Sharing Berkat Kelas BK_Yoh 4
-
Anil Dawan
Mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang memberikan kesempatan untuk mengikuti Bedah Kitab Yohanes. Membahas keintiman dalam masa Paskah adalah hal yang menarik. Apresiasi untuk SABDA yang mengangkat tema ini. Keintiman jarang dibahas apalagi dalam momen Paskah. Kerapkali lebih fokus kepada pembahasan dotrin atau seremonial liturgikal semata.
Saya mendapatkan benang-benang bahwa keintiman dibangun atas dasar kasih Agape yang tulus tiada pamrih untuk mewujudkan kesatuan, kesehatian, dan kesaksian bagi dunia. Tanpa keintiman relasi yang didasari kasih, maka suatu hubungan hanya di permukaan ataupun transaksional, bukan transformasional. Kasih Allah adalah level tertinggi yang sudah diteladankan melalui kasih Yesus dan pengorbanan-Nya yang total. Oleh karenanya, perubahan status dari hamba ke sahabat menjadi dasar bahwa martabat kita sebagai manusia juga di-upgrade.
Pemaknaan baru inilah yang akan terus saya hidupi dalam relasi dengan Allah dan sesama, bahkan kepada diri saya sendiri dan alam semesta sebagai bagian utuh dari lokus di mana kesaksian hidup saya hadirkan. Terima kasih untuk teman-teman yang genuine berdiskusi dalam menemukan pemaknaan yang dalam dan practical. Untuk moderator dan admin, saya haturkan terima kasih dan seluruh tim SABDA bahwa Anda semua luar biasa sebagai kawan yang intim dalam membuka ruang diskusi dan memfasilitasi pembelajaran ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
-
Ari Ika
Setelah mengikuti Bedah Kitab Yohanes pasal 13-17, saya dapat belajar bahwa pemimpin itu harus melayani dengan rendah hati dan rela berkorban, juga berdoa untuk tiap anggotanya. Yesus adalah teladan seorang pemimpin yang baik. Saya berkomitmen untuk terus membaca dan menggali Alkitab lebih rutin lagi sampai menjadi suatu kebutuhan dan berdoa bagi sesama. Selamat Paskah 2025.
-
Brenda Elizabeth Dominique
Shalom. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan saya kesempatan untuk dapat mendalami firman-Nya melalui kelas Bedah Kitab Yohanes ini. Melalui pendalaman firman Tuhan ini, memberikan pengalaman baru bagi saya dalam memahami keintiman relasi Yesus dengan Allah Bapa, khususnya melalui doa dan kasih-Nya yang nyata dalam kehidupan-Nya. Salah satu pelajaran yang paling berkesan bagi saya adalah bahwa kasih dan keintiman bukan sekadar kata-kata atau perasaan, tetapi tindakan nyata dan setia serta penuh pengorbanan.
Yohanes 13-17 mengajarkan bahwa keintiman sejati dengan Yesus harus didasarkan pada ketaatan, kasih yang berbuah, serta ketergantungan penuh kepada-Nya. Saya juga dikuatkan bahwa kasih Allah itu kekal dan dinyatakan melalui Roh Kudus yang selalu menyertai dan menolong saya dalam setiap musim kehidupan. Sebagai aplikasi praktis, saya ingin lebih peka terhadap tuntunan Roh Kudus dengan lebih banyak berdoa sebelum mengambil keputusan dan menyerahkan hidup saya sepenuhnya kepada Tuhan. Saya juga rindu menunjukkan kasih Yesus kepada orang lain, baik dalam keluarga, pelayanan, maupun di lingkungan sekitar. Dalam proses diskusi, saya sangat diberkati melalui hasil penggalian dan sharing teman-teman di WAG.Saya mengucapkan terima kasih kepada Kak Rei dan Kak Melisa selaku moderator dan admin, serta teman-teman kelas WAG BK_Yoh 4 untuk berkat kebenaran firman Tuhan yang dibagikan dalam kebersamaan di kelas Bedah Kitab Yohanes, dan kepada seluruh tim SABDA MLC yang telah memfasilitasi jalannya kelas Bedah Kitab Yohanes ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Kiranya SABDA MLC dapat terus menjadi saluran berkat-Nya melalui kelas-kelas diskusi yang diselenggarakan, dan kita semakin diteguhkan serta dimampukan menjadi seperti Kristus, dan menjadi berkat bagi sesama dalam tugas pelayanan di mana pun kita ditempatkan. Soli Deo Gloria.
-
Chika Ferryana
Shalom. Saya bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang Dia berikan untuk mengerti bahwa Kristus adalah teladan yang sejati. Teladan yang Dia berikan adalah mengasihi orang yang menyakiti. Kasih yang ditunjukkan melalui doa dan menjanjikan Roh Kudus sebagai Penolong dan Penghibur. Selain itu, saya juga belajar bahwa kemampuan untuk mengasihi terlahir dari keputusan untuk melekat pada-Nya. Saya tahu ini bukanlah perkara mudah, tetapi saya percaya Roh Kudus akan menuntun dan menolong. Amin.
-
Devi Monika P.
Dalam kelas kecil, saya mendapatkan pengetahuan baru melalui POV teman-teman BK_Yoh 4. Saya juga dapat POV baru mengenai Yoh. 15-17 karena kebanyakan saya dapat di YouTube, membahasnya tentang yang dilakukan Tuhan Yesus atau makna dari apa yang Tuhan Yesus lakukan/katakan. Dan, yang kita semua lakukan adalah menggali mengenai relasi atau bentuk kasih yang terdapat dalam kitab tersebut. Di situ, sangat nyata bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya sosok yang melayakan kita untuk datang kepada Bapa.
Saya juga sangat diberkati oleh cara-cara teman-teman BK_Yoh 4 menggali. Melalui ini, juga saya mendapatkan cara yang lebih baik dalam menggali Alkitab, dari cara yang saya sudah lakukan sebelumnya. Terima kasih teman-teman BK_Yoh 4. Terima kasih juga Kak Melisa dan Kak Rei yang sudah memfasilitasi, mengingatkan, juga menggali lebih lanjut, sehingga yang tadinya tidak kepikiran jadi kepikiran. GBU.
-
Eddy Kurniawan
Melalui kelas Bedah Kitab Yohanes 13-17 ini, saya terberkati melalui penggalian fakta keintiman Tuhan dengan kita, umat pilihan, yang telah beroleh anugerah keselamatan, di mana Allah sudi menebus dosa saya, dengan mempertaruhkan segenap hidupNya atau NyawaNya. Bapa selalu menyertai, memberikan Roh Penolong, yakni Roh Kudus, yang ditempatkan dalam hati saya. Yesus Kristus yang selalu mendoakan umat-Nya agar terlindung dari kuasa gelap dan agar mereka bersekutu dan bersatu dengan Bapa. Aplikasi: kita harus tinggal dalam Tuhan, agar berbuah kebenaran, kita harus mencontoh teladan kasih dari Tuhan Yesus yang mau melayani dengan kerendahan hati. Evaluasi: Peserta cukup kritis dan tanggap dalam memberikan respons, saling memperlengkapi satu sama lain. Sekalipun ada pro kontra, tetapi tetap santun, ramah, dan asyik dalam memberikan komentar.
-
Engelberth
Saya mengucap kepada Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus, atas kesempatan yang berharga sehingga dapat mengikuti kelas ini dengan baik. Hal yang menoreh jiwa dan menggores hati saya adalah diam dalam senyap dan merenung dalam keheningan, membayangkan kasih Yesus yang teramat dalam bagi saya, hingga Yesus sempat memanjatkan doa dan membuka jalan buat saya lewat penderitaan, kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya.
Jujur, saya mau menuliskan bahwa saya tidak sanggup membalas kasih Yesus bagi hidup saya. Hanya untaian doa syukur dan pengagungan bagi karya penebusan-Nya. Saya mau belajar setia, mengabdikan, dan menghambakan hidup saya bagi-Nya, bukan lagi dengan kekuatan saya, tetapi dengan hidup baru yang Yesus anugerahkan karena percaya, dan dalam pertolongan dan pimpinan Roh Kudus. "Sekarang kuhidup, kuhidup bagi-Nya, mataku tetap, tetap memandang-Nya, dunia tak bisa menjauhkanku dari Kasih-Nya."
Terima kasih buat Ibu Yulia, Kak Melisa, Kak Rei, Kak Roma, Kak Mei, dan semua tim MLC SABDA, buat bimbingan, arahan, dan nasihat yang diberikan. Tuhan Yesus memberkati. Terima kasih buat semua Bapak/Ibu rekan peserta untuk sharing penggalian dan pengalamannya, boleh menjadi berkat bagi saya dan kita semua. Selamat menyongsong Paskah 2025. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
-
Esther
Mengikuti kelas Bedah Kitab Yohanes 13-17 membawa saya pada perenungan dan pengertian baru tentang Paskah dan relasi saya dengan-Nya.
Pelajaran dan berkat yang paling berkesan=
- Yesus membasuh kaki murid-murid, bahkan membasuh kaki Yudas yang Dia tahu akan mengkhianati-Nya. Ini sungguh wow bagi saya bahwa kasih sejati yang Yesus teladankan itu tidak pilih-pilih, tetapi memberi dan merendahkan diri.
- Saya paling terkesan dengan doa Yesus bagi murid-murid-Nya di Yohanes 17, yang memperlihatkan dengan jelas perhatian, perlindungan, serta kasih-Nya. Ini suatu relasi yang luar biasa yang Dia berikan bagi kita.
- Saya juga belajar bahwa relasi yang akrab adalah hidup dalam kesatuan dengan Tuhan, dilambangkan dengan ranting yang menempel erat pada pokok anggur, di mana bila ranting lepas dari pokok, maka ia akan layu dan mati. Yang dimaksud di sini adalah bahwa hati, pikiran, dan kehendak saya haruslah selaras dengan-Nya. Untuk itu, diperlukan kerendahan hati, mau taat, dan mau diperbarui hari lepas hari dituntun Roh Kudus.
Memaknai Pra-Paskah dan Paskah=
- Pra-Paskah adalah kesempatan bagi saya untuk kembali memeriksa hati, apakah saya sudah menjalin relasi yang akrab dengan Tuhan atau sekadar mengikuti-Nya dari jauh?
- Paskah bukan hanya tentang penebusan dosa, tetapi juga terbukanya jalan untuk berelasi dengan Bapa dan membawa kasih-Nya kepada dunia.
Aplikasi praktis yang akan dilakukan=
- Belajar mengasihi tanpa pilih kasih dan melepaskan kepahitan.
- Tidak mengandalkan diri sendiri, tetapi lebih peka terhadap suara Roh Kudus dalam setiap keputusan dan tindakan.
- Mencek hati dan motivasi saya dalam pelayanan, apakah saya melakukannya untuk Tuhan atau hanya untuk ego dan kemegahan diri sendiri.
Proses diskusi: segala diskusi dengan teman-teman di BK_Yoh 4 yang berlangsung selama lima hari ini, benar-benar membuka mata hati saya bahwa firman Tuhan begitu kaya dan selalu berbicara dengan cara yang baru. Terima kasih banyak. Soli Deo gloria.
-
Ferry Tjan
Mengikuti kelas Bedah Kitab Yohanes (Bedah Kitab_Yoh) merupakan tantangan baru yang memperkaya perjalanan rohani saya. Selama lima hari, saya mendalami Injil Yohanes pasal 13 hingga 17 dan membagikan hasil penggalian firman Tuhan tersebut di grup diskusi. Proses ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mengubahnya menjadi pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga mempererat hubungan saya dengan Tuhan Yesus. Saya bertekad untuk membangun relasi yang berkelanjutan dengan-Nya, tidak hanya selama minggu diskusi atau menjelang Paskah, tetapi sebagai gaya hidup seorang pengikut Kristus yang mengasihi dan mempraktikkan kasih tersebut dalam keseharian.
Salah satu pelajaran yang paling berkesan bagi saya adalah hikmat yang terkandung dalam setiap firman yang direnungkan. Setiap pasal, bahkan setiap ayat, seolah menegur, memperbaiki, dan memberikan motivasi baru dalam pembelajaran serta pengajaran dalam pelayanan kepada jemaat. Secara khusus, Injil Yohanes pasal 15 memberikan kesan mendalam bagi saya. Injil Yohanes pasal 15 menekankan pentingnya tinggal dalam Kristus sebagai pokok anggur yang benar, dan bagaimana kita sebagai ranting harus tetap terhubung dengan-Nya untuk berbuah. Dengan menjadikan kebenaran firman Tuhan sebagai panduan hidup, tidak hanya memperkaya diri sendiri tetapi juga memberikan dampak positif dalam pelayanan kepada jemaat.
Sebagai aplikasi praktis, saya berkomitmen untuk menjalankan setiap kebenaran firman Tuhan, tidak terbatas pada pembelajaran Injil Yohanes, tetapi juga seluruh kebenaran yang terdapat dalam Alkitab. Keberadaan Aplikasi Alkitab SABDA yang selalu menemani di setiap waktu dan tempat sangat membantu dalam hal ini. Selain itu, membaca dan mendengarkan Alkitab melalui platform BaDeNo semakin mendekatkan saya kepada Tuhan.
Dalam evaluasi proses diskusi, saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi. Terima kasih khusus saya sampaikan kepada Yayasan Lembaga SABDA yang telah menyelenggarakan program ini. Harapan saya, Yayasan Lembaga SABDA terus mengadakan diskusi semacam ini untuk semakin memantapkan pengiringan saya dan semua peserta lainnya kepada Tuhan Yesus Kristus.
-
Jessica
Saya bersyukur bisa mengikuti kelas ini. Saya belajar bagaimana menggali Alkitab dan terberkati sekali saat sesi diskusi dalam grup. Hal yang menjadi highlight di kehidupan saya adalah bagaimana saya perlu terus memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan memiliki hati seperti Yesus dalam doanya. Saya perlu bukan sekadar menjadi teladan Yesus tetapi memiliki hati yang sama seperti Yesus. Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah memfasilitasi kelas ini. Semoga kita tidak berhenti sampai di sini, tetapi bisa memuridkan orang lain juga. God bless.
-
Marganda Kristianto Purba
Pertama, mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena diberikan kesempatan mengikuti kelas Bedah Kitab Yohanes ini bersama SABDA dan teman-teman di kelas BK_Yoh 4. Kedua, pengalaman baru yang didapat, memiliki teman-teman yang sangat penuh hikmat Allah dalam memberikan jawaban, juga mendapatkan moderator Kak Rei yang sangat memotivasi kami untuk lebih menggali lagi dari apa yang kami berikan, juga Kak Melisa yang selalu mengingatkan jika kami belum bergabung dalam kelas diskusi. Ketiga, pelajaran atau berkat yang sangat berkesan bahwa keintiman dengan Allah bukan hanya sekadar mengenal Allah, tetapi mengalami kasih-Nya secara pribadi.
Keempat, aplikasi praktis yang akan dilakukan membangun hubungan yang lebih intim dengan Allah juga kepada sesama. Kelima, evaluasi terkait proses diskusi sudah berjalan sangat baik, hanya sangat disayangkan mendengar banyak peserta yang gugur di awal mulai diskusi, semoga ke depan tidak terjadi kembali. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih untuk kebersamaan selama kurang lebih 1 minggu bersama SABDA dan teman-teman kelas BK_Yoh 4, juga Kak Rei sebagai moderator, dan Kak Melisa sebagai admin. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Selamat menyambut Paskah 2025. Amin.
-
Menia Laia
Shalom semuanya. Saya berterima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan buat kasih dan penyertaan-Nya di mana saya bisa menyelesaikan pembelajaran tentang keintiman dalam Injil Yohanes, terutama di pasal 13-17. Suatu berkat bagi saya, pertama kalinya saya menggali Injil dalam Alkitab di mana biasanya saya hanya sekadar membaca saja.
Setelah mengikuti penggalian Yoh. 13-17, saya memahami Yesus Kristus begitu baik bagi saya, kasih-Nya yang tak berkesudahan mengajarkan untuk tetap percaya, jangan gentar hati. Juga tentang Pokok anggur yang benar, di mana kita harus hidup dalam Dia agar kita bisa berbuah dan menjadi berkat bagi orang sekitar kita. Saya juga ingin membangun relasi yang intim dengan belajar lagi tentang Alkitab dan menggali tentang firman-Nya dan bercakap-cakap dengan Tuhan melalui doa. Terima kasih buat tim SABDA yang sudah memfasilitasi semuanya. God bless us.
-
Qorry
Bersyukur bukan main untuk kesempatan ini, bisa ada kelas khusus Pra-Paskah dengan menggali nats yang memang adalah ucapan-ucapan perpisahan Yesus dengan murid-murid-Nya. Berkat yang paling berkesan adalah dalam pasal 13-17 sangat di-break down mengenai kasih Yesus. Aplikasi praktis yang akan dilakukan adalah aku mau terus berjuang mengasihi dan menghormati Yesus. Secara praktis, mau terus berjuang untuk HPDT (Hubungan Pribadi dengan Tuhan) setiap hari.
Proses diskusi sudah sangat mantap. Orang-orang dalam grup suka dan terbuka untuk berdiskusi dan saling memperkaya satu sama lain, punya hati yang mau saling belajar mengenal firman dan melakukannya. Terima kasih.
-
Rian
Shalom. Terima kasih Tuhan Yesus karena saya dapat ikut dalam kelas malam diskusi Bedah Kitab Yohanes 13-17 dalam rangka menuju Paskah. Saya ingin sharing berkat yang saya dapatkan dari kelas Bedah Kitab Yohanes 13-17. Dalam sesi ini, saya telah menggali makna yang dalam dari perikop-perikop yang sangat kaya akan ajaran Yesus.
Dalam Yohanes 13, saya melihat momen yang sangat emosional ketika Yesus mencuci kaki murid-murid-Nya. Tindakan ini bukan hanya menunjukkan kerendahan hati-Nya, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya melayani satu sama lain. Ini mengingatkan kita semua bahwa sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk saling melayani dengan kasih.
Dalam Yohanes 14, Yesus memberikan penghiburan kepada murid-murid-Nya dengan janji-Nya untuk pergi dan mempersiapkan tempat bagi kita. Ini mengingatkan kita akan harapan yang kita miliki dalam iman kita, bahwa ada kehidupan yang lebih baik di hadapan kita.
Dalam Yohanes 15 mengajarkan kita tentang pentingnya tetap tinggal dalam Kristus, seperti ranting yang terhubung dengan pokok anggur. Ini adalah pengingat bahwa tanpa Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita perlu terus berpegang pada-Nya agar dapat menghasilkan buah yang baik dalam hidup kita.
Dalam Yohanes 16, Yesus memberikan penghiburan dan peringatan kepada murid-murid-Nya menjelang penyaliban-Nya, mengingatkan mereka bahwa meskipun mereka akan menghadapi penganiayaan dan kesulitan, mereka tidak akan sendirian karena Roh Kudus akan datang sebagai Penolong dan Penghibur.
Dalam Yohanes 17, saya melihat doa Yesus untuk para murid dan untuk kita semua. Doa-Nya menunjukkan betapa pentingnya persatuan dan hubungan kita dengan Tuhan dan satu sama lain. Ini adalah panggilan untuk kita semua agar terus berdoa dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan iman kita.
Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SABDA sebagai fasilitator yang telah menyediakan materi diskusi untuk kita belajar bersama. Terima kasih juga kepada Ibu Melisa sebagai admin kelas yang telah mengatur segala sesuatunya dengan baik, serta kepada Bapak Rei sebagai moderator kelas yang telah memimpin diskusi dengan bijaksana. Tak lupa rekan-rekan diskusi saya ucapkan terima kasih yang telah memberikan wawasan dan pengetahuan yang menambah iman saya melalui jalannya diskusi. Semoga apa yang kita pelajari dapat menjadi berkat bagi kita semua dan mendorong kita untuk lebih dekat dengan Tuhan serta satu sama lain. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.
-
Simon Nany
Syukur puji Tuhan dapat mengikuti dan meyelesaikan Kelas Bedah Kitab Yohanes. Walaupun saya menyadari keaktifan saya sangat minimalis. Saya sangat diberkati dengan kelas ini terutama pada masa Pra-Paskah ini. Dapat lebih memahami dan mendalami pengajaran dan makna firman Tuhan, khususnya dalam Injil Yohanes pasal 13-17. Pendalaman/penggalian dari teman-teman kelas sangat memberkati saya. Terima kasih kepada Bapak/Ibu peserta Bedah Kitab Yohanes dan Bapak/Ibu admin/moderator dari SABDA. Tuhan berkati kita semua. Selamat menyongsong peristiwa Jumat Agung dan Paskah.
-
Tumbur M. Silalahi
Puji Tuhan bisa ikut ambil bagian dalam Bedah Kitab Yoh. 13-17. Apalagi bersamaan menyambuat Paskah. Terima kasih kepada SABDA, telah memanfaatkan momen ini sehingga hati dan pikiran digiring untuk fokus menyambut Paskah, sehingga hati dan pikiran mendapat makna yang dalam untuk membangun relasi yang intim dengan Tuhan. Selain mendapat pengetahuan baru dengan membaca sharing teman-teman, juga menjadi suasana ibadah menyambut Paskah. Terima kasih kepada tim SABDA yang sudah sabar dan disiplin mengawal diskusi, mengingatkan kami jika belum sharing di grup. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
-
Wasisto Tririno R.
Shalom semuanya. Saya sangat bersyukur bisa mengikuti kelas Bedah Kitab Yohanes Pasal 13-17 yang cukup mewakili dan sekaligus memperkaya bahasan terkait masa Pra-Paskah. Tema keintiman/kasih merupakan tema yang unik dan memberikan pemahaman mendalam bagaimana Yesus begitu intim dengan Allah Bapa di surga dan memberikan teladan dalam mengasihi murid-murid-Nya, bahkan melakukan kegiatan yang spektakuler bagaimana mencontohkan seorang leader harus melayani dengan adil, tidak diskriminasi, dan mempunyai hati sebagai hamba. Diskusi bedah kitab Yohanes, menginspirasi saya untuk belajar seputaran kisah Pra-Paskah, bahkan saya jadi menonton film Last Supper di bioskop minggu ini.
Aplikasi praktis yang akan saya lakukan adalah:
- Belajar lebih dalam mengenai frame Pra-Paskah dari berbagai literatur dan kitab Injil (tidak hanya Yohanes)
- Akan membuat bahan presentasi terkait Pra-Paskah dan teladan Yesus terkait keintiman/kasih serta hati sebagai hamba, dan membagikan kepada orang lain.
- Melakukan puasa dalam rangka belajar menahan diri serta makan sederhana seperti zaman Last Supper.
Evaluasi:
- Tema keintiman/kasih memang pas karena bersifat umum apalagi terkait Paskah, bagaimana seandainya sekali-sekali membahas isu doktrinal seperti Tritunggal, keselamatan, bahasa Roh dan nubuat ... apakah memungkinkan kalau dibuka forum diskusi kelas oleh SABDA?
- Secara umum kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.
Terima kasih kepada Yayasan Lembaga SABDA yang telah mengagas keberlangsungan kegiatan diskusi. Serta, apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim SABDA, baik moderator, Kak Rei, dan admin, Kak Melisa, maupun tim teknis yang telah berjasa dalam melayani kami dalam bentuk kegiatan ini. Semoga Allah Bapa di surga membalas budi baik seluruh tim SABDA dan memberikan berkat melimpah kepada kita semua, baik panitia maupun yang mengikuti kegiatan ini. Tuhan Yesus memberkati.
-
Wennar
Topik yang menarik tentang "keintiman" dari tulisan seorang rasul Yohanes; kita kenal sebagai rasul "kasih". Tim SABDA MLC selalu inovatif dalam tiap penggalian kitab-kitab dalam Alkitab. Bersyukur bisa mengikuti hingga akhir, dengan teman-teman yang baik. Kasih dan setia Tuhan menyertai kita semua.
-
Yuyun Angelina Purba
Shalom untuk kita semua. Saya bersyukur bisa mengikuti kelas ini. Tuhan sangat baik dalam hidup saya, berapa kali saya mengingkari janji pada-Nya, bahkan lupa dan pernah meninggalkan-Nya. Dia tetap setia, Dia tetap setia menunggu anak-Nya untuk kembali pada-Nya. Dia benar-benar menunjukkan apa itu kasih yang tanpa syarat, bahkan Dia rela mengorbankan diri-Nya demi menebus dosa umat manusia. Terima kasih Tuhan karena sudah memilihku untuk menjadi pengikut-Mu. Terima kasih buat semua janji-janji-Mu.
Ayat yang saya suka adalah Yohanes 17:24 (TB), "Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA