Rangkuman Diskusi Kelas DIK September/Oktober 2020
RANGKUMAN DIK
RANGKUMAN DIK TERMIN I
TERMIN I / TOPIK 1 -- Penciptaan
Pertanyaan: Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan asal-asalan, segala sesuatu dicipta di dalam rencana-Nya dan memiliki tujuan yang pasti. Apakah tujuan besar Tuhan dalam menciptakan alam semesta dan segala isinya? Dan apa tujuan khusus Tuhan menciptakan manusia di hari ke-6 dalam penciptaan?
Jawaban:
Tujuan besar Tuhan dalam menciptakan alam semesta dan segala isinya adalah agar alam semesta dapat dididiami sesuai kitab Yesaya 45:18; Kolose 1:16. Alam semesta menjadi tidak kosong dan ini menyadarkan manusia bahwa Tuhan itu tak terbatas dan terbesar diantara segalanya. Adapun tujuan Allah dalam penciptaan adalah:
- Untuk kemulian-Nya sesuai dengan Roma 11:36. Melalui ciptaan-Nya, Allah menyatakan kuasa dan hikmat-Nya. Hal ini itu terbukti pada saat penciptaan segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan Allah sendiri dalam keadaan baik.
- Menyatakan kasih-Nya, kuasa-Nya dan kemegahan-Nya. Dalam Mazmur 19:1 "Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya."
- Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya agar manusia mengetahui bahwa Tuhan mahakuasa, dan sanggup untuk melakukan apa pun untuk umat-Nya. Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya adalah untuk membuktikan kebesaran Tuhan. Allah ingin menyatakan kekuasaan-Nya dan kemuliaan-Nya (Mazmur 19:1) sehingga alam semesta bergantung sepenuhnya kepada Allah sebagai pencipta.
- Penciptaan Allah untuk menunjuk firman-Nya (Mzm. 33:6-9). Allah sudah merencanakan semuanya itu sesuai rencana-Nya.
Adapun tujuan Allah dalam penciptaan secara khusus untuk manusia adalah:
- Tuhan ingin manusia bersekutu dan memuliakan-Nya (Yesaya 43:7; Kolose 1:16)
- Melakukan pekerjaan baik dan untuk kemulian-Nya sebagaimana yang ditulis dalam Efesus 2:10. Tuhan ingin manusia yg dibentuk menurut gambar dan rupa-Nya dapat bersekutu dengan-Nya dan memuliakan-Nya. Manusia menjadi wakil Tuhan yaitu meneruskan karya Tuhan di bumi ini untuk menjaga, memelihara dan mengelola sumber daya alam.
- Supaya manusia berkuasa atas bumi dan segala isinya seperti tertulis dalam Kejadian 1:26. Tuhan menciptakan semuanya dahulu dan setelah dilihat bahwa semuanya itu baik barulah Dia menciptakan manusia. Manusia diberi tanggung jawab untuk mengelola semua yang telah diciptakan Allah. Tuhan juga memberikan otoritas untuk memerintah segala kehidupan yang sudah Tuhan ciptakan. Dan sebagai manusia diberikan tujuan kekeluargaan. Itulah sebabnya Tuhan ciptakan manusia baik lelaki dan perempuan bukan sebaliknya.
- Manusia yang telah diciptakan segambar dan serupa dengan Allah dapat bersekutu, menjalin relasi dengan-Nya dan memuliakan-Nya. Manusia juga tercipta untuk memuliakan Tuhan dan bersekutu dengan-Nya di dalam hidupnya. Tuhan ingin manusia hidup untuk melakukan segala pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan Tuhan sebelumnya. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, itu berarti manusia sangat berharga, dan manusia diberi kehendak bebas untuk berkreasi dan menjadi partner Allah di dalam mengelolah isi bumi.
- Manusia menjadi representasi Allah tritunggal di bumi dengan menerapkan gaya hidup kerajaan Allah. Tuhan memiliki inisiatif dan otoritas dalam menciptakan manusia. Tuhan ingin menempatkan manusia diatas makhluk hidup yang lain. Hal ini sesuai dengan gambar dan rupa-Nya.
Jadi cukup jelas, agar manusia mendiami bumi dan segala isinya dan tidak lupa untuk memuliakan nama Tuhan, sang pencipta langit dan bumi. Tuhan ingin menyatakan kemuliaan-Nya kepada manusia.
Pandangan tentang teori evolusi dan kaitannya dengan Firman Tuhan:
- Dalam teori evolusionisme hewan berevolusi menjadi manusia sedangkan di dalam iman kristiani kita percaya manusia mempunyai sifat-sifat tidak dimiliki hewan yaitu daya rasional, kesadaran moral, pengutamaan keindahan, pemakaian bahasa, rasa takut akan punah dan persepsi spiritual.
- Teori penciptaan adalah rangkaian segala peristiwa penciptaan terjadi pada saat Allah mulai memisahkan terang dan gelap sampai kepada manusia mulai diciptakan sementara teori evolusi adalah teori yang mengatakan bahwa bumi bukan diciptakan dan manusia adalah monyet yang mengalami penyempurnaan.
- Pengetahuan manusia terbatas. Sedangkan Tuhan adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Sikap kita menurut saya, tetap berpegang pada kebenaran Firman Tuhan, terus membaca dan berelasi dengan Tuhan.
- Teori-teori yang dikembangkan manusia bisa jadi belum dan tidak akan dapat menyamai ciptaan Tuhan. Hal terbaiknya kembali kepada Alkitab, dan iman berbicara di sana mana yg lebih kita percayai, Alkitab yg memang dilhamkan oleh Allah atau dengan teori-teori yg berdasarkan pemikiran manusia.
- Jadi , karena ilmu pengetahuan bersifat teori dan bisa jadi suatu waktu nanti akan diganti teori yang lebih tepat sedangkan informasi dari Alkitab itu bersifat mutlak. Alkitab adalah kebenaran yang kekal selama-lamanya.
TERMIN I / TOPIK 2 -- Kejatuhan Manusia dan Kehendak Bebasnya
Pertanyaan: Apa yang menyebabkan manusia jatuh dalam dosa? Apakah kejatuhan manusia berkaitan dengan kehendak bebas yang dimiliki manusia?
Jawaban:
Yang menyebabkan manusia jatuh dalam dosa adalah melanggar perintah Tuhan. Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk lain salah satunya adalah kehendak. Kehendak ini memiliki konsekuensi berupa tanggung jawab. Manusia pertama dalam dosa adalah karena ketidaktaatannya pada perintah Tuhan dengan memakan buah terlarang. Dengan adanya kehendak bebas, Allah ingin melihat sejauh mana tanggung jawab manusia dalam kehidupannya, dan ternyata manusia gagal dalam kehendak bebasnya yaitu melanggar perintah Tuhan. Kehendak bebas yg telah Allah ciptakan disalahgunakan oleh manusia. Dalam Kejadian 2:16-17 bahwa Tuhan memberikan manusia pilihan. Jadi manusia yang harus memutuskan kehendaknya. Tuhan adalah Tuhan yang berdaulat dan Sang Pencipta dan tidak pernah salah.
Manusia jatuh dalam dosa karena tidak taat terhadap perintah Allah (kejadian adam dan hawa). Alkitab menyatakan bahwa Tuhan memberi kebebasan manusia memilih jalannya sendiri seperti pada Kejadian 2:16-17. Dari ayat tersebut tersirat bahwa manusia bisa memilih sendiri apakah ingin hidup taat atau mati.
Ketidaktaatan manusia membuat mereka jatuh dalam dosa. Manusia memilih untuk melanggar ketetapan Allah. Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia agar dapat memilih taat atau tidak. Dosa adalah pelanggaran terhadap aturan/perintah Allah. Manusia jatuh dalam dosa karena tidak percaya kepada perkataan Allah, dan memilih untuk mencoba mengandalkan pemahaman sendiri dalam menentukan yang baik dan yang buruk. Dan ini merupakan pemberontakan terhadap Allah (Kej. 3:1-7). Manusia dalam hal ini dapat menetukan pilihan menuruti bujukan Iblis atau menolak (menuruti perintah Allah), jadi dalam hal ini ada dua point yaitu bujukan Iblis dan kehendak bebas manusia. Predestinasi adalah sesuatu yang telah Allah tentukan sejak semula tetapi manusia diberi kebebasan untuk memilih yg dinamakan kehendak bebas walau ditentukan namun Allah tidak mengikat manusia dan dengan kasih-Nya Ia memberi manusia untuk memilih. Semua peristiwa di alam semesta ini telah ditentukan oleh Allah.
Jadi kesalahannya terletak pada manusia itu sendiri, bukan karena kehendak bebas yang diberikan Allah. Tuhan memberkati. Manusia telah memakai kehendak bebasnya atau pilihannya untuk hal yang kurang tepat yang melanggar perintah Tuhan. Manusia yg dari debu dan tanah diciptakan serupa dan segambar dengan Pencipta-Nya. Memiliki akal budi, pikiran, emosi, keinginan dll., sehingga manusia bukan robot yg telah diprogram untuk melakukan sesuatu. Tapi dengan akal budinya memilih apa yg harus dilakukan baik taat atau tidak taat. Allah memberikan kehendak bebas kepada umat-Nya adalah sebagai sifat keadilan-Nya. Allah menciptakan manusia dan memberikan kehendak bebas untuk memilih mengikuti dan taat pada perintah Allah atau si iblis. Adam dan Hawa lebih memilih untuk taat pada perkataan iblis daripada perintah Tuhan Allah. Mereka menggunakan kehendak bebas yg Allah berikan untuk menaati perintah si iblis.
=====================
RANGKUMAN DIK TERMIN 2
TERMIN II / TOPIK 1 -- Setan dan Pekerjaannya
Pertanyaan: Siapakah Setan itu? Apakah pekerjaan mereka? (Berikan penjelasan secara mendasar dari bukti-bukti Alkitab dan referensi yang berkaitan!)
Jawaban:
Kata Setan (dipergunakan kurang lebih sebanyak lima puluh dua kali) berasal dari kata Ibrani, satan, berarti musuh atau lawan (Zak. 3:1; Mat. 4:10; Why. 12:9; 20:2). Iblis (dipergunakan sekitar tiga puluh lima kali) berasal dari kata Yunani, diabolos, yang mengandung arti pemfitnah (Mat. 4:1; Ef. 4:27; Why. 12:9;). Karena keelokannya, hatinya menjadi sombong dan hikmatnya menyimpang (ayat 17). Keangkuhan dalam kesempurnaannya, hikmat dan keelokannya (ayat 12) menjadi penyebab kejatuhannya, dan Allah melemparkannya ke bumi (ayat 17). Peristiwa ini disaksikan oleh Tuhan Yesus di surga sebelum penjelmaan-Nya sebagai manusia (Lukas 10:18).
Setan adalah malaikat yang diciptakan Tuhan, dia sangat pintar, dan berkuasa (Yehezkiel 28:12). Dia akhirnya memberontak karena ingin sama seperti Tuhan (Wahyu 12:9; Wahyu 20:2; Yesaya 14:13-14). Kesombongannya yang hendak menyamai Tuhan sehingga ia jatuh ke dalam dosa dan menjadi penggoda manusia agar menjadi pengikutnya. Dosa dimulai dari dalam hati Lucifer (Yehezkial 28:17). Karena berbagai kelebihan yang dimiliki Lucifer itulah, ia menjadi sombong, ingin dipuji dan menjadi Tuhan, dan akhirnya memutuskan untuk melawan kehendak Tuhan. Dalam Yesaya 14:14-14 terlihat betapa dahsyatnya bagi makhluk ciptaan Tuhan yang menaruh keinginan dalam hatinya untuk melawan kehendak Tuhan. Sebagai malaikat tertinggi, Lucifer tidak mau lagi berada di bawah otoritas Tuhan. Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati Lucifer, sehingga ia dicampakkan dari kedudukannya yang tinggi. Malaikat ini kemudian memberontak kepada Tuhan dan mempengaruhi malaikat lain yang mau mengikutinya dalam pemberontakan kemudian disebut sebagai setan-setan atau roh-roh jahat (Yesaya 14:12-15). Kita tahu dari kata Yesus dalam Lukas 10 bahwa Setan jatuh dari surga. Jadi, ketika Yesaya menceritakan bahwa Lucifer atau helel sedang dilempar ke bumi (Yesaya 14:12), maka sosok itu tidak lain dari Setan. Setan adalah ciptaan Tuhan yg lebih mengagumi dirinya sendiri. Dirinyalah yg bertakhta di hatinya. Mereka menghasut manusia untuk melanggar aturan dari Tuhan. Pekerjaan setan tersebut pertama kali terungkap di kitab kejadian Pasal 3, setan menghasut Hawa yang kemudian bersama suaminya Adam memakan memakan buah terlarang di taman Eden.
Rasul Petrus menyebutkan bahwa Tuhan murka atas malaikat yang jatuh (2 Petrus 2:4). Dalam Yudas 1:6 juga diceritakan mengenai malaikat-malaikat yang meninggalkan surga dan jatuh ke dalam kegelapan.
Pekerjaan setan adalah:
- Menjatuhkan umat manusia dalam dosa, tidak berbalik pada Allah.
- Merampas Injil yang sedang ditabur kepada kita (Matius 13:19). Setan bekerja dengan cara mengambil Injil yang sedang ditaburkan kepada seseorang.
- Membutakan pikiran orang tentang Injil (2 korintus 4:4). Pekerjaan Setan adalah membutakan pikiran manusia sehingga mereka tidak mengerti Injil.
- Memutarbalikkan Firman Tuhan (2 korintus 11:3). Setan adalah makhluk yang cerdik sekaligus licik. Ketika mencobai Hawa, ia mengatakan; "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (Kejadian 3:1). Dari peristiwa ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Setan adalah sang pemutar balik firman Tuhan.
- Pendakwa -- Menjadi pemfitnah atau pendakwa (Wahyu 12:10). Dia melakukan hal ini dengan tidak henti-hentinya siang dan malam. Atas dasar apakah dia memfitnah dan mendakwa kita? Atas dasar dosa-dosa yang kita lakukan.
- Penggoda -- (Mat. 4:3; 1 Tes. 3:5). Godaannya terhadap Hawa adalah supaya Hawa menerima rencana palsu yang dia sampaikan yang tidak melibatkan larangan makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Godaan atau cobaannya terhadap Kristus adalah agar Dia memperoleh kemuliaan bagi diri-Nya tanpa mengalami penderitaan di kayu Salib. Mereka bekerja keras agar manusia jatuh dalam dosa dan memberontak kepada Allah.
- Berusaha menghancurkan karya Allah, dan menipu siapa pun yang dapat ditipu.
- Menyesatkan manusia. Misalnya, dalam dunia politik, sosial, budaya, perdagangan, olahraga (Wahyu 18:3), pendidikan, dan filosofi (2 Korintus 4:4; 10:4-5). Semua bisa jadi celah yang dipakai Setan untuk menyesatkan manusia.
- Berusaha meninggikan takhtanya melampaui Allah. Dia memalsukan apa yang Allah perbuat, berusaha mendapatkan penyembahan dari dunia dan membangkitkan perlawanan terhadap kerajaan Allah. Iblis itu sumber utama di balik semua ajaran sesat dan agama dunia. Iblis akan melakukan apa saja dalam kuasanya untuk melawan Allah dan para pengikutNya. Namun, nasib Iblis sudah dimeteraikan – kekekalan dalam lautan api (Wahyu 20:10).
TERMIN II / TOPIK 2 -- Apakah Keselamatan bisa Hilang?
Pertanyaan: Bisakah keselamatan itu bisa hilang? Dengan cara apakah seseorang bisa diselamatkan? Jelaskan!
Jawaban:
Keselamatan adalah kasih karunia atau anugerah Allah melalui Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus (Efesus 2:8-9). Itulah kebenarannya! Keselamatan adalah rencana dan inisiatif dan pilihan Allah sendiri bukan usaha manusia. Keselamatan adalah pemberian Allah yang cuma-cuma. Artinya, karena ketidaklayakkan kita untuk menyelamatkan diri sendiri dari dosa maka Allah menyelamatkan kita melalui pengorbanan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Dan ini semata-mata adalah inisiatif Allah sendiri, tidak ada campur tangan manusia.
Berbicara tentang keselamatan, ada dua pandangan yang sampai saat ini masih dikumandangkan. Keselamatan yang bisa hilang dan keselamatan yang bisa hilang. Bagaimana penjelasannya? Berikut uraiannya:
A. Keselamatan bisa hilang
Dengan anugerah yang diberikan kita harus dengan sekuat tenaga dan pikiran memeliharanya. Keselamatan yang diberikan cuma-cuma bisa hilang apabila kita melakukan dosa kekal yaitu menghujat Roh Kudus, Alkitab menyatakannya antara lain dalam Markus 3:29 "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." Kehendak bebas tetap berlaku dan manusia perlu berusaha agar memelihara hubungan kudus dengan Tuhan dengan sekuat tenaga. Dengan demikian kita tidak menyia-nyiakan anugerah-Nya apalagi sampai tersesat dan menghujat Roh Kudus. Jika manusia tersebut sampai akhir hidupnya meninggalkan jalan Tuhan, dan melepaskan Yesus untuk percaya kepada ilah lain (murtad), dan tidak mau kembali ke jalan yang benar, maka dia sudah melepaskan keselamatannya (Yoh. 3:18).
Ketika seseorang mendapatkan keselamatan, ia harus menjaga keselamatan itu dengan takut dan gentar yaitu mengalami pertobatan dalam hidup dan menghasilkan buah buah Roh dalam hidup. Jika tidak maka keselamatan itu akan hilang. Manusia berhak meresponinya apakah mereka menerima keselamatan itu atau tidak. Keselamatan bisa hilang ketika mereka tidak mengakui bahwa mereka memiliki Tuhan. Menurut kaum Armenian, karena ketentuan Allah berdasarkan respon manusia, maka akhirnya ketekunan itu berdasarkan usaha manusia. Tentu saja niat dan usaha manusia dibantu oleh kuasa Allah. Jadi menurut Armenianisme, "eternal security" akan dicapai orang kalau mereka tetap di dalam Yesus. Ayat yang dipakai, misalnya: Yoh. 15:1-8, Ibr. 6:4-6; 10:26-27. Keselamatan yang dari Allah dapat hilang apabila manusia tidak mempertahankannya selama hidup di dunia. Dalam 1 Petrus 1:16 dengan jelas mengatakan bahwa manusia harus berusaha hidup untuk mencapai kekudusan. Karena apabila manusia hidup di dalam dosa, sudah pasti tidak mungkin manusia itu dapat mencapai kekudusan.
B. Keselamatan tidak bisa hilang
Rencana dan maksud Allah telah tidak pernah gagal dan digagalkan oleh siapapun dan apapun. Karena keselamatan adalah karya Allah kepada manusia yang dipilih maka tidak akan gagal atau hilang. Seseorang diselamatkan dengan lahir baru yaitu mengaku dan menyakini bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Keselamtan itu ialah ditebus dari dosa masa lalu, masa depan dan masa yg akan datang (bahkan kita blm bikin itu dosa). Kristus telah mati satu kali untuk selama-lamanya maka penebusan dan pengampunan dosa berlaku sekali untuk selamanya. Allah yang berdaulat tidak akan akan berubah, tidak mungkin khilaf. Pilihan-Nya menyelamatkan kita tidak akan hilang lagi. Keselamatan seperti kado yg ditawarkan kepada siapa saja, asalkan orang itu mau datang kepada Tuhan dan menerimanya. Oleh sebab itu seseorang bisa diselamatkan hanya dengan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Menurut kaum Calvinis, karena Allah yang berinisiaif memanggil dan menentukan, dan karena Allah sanggup untuk memelihara dan menjaga apa yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka tidak mungkin orang yang dipanggil kehilangan keselamatannya. Yoh. 10:28-29, Rm. 8:38-39, Fil 1:6, II Tim. 1:12, I Pet. 1:5. Keselamatan yang telah diterima orang Kristen dan yang telah termeterai oleh Roh Kudus sebagai milik Kristus tidak bisa hilang. Sebab dosa manusia tidak lebih berkuasa dari kesempurnaan darah Kristus. Jika dahulu ketika kita masih berdosa saja Kristus telah mati, maka lebih-lebih ketika kita yang sudah berstatus sebagai milik kepunyaan-Nya, pasti diselamatkan.
Dasar Alkitab keselamatan tidak hilang:
- Ditetapkan dari semula (Rom. 8:30).
- Orang yang sudah diselamatkan tidak dihukum (Roma 8:1; 8:33-35,38-39).
- Orang yg sudah diselamatkan memiliki hidup yang kekal dan tidak bisa dipisahkan dari Allah (Yoh. 3:15).
- Panggilan (Yohanes 10:28-29; Roma 8:38-39; Filipi 1:16; 1 Petrus 1:5).
============================
RANGKUMAN DIK TERMIN III
TERMIN III / TOPIK 1 -- Doktrin Allah Tri Tunggal
Pertanyaan: Apakah yang Anda ketahui mengenai Doktrin Allah Tri Tunggal? Kesulitan apa yang Anda hadapi saat belajar mengenai konsep ketritunggalan Allah?
Jawaban:
Sebenarnya istilah Tritunggal tidak tertulis dalam alkitab namun konsepnya ada. Tritunggal itu Satu Hakekat Allah, tetapi 3 Pribadi yaitu pribadi Bapa, pribadi Anak dan pribadi Roh Kudus. Hanya ada Satu Allah, ada 3 pribadi yang berbeda, setiap pribadi adalah Allah jadi 1 hakekat 3 pribadi. Bapa bukan Anak, Anak bukan Roh, Roh bukan Bapa, Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh adalah Allah dan 3 pribadi namun 1 Hakekat. Dalam Allah yg Esa, terdapat 3 pribadi, yang adalah satu dalam subtnasi, kuasa dan kekekalan. Konsep Tritunggal dapat kita temui di Alkitab sewaktu Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Juga sewaktu Yesus memberikan perintah Amanat Agung kepada murid-murid-Nya sebelum naik ke sorga, di dalam Matius 28:19.
Sekalipun dalam Alkitab tidak ada pernyataan secara langsung tentang Allah Tritunggal, tetapi Alkitab berkali-kali mengatakan keterlibatan Allah Tritunggal dalam peristiwa: Penciptaan (Kej. 1:1,Wahyu 4:11), karya keselamatan (Ef. 1:3) dan kehidupan serta panggilan gereja. Doktrin Allah Tritunggal bukan hasil pemikiran manusia melainkan pernyataan Allah mengenai diri-Nya sendiri. Allah Tritunggal tidak bisa saling bertentangan karena perbedaan kehendak. Kesatuan (EHAD) adalah bukan jumlahnya yang diperhitungkan.
Kesulitan yang dihadapi saat belajar mengenai konsep ketritunggalan Allah adalah segi bahasa dan konsepnya karena jika salah jatuhnya sabelianisme atau modalisme. Hal yang paling sulit dalam menjelaskan konteks pelayanan kepada saudara yang berkeyakinan lain adalah ketika menjelaskan Allah menjadi manusia. Kesulitannya adalah memahami 3 pribadi dengan fungsinya yang berbeda tetapi Satu Allah. Ilustrasi-iluatrasi belum dapat memberi gambaran yg tepat tentang doktrin Allah Tritunggal. Tiap-tiap ilustrasi memiliki kelemahan. Kesulitan lain ialah mempelajari konsep ini dengan penggunaan bahasa/kata/istilah dan perumpamaan (contoh/liustrasi) perwujudan ketiga pribadi yg Esa ini. Kesulitan lainnya yang dialami dalam memahaminya adalah sulit untuk membayangkan satu hakikat namun tiga pribadi, karena kita terbiasa dengan sosok manusia yang setiap hakikatnya memiliki satu pribadi saja.
TERMIN III / TOPIK 2 -- Kristus sebagai Manusia Kedua
Pertanyaan: Manusia pertama, yaitu Adam sudah gagal. Tapi Allah tidak meninggalkan manusia, maka Dia mengirimkan Manusia kedua. Seperti apakah Manusia kedua itu? Mengapa Manusia Kedua disebut sebagai "Manusia sejati" dan "Allah sejati"?
Jawaban:
Manusia kedua bukan hanya sekedar manusia saja. Manusia kedua ini memiliki hal yg berbeda dari pada semua manusia lainnya. Tuhan mengasihi manusia dan melalui Manusia Kedua, Allah ingin menyelamatkan mereka. Tapi Manusia Kedua akan mati untuk menjadi tebusan bagi dosa manusia. Manusia kedua yang untuk menggantikan manusia pertama haruslah memiliki kriteria yang dikehendaki oleh Tuhan, supaya misi Allah ini berhasil. Dalam Yohanes 1:1, kedudukan Yesus Kristus sebelum menjadi manusia rupa wujudnya adalah Firman dan segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Firman itu menjadi Manusia Sejati yaitu 100% Manusia. Dia Manusia yang tidak berdosa yang memulihkan umat manusia yang telah jatuh dalam dosa akibat manusia pertama (Adam). Manusia kedua harus kudus dan sempurna karena Dialah yang menebus dosa manusia. Jika Ia sendiri berdosa maka tidak mungkin Ia menghapuskan dosa manusia lain. Dia yang ilahi, yg tidak terbatas menjadi terbatas di dalam daging bahkan mati memberikan nyawa-Nya, turun ke dalam Kerajaan Maut. Sehingga kuasa maut telah dipatahkan. Itu dibuktikan-Nya dengan hari ke-tiga Dia bangkit. Dia hidup. Dia Allah. Sehingga setiap orang yg percaya kepada-Nya memperoleh keselamatan.
Kriteria Manusia yang Kedua itu adalah:
- Manusia yang Sempurna. Manusia Kedua ini berasal dari surga. Alkitab mengatakan: "Manusia pertama berasal dari debu tanah, dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga." (1 Korintus 15:47) Ia adalah Tuhan yang sempurna dan Manusia yang sempurna.
- Allah Sejati dan Manusia Sejati. Bapa mengutus Anak-Nya sendiri supaya Ia melakukan seperti yang dikehendaki. Kristus pasti melaksanakan misi keselamatan Allah karena Ia memiliki ketaatan penuh kepada Bapa-Nya. Ia adalah Allah sejati harus turun ke dunia, berinkarnasi menjadi manusia sejati, supaya manusia menerima Manusia kedua ini dan percaya kepada-Nya. Dia disebut sebagai manusia sejati karena Dia memiliki semua sifat sifat manusia (sedih, merasa kasihan, marah, terharu, merasa takut, menangis, lapar, haus, dll.,) dan lahir dari seorang perawan manusia.
Manusia kedua ini adalah manusia yang sempurna, tidak bercacat yang akan mengorbankan dirinya untuk menebus seluruh dosa manusia. Karena itulah Yesus merupakah Allah sejati yang turun ke dunia menjadi manusia sejati. Manusia Kedua (Yesus Kristus) adalah manusia yang sempurna artinya Dia tidak berdosa karena Dialah yang akan menjadi tebusan/korban penghapusan dosa.
======================
RANGKUMAN DIK TERMIN IV
TERMIN IV / TOPIK 1 -- Doktrin dan Hidup Kristen
Pertanyaan: Perlukah doktrin itu diaplikasikan dalam hidup sehari-hari? Manakah yang jauh lebih penting, melakukan doktrin atau menaati kebenaran Alkitab?
Jawaban:
Doktrin berasal dari kata latin Latin "doctrina" artinya "teaching", pengajaran. Doktrin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ajaran (tentang asas-asas suatu aliran politik, keagamaan, pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan) secara bersistem. Doktrin menurut Alkitab sedikit berbeda dengan konsep umum. Alkitab berbahasa Inggris Perjanjian Lama menerjemahkan 'doctrine' dari kata Ibrani l'med-qõf-khêt, artinya "yang diterima".
Doktrin yang dibuat harus mengacu dan bersumber kepada Firman Tuhan. Alkitab itu adalah Firman Tuhan yang diilhamkan Allah (dihembuskan nafasnya oleh Allah sendiri) seperti saat manusia yang awalnya mati namun karena dihembuskan nafasnya dari Allah maka manusia itu hidup, demikianlah Firman Tuhan yang mampu menghidupkan jiwa kita juga bagi orang-orang yang melakukan kebenaran Alkitab karena pada dasarnya iman tanpa perbuatan adalah mati (Yokobus 2:17). Doktrin diperlukan sebagai dasar/landasan kita dalam memahami kekristenan. Doktrin bukan hal yang terpenting namun keberadaanya harus tetap diakui dan dipahami. Doktrin perlu diaplikasikan dalam hidup supaya kehidupan seseorang tidak ambigu dan tetap berada kepada salah satu doktrin yg ada. Semua doktrin/perbedaan yang ada akan terjawab ketika kita membaca, merenungkan dan menghayati Firman Tuhan yang ada di Alkitab.
Doktrin bukan sekadar harus dijalani tetapi juga harus dimengerti sejauh mana kebenarannya. Begitu juga sebuah kebenaran harus diuji dahulu sumber doktrinnya. Doktrin secara konseptual adalah hal-hal yang diajarkan. Dalam Alkitab Perjanjian Baru, Doktrin yang disampaikan oleh YESUS Kristus ada dalam setiap pengajarannya (Matius 5-7). Jadi, Doktrin yang ada di dalam Alkitab adalah Kebenaran, karena setiap kalimat yang disampaikan oleh YESUS Kristus adalah pengajaran yang harus diterima dan dilakukan oleh setiap pengikut-Nya yang percaya. Jadi Doktrin dan Kebenaran Alkitab adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Menaati kebenaran Alkitab juga sangatlah penting dibanding dengan doktrin. Doktrin dan kebenaran Alkitab harus berjalan berirama supaya tidak adanya timbul penafsiran tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan Alkitab. Jadi menaati kebenaran alkitab sangatlah penting dan terutama karena semuanya murni dari Allah. Doktrin harus terus dikaji dan dipelajari meminta penerangan Roh Kudus. Doktrin jangan sampai justru bertentangan dengan Firman Tuhan sendiri. Doktrin yang sesuai kebenaran Firman Tuhan perlu diaplikasikan di dalam kehidupan sehari hari. Melakukan dan menaati kebenaraan Alkitab jauh lebih penting dari apa pun.
Jadi, melakukan doktrin adalah penting tetapi menaati dan melakukan kebenaran Alkitab jauh lebih penting karena Alkitab adalah Firman Tuhan (2 TIM 3:16).
TERMIN IV / TOPIK 2 -- Pertumbuhan Rohani
Pertanyaan: Sebutkan ciri-ciri orang Kristen yang mengalami pertumbuhan rohani? Mengapa ada yang mengalami pertumbuhan dan kemorosotan rohani? Jelaskan!
Jawaban:
Pertumbuhan rohani itu proses seseorang menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus. Ketika kita menempatkan iman kita kepada Yesus, maka Roh Kudus memulai proses menjadikan kita semakin serupa dengan Yesus, menjadikan kita sama dengan gambar-Nya. Untuk bertumbuh secara rohani, kita dapat berdoa kepada Allah, memohon supaya Dia memberi hikmat untuk bagian-bagian mana dalam hidup kita yang Dia ingin kita bertumbuh. Kita juga dapat memohon kepada Allah untuk menolong kita meningkatkan iman dan pengetahuan kita akan Dia. Akan tetapi, apabila kita tidak mengikutsertakan Firman Tuhan di hati kita, sudah otomatis kita tidak mampu menghadapi tantangan kehidupan kita sendiri.
Ciri-ciri orang Kristen yang mengalami pertumbuhan rohani adalah:
- Ada -- buah Roh- (Galatia 5:22-33). Ini merupakan hal-hal yang terkait kehidupan kita setelah mengalami keselamatan di dalam Yesus Kristus. Pertumbuhan rohani terlihat dengan makin nyatanya buah Roh dalam kehidupan orang percaya.
- Rindu mempelajari, mendengarkan Firman Kristus (Roma 10:17), dan menerapkan Firman Tuhan (2 Timotius 3:16-17).
- Melekat kepada ranting yang benar (Yohanes 15). Tindakan dan karakter sesuai dengan kebenaran dalam Tuhan Yesus.
- Dipenuhi Roh Kudus. Di mana jalannya memiliki tujuan yang jelas, cara pikirnya dari sudut pandang Allah, dan perasaannya dipenuhi sukacita dan damai sejahtera Allah. Pertumbuhan rohani dapat dicapai apabila Roh Kudus bersemayam di dalam kita dan menjadi manusia baru.
- Tidak kompromi atau serupa dengan dunia (Roma 12:2). Lebih akrab dengan Tuhan dalam doa.
- Meninggalkan cara hidup yang lama (2 Kor. 5:17).
Kemerosotan rohani merupakan yang berkaitan dengan sifat kedagingan di mana manusia mengalami mati rohani (Markus 7:21-22). Ada orang yang mengalami kemorosotan rohani karena: Indifference, Acuh tak acuh, hilang kasih mula-mula, putus asa, lamban, bosan menjadi kristen, cinta kepada uang, dll.. Dia juga tidak mempraktikkan atau melakukan Firman Tuhan. Dia membiarkan kedagingan memerintah dalam dirinya dan membiarkan dirinya terjebak dalam keinginan daging, membiarkan kedagingan menekannya dengan pergumulan hidupnya. Ada juga sikap "self centered" (memikirkan kepentingannya sendiri yang bisa berakhir untuk kesenangan dirinya sendiri). Jadi, intinya orang yang mengalami pertumbuhan rohani adalah orang yang rela dan ingin melepaskan keinginan dagingnya bersama Roh Kudus sedangkan orang yang mengalami kemorosotan moral ia belum mau merelakan dan melepaskan keinginan dagingnya.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA