TUHAN YESUS MENANGIS

“Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” Lukas 13:34

Iya,… gue uda tahu! Gue uda kenal ma Tuhan Yesus kok dari gua bayi malah. Kan uda sekolah minggu dari kecil, sekolah juga sekolah Kristen, gue uda tahu semuanya kok. Sekarang aja gue rajin banget ke gereja, en uda mulai aktif lho pelayanan. Kalo malem, cari aja gue di gereja, kan gereja itu rumah keduanya gue. Gue itu uda jadi pengurus, majelis, uda sering ikut persekutuan doa, ikut Bible Study, dll. Mau apa lagi seh?!

AYAH

Ada beberapa perkataan ayah saya, yang membekas di hati saya dan anak-anaknya walaupun beliau sudah lama tidak ada.
Yang pertama adalah tentang uang.
Ayah saya selalu mengatakan jangan mengukur harga dirimu dengan uang. Karena dirimu adalah sangat jauh berharga. Untuk memilih jodoh pun, beliau selalu berpesan, lihatlah hatinya, jangan uangnya. Kepada kakak yang laki-laki beliau selalu berpesan, jangan cari isteri yang lebih kaya, karena kamu tidak akan didengarnya. Untuk saya dan kakak perempuan saya juga selalu dikatakan, kalau memlilih suami jangan yang kaya, yang cukup saja asalkan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Kalau suami terlalu kaya, dia akan mempunyai isteri banyak dan pasti kamu akan seperti burung dalam sangkar. Meskipun di sangkar emas, tetapi hati kamu menderita.

Cocok atau Tidak Cocok

Suami saya selalu minum obat yang sama, kalau pusing. Untuk sakit perut dia juga mempunyai obat tertentu. Pernah suatu kali dia pusing dan saya menawarkan obat merk lain karena obat yang biasa dia minum tidak ada, dia tidak mau. Dengan alasan tidak cocok. Demikian juga dengan beberapa kerabat dan teman-teman lain. Ternyata mereka mempunyai daftar obat tertantu, sesuai dengan sakit yang dideritanya sendiri-sendiri.

Di dalam kehidupan kekristenan pun saya menjumpai keanehan ini. Banyak orang mencari gereja, pendeta bahkan Firman Tuhan, yang mempunyai kecocokan dengan hati mereka. Demikian hebatnya penyakit dosa, mampu memutar balikkan hati dan pikiran manusia, sehingga kebenaran bisa didasarkan hanya dengan cocok atau tidak.

BUKAN URUSANMU

Sesuatu yang baru, baik itu berita aktual, segala informasi atau apapun yang baru mendorong naluri kita menjadi ingin tahu. Apalagi jika ‘sesuatu’ tersebut adalah topik yang hangat, yang menarik dan semua orang membicarakannya. Dengan mengetahui atau menguasai ‘sesuatu’ yang baru tersebut, akan bermanfaat pertama-tama bagi diri sendiri, karena akan menambah wawasan kita. Juga bermanfaat bagi orang lain yang kebetulan belum tahu dan bertanya kepada kita. Sehingga kita bisa menjelaskannya.

Naluri ingin tahu atau keingin-tahuan adalah sangat wajar jika dalam batas-batas tertentu dan selama bermanfaat. Karena pada kenyataannya, ada keingintahuan yang berlebihan, yang sebetulnya tidak bermanfaat, tetapi sering tidak disadari karena hanya untuk mengejar nafsu keingintahuan saja.

Memberikan Harapan

Baca:
Yohanes 10: 10b

”........Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. (Yoh 10: 10b)

Orang dunia punya falsafah hidup “Waktu muda foya-foya, masa tua bahagia dan Mati masuk surga”, Falsafah hidup ini banyak diminati dan diikuti oleh orang-orang yang berpikir bahwa kehidupan ini hanya satu kali sehingga harus dinikmati dengan baik. Kejarlah kebahagiaan semasa kita masih bernafas dan masih menjajah dunia.

Ada juga falsafah hidup segelintir businessman “Hari ini makan siapa, besok makan dengan siapa, lusa makan siapa saja”, kalau rugi bismillah tapi kalau untung walaupun hasil korupsi alhamdulilah, atau cincailah semua beres walaupun sebenarnya itu uang sogokan.

Kesaksian Hidup

Baca:
Matius 4: 18-25

Yesus berkata kepada mereka: ” Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”.

Saudara, Kekristenan itu adalah bukan sekedar nama dan bukan sekedar agama. Kekristenan mempunyai dua arti: Pertama, artinya adalah kelompok yang diberkati. Yaitu kelompok yang diperdamaikan dengan Allah. Yesus telah memperdamaikan kita dengan Allah melalui kematian-Nya di Golgota. Dia rela disalib sebagai ganti diri kita. Kematian Yesus di salib inilah yang disebut berkat perdamaian. Sehingga siapa yang percaya kepada Yesus yang tersalib di Golgota akan disebut sebagai kelompok orang yang diberkati. Kedua, artinya adalah kelompok yang diistimewakan. Yaitu kelompok yang diperuntukkan untuk membawa orang lain kepada Tuhan. Yaitu kelompok yang dikhususkan untuk membawa orang lain. Perhatikan ayat 19 yang menyatakan mengenai menjadi penjala manusia. Artinya penjala manusia adalah pembawa manusia.

Jadilah Garam dan Terang!

Baca:
Matius 5:13-16

”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.....” (Matius 5:13)
Terang adalah suatu jawaban atas harapan. Dia merupakan suatu kekuatan positif. Selalu menyingkirkan kegelapan. Karena itu orang Kristen atau gereja harus memainkan peranan yang positif di masyarakat. Ketika kegelapan itu disingkirkan kita-kitalah yang harus menjadi terangnya.
Garam berfungsi mencegah sesuatu menjadi busuk, mengawetkan makanan. Juga punya khasiat menyembuhkan. Karena itu orang Kristen atau gereja harus memainkan peran sebagai pencegah kebusukan dan menjadi penyembuh di dalam masyarakat. Ketika kebusukan itu sirna kitalah yang membuatnya sirna. Ketika masyarakat sakit kitalah yang harus menjadi penyembuhnya.

DIMANA KAU TUHAN ??

Maleakhi 3:3
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak...

Kita tidak akan mengerti maksud ayat ini bila kita tidak mengetahui bagaimana proses untuk memurnikan perak.
Ada seorang wanita untuk dapat mengerti ayat di atas, mengamati cara kerja atau proses pemurnian perak.

Untuk memurnikan perak, tukang perak akan memanggang sepotong perak di atas api yang membara. Api harus sangat panas untuk menghasilkan perak yang betul-betul murni. Dalam proses pemanggangan, tukang perak tidak boleh meninggalkan tempat dan harus mengawasi. Kalau tidak, perak akan musnah.

"Bagaimana anda tahu kapan perak itu sudah murni sama sekali?" tanya si wanita.

SHARING

Mengamati, mengikuti, apalagi terlibat di dalam suatu persekutuan adalah sangat indah. Karena selain mendapat Firman Tuhan, persaudaraan akan lebih terjalin erat dengan sesama anggota persekutuan. Saya akan membagikan pengalaman saya, yang saya dapat dari persekutuan juga, yang saya pikir sayang untuk dinikmati sendiri dan berharap bermanfaat untuk dibagikan.

Anggota persekutuan kami, kebanyakan atau 99% adalah TKI atau TKW tepatnya, karena semuanya wanita. Mereka kebanyakan bekerja sebagai Helper dalam rumah tangga. Kalau istilah di Indonesia adalah pembantu rumah tangga.
Sebagai pembantu di negeri orang, jauh dari keluarga dan kerabat, sangatlah menyiksa. Apalagi adapula yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak.

'mis'communication

Kalo berkomunikasi dengan sesama, paling kesel kalo sudah capek2 bicara nggak ada yang mengerti maksudnya. Lebih sebel lagi keliatannya sudah mengerti ujung2nya salah juga. Padahal segala cara dan usaha sudah dipikirkan, mulai dari pengaturan kata2, pemakaian bahasa, speed-nya, dengan tujuan supaya yang diajak bicara mengerti maksud kita. Kog bisa ya..?? Aku atau dianya yang telmi ya...? (telmi=telat mikir)
Kalo sudah begini, jadi males deh bicara ama orang tersebut. Istilahnya nggak nyambung! Buat apa? Buang2 energi aja?

Kalo mis communication nya masih antar sesama sih ok saja, Tapi kaget juga waktu melihat dan mendengar kenyataan, ada orang yang merasa or mengalami mis communication dengan Tuhan. (Kalo ini sich, yang telmi langsung ketahuan deh)

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA