Supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu.
"Supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu"
(Yoh 15:12-17: Kis 15:19-20)
"Supaya kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu"
(Yoh 15:12-17: Kis 15:19-20)
Hendaklah kita bersahaja, rendah hati dan murni
Markus 8:31-38 “Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
Sesungguhnya, otentisitas Injil Yohanes sebagai Injil yang keempat tidak pernah dipertanyakan, sampai di akhir abad ke-18. Evanson (1792), Bretschneider (1820) dan David Friedrich Strauss (1834-1840) adalah orang-orang pertama yang mempertanyakan keotentikan Injil Yohanes. Alasan utama dari mereka yang menolak keotentikan Injil Yohanes adalah karena Yohanes telah dengan begitu jelasnya menyatakan ke-Allahan Yesus Sang Penebus sebagai pusat dan inti narasi Injilnya.
Para murid Yesus tidak mungkin ‘mengarang’ mitos ke-Tuhanan Yesus
Namun, sesungguhnya, akal sehat sendiri dapat membuktikan bahwa tuduhan tersebut tidak mungkin benar, dan bahwa tidak mungkin para rasul adalah pembohong. Berikut ini adalah alasannya:
"JanjiMu s’perti fajar pagi hari…
yang tiada pernah terlambat bersinar…
cintaMu s’perti sungai yang mengalir…
dan kutahu betapa dalam kasihMu……..”
Demikian lirik dari reff lagu “JanjiMu Seperti Fajar”. Hampir semua umat Kristen dari berbagai denominasi Gereja bisa menyanyikannya. Pernah suatu kali dalam pelayanan kunjungan ke Rumah Sakit, ada yang menyanyikan lagu-lagu penghiburan dari kamar ke kamar, untuk menguatkan dan memberi pengharapan kepada pasien-pasien yang sedang terbaring lemah di Rumah Sakit.
Matius 18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Saat melakukan kebaikan ada rasa bahagia, Allah berkenan & dengan berbuat baik maka kita disebut "berbahagia".
Mari berbahagia sesuai firman Allah:
Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kehendak Allah, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang berbelaskasihan, karena mereka akan beroleh belas kasihan.
Permulaan sebuah tahun baru, yang adalah pemberian Tuhan pada manusia, mendorong saya untuk menyebarkan pada semua, hasrat baik saya dengan penuh keyakinan dan perasaan. Masa yang ada di hadapan kita sekarang ini mungkin ditandai dengan adil dan damai secara kongkrit. Dengan sikap yang bagaimanakah kita menyongsong tahun baru itu? Kita menemukan sebuah gambaran yang indah dalam kitab Mazmur 130. Pemazmur mengatakan bahwa orang yang beriman menunggu Tuhan “lebih dari penjaga menantikan fajar” (ayat 6).
"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu" (1Kor 3:16-17)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA