Artikel

Allah Tidak Terjangkau oleh Pengertian tetapi Dapat Dikenal

Di satu pihak, gereja Kristen mengaku bahwa Allah adalah Pribadi yang tidak terjangkau pengertian manusia, tetapi di pihak lain mengakui juga bahwa Dia dapat dikenal dan bahwa pengenalan akan Dia adalah syarat mutlak untuk keselamatan. Gereja menyadari desakan pertanyaan Zofar: "Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?" (Ayb. 11:7).

Kategori

Taxonomy upgrade extras

Nama-Nama Allah Secara Umum

Sekalipun Alkitab mencatat sejumlah nama-nama Allah, Alkitab juga membicarakan tentang nama Allah dalam bentuk tunggal, misalnya dalam pernyataan-pernyataan berikut: "Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan" (Kel. 20:7), "... betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi ..." (Mzm. 8:2), "Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyuran-Mu ..." (Mzm. 48:11), " ... nama-Nya masyur di Israel ..." (Mzm. 76:2), "Nama Tuhan adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat" (Ams. 18:10).

Kategori

Taxonomy upgrade extras

Bukti Alkitab Tentang Keberadaan Allah

Bagi kita keberadaan Allah adalah praanggapan penting dalam teologi. Percakapan tentang pengetahuan akan Allah tidak masuk akal, kecuali dapat diandaikan bahwa Allah ada. Praanggapan teologi Kristen adalah sebuah praanggapan yang amat pasti. Pengandaian ini bukan semata-mata berpendapat bahwa ada sesuatu, suatu ide atau gagasan, suatu kuasa atau suatu kecenderungan terarah, yang dapat disebut sebagai Allah, tetapi sungguh ada suatu Pribadi yang keberadaan dan kesadaran-Nya bersumber pada diri-Nya sendiri, suatu keberadaan berpribadi yang merupakan asal mula dari segala sesuatu, yang jauh melampaui segala makhluk ciptaan, akan tetapi yang pada saat yang sama hadir terlibat dalam segala bagian dari ciptaan-Nya itu.

Kategori

Taxonomy upgrade extras

Apa Makna dan Tujuan dari Pencobaan yang Dialami Yesus?

Setelah dibaptis, Yesus "dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis" (Luk. 4:1-2). Tiga pencobaan di padang gurun merupakan usaha Iblis untuk menggoda kesetiaan Yesus kepada Allah. Kita melihat pencobaan yang sama dalam Mat. 16:21-23, dimana Setan, melalui Petrus, mencobai Yesus untuk meninggalkan salib yang telah Allah telah tetapkan untuk-Nya. Luk. 4:13 mengatakan bahwa setelah pencobaan di padang gurun, Iblis "mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik" yang tampaknya menyatakan bahwa Yesus kembali dicobai oleh Iblis, meskipun tidak ada catatan mengenai kejadian selanjutnya. Poin yang penting adalah bahwa setelah dicobai begitu rupa, Yesus tidak berdosa.

Kategori

Taxonomy upgrade extras