Artikel

Studi Khusus 22: Kapan Paulus Dipenjarakan?

Dalam tinjauan kita tentang kehidupan Paulus dan surat-suratnya, kita telah berasumsi bahwa surat-surat Paulus dari penjara ditulis dari Roma antara tahun 60 dan 62 M. Ini satu-satunya masa pemenjaraan yang dicatat dalam Kisah Para Rasul, wajarlah bila orang-orang yang membaca surat-surat Paulus sejak lama beranggapan bahwa dia menulisnya pada waktu itu.

Kategori: 

Roma

Kota Roma tempat Paulus dipenjarakan tidak hanya merupakan pusat pemerintahan dari seluruh daerah Laut Tengah, tetapi juga merupakan kota yang paling ramai dan paling menarik di dunia.

Kategori: 

Yerusalem

Keterangan yang ada tentang Yerusalem sangat banyak dan mudah didapat. Menurut Talmud, "Waktu dunia diciptakan, dunia menerima sepuluh bagian keindahan. Sembilan bagian jatuh ke Yerusalem ... satu bagian jatuh tersebar di bumi." Jadi, bila seseorang hendak membahas satu aspek saja dari kota ini, diperlukan sebuah buku.

Kategori: 

Misi ke Asia

Kota Efesus merupakan salah satu daerah pemukiman yang tertua di pantai sebelah barat Asia Kecil dan kota yang paling menonjol di provinsi Romawi di Asia. Asal mula kota ini tidak pernah diketahui, tetapi dalam abad kedelapan SM, ia merupakan wilayah pemukiman yang menonjol dan sudah lama diambil alih oleh bangsa Yunani. Ia terletak sekitar tiga mil dari pantai di tepi Sungai Kayster, yang pada waktu itu dapat dilayari, sehingga Efesus merupakan kota pelabuhan. Lembah Sungai Kayster melandai sampai jauh ke pedalaman hingga digunakan sebagai jalur perjalanan kafilah ke Timur. Dari Efesus ada jalan-jalan raya yang menghubungkannya dengan semua kota-kota besar lainnya di provinsi itu serta jalur-jalur perniagaan yang menghubungkannya dengan wilayah utara dan timur. Ia merupakan pos yang strategis untuk mengabarkan Injil, karena para pekerja dari Efesus mempunyai hubungan dengan seluruh wilayah pedalaman Asia.

Kategori: 

Korintus

Ketika Paulus mengunjungi Korintus pada sekitar tahun 50 atau 51, dia sama sekali tidak tahu bahwa Allah akan memakainya untuk menghasilkan suatu jemaat yang besar dan berpengaruh di kota yang modern ini. Dia juga tidak tahu bahwa kota ini akan menyaksikan lahirnya kesusasteraan Kristen. Dari pandangan manusia hal ini sama sekali tidak mungkin.

Kategori: 

Jemaat-Jemaat Bukan Yahudi yang Pertama

Sebagai hasil dari kunjungan-kunjungan Paulus, baik "orang-orang yang takut kepada Allah" maupun orang-orang yang kafir sama sekali, menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Paulus mulai menyadari betapa penting panggilannya itu. Pengalamannya pada waktu ini juga meyakinkannya bahwa orang-orang bukan-Yahudi yang percaya harus diterima dalam persekutuan Kristen tanpa kewajiban disunat dan memelihara peraturan- peraturan lain dari hukum Taurat. Paulus menyadari setelah pertobatannya, hubungannya yang baru dengan Yesus Kristus juga mengakibatkan suatu hubungan yang baru dengan orang-orang lain termasuk dengan orang-orang yang dibencinya dahulu. Jadi sekarang dia menginsyafi bahwa walaupun dahulu dia tergolong orang Yahudi yang ketat, dia dipersatukan dengan orang-orang bukan-Yahudi dengan cara yang baru dan lebih mendalam, begitu mereka menerima tuntutan Yesus Kristus atas hidup mereka. Setelah pengalamannya di jalan menuju Damsyik, hal itulah yang memang sudah diperkirakan terjadi atas Paulus. Telah diterangkan kepadanya waktu itu bahwa dia akan memainkan peranan yang sangat khusus dalam usaha penyebaran berita Kristen ke seluruh dunia. Ketika Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia di Siria, mereka menemukan jemaat di sana setuju dengan mereka tentang pokok tersebut, dan menyambut keberhasilan mereka menginjili orang-orang di Asia Kecil bagian selatan (Kisah Para Rasul 14:27-28).

Kategori: 

Gereja Bukan Yahudi dan Misi Paulus

Gerakan pelayanan firman kepada bangsa-bangsa lain seperti yang dilukiskan di dalam Kisah Para Rasul dimulai pada saat didirikannya gereja di Antiokhia di Siria. Pembentukan gereja ini merupakan bagian dari penyebaran tiba-tiba yang terjadi di dalam masa peralihan. Di antara Kisah Para Rasul 8:4 dan 11:19 terdapat suatu hubungan yang jelas, seperti yang dikatakan oleh ayat yang terakhir:

Kategori: 

Siapa Paulus Itu?

Dalam sejarah Perjanjian Baru sesudah kebangkitan Yesus, perhatian beralih dari Petrus dan para murid Yesus lainnya kepada seorang tokoh penting lain dalam kehidupan jemaat mula-mula - yakni Paulus, sang Farisi. Paulus bukan satu-satunya orang Farisi yang menjadi Kristen (Kisah Para Rasul 15:5), tetapi ia memang yang paling terkenal. Berbeda dengan banyak orang Kristen Yahudi lainnya, Paulus tidak lahir di Palestina. Sama seperti banyak orang yang bertobat pada hari Pentakosta, dia seorang Yahudi Helenis. Dia berasal dari kota Tarsus di provinsi Silisia, dan dia juga seorang warga negara Roma (Kisah Para Rasul 22:3,27).

Kategori: 

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA