Resensi Buku
Judul : Mematikan Dosa: Suatu Pengajaran Alkitabiah Praktis
Pengarang : John Owen
Penerjemah : Ina Elia Gani
Penerbit : Momentum
Tahun : Mei 2013 (Cetakan keempat)
Tebal : v + 121 halaman
Resensi Buku
Judul : Mematikan Dosa: Suatu Pengajaran Alkitabiah Praktis
Pengarang : John Owen
Penerjemah : Ina Elia Gani
Penerbit : Momentum
Tahun : Mei 2013 (Cetakan keempat)
Tebal : v + 121 halaman
Kita akan melihat beberapa ayat yang berbicara tentang dosa, hukuman Allah, dan perubahan dunia. Kejadian 1:26-27, Yesaya 43:7 (Tuhan memberikan tujuan bagi keberadaan kita), Roma 3:23 dan 6:23 (pada 3:23, frasa ‘kehilangan kemuliaan Allah’ sebenarnya lebih tepat adalah ‘kekurangan kemuliaan Allah’), dan Yesaya 59:1-2 (ada jurang pemisah antara Allah yang suci dengan kita sebagai manusia berdosa).
PENDAHULUAN
Alkitab menyebutkan "kutuk keturunan" di dalam beberapa bagian (Kel 20:5; 34:7; Bil 14:18; Ul 5:9). Kedengarannya tidak adil bagi Allah untuk menghukum anak-anak karena dosa para leluhur mereka. Namun, pandangan ini hanya melihatnya dari perspektif duniawi. Allah tahu bahwa akibat dari dosa bisa diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Ya, semua orang mewarisi dosa dari Adam dan Hawa, khususnya dari Adam. Dosa dilukiskan dalam Alkitab sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yohanes 3:4) dan pemberontakan melawan Allah (Ulangan 9:7; Yosua 1:18).
Kejadian pasal 3 menggambarkan pemberontakan Adam dan Hawa melawan Allah dan perintah-Nya. Karena ketidaktaatan Adam dan Hawa, dosa telah menjadi “warisan” untuk semua keturunan-keturunan mereka.
“Total Depravity” (Kerusakan Total) telah menjadi istilah yang kurang populer di abad ke-21 ini, bahkan di kalangan orang Kristen sekalipun. Bagaimana tidak, berbagai hal yang kita temui di zaman ini justru mengajarkan bahwa manusia tidak sepenuhnya rusak. Bagi banyak orang, masih ada sejumlah kebaikan di dalam setiap kejahatan atau keburukan manusia. Gambaran paling mudah adalah konsep Yin dan Yang—titik putih di antara lautan berwarna hitam dan titik hitam di antara lautan berwarna putih.
Natur manusia adalah segala sesuatu yang membuat kita benar-benar menjadi seorang manusia. Natur yang membedakan kita dari hewan dan seluruh ciptaan lainnya adalah: kita memiliki pikiran dan perasaan. Salah satu perbedaan utama antara manusia dan ciptaan Allah lainnya adalah kemampuan kita untuk berpikir. Tidak ada makhluk ciptaan lain yang memiliki kemampuan ini.
Pembenaran
Pengampunan Allah
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA