TUHAN BERSUKACITA DI TENGAH UMATNYA (IBADAH PASKAH, MINGGU - 27 MARET 2016)

Hari Minggu 27 Maret 2016 adalah Hari Raya Paskah, hari peringatan Tuhan Yesus bangkit dari kubur mengalahkan maut. Untuk menyambut Hari Jumat Agung dan Hari Raya Paskah, kita mempersiapkan diri dengan berdoa puasa selama 40 hari mulai dari tanggal 15 Februari 2016 dan setiap ada kesempatan selalu “ngobrol” dengan Tuhan Yesus.

Hari Minggu kita mengikuti ibadah jam 10:30, di mana pada saat itu Tuhan Yesus memperlihatkan hal yang sangat indah. Langit terbuka dan ibadah menyatu dengan hadirat Tuhan di surga, ada tahta Allah Bapa dan para orang kudus. Ada banyak malaikat yang memainkan alat musik dan memuji Tuhan. Mereka bersama-sama memuji dengan umat Tuhan yang ada di dalam ibadah. Luar biasa sekali.

Yang menarik adalah Tuhan Yesus duduk bersama-sama dengan kita di bangku jemaat. Bajunya terlihat khusus. Tetap memakai jubah putih bercahaya dan selempang merah, tetapi ada berlian-berlian bertaburan di bagian atas baju dari bahu sampai ke bagian dada. Taburan berlian itu memancarkan cahaya berkilau-kilauan sangat indah. Baju pesta yang sangat mewah, luar biasa, dan keren sekali ....

Tuhan Yesus memakai baju khusus karena saat itu adalah ibadah untuk merayakan Paskah, dan Tuhan Yesus berkenan terhadap apa yang dilakukan oleh para anakNya di seluruh dunia. Tuhan Yesus menikmati setiap pujian dan penyembahan yang dinaikkan dengan sepenuh hati dan kasih oleh anak-anakNya. Itu semua menyukakan hatiNya.

Paskah adalah hari sukacita, dan Tuhan Yesus juga menunjukkan dalam urapanNya yang memberikan semangat dan kegembiraan.

Ketika hamba Tuhan maju ke mimbar untuk menyampaikan firmanNya, urapan sukacita ini juga memenuhi hatinya sehingga selama khotbah, hamba Tuhan banyak menyampaikan humor. Beliau sempat heran karena katanya di gerejanya biasa menyampaikan Firman Tuhan secara serius. Baru kali ini inginnya selalu tertawa ... :D :D :D

Satu kali beliau menyampaikan ilustrasi tentang Yunus dan menirukan Tuhan memanggil ikan dengan teriakan, “Ikaaaaaaannn ... “ Di tengah keheningan, tiba-tiba ada yang menyahut dengan keras, “Eeeeeee ....” Ternyata teriakan itu dijawab oleh seorang bayi yang tidur dalam gendongan mamanya. Kita semua tertawa ... Dan yang luar biasa Tuhan Yesus juga tertawa terbahak-bahak .... Ha ha ha .... Rupanya Tuhan Yesus juga suka humor .... Ha ha ha ....

Ini menyadarkan kita bahwa selama penyampaian Firman, ternyata Tuhan Yesus menikmati dan selalu ikut tertawa. Dan di dalam Roh diperlihatkan Allah Bapa juga tertawa .... Ha ha ha ...

Tuhan berkenan terhadap pertemuan ibadah anak-anakNya, dan menikmati dengan memperlihatkan kehadiranNya secara pribadi di dalam Roh. Bahkan bukan hanya kehadiranNya, tetapi juga kehadiran surga di tengah-tengah ibadah. Inilah yang dinyatakan Tuhan di dalam Doa Bapa Kami, “Di bumi seperti di surga ... “

Itu bukan sekedar teori, tetapi di dalam Roh terjadi secara nyata. Di dalam Roh ada saat-saat Tuhan mengijinkan kita melihat, merasakan dan menikmati kemuliaan surgawi, seperti martir Stefanus di hadapan sidang Mahkamah Agama. Pada saat itu Rohnya ada surga, melihat kemuliaan Allah dan Tuhan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah (Kisah Rasul 7:55). Di dalam Roh, Allah Bapa dan Tuhan Yesus ada di samping Stefanus mengikuti jalannya persidangan - sehingga roh Stefanus begitu menyala-nyala dan semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

Dalam ibadah Paskah ini sukacita surgawi begitu kuat. Sukacita, gembira dan penuh tawa ... Ha ha ha ...

Ternyata Allah Bapa dan Tuhan Yesus itu bukan Allah yang “jaim” (jaga image) selalu pasang muka serius supaya terlihat berwibawa – tetapi Allah yang sangat “alami” dan “manusiawi”, di mana ketika hatiNya bersuka dan gembira akan tertawa; dan tawanya bukan setengah-setengah tetapi tertawa keras-keras ... HA HA HA ....

“Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa” (Mazmur 2:4)

Tuhan Yesus ternyata lebih “manusiawi” daripada orang-orang Kristen atau para pemimpin gereja yang umumnya suka memasang muka serius dan “jaim” untuk memperlihatkan kesalehan dan kewibawaannya. Padahal jika kita tahu isi hatiNya, maka kita akan menikmati setiap hari dengan penuh sukacita, canda dan tawa - karena Tuhan Yesus sendiri yang mengajari kita bahwa : “Hati yang gembira adalah OBAT YANG MANJUR.” (Amsal 17:22)

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

GBU
(Indriatmo/PD Yoel)

* * * * *

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA