Kesaksian Kelas GSM 2013
Menjadi seorang pengajar, sebenarnya tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Karena terus terang dulunya saya adalah seorang yang sangat-sangat pemalu. Ketika dulu saya ke Gereja dan ditanya teman, kerabat atau apalah namanya saya hanya bisa tersenyum. Plangah-plengeh bahasa Jawanya. Di tengah teman sepermainanpun orang bilang kalau tidak di Gong ya tidak ada suaranya. Sampai suatu ketika saya ikut yang namanya Retret Encounter, disitu rupanya Tuhan mulai tangkap saya, dan memulihkan gambar diri saya yang rusak. Selepas Retret saya mengalami penjebolan rohani.