Blog Terbaru

Dasar Pengajaran Alkitab ( DPA )

Sungguh banyak hal yang ternyata belum saya ketahui dari Alkitab, ada banyak pengetahuan dan pengajaran yang saya dapat ketika mengikuti kelas ini. Dimana para pesertanya dari berbagai macam denominasi gereja membuat kami lebih seru untuk bertukar pikiran mengenai pengajaran Alkitab ini. Memang masih belum puas, karena masih banyak yang belum saya tahu. Saya rasa saya akan mengulangnya di tahun yang akan dating untuk memuaskan dahaga saya. Semakin belajar dan semakin bertumbuh, berharap saya akan menjadi buah yang manis.

MAAFKAN DAKU

Taxonomy upgrade extras: 

"MAAFKAN DAKU" , mengapa kita harus memafkan orang yg bersalah kepada kita??? atau mengapa kita harus meminta maaf???
. (ef. 4:32) KARENA YESUS LEBIH DULU MELAKUKANNYA...
-Yesus memberi contoh...., bahkan sampai Ia mati di kayu salib mengatakan "Bapa ampuni mereka sebab mereka tdk tau apa yg mereka perbuat.." apa mereka tdk tau?? mereka tau...!! tapi Yesus memberi teladan yg baik untuk saling mengampuni...
. (Ef. 5;8) KARENA KITA ADALAH ANAK-ANAK TERANG...

Kesaksian Peserta DIK

Shalom,

Puji Tuhan, oleh karena kasih anugerah yang Tuhan berikan kepada saya, maka saya bisa menyelesaikan diskusi DIK dengan baik, walaupun masih ada hal-hal yang masih perlu terus ditingkatkan yaitu keaktifan dan jawaban-jawaban yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya yaitu dengan lebih banyak lagi membaca Alkitab dan literatur-literatur yang mendukung setiap topik yang didiskusikan.

BELAJAR DIK

saya sangat diberkati dengan belajar melalui PESTA .
sebagai orang awam yang melayani Tuhan ,saya merasa perlu sekali untuk membekali diri dengan pengetahuan teologi yang cukup sebagai dasar iman kepercayaan Kristen dan untuk dapat menjadi berkat buat orang lain . sehingga dapat menjelaskan pertanyaan pertanyaan yang kerap muncul dalam komunitas orang yang belum percaya kepada Tuhan

TERTAWA YANG ALKITABIAH

Tertawa ternyata menjadi hal yang rumit bagi orang Kristen, apalagi saat berada di dalam suasana sakral ibadah di gereja. Di dalam gereja dan ibadah, jemaat membatasi diri diri untuk menjaga suasana sakral dan syahdu, sehingga muncul sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik: bagaimanakah tertawa yang alkitabiah? Apakah mulut harus ditutup dengan sapu tangan tangan supaya tidak memecahkan kewibawaan sakral ibadah, ataukah hanya dengan guncangan di bahu karena mulut terkunci rapat?

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA