ARWAH GENTAYANGAN

Manusia di seluruh dunia di sepanjang sejarah sangat familiar dengan istilah “arwah gentayangan”, apalagi untuk orang-orang yang tinggal di negara dengan budaya oklutisme yang kuat seperti di Afrika dan Asia. Arwah gentayangan digambarkan sebagai roh orang mati yang masih berkeliaran di muka bumi dengan agendanya masing-masing. Ada yang mengatakan karena orang mati secara tidak wajar, ada yang mengatakan roh orang mati tidak mendapat tempat di alam baka, bahkan ada yang mengatakan roh orang mati yang ingin balas dendam ... hiii ...

Karena penampakan yang misterius dan menyeramkan, justru arwah gentayangan sekarang menjadi salah satu selebritis top di Indonesia, karena banyaknya film horor yang dibuat dan selalu laris manis ditonton oleh banyak orang termasuk orang Kristen. Ada juga komoditas hiburan yang dibuat dengan thema arwah gentayangan, yaitu “rumah hantu”, yang biasanya selalu ada di setiap hiburan “pasar malam”.

Di seluruh dunia banyak tokoh-tokoh arwah gentayangan dalam film, dari film anak-anak sampai film horor yang bertemakan sadisme. Umumnya anak-anak kenal dengan Casper dan tiga temannya yang usil Fatso, Stinky, and Stretch, mereka adalah arwah gentayangan yang muncul di film kartun maupun film animasi bioskop. Film-film seperti itu menanamkan ingatan kuat bagi anak-anak bahwa ada arwah-arwah orang mati yang gentayangan menakutkan. Yang lebih parah, orang tua juga menakuti anak-anak untuk segera pulang dari bermain di malam hari dengan mengatakan, “Awas ada hantu ....”

Agama-agama dunia mendukung ajaran adanya arwah gentayangan, dengan mengatakan selama 40 hari roh orang mati masih berkeliaran di dunia, sehingga setiap hari harus didoakan supaya arwah gentayangan itu tidak mengganggu orang yang masih hidup. Agama yang lain mengatakan di waktu-waktu tertentu, misalnya di tahun baru, arwah-arwah orang mati turun ke dunia dan mereka harus diberi makan dan minum berupa sesaji makanan dan minuman kesukaannya, bahkan diberi bekal uang supaya tidak berkekurangan di alam baka.

ARWAH ORANG MATI BISA GENTAYANGAN?

Bagaimana orang Kristen menyikapi fenomena arwah gentayangan ini? Sebagai anak Tuhan kita perlu memahami dengan benar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, apakah benar arwah orang mati bisa gentayangan di muka bumi menakut-nakuti orang yang masih hidup.

Tuhan Yesus menunjukkan dengan jelas ke mana orang setelah mati, di dalam kisah Lazarus dan orang kaya. Ini bukanlah perumpamaan tetapi sebuah kisah nyata yang disampaikan oleh Tuhan Yesus yang menunjukkan bahwa ketika orang mati, pada saat itu rohnya langsung menuju ke dua tempat, menuju ke surga atau neraka.

Ketika mati, roh Lazarus dijemput oleh malaikat Tuhan dibawa ke surga bertemu dengan bapa Abraham.

-- Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. (Lukas 16:22)

Tuhan Yesus secara spesifik menyebutkan tempat orang percaya yang mati adalah di “Firdaus”. Menjelang wafatNya di atas kayu salib, Tuhan Yesus berkata kepada penjahat yang percaya kepadaNya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43).

Selain Lazarus dan penjahat di samping Tuhan Yesus, ada dua tokoh Alkitab yang dinyatakan langsung menuju ke Firdaus bahkan tanpa mengalami kematian yaitu Henokh dan nabi Elia yang dijemput kereta berapi ke surga.

Anak-anak Tuhan yang hidup dalam iman dan setia melakukan kebenaran Firman Tuhan, ketika mati dijemput oleh malaikat Tuhan masuk ke surga. Dalam beberapa pelayanan PD Yoel mendoakan orang yang sakit dan koma, Tuhan Yesus memperlihatkan dua malaikat Tuhan turun membawa roh yang yang kita doakan naik ke surga (artikel di bawah: merampas dari api). Sebuah penglihatan yang sangat indah mengingatkan bagaimana Lazarus yang hidup menderita dan mati dalam kemelaratan tetapi rohnya bersukacita, penuh kemuliaan dijemput malaikat masuk ke surga.

Kemudian, bagimana dengan orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus, atau orang Kristen yang hidup dalam kecemaran? Ketika mati, roh mereka dijemput oleh roh setan dan diseret masuk ke nereka. Neraka ini bukan neraka lautan api seperti yang tertulis di kitab wahyu , tetapi “kingdom of hell” yaitu kerajaan maut-nya setan. Ketika kiamat, kerajaan maut beserta isinya (setan dan roh orang berdosa) dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:4)

-- Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. (Wahyu 20:4)

Di kerajaan maut ini, roh orang mati disiksa siang dan malam oleh setan-setan seperti yang dialami oleh orang kaya dalam kisah Lazarus. Di akhir jaman ini Tuhan Yesus banyak menyingkapkan penglihatan kepada anak-anak Tuhan, seperti Rebecca Brown dan Choo Thomas, bagaimana roh-roh orang mati disiksa dengan mengerikan di neraka. .

Ketika orang mati, pada saat itu juga rohnya dibawa ke surga oleh malaikat Tuhan, atau diseret setan-setan masuk neraka. Roh orang mati tidak ada yang gentayangan di muka bumi seperti yang diceritakan orang-orang yang ditemui hantu atau yang diajarkan oleh agama-agama dunia.

ROH ORANG MATI MENEMUI ORANG HIDUP

Alkitab menyatakan bahwa roh orang mati tidak bisa kaluar dari neraka atau surga untuk pergi bergentayangan ke dunia atau memberikan pesan-pesan terakhir. Bapa Abraham mengatakan kepada orang kaya yang ada di neraka, bahwa “Di antara kami (bapa Abraham dan lazarus) dan engkau (orang kaya) terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.” (Lukas 16:25) Roh orang mati tidak bisa meninggalkan tempatnya di surga atau di neraka untuk menemui orang hidup di dunia atas keinginannya sendiri.

Di sini ada satu penekanan yaitu: roh orang mati tidak bisa pergi ke dunia “atas keinginan sendiri atau atas keinginan orang lain”. Tetapi roh orang mati bisa pergi ke dunia menemui orang hidup atas kehendak Allah Bapa di surga.

Ada satu kisah di Injil yang menunjukkan kejadian ini dengan sangat jelas, yaitu ketika Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung oleh Allah Bapa di surga.

Satu hari Tuhan Yesus mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke atas gunung, kemudian Tuhan Yesus wajahnya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang dan nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia (Matius 17:2,3). Tuhan Yesus ditemui oleh Musa yang sudah mati dan Elia yang terangkat ke surga! Musa dan Elia yang sudah ada di surga dikirim oleh Allah Bapa ke dunia bertemu dengan Tuhan Yesus untuk menguatkan dan memuliakan Tuhan Yesus.

Musa dan Elia bisa turun ke dunia bertemu dengan Tuhan Yesus karena diijinkan oleh Allah Bapa sebagai pemilik surga.

Karena Musa dan Elia adalah penghuni surga, maka ketika turun ke dunia, tubuh mereka memancarkan kemuliaan surga seperti halnya Tuhan Yesus yang wajahnya berubah bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar. Penghuni surga turun ke dunia dengan segala kemuliaan surgawi. Hal yang lain perlu diperhatikan yaitu, kemuliaan itu bisa dilihat dengan jelas oleh para murid yang pada waktu itu menyertai Tuhan Yesus. Itu adalah bentuk “show of glory” (pertunjukkan kemuliaan) yang dilakukan oleh Allah Bapa untuk memuliakan Tuhan Yesus.

Musa dan Elia tidak turun ke dunia secara misterius yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu dalam kegelapan yang mencekam -- tetapi turun dengan kemuliaan surgawi yang bisa dilihat oleh orang-orang yang ada di situ. Kemuliaan surgawi menyertai mereka termasuk di dalamnya aliran damai sejahtera dan sukacita dari tahta Allah Bapa.

Ini benar-benar sangat berlawanan dengan peristiwa yang terjadi di En-Dor kerajaan Israel seribu tujuh tahun sebelumnya (1007 SM).

TUKANG TENUNG MEMANGGIL “ARWAH NABI SAMUEL”

Pada satu malam, di sebuah rumah yang mistrius dan tersembunyi di En-Dor, Saul raja Israel datang meminta bantuan kepada pemilik rumah, seorang perempuan tukang tenung, untuk memanggil arwah Samuel.

-- Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah." Lalu menyamarlah Saul, ia mengenakan pakaian lain dan pergilah ia dengan dua orang. Ketika mereka pada waktu malam sampai kepada perempuan itu, berkatalah Saul: "Cobalah engkau menenung bagiku dengan perantaraan arwah, dan panggillah supaya muncul kepadaku orang yang akan kusebut kepadamu." (1 Samuel 28:7,8)

Kemudian tukang tenung itu dengan ilmu hitamnya memanggil arwah nabi Samuel. Yang terjadi adalah, ada roh muncul dari dalam tanah (1 Samuel 28:13) yang hanya bisa dilihat oleh tukang tenung itu saja. Saul dan dua orang pengawalnya tidak bisa melihatnya. Kemudian tukang tenung itu menyampaikan kata-kata kutukan yang disampaikan oleh roh itu, bahwa Saul akan kalah perang mati bersama anak-anaknya.

Coba kita lihat satu persatu, apakah benar yang ditemui oleh perempuan tukang tenung itu adalah arwah nabi Samuel yang sudah mati?

1. Siapa yang memanggil “arwah Samuel”

Yang ingin memanggil “arwah Samuel” adalah Saul yang sudah kehilangan Roh Allah, orang yang berdosa di hadapan Allah dan ditentukan untuk dibinasakan. Kemudian Saul, orang yang berdosa ini, meminta jasa seorang tukang tenung yang kemampuannya diperoleh dari kuasa setan dari neraka.

Saul dan tukang tenung itu adalah orang-orang yang melakukan kekejian di hadapan Allah, sehingga Allah sendiri yang akan menentang mereka dan melenyapkan mereka dari tengah-tengah bangsanya.

-- Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. (Imamat 20:6)

Manusia yang bersekutu dengan kuasa setan dari neraka, sama sekali ditolak oleh surga sehingga mustahil bisa memanggil arwah nabi Samuel yang hidup dengan penuh kemuliaan dan kekudusan di surga. Samuel adalah nabi Allah yang sudah mati dan berada di surga bersama dengan Henokh dan Musa.

2. Bagaimana munculnya “arwah Samuel”

Si tukang tenung mengatakan ada roh yang muncul dari dalam tanah, dan hanya dia yang bisa melihat. Orang-orang kudus yang ada di surga hidup dengan kemuliaan surgawi dan jika diijinkan Allah Bapa turun ke dunia, manifestasinya sama seperti yang terjadi pada nabi Musa dan Elia ketika menjumpai Tuhan Yesus di atas gunung, yaitu wajah bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Orang-orang kudus turun ke dunia dengan segala kemuliaan surgawi, bukannya secara misterius muncul dari dalam tanah dengan mencekam dan hanya bisa dilihat oleh seorang tukang tenung.

3. Bagaimana “arwah Samuel” berbicara

Roh yang muncul dari dalam tanah itu tidak berbicara secara langsung kepada Saul dan kedua pengawalnya, melainkan melalui tubuh si tukang tenung yang kesurupan. Sekalipun tampaknya dia berkata atas nama Samuel, tetapi semua perkataan itu adalah nubuatan Tuhan yang sudah diketahui oleh setan. Di dalam pertempuran melawan orang Filistin, Saul dan seluruh tentaranya sudah ditinggalkan oleh kemuliaan Tuhan sehingga setan berkuasa penuh untuk mendatangkan kehancuran dan kematian.

Ada satu kalimat yang menarik dari “arwah Samuel” yang berbicara melalui mulut si tukang tenung yaitu, “Besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku.” Ini adalah jawaban yang jelas, dari mana asal roh yang mengaku Samuel yang dipanggil oleh si tukang tenung.

Di dalam peperangan Saul terluka parah, dan kemudian dia mati bunuh diri. Bunuh diri adalah “jalan tol” menuju ke neraka. Pada saat itu roh Saul langsung bertemu dengan roh yang telah berbicara kepadanya melalui si tukang tenung di En-Dor, yaitu di neraka ...

-- Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya (bunuh diri). (1 Samuel 31:4)

Melalui kisah Saul dan tukang tenung dari En Dor, Tuhan menunjukkan bahwa tukang tenung tidak bisa memanggil arwah orang mati, apalagi memanggil arwah nabi Allah yang kudus yang sudah ada di surga. Karena kuasa yang dimiliki oleh si tukang tenung/dukun/cenanyang/para normal berasal dari setan dari neraka, maka yang bisa ditemuii hanyalah roh-roh setan saja.

MENGHADAPI ARWAH GENTAYANGAN

Sebagai anak Tuhan, kita sama sekali tidak perlu takut dengan penampakan-penampakan hantu atau roh yang menyerupai orang-orang yang sudah mati. Mereka semua hanyalah roh setan untuk menakut-nakuti manusia dan menyesatkan. Setan berusaha dengan segala cara memasukkan pikiran sesat pada manusia bahwa arwah manusia yang sudah mati bisa bergentayangan di muka bumi bahkan bisa dipanggil dengan jasa para tukang tenung.

Manusia ketika meninggal pada saat itu roh-nya langsung dijemput malaikat Tuhan dibawa naik ke surga, atau dibawa setan-setan diseret masuk ke neraka. Tidak ada arwah manusia yang gentayangan muncul ke dunia jika tanpa kehendak Allah Bapa di surga.

Jika anak Tuhan melihat hantu atau roh yang menyerupai orang yang sudah mati, sama sekali tidak usah takut dan gentar karena di dalam dirinya ada Roh Kudus yang adalah Roh Allah sendiri. Sebagai seorang anak Allah, kita memiliki kuasa dari surga melenyapkan roh setan yang dilihat dengan berkata, “Roh setan, engkau aku ikat dan hancurkan di dalam nama Tuhan Yesus!”

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

GBU
(Indriatmo)

* * * * *

MERAMPAS DARI API
http://pesta.sabda.org/node/1744

Selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. (Yudas 1:23)

Hari Sabtu pagi kita PD Yoel bersiap akan pergi pelayanan ke Cilegon, ketika saya menerima telpon dari kakak di Jawa Tengah yang meminta kita untuk menjenguk saudara yang sedang kritis di ICU sebuah Rumah Sakit karena sakit Leukimia (kanker darah).

Jam 10:15 kita sampai di RS tersebut di Jakarta Barat dan masuk ke ruang ICU. Di dalam ruangan, semua keluarga berkeliling di tempat saudara berbaring koma, penuh dengan selang infus dan obat-obatan, oxygen, kabel-kabel monitor dan ventilator untuk membantu pernafasan dan kerena paru-parunya tidak berfungsi. Semua keluarga merapalkan ayat-ayat kitab sucinya karena mereka non Kristen.

Saya berdiri di belakang mereka dan di dalam doa, Tuhan Yesus memperlihatkan Roh saudara saya berwarna merah seperti dipanggang api.

Kemudian saya berdoa dengan berbisik (bersuara) supaya Rohnya mendengar, memerintahkan Rohnya tunduk kepada Roh Kudus dan mengikuti kata-kata yang saya ucapkan, yaitu :
- Menolak dan memutuskan ikatan agama-agama dunia dan semua perjanjian dengan roh jahat.
- Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
- Menyerahkan tubuh, jiwa, Roh dan kehendak bebas menjadi milik Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus.
- Mengucapkan pengakuan Iman Rasuli (dengan dibimbing)
- Mengucapkan doa Bapa Kami (dengan dibimbing).

Tuhan Yesus memperlihatkan Rohnya menurut mengikuti satu persatu perkataan yang saya ucapkan, dan pada saat itu ada selubung cahaya berwarna biru yang membungkus Rohnya - menggantikan warna merah kuning api yang sebelumnya membakar. Kemudian Rohnya mengambil nafas panjang dan mulai bernafas dengan lega. Wajahnya penuh damai sejahtera dan sukacita dari surga. Puji Tuhan!

Begitu tubuh Rohnya diselubungi cahaya biru yang kudus, semua serangan iblis lenyap dan tidak bisa lagi menguasai sekalipun semua keluarga di sekelilingnya masih terus merapalkan ayat-ayat agamanya. Tubuh Rohnya menjadi sangat tenang dan sangat bersukacita. Selain itu ada dua malaikat turun dari surga menjagai Rohnya.

Setelah itu saya mengucapkan Petir Firman dengan memperkatakan Mazmur 23 dan doa Bapa Kami (Matius 6:9-13). Malaikat dari surga memberikan jubah surgawi dan membawa Rohnya terbang naik ke surga. Ketika Rohnya dibawa dua malaikat ke surga, angka di layar monitor jantung turun sampai ke angka nol, dan dokter menyatakan bahwa secara klinis dia dinyatakan sudah meninggal.

Karena sudah dinyatakan meninggal, kemudian keluarga mempersiapkan jenazah untuk dibawa pulang ke rumahnya di Jawa Tengah. Karena hari itu kita ada pelayanan di Cilegon, maka kita minta ijin untuk meneruskan perjalanan.

Dalam perjalanan, Tuhan Yesus sekali lagi memperlihatkan vision yang indah yaitu saudara saya bersukacita di surga dan dia mengatakan dua hal yang menarik, yaitu :
-- “Aku waktu dibacain ayat-ayat rasanya sakit sekali.”
-- “Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri.”

Untuk pernyataan yang pertama ("Aku waktu dibacain ayat-ayat rasanya sakit sekali"), kita bisa memahami yaitu ketika semua keluarganya merapalkan ayat-ayat agamanya yang terjadi adalah Rohnya dipanggang oleh api yang sangat panas, sehingga warnanya merah kuning membara. Rohnya sangat kesakitan sehingga tetap tunduk pada ikatan agamanya. Tunduk karena dipaksa oleh siksaan rasa sakit yang hebat. Baru ketika kita mendoakan membimbing Rohnya untuk menolak dan memutuskan agama-agama dunia dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka cahaya biru surgawi membungkus Rohnya memberikan damai sejahtera dan melindungi dari serangan api dari kuasa setan.

Sedangkan untuk pernyataan yang kedua (“Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri”), saya tidak memahami sampai hari berikutnya. Iringan mobil jenazah sampai di rumahnya di Jawa Tengah hari Minggu dan dilakukan upacara pemakaman. Ketika itu keluarga kakak datang ke sana untuk melayat. Pada waktu berbincang-bincang dengan mamanya, diceritakan bahwa hari-hari sebelum meninggal, dia sering bertanya, “Ma, syahadat yang benar itu yang mana sih?” Tentu mamanya heran dengan pertanyaan itu, dan selalu menjelaskan bahwa syahadat yang benar adalah sesuai dengan yang diajarkan agamanya. Tapi kemudian dia kembali menanyakan hal yang sama.

Ketika kakak menceritakan hal ini, saya baru mengerti maksud kata-katanya “Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri,” karena ketika dia masih koma saya meminta Rohnya mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli : “Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. ang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. Dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja Yang Kudus dan Am, Persekutuan orang Kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging, dan hidup yang kekal.” Jadi ketika di surga, dia mengerti jawaban yang sebenarnya dari pertanyaan yang berulang kali disampaikan kepada mamanya ...

----cut---

* * * * *

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA