Tidak Ada Kebangunan Rohani Tanpa Reformasi
Submitted by admin on Sen, 06/11/2017 - 14:46Pada saat orang-orang Kristen membicarakan hal-hal rohani, bisa dipastikan akan muncul sebuah frasa yang dibahas berulang kali, yaitu "kebangunan rohani".
Pada saat orang-orang Kristen membicarakan hal-hal rohani, bisa dipastikan akan muncul sebuah frasa yang dibahas berulang kali, yaitu "kebangunan rohani".
BERITA PESTA & POKOK DOA:
Pagi hari jam 4 saya bangun untuk ‘nobar’ (nongkrong bareng) bersama Tuhan Yesus di Ruang Doa. Acara ‘nobar’ pagi itu diisi dengan pujian penyembahan, membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan berdoa. Ketika waktu menginjak sekitar jam setengah lima, Tuhan Yesus meminta untuk memperhatikan apa yang terjadi di lingkungan sekitar rumah.
Orang kudus di surga hidup seperti malaikat. Tidak kawin dan mengawinkan. Mereka hidup penuh dengan sukacita dan sama sekali tidak ada kesedihan dan perasaan mencekam yang dirasakan oleh manusia di dunia.
(Matius 22:30 - "Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.")
Dengan seijin Tuhan, pada waktu-waktu tertentu mereka bisa melihat semua keluarga dan saudara yang masih ada di dunia, dan rindu semua orang diselamatkan untuk masuk ke surga bersama dengan mereka. (Lukas 16:27,28)
Dalam sebuah konseling, ada seorang ibu rumah tangga menyampaikan pergumulan hidup yang dialami selama puluhan tahun dalam berumah tangga. Tanpa mencantumkan namanya, sharingnya ada sebagai berikut :
-----
Yang dimaksud dengan ketundukan di dalam kasih itu apa pak? Apabila seorang istri sudah menjalankan ketundukan tetapi bukannya mendapatkan perlindungan tapi caci maki, semena mena, bolehkah saya bertanya di mana janji Tuhan yang akan memberikan perlindungan Roh itu?
Sekarang banyak orang di seluruh dunia mendengarkan fenomena bunyi terompet atau sangkakala. Itu adalah peringatan Tuhan yang terus menerus supaya anak-anak Tuhan dan semua orang di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus dengan menjaga kekudusan hidup dan menjadi pelaku Firman dengan setia.
Kita sendiri sudah mendengar sangkakala yang ditiup malaikat ini beberapa tahun lalu. Tuhan memperlihatkan yang meniup adalah malaikat Tuhan, ditiup terus menerus untuk memperingatkan semua orang di seluruh dunia bahwa waktunya sudah semakin dekat.
Sekali orang masuk ke surga atau merasakan suasana surga, mereka SAMA SEKALI tidak ingin kembali lagi ke dunia yang penuh penderitaan. Orang kudus yang ada di surga masih ingat tentang semua keluarga atau orang-orang yang mereka kasihi di dunia, tetapi sudah melupakan semua penderitaan dan kesengsaraan selama hidup di dunia.
Dalam Injil Lukas 16:19-31, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ketika meninggal, pada saat itu roh manusia naik ke surga dijemput oleh malaikat-malaikat atau diseret oleh setan-setan masuk ke neraka untuk disiksa siang dan malam.
Ketika di neraka atau di surga, mereka tidak menjadi orang lain, tetapi tetap menjadi diri sendiri dengan ingatan yang yang tetap tajam. Kalau di neraka semua ingatan yang membuat sengsara, sedangkan di surga semua ingatan tentang kesengsaraan dan penderitaan lenyap sama sekali digantikan dengan damai sejahtera dan sukacita abadi.
Saya bertemu pak Puji tiga tahun yang lalu, saat sebelum memimpin ibadah perlu memasukkan file khotbah ke dalam komputer. Pak Puji di gereja sebagai pelayan multimedia menerima USB memory dan berusaha memasukkan ke dalam port USB laptop dengan susah payah, sehingga saya segera membantunya. Dia kesulitan memasukkan memory ke dalam port USB karena menderita stroke sebelah badannya dari wajah, tangan sampai kaki. Sudah 10 tahun kelemahan tubuh itu diderita, tetapi pak Puji selalu setia melayani Tuhan baik di bagian multimedia maupun di dalam team doa.
Bagaimanakah anggapan kebanyakan warga gereja tentang gereja? Mungkin beberapa ilustrasi berikut lebih mampu membentangkan kepada kita, bagaimana lazimnya perlakuan warga gereja terhadap gereja.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA