Blog Terbaru

Mama

Mama,

Dalam duka nestapa
Penuh penderitaan dan kekejaman dunia
Mengarungi kehidupan dalam kesendirian sejak usia muda
Membesarkan dan memelihara kami berdua
Ditengah ombak dan deru kehidupan dunia
Melayari lautan lepas tanpa terasa
Hanya karena kesetiaan Nya
Menopang kehidupan nya
Dengar tegar dan tidak mengenal putus asa
Ditempuhnya jurang kehidupan fana
Tanpa keluh kesah dijalaninya
Sampai usia menjelang senja
Penuh tangis dan tawa
Kenangan pahit yang menjadi pelajaran derita
Dalam kesengsaraan apapun juga
Tangan Tuhan setia menjaga

Pada waktu Mama bercerita
Apa yang dialami bersama

Kebenaran sejati

Bagaimana cara mengenal kebenaran yang benar dan mutlak (absolute) ?

Prinsip dasar untuk mempelajari kebenaran adalah kita harus sama-sama menjadi murid kebenaran yang mau belajar. Dengan demikian ketika kita belajar maupun diskusi tentang apapun, kita harus dengan sadar mau berubah menuju kepada kebenaran.

Bila ada perbedaan pendapat, maka tidak mungkin dua-duanya benar. Bisa salah satu pendapat salah, atau dua-duanya salah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memutlakan diri kita.

Ada 3 (tiga) dasar mengapa kita tidak dapat menyatakan apa itu benar mutlak dari kita sendiri :
1. Manusia bisa salah dan pernah salah, sehingga kita tidak dapat mengatakan diri kita adalah kebenaran mutlak. Manusia bukan kebenaran karena kebenaran tidak pernah salah dan tidak mungkin salah.

PANGGIL AKU ROH-ER

Badanku terasa lemah, penat
Aku melihat gedung runtuh di hadapanku
Semua kelihatan,
Penuh jerit dan tangis
Dan aku pun berpindah tempat

Badanku masih lemah, penat
Kulihat air setinggi gedung datang menghampiri
Aku ada di sana,
Dan kudengar tangisan sendu
Aku pun berpindah

Badanku tetap lemah, penat
Ada air menutupi kakiku
Merendam lutut dan pahaku
Hingga setinggi bahuku
Dan aku pun mendengar
Ada tangis dan kegemparan
Aku pun menghilang, tenggelam.

Aku terbangun,
Aku kembali melihat cahaya terang
Saat aku bangkit orang berkata
Siapakah namamu ????
Aku berkata
"Karena aku mengenal Roh Kudus

BANGSAKU DALAM DOA

Pernah gak, kita berbicara tentang kita mengasihi bangsa dan negara kita Indonesia. Sering sekali, bahkan tak terhitung lagi. Namun, tahukah kita betapa sakitnya hati pemilik bangsa ini (Yesus Kristus) yang orang awam menyebutnya Ibu Pertiwi. Menangis, bersusah hati. Dia berdoa buat bangsa ini. Tapi tahukah kita apa doa Yesus bagi Indonesia. "Jadikanlah mereka satu, seperti Kita satu" demikian penggalan doa Yesus.

Bangsa kita memang memiliki semboyan ini "PERSATUAN INDONESIA", namun ini kelihatan hanya secara umum. Kita masih banyak melihat Gereja Tuhan di kota-kota maupun di pedesaan hanya bisa peduli dengan Gerejanya masing-masing. Adakah yang mau bila diajak doa bersama???? Gereja Tuhan, Gereja bukanlah milik kita. Namun milik Tuhan, siapapun boleh menjadi simpatisan di Gereja kita, namun kita terkadang tidak mau menjadi simpatisan di Persekutuan Doa Gereja-Gereja Mis. Jaringan Doa Sekota. Itu saya dapatkan di kota saya tinggal saat ini. Saat kami di Jaringan Doa melaksanakan Kegiatan, yang diundang hampir seluruh gereja sekota (+/- 400 gereja). Yang bisa ikut hanya 5 %nya saja. Malahan pihak/ instansi yang harusnya memfasilitasi kegiatan kesatuan gereja ini tidak mau menyetujuui pelaksanaan kegiatan kami dengan alasan takut membentuk gereja baru (padahal yang menjadi anggota/ fasilitator adalah para Pendeta/ Gembala/ Hamba-hamba Tuhan yang aktif dalam pelayanan di Gereja masing-masing). Wow, suatu gereja yang besar dong nantinya (inii yang jadi candaan kami saat sharing tentang masalah ini). Bagaimana kesatuan ini bisa terwujud?? Bagaimana dengan Gereja dan Kota anda. Adakah hal yang sama terjadi di kota anda???? Satu hal yang perlu di ingat bahwa Yesus berdoa "JADIKAN MEREKA SATU".

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA