena biasanya berujung pada konsumsi barang yang tidak begitu diperlukan. Tetapi sebagai 'pemilik tulang rusuk' yang setia, saya terus mendampingi 'tulang rusuk' saya yang dengan gesit melakukan observasi produk-produk unggulan.

Lampu Merah

Saat itu adalah pertama kali berada di negara asing. Ada pekerjaan yang harus saya selesaikan di kantor pusat di Jepang. Saya merasa menjadi seperti si Kabayan yang pertama kali datang ke budaran HI. Girang bercampur tidak percaya karena berada di Jepang, jauh dari tanah air.

Engkaukah Itu?

Engkaukah Itu?
Aku akan selalu ingat, waktu kelas empat SD, dibonceng sepeda teman kakak yang jagoan
dan ngebut dan akhirnya kakiku masuk jeruji roda sepeda dan jatuh berguling di jalan raya
dan hampir di tabrak mobil dan akhirnya tidak bisa berjalan sampai satu bulan.

Tapi bukan itu yang membekas di ingatanku, melainkan kejadian sesudah sembuh dan bisa berjalan,
dan masuk sekolah lagi, di hari pertamaku masuk sekolah, di kelasku.

Kebetulan hari itu ada test matematika, selagi mengerjakan soal tahu-tahu ibu guru sudah
di berdiri di sampingku, marah-marah melihat jawabanku, katanya bukan begitu cara mengerjakannya,

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA