Testimoni Peserta Grup Diskusi Bedah Kitab Ratapan 4

1. Rahel Gurning

Berkat yang saya peroleh dari materi BK_Ratapan adalah semakin mengenal dan mengetahui isi hati Allah lewat pembacaan dan penggalian kitab Ratapan di mana hal ini sangat penting karena hanya bisa didapat melalui penggalian dan perenungan pribadi. Kesan mengikuti diskusi Bedah Kitab Ratapan diperkaya dan dibukakan lebih dalam akan firman Tuhan melalui penggalian dan masukan-masukan yang didapat dari sesama anggota Bedah Kitab Ratapan. Salut dan turut mengapresiasi tim SABDA yang dengan sepenuh hati melayani kami yang ikut Bedah Kitab Ratapan. Ringkasan pribadi yang saya dapat dari pelajaran Ratapan 1 -- 5 bahwa Allah senantiasa rindu kita datang kepada-Nya, baik melalui pujian maupun ratapan, Ia selalu menanti kita datang kehadapan-Nya untuk mengenal isi hati-Nya yang sangat dalam dan luas akan kebaikan dan kesetiaan-Nya bagi anak-anak yang sangat dikasihi-Nya. Harapan saya untuk kelas-kelas berikutnya bisa membahas kitab-kitab lain yang aplikatif dan sederhana untuk kaum awam tanpa mengurangi makna akan firman Tuhan yang hendak disampaikan. Aplikasi praktis yang akan saya lakukan adalah terus bertekun mengenalkan firman Tuhan kepada anak saya yang masih balita agar menjadi generasi yang takut dan cinta Tuhan dengan membaca dan mendengarkan Alkitab tiap hari.

2. Siska Yunita

Sebelum bergabung dengan kelas Bedah Kitab Ratapan, saya merasa bahwa Kitab Ratapan ini sulit dipahami. Puji Tuhan dengan panduan training Bedah Kitab Ratapan dan panduan moderator dalam kelas diskusi membuat saya yang tadinya “gagal paham” menjadi lebih mengerti dan memahami isi kitab ini. Karena di kelas ini kita diajar bagaimana menggali gambaran dari satu ayat yang sifatnya puitis untuk mengetahui latar belakang kejadian saat itu dan menjelaskan arti serta relevansinya dalam kehidupan kita. Selama berada di kelas BK_Ratapan 4 saya sangat terberkati dengan sharing peserta lain yang mempertajam dan memperlengkapi galian dari sudut pandang yang berbeda. Demikian pula Moderator juga aktif dalam mengarahkan peserta diskusi serta ada Admin yang selalu mengingatkan untuk tidak lupa mengerjakan tugas penggalian.

Kitab Ratapan secara garis besar menceritakan tragedi keruntuhan Yerusalem akibat dari pemberontakan mereka sendiri terhadap Allah yang mendatangkan hukuman. Selain berisi syair ratapan, kitab ini juga berisi syair pengharapan akan pemulihan dan kebesaran Tuhan. Harapan saya, bisa diadakan lagi kelas Bedah Kitab lainnya. BK_Ratapan ini menarik bagi saya karena beda metode dengan kelas bedah kitab sebelumnya (BKY). Metode penggalian yang berbeda-beda ini dapat menambah semangat peserta untuk kembali bergabung dengan kelas bedah kitab berikutnya. Aplikasi praktis yang akan dilakukan adalah dengan selalu intropeksi diri dan melakukan pertobatan setiap hari atas setiap dosa, berdoa syafaat bagi bangsa, kota, gereja, dan keluarga, karena kesejahteraannya adalah kesejahteraan kita juga (Yeremia 29:7). Tuhan Yesus memberkati kita semua.

3. Friska Pasaribu

Saya sangat bersyukur dapat mengikuti kelas Bedah Kitab Ratapan ini. Semakin memperluas wawasan, dan saya semakin menyadari bahwa seharusnya jika saya meratap, maka hendaknya saya meratap karena dosa pelanggaran. Seringnya dalam perjalanan hidup, saya meratapi sesuatu yang menunjukkan ketidakdewasaan iman saya.

Yeremia meratapi Yerusalem, oleh karena bangsa itu berbalik dari Tuhan, sehingga bangsa itu dihukum oleh Tuhan. Yeremia memiliki hati yang pedih melihat dosa pelanggaran bangsanya. Dalam ratapannya, Yeremia tetap percaya bahwa Tuhan akan kembali memulihkan keadaan bangsa Yerusalem. Asal saja bangsa itu mau mengakui dosa mereka serta bertobat. Dari Kitab Ratapan ini, saya belajar agar saya serius dengan kekudusan Tuhan, tidak bermain-main dengan perintah-Nya. Dan kiranya saya memiliki hati yang mau berdoa bagi sekitar dan bangsa. Terima kasih tim SABDA, sudah memfasilitasi saya lebih dalam mengenal Kitab Ratapan ini. Tuhan Yesus Memberkati. Soli Deo Gloria!

4. Suyati Melstain

Saya mendapat banyak pemahaman baru dan merasakan kesedihan dan kedukaan yang digambarkan oleh Nabi Yeremia dan belajar bagaimana kita meratap yang sungguh-sungguh atas dosa dan pelanggaran. Bersyukur karena mendapat berbagai penggalian yang begitu kaya dari rekan-rekan yang lebih mempermudah mengerti maksud dari setiap ayat atau gambaran dan juga ada banyak relevansi yang sangat memberkati. Kitab Ratapan mengajar kita untuk berseru kepada Allah dalam situasi yang paling buruk, bahkan ketika berada dibawah hukuman-Nya. Harapan untuk kelas MLC adalah dapat mengadakan kembali bedah buku atau kitab yang lain. Saya juga bersedia dipakai Tuhan untuk terus berdoa dan berseru untuk diri sendiri, keluarga, gereja dan bangsa, dan akan lebih lagi memotivasi diri untuk menggali Alkitab. Terima kasih SABDA.

5. Mistin Pitasari

Berkat dari materi Bedah Kitab Ratapan adalah menemukan berkat-berkat yang berbeda dari tiap peserta di kelas. Menggali gambaran ayat dan menemukan relevansinya untuk diri, gereja dan bangsa. Ikut merasakan kepedihan Yeremia saat itu. Berbeda dari bedah-bedah kitab sebelumnya, bentuknya puisi jadi agak kesulitan memahami, harus dibaca berulang-ulang, didengar untuk dapat "feel"nya, digali makna kata dan latar belakangnya, baru bisa menemukan relevansinya. Untuk kelas diskusi, sangat terberkati, bisa saling terbuka, saling belajar, sama-sama diingatkan, semua aktif dan saling melengkapi, malah jadi sesi curhat dan saling mendoakan. Dari Ratapan 1-5, memahami penderitaan Yeremia saat melayani Tuhan, saat menyampaikan Firman kepada bangsanya, tertolak, kesepian, namun tidak memutuskan harapan-Nya kepada Tuhan. Janji Tuhan memberikan kekuatan sekalipun banyak tantangan. Allah adalah Allah yang pencemburu. Awal hukuman itu saat orang-orang Israel mulai berubah setia, tidak lagi menyembah Allah yang benar, tetapi menyembah berhala-berhala. Jangan bermain-main dengan dosa, memiliki hati yang mau ditegur diingatkan dan kembali kepada Bapa. Harapan agar terus ada kelas-kelas bedah Alkitab agar kita sama-sama belajar tentang firman, menggali firman, berdiskusi dan memperkuat iman. Karena kalau membedah kitab sendirian biasanya membosankan, jadi kalau ada grup/komunitas seperti ini, sangat membantu.

Aplikasi pribadi: Setia dan terus semangat memberitakan Injil sekalipun banyak tantangan, mendoakan para pemimpin bangsa dan pemimpin gereja termasuk guru-guru sekolah minggu, serta terus berkata "Tuhan itu baik" sekalipun mungkin dalam kondisi yang tidak baik. Terima kasih Bu Yulia, Kak Roma, Kak Melisa, tim SABDA dan Bapak/Ibu semua. Tuhan memberkati.

6. Titik Kasih Herani

Berkat dari materi Ratapan ialah semakin mendalami peristiwa kejatuhan Yerusalem dan yang dirasakan bangsa itu, kesengsaraan yang amat mendalam. Menyadari perasaan Nabi Yeremia, kesedihan karena gagal menyadarkan bangsa Israel ke jalan yang benar, dan melihat sendiri kehancuran bangsanya, dan ikut merasakan kesengsaraan rakyat. Tetapi tetap positif thinking kepada Tuhan yang akan mengembalikan bangsa Israel. Jangan melakukan dosa yang sama dengan bangsa Israel, karena pasti Allah akan menghukum kita. Semua peserta aktif dan memberikan dari sudut pandang berbeda jadi bertambah berkat dan pengetahuan kita. Harapan saya admin bisa lebih mengarahkan diskusi ke pendalaman materi yang lebih mendalam, dengan memberikan referensi sumber-sumber penggalian.

7. Melce Yonathan Lomi

Saya memiliki cara pandang baru secara rohani dan belajar dari sosok nabi yang ditolak oleh bangsanya sendiri ketika membawa pesan Tuhan berupa penghukuman Tuhan (kejatuhan Yerusalem). Mulai mengenali, merenungkan, dan mencoba memposisikan diri sebagai nabi yang tidak diterima pesan yang dibawakan dan bertanya-tanya pada diri sendiri jikalau saya sebagai bangsa Yehuda masa itu yang merasakan penderitaan fisik dan rohani akibat dosa dengan pelan-pelan berusaha menyelami kata per kata dan kalimat syair Ratapan dalam kitab ini. Kemudian saya berakhir kepada kesimpulan bahwa Tuhan tetap mencari-mengasihi dan berbelas kasihan kepada saya ketika saya ada dalam keberdosaan supaya saya kembali kepada-Nya dan mengingat kasih setia-Nya yang tak berkesudahan. Diskusi grup bagus dan hidup, mendapat banyak berkat dari sharing teman-teman yang lain. Admin dan moderator bagus memandu kelompok. Tengkyu.

Nabi Yeremia adalah nabi yang dipanggil Tuhan dan dibuat Tuhan akan terkenal, tetapi tidak populer. Nabi yang dicintai Tuhan, tetapi dibenci orang-orang. Jika saya yang dipanggil seperti Nabi Yeremia, apakah saya mampu? Saya belum bisa jawab karena saya bercermin pada diri saya sendiri bagaimana saya dalam pelayanan sebagai guru sekolah minggu ketika merasa sudah begitu berjuang untuk anak-anak sekolah minggu di gereja lokal terlebih di masa Pandemi ini, namun yang merespon sangat minim dan tak sesuai harapan, di situ saya merasa sedih sekali. Harapan untuk kelas MLC semakin ada kelas-kelas lanjutan bedah kitab lainnya. Aplikasi Praktis: jangan menunggu hukuman Tuhan datang baru bertobat, selagi Tuhan berikan kesempatan dan anugerah-Nya, marilah hidup berkenan dan menyenangkan hati-Nya.

8 Yokhebed Joy

Sekalipun Ratapan isinya mengenai kedukaan, tapi bisa terlihat bahwa Allah turut campur dalam penderitaan/kedukaan yang sedang dialami. Semuanya baik, karena Allah tidak selamanya mendisiplin umat yang disayanginya. Seperti seorang ayah yang menghajar anaknya karena kasih, demikian juga Allah. Ada janji pemulihan bagi bangsa yang bertobat, dan merendahkan diri berbalik kepada Allah.

Setelah mengikuti kelas ini, saya menjadi lebih teliti lagi membaca kitab Ratapan, karena kitab ini bukan yang favorit untuk dibaca. Kelas ini membantu saya secara pribadi untuk menambah pengetahuan dan pengenalan akan pribadi Allah kita yang Maha Kasih dibalik penghukuman yang diijinkan-Nya. Kelas ini dikemas dalam diskusi yang interaktif sehingga tidak membosankan. Sharing dari teman-teman semua juga sangat menjadi berkat. Semoga kelas MLC semakin maju dan diberkati dalam memperlengkapi umat Tuhan untuk lebih sungguh lagi mengenal Dia lewat kelas-kelas seperti ini. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan seluruh tim SABDA dengan berlimpah-limpah.

9. Wenny Riama S

Saya sungguh diberkati dengan penggalian yang dilakukan oleh rekan-rekan saya di BK _Ratapan 4 yang membagikan pengalaman, kisah hidup, dan penggalian yang baru sehingga semakin melengkapi apa yang sudah saya dapatkan sehingga saya dapat lebih memahami kitab ratapan ini. Senang dapat memiliki rekan-rekan yang hebat sehingga belajar saya jadi lebih menikmati dan mudah dalam memahami kedukaan yang terdapat dalam Kitab Ratapan. Saya berharap agar SABDA MLC terus mengadakan kelas Bedah Kitab yang lain, agar umat Tuhan semakin diperlengkapi oleh pengetahuan yang benar akan Firman Tuhan.

Saya akan berusaha untuk lebih lagi hidup takut akan Tuhan dengan mengerjakan kebenaran firman Tuhan. Supaya baik duka maupun suka Tuhan hadir dalam hidup kita, yaitu saat duka kita diberi kekuatan, penghiburan, iman percaya, pengharapan dan damai sejahtera. Ketika disaat suka Tuhan menyempurnakan sukacita kita. Kiranya kita sama-sama boleh belajar dengan lebih sungguh-sungguh agar Tuhan pulihkan dan pelihara kita secara sempurna khususnya ditengah situasi yang tidak menentu seperti saat ini. Kiranya Tim SABDA MLC dan seluruh mentor terkhususnya mentor BK Ratapan 4 diberkati berlimpah-limpah untuk setiap pelayanan yang dikerjakan, Tuhan pasti perhitungkan. Sukses dan terus menjadi berkat SABDA MLC. Ditunggu kelas-kelas berikutnya. TYM.

10. Mudjiarti

Dengan pemaparan materi dan dengan diskusi di kelas BK_Ratapan, saya bisa belajar mendalami Kitab Ratapan yang sangat jarang sekali diajarkan pada jemaat di gereja. Dalam mengikuti BK_Ratapan saya tambah mengerti dan ditunjukan penderitaan, dan diingatkan bahwa dosa ada konsekuensinya. Kekudusan Allah tidak dapat dilanggar. Hidup manusia tidak terlepas dari penderitaan dan duka cita. Pengalaman batin ini juga dirasakan oleh umat Allah ketika mereka menyaksikan kehancuran Yerusalem kota Allah, beserta bait sucinya. Harapan MLC berikutnya: mengikuti program yang ada di MLC. Aplikasi praktis yang akan saya lakukan: karena dosa pasti ada konsekuensinya maka saya harus lebih takut lagi akan Tuhan dan tidak menganggap enteng didikan Tuhan. Bila alami kedukaan saya mohon kekuatan Tuhan dan belajar lebih berpegang teguh dengan firman Tuhan.

11. Destri Harianja

Saya merasa terberkati lewat penggalian yang diberikan oleh teman-teman saya, di mana mereka membagikan pengalaman mereka, pendapat mereka relevansi yang mereka berikan yang juga tidak sedikit dapat menegur saya, membantu saya, dan menolong saya. Saya juga merasa berkati lewat pasal lewat ayat yang saya baca di dalam kitab ratapan di mana kesedihan dan kedukaan yang dialami bangsa Israel ketika mereka jauh dari Tuhan dan dimana juga saya belajar harus menjadi seperti nabi Yeremia yang meskipun tidak dihargai ketika dia menyampaikan firman tapi dia tetap menyampaikan firman bahkan ada Ada kerinduan dalam hati dia untuk tetap membagikan firman bahkan saat dia tidak membaca Firman dia merasa ada sesuatu yang membara dari hatinya.

Saya merasa terkesan ketika saya bertemu dengan teman-teman sekelas saya, di mana mereka sangat antusias dalam memberikan pendapat mereka dan juga di mana mereka sangat dapat menolong saya. Juga admin ka Melisa yang cukup sabar dalam mengingatkan saya untuk segera bergabung ke grup. Tuhan akan sangat kecewa pada orang yang menjauh daripada-NYA, oleh karena itu hendaklah kita dekat dengan Tuhan, dan jangan sampai Tuhan menciptakan kedukaan yang besar dalam hidup kita. Karena kehilangan Tuhan adalah salah satu kedudukan yang sangat besar bahkan sangat berbahaya. Saya berharap akan ada kelas-kelas berikutnya dan penggalian-penggalian kitab berikutnya. Kiranya MLC dan timnya dapat semakin dapat memberkati banyak orang dan juga semakin banyak orang mendengar kabar tentang MLC sehingga mendapat berkat lewat kegiatan yang diadakan energi.

Aplikasi praktis yang akan saya lakukan.: mendekatkan diri kepada Tuhan, menciptakan hubungan yang intim dengan Tuhan, segera menyadari bila saya telah jauh dari Tuhan, tidak menunggu hukuman dari Tuhan supaya bertobat menjadi berkat bagi orang-orang agar orang-orang yang jauh dari Tuhan juga bertobat.

12. Marita Cut Nya' Dien

Saya sangat diberkati dengan adanya kelas ini. Semakin melatih saya untuk dapat belajar menggali firman Tuhan dan merenungkan maksud dari firman Tuhan itu sendiri. Kelas ini membuat saya lebih bersemangat untuk belajar kebenaran firman Tuhan. Selain itu penggalian dari teman-teman yang lain juga sangat memberkati saya. Melalui kitab Ratapan ini, saya belajar bahwa Tuhan itu sungguh-sungguh berdaulat akan hidup kita. Saya juga belajar dari Yeremia, sosok yang penuh kasih yang selalu berdoa untuk orang lain dan bangsa. Kelas MLC sudah sangat baik dalam menuntun dan membimbing saya. Aplikasi yang bisa saya lakukan adalah: Saya akan selalu belajar mendoakan orang lain dan bangsa ini. Dan akan ikut kelas-kelas yang akan di buat tim SABDA. Terima kasih buat tim SABDA yang selalu menjadi berkat buat saya. Kedepan Tuhan pakai tim SABDA lebih dahsyat lagi.

13. Basilia

Gambaran kitab Ratapan menohok saya. Keadaan yang dialami bangsa Israel saat pembuangan, terjadi akibat dari ketidaktaatan mereka kepada Tuhan dan bayaran atas dosa yang mereka perbuat. Saat ini saya bersyukur bahwa segala dosa dan perbuatan kita ditanggung/dibayar lunas oleh Tuhan. Dengan adanya pembagian kelompok diskusi, apalagi di dalamnya terdapat perbedaan generasi (dari baby boomers - gen z) membuat penggalian kitab menjadi lebih dalam. Lintas 3 generasi saling menggali, meratapi, berbagi relevansi, menghasilkan beragam saksi. Dengan adanya kitab Ratapan kita bisa melihat murka Tuhan yang begitu dahsyat disebabkan umat Tuhan suka menganggap enteng perjanjian-Nya. Walaupun banyak dosa yang sudah diperbuat manusia, Tuhan tetap menyelamatkan. Mungkin hasil penggalian kitab setiap orang dalam kelompok bisa disimpan dalam satu file dan dibagikan oleh admin, sehingga semua peserta bisa membaca hasil penggalian dari seluruh kelompok. Saya diajarkan bila meratap merupakan keharusan untuk mengakui dosa sehingga kita diingatkan lagi untuk tetap setia kepada perjanjian-Nya.

14. Juni Durace Sihombing

Terima kasih Tuhan, saya dapat menyelesaikan Kelas BK_Ratapan. Terima kasih Kak Roma, Kak Melisa juga tim SABDA. Tuhan itu sungguh baik. Tidak peduli betapa banyak pelanggaran kita, TUHAN tetap menerima umat-Nya yang datang mencari dan berbalik dari jalan-jalan nya yang jahat. Kesan semakin bertambah wawasan dalam penggalian Kitab Ratapan. Ringkasan pribadi: Yerusalem menjadi kota yang sunyi sepi, jauh dari semaraknya. Nasib malang menimpa raja-rajanya, para imam, para tua-tua, dan anak-anak. Bangsa Israel dibawah hukuman Tuhan, masih mempunyai harapan akan dipulihkan. Keadaan Yerusalem makin sengsara. Seluruh bangsa berdoa kepada Tuhan bagi pemulihan Sion. Harapan untuk kelas MLC: SABDA semakin luas di kenal bahkan sampai ke luar negeri. Aplikasi praktis: Selalu berharap pada pertolongan Tuhan. Terima kasih untuk rekan-rekan semua, yang saling melengkapi dalam penggalian Kitab Ratapan. Tuhan memberkati.

15. Yustianing

Melalui Bedah Kitab Ratapan ini banyak hal yang saya dapat pelajari dari kisah kisah pembuangan bangsa Israel. Semakin mendalami lagi semakin dibawa masuk dalam situasi saat itu, jikalau dibandingkan dengan keadaan yang saya alami, saya tidak ada apa-apanya dibandingkan zaman itu, mengajar dan mendidik saya untuk berserah, berharap penuh, berdoa dengan sungguh-sungguh seperti Yeremia yang meratap bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi meratap buat orang lain buat bangsa dan kaumnya, ini memberikan contoh hidup yang tidak mementingkan diri sendiri.

Saya sangat senang Tuhan izinkan saya bisa bergabung dalam BK Ratapan ini. Awalnya memang agak susah untuk mengartikan syair, puisi, sajak, majas yang disampaikan. Puji Tuhan dikelas BK 4 semua anggotanya aktif dan antusias dalam membagikan penggaliannya yang saling melengkapi dan menambah wawasan saya untuk mengetahui lagi ayat demi ayat. Terima kasih buat moderator dan admin yang setia mengingatkan seluruh peserta.

Ringkasan:
Tuhan memakai Nabi Yeremia untuk bersyafaat buat bangsa Israel yang sedang menerima hukuman atas dosa dosa yang telah dilakukan dari nenek moyang mereka hingga saat zaman Nabi Yeremia ada, Nabi yang diutus untuk menyuarakan pertobatan atas segala kejahatan mereka. Harapan Kelas MLC: Ditunggu adanya kelas penggalian kitab lainnya. Aplikasi Praktis: Saya akan berusaha untuk hidup intim dalam Tuhan Yesus dengan cara mendisiplinkan diri dalam doa dan mendengarkan firman Tuhan. Minta ampun setiap saat kepada Tuhan Yesus dan minta Dia memampukan saya untuk hidup seperti yang Tuhan kehendaki. Hidup yang menghasilkan buah pertobatan dan menghidupi firman Tuhan. Tidak mementingkan diri sendiri tetapi peduli terhadap kesusahan orang lain bahkan kehidupan dalam gereja dan berbangsa.

16. Yvonne Kaunang

Saya sangat diberkati dengan Menggali kitab Ratapan ini, dan sangat bersyukur diberi kesempatan Oleh Tuhan bisa mengikuti ini. Yang sangat menggugah hati saya juga merasakan empati kitab ini waktu saya mendengar kan Kitab ratapan dalam versi drama seperti dibawa kepada situasi saat itu dimana penuh ratap kesedihan. Kesan mengikuti diskusi mendapat bahasan-bahasan baru dan tidak terpikir oleh saya, jadi penting sekali waktu diskusi di kelas. Jadi sangat diberkati, walaupun di hari-hari yang penuh kesibukan saya, tapi saya seperti terseret perhatian untuk membuka Telegram kelas diskusi ini, rasanya saya tidak mau terlewat setiap hari nya. Jadi kerinduan saya untuk membaca Alkitab semakin bertambah. Puji Tuhan karena Roh Kudus selalu membawa saya untuk dekat dengan firman Tuhan. Teman-teman di kelas saling penuh tatakrama dan sopan dalam berdiskusi. Tim SABDA selalu monitor. Sangat dahsyat. Terus maju dalam kegiatan seperti ini yang sudah membawa kami selalu dekat dengan Alkitab.

17. Rossa M.M Latumahina

Kitab yang susah untuk dimengerti, puji Tuhan, lewat kegiatan bedah ini saya makin mengerti dengan pesan pada ayat ayat yang digali. Baik hasil galian pribadi maupun hasil galian teman-teman sekelas. Hasil galian makin kaya dengan tanggapan teman-teman sekelas yang makin mempertajam. Sharing kesaksian hidup yang menguatkan juga sebagai evaluasi bagi kehidupan saat ini. Ringkasan pribadi dari pelajaran Ratapan 1 -- 5: Murka Allah yang nyata menghasilkan banyak ratap dan duka, teriakan memohon pengampunan serta harapan bahwa Tuhan akan memulihkan. Harapan untuk kelas MLC berikutnya: SABDA kembali membuat kelas bedah kitab lainnya. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti: Menggumuli dan melakukan apa yang telah didapat dari bagian relevansi seminggu ini.

18. Yulisari Astuti

Sebelum saya gabung di BK_Rapatan saya kurang paham dengan penulis dan apa maksud dari Kitab Ratapan. Tetapi setelah saya mengikuti kelas BK_Ratapan saya mulai memahami siapa penulisnya dan apa maknanya. Saya bersyukur bisa ikut di kelas BK_Ratapan ini, karena saya makin ingin mengerti akan firman Tuhan, begitu banyak yang belum saya ketahui. Juga setelah saya mengikuti kelas ini, betapa Kitab Ratapan itu sebuah tangisan, keluhan, tetapi juga suatu doa dan harapan bagi suatu bangsa/negeri. Ini membangkitkan saya untuk juga memiliki hati seperti penulis (Yeremia) yang memiliki suatu keprihatinan yang mendalam akan kejatuhan/permasalahan yang terjadi. Seperti di masa pandemi ini, membuat hati saya tergelitik untuk juga mempunyai napas doa memohonkan belas kasihan untuk apa yang terjadi, bukan hanya mengeluh dan berdoa untuk kepentingan/kebutuhan pribadi. Juga di Kitab Ratapan ini saya diingatkan untuk terus fokus pada tujuan hidup, yaitu melakukan firman Tuhan, tidak hanya fokus dengan kebutuhan kesenangan di dunia, juga untuk hidup benar dihadapan Tuhan, karena Tuhan bisa memberikan dan mengambilnya kembali. Terima kasih tim SABDA untuk semua kelas/program-program yang diadakan, telah membuat saya makin mengerti akan firman Tuhan, apalagi bagi saya yang orang awam. Tuhan Yesus memberkati.

19. Purwani

Saya sangat diberkati dengan kitab Ratapan ini walau harus baca berulang-ulang untuk mengerti maksud dari 5 pasal ini. Dengan adanya diskusi yang menpertajam saya secara pribadi. Dengan pengalian dari rekan-rekan Ratapan 4 dengan kesaksian, pengalaman pribadi yang sesuai pengalian teman-teman. Yeremia memberi contoh yang luar bisa pada saya. Yeremia bergumul bukan untuk diri sendiri tetap berdoa syafaat secara global untuk terus berharap dan mohon belas kasih Allah untuk orang banyak dan bangsanya.
Yeremia seorang nabi yang punya kerendahan hati yang besar, walaupun alami masalah yang besar tetap terus menerus berdoa yang tidak putus-putusnya dan mengandal Tuhan sepenuhnya sampai Tuhan tergerak hatinya untuk kembali mengasingi umat dan bangsanya. Terus maju dan lebih-lebih lagi, dan berusaha mengikuti belajar-belajar di MLC lagi. Saya berusaha menyontoh pribadi Yeremia yang menangis untuk semua orang dan bangsanya, walau masalah yang berat saya terus datang kepada Tuhan. Saya mau melekat kepada Tuhan Mazmur 91:14 karena hanya dekat itu Tuhan hatiku tenang Mazmur 62:2. Walau kami berdosa Tuhan akan melihat hati yang hancur dan sungguh-sungguh, dan untuk selalu menyenangkan hati Tuhan dengan pimpinan Roh Kudus. Terima kasih SABDA MLC tim. Tuhan Yesus memberkati.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA