Kekuatan Yesus

Desember 15, 2013...

Hari ini jadwal kami padat sekali....kami bergereja di HKBP – Tigaraksa.
Hari ini hanya aku Maria dan putriku Theressa yang dapat pergi ke gereja untuk beribadah.
Suami dan anak laki – lakiku tinggal di rumah untuk membantu mengurus keperluan saudara kami yang anak – anaknya di baptis pada hari ini.

Selesai beribadah...kami lanjut ke rumah sakit, menjenguk salah satu teman sejawat GSM yang sedang sedang dirawat.
Cuaca hari itu cerah sekali...selesai dari RS ada undangan Natal untuk kami Perkumpulan kaum Ibu di GBKP.
Walau bahasanya tidak dapat ku mengerti karena menggunakan bahasa karo, tapi bisa kami ikuti dengan penuh sukacita.
Aku tidak dapat mengikuti acara tersebut sampai selesai, karena sebelumnya aku sudah menerima undangan dari salah satu jemaat GPDI untuk merayakan Natal di gereja mereka.

Tantangan mulai muncul, hari sudah gelap, ku lihat Theressa sudah mulai lelah...karena aktivitas kami satu harian ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB...aku tidak tahu dimana letak Gereja GPDI ini.
Undangan tertinggal di rumah... ketika hendak menelpon ke rumah menanyakan alamat gereja...ternyata batery Handphone lemah..dengan sisa kekuatannya...aku SMS saudara kami yang mengundang kami tapi tidak ada balasan.
Tuhan...apa yang harus kami lakukan...hari sudah gelap...tapi kalau tidak datang...hatiku tidak enak...mereka sudah mengundang kami dari 1 minggu sebelum.
Hatiku mulai panik dan emosi...dan memutuskan untuk pulang saja...karena tidak menemukan jalan keluar bagaimana mencapai gereja ini.

Tapi entah mengapa..bukannya menyebrang jalan mengambil jalan pulang aku malah menyetop angkot dan kembali ke arah gereja kami...
Ku tanya Pak Sopir untuk mengetahui apa dia tahu gereja yang kami tuju...
Untung salah satu penumpang angkot tahu ... dan dia menunjukkan jalannya.
Ketika hendak membayar ongkos ternyata penumpang itu sahabatku sendiri...

Tiba di gereja GPDI...acara sudah setengah jalan...Puji Tuhan kami tiba.
Dan bisa merayakan Natal bersama para undangan yang lain.

Tuhan selalu punya cara untuk menang melawan keinginan daging...dan aku mengalami hal ini...hal kecil sepele...yang kadang luput dari perhatian kita...
Kalau bukan Tuhan yang memimpin jalan kami...Dia tidak akan menibakan kami di gereja yang hendak kami tuju.

Seperti menjalani hidup...ternyata memasang "teliga" dan "hati" untuk bisa mendengar suara-Nya...itu sangat penting...supaya jangan kalah dengan keinginan dagaing...

Amin..

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA