VISION ILAHI KEPADA PD YOEL : MARTIR

Di dalam doa PD Yoel, Tuhan Yesus memperlihatkan laki-laki di Iran yang dihukum gantung karena imannya mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat (Lihat berita di bawah).

---

Laki-laki di foto ini digantung sampai mati di depan umum oleh “agama perdamaian” di Iran, karena sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Dan perhatikan senyum di wajahnya yang diperlihatkan wajah laki-laki itu di dalam damai, karena mengetahui dia sebentar lagi bertemu dengan Anak Allah, Yesus Kristus. Orang-orang Kristen yang mati sebagai martir siap bertemu dengan Tuhan Yesus. Tetapi untuk orang-orang atheis dan non Kristen, yang ada hanya ketidakpastian.

Apa yang akan Anda lakukan jika “agama perdamaian” ini ada di Amerika? Dan mereka mengontrol negara, dan Anda dijatuhi hukuman mati karena penganut Kristen dan mereka menganggap sebagai ancaman?

Silahkan di-klik situs ini untuk melihat foto-foto tindakan teror yang mengatasnamakan agama di Iran : http://www.holycrime.com/CrimeNews34.asp

Orang-orang mengantung laki-laki itu, karena menaati kitab sucinya :
“Ancam dan penggal orang yang percaya kepada kitab selain kepada quran.” (Koran 8:12)
“Jangan mengusahakan perdamaian dengan orang kafir, penggal mereka pada saat kamu menangkapnya.” (Koran 47:4)
“Pastikan kita menyiapkan untuk orang yang tidak percaya, rantai, tali gantungan dan nyala api.” (Sura 76, ayat 4)

Dalam mingu-minggu ini, masyarakat di luar Gereja di Los Angeles akan membuat dukungan publik bagi "agama perdamaian" dan homoseksual. Tolong dibawa dalam doa, kejahatan atas nama agama di Iran ini. (source:http://www.holycrime.com/CrimeNews34.asp)

---

Laki-laki ini sekarang ada di tempat para martir. Di surga ada tempat khusus bagi para martir Kristus di seluruh dunia di sepanjang masa. Di depan mereka ada mezbah persembahan yang berisi curahan darah para martir, kurban darah mereka sendiri.

Mereka berdoa, sujud menyembah di hadapan Allah Bapa, meminta supaya darahnya ditebus dan Tuhan Yesus segera datang - supaya tidak ada lebih banyak lagi anak Tuhan yang harus mati sebagai martir. Mereka berseru, "Tebus darah kami."

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" (Wahyu 6:9,10)

Di depan mezbah itu banyak sekali para martir Kristus. Mereka mengenakan jubah putih berkilauan, dan ditutup selubung cahaya berwarna merah. Selubung itu adalah cahaya darah mereka yang sudah tertumpah sebagai martir Kristus.

Laki-laki Iran yang sudah menjadi martir itu sekarang di surga memiliki wajah yang sangat tampan. Wajahnya penuh sukacita dan berkata, "Kamu tidak usah takut mati. Jangan takut, karena sama sekali tidak sakit."

Dia tersenyum lebar menghadapi eksekusi karena Roh Kudus memenuhi hidupnya. Dia penuh Roh Kudus dan memandang kemuliaan Kristus di surga - sama seperti yang dialami Stefanus di jemaat mula-mula.

Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. (Kisah 7:55)

"Jangan takut mati sebagai martir, sekalipun harus mati. Ketika dipenuhi Roh Kudus tidak akan merasakan penderitaan sakit"

Tuhan Yesus sempat menunjukkan rasanya leher dijerat derek ke atas dengan menggunakan katrol/crane. Setelah itu, kursi tumpuan kaki dilepaskan. Rasanya sesak sedikit saja, dan sama sekali tidak sakit. Pada saat itu para malaikat sudah membawanya Rohnya terbang ke surga dengan tubuh kemuliaan dan mendapat tempat kehormatan di surga, di tempat para martir Kristus berkumpul di depan mezbah Allah Bapa.

Para martir di surga berdoa supaya Tuhan Yesus segera datang dan darah mereka dibalaskan, dan mereka mengucapkannya setiap waktu di hadapan mezbah Allah Bapa.

Sementara yang terjadi di dunia, orang-orang Kristen bahkan banyak hamba Tuhan yang mencemooh apabila ada anak-anak Tuhan yang berdoa mengenai kedatangan Tuhan Yesus kedua dan ajakan untuk mempersiapkan diri menjadi "gadis-gadis yang bijaksana". Orang-orang Kristen itu mencemooh, "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." (2 Petrus 3:4) Mereka tidak menyadari, bahwa kata-katanya itu mencemooh dan melawan semua darah dan pengorbanan para martir Kristus yang siang malam berdoa didepan mezbah Allah untuk meminta Tuhan Yesus segera datang.

Dengan mencemooh dan mengabaikan kedatangan Kristus kedua, orang-orang Kristen sedang menentang semua kematian para martir Kristus dan menambah penumpahan darah orang-orang kudus di seluruh dunia. Karena dengan berjalannya waktu, penganiayaan terhadap orang-orang kudus tidak semakin surut tetapi semakin meningkat secara mengerikan menjelang masa antikristus menguasai bumi setelah Rapture (pengangkatan).

Karena itu, jika kita sebagai anak-anak Tuhan memahami apa yang telah dialami oleh para martir Kristus di seluruh dunia di sepanjang masa, sebaiknya kita menghormati semua pengorbanan mereka dengan mendoakan anak-anak Tuhan yang sekarang ini sedang berada di bawah penganiayaan di seluruh dunia, baik di negara-negara agama, di negara-negara komunis atau di negara-negara sekuler. Dan sebaiknya kita senantiasa menyatukan doa-doa kita bersama dengan doa para martir yang sekarang berkumpul di depan mezbah Allah Bapa, menyerukan, "Maranatha! Datanglah, Tuhan Yesus! " (Wahyu 22:20)

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

Maranatha!
(Indriatmo)

* * * * *

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA