Ada kalanya kita diperhadapkan dengan satu situasi di mana tidak bisa menyampaikan pendapat dan bahkan harus berdiam diri karena iman kita. Tetapi tidak berkata-kata dan tidak klarifikasi ini bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Di dalam iman kepada kuasa Tuhan Yesus, justru di dalam kita “tenang dan diam” di situlah terdapat kekuatan kita. Kita berdiam terhadap manusia, tetapi “membuka mulut” kepada Tuhan di dalam doa.
Umumnya orang berdoa untuk berkat, sakit penyakit, kesehatan, dll. yang berkaitan dengan tubuh dan kehidupan. Sedangkan jika berhubungan dengan masalah peralatan teknik, mesin, program, dll. kebanyakan berpendapat sebaiknya diselesaikan secara teknik juga dan mustahil jika mengandalkan doa.
Fr. George T Montague SM, menjelaskan tentang otentisitas ajaran Paulus sebagai ajaran yang sungguh berasal dari Kristus, dengan menekankan pentingnya peran pertobatan Rasul Paulus yang disebabkan oleh perjumpaan Paulus secara pribadi dengan Kristus yang telah bangkit. Pertobatan Rasul Paulus ini memang menjadi titik awal yang tidak hanya mengubah kehidupan Paulus secara pribadi, namun juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan seluruh Gereja.
Ada saat-saat tertentu di mana kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi dalam menghadapi masalah hidup yang menghadang di depan mata. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu, seperti bangsa Israel yang baru saja keluar dari perbudakan di Mesir terjepit dari dua sisi, sebelah belakang pasukan Firaun dan sebelah depan laut Merah yang membentang luas. Dalam keadaan seperti itu, hati langsung gelisah tidak menentu bahkan ketakukan yang hebat melanda.