Testimoni Peserta Kelas Bedah Paskah Menurut Lukas 2
1. Aireen (Malaysia)
Berkat dari pelajaran:
- Pertobatan: melalui kisah Zakheus sebagai orang berdosa dan menerima pengampunan setelah pertobatannya. Demikian juga dengan pribadi kita, jangan pernah berhenti berusaha seperti Zakheus untuk terus datang kepada Tuhan tanpa memikirkan status diri kita. Tuhan pasti menerima kita jika kita bertobat dan percaya.
- Kerendahan dan keikhlasan hati: merujuk kepada pemberian janda miskin itu yang memberi dari kekurangannya ke dalam peti persembahan. Sama seperti kita, tidak perlu merasa malu jika tidak punya apa-apa untuk dipersembahkan karena Tuhan melihat iman dan keikhlasan kita.
- Berdoalah: doa adalah satu cara komunikasi dengan Allah. Sama seperti Yesus yang selalu berdoa dan menyuruh para murid-Nya berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Doa juga adalah alat untuk menghadapi ketakutan, kegelisahan, keputusasaan dan, kesedihan karena ada Roh Kudus yang akan beserta kita saat kita berdoa. Dalam hal berdoa pula, haruslah kita berserah kepada kehendak Allah, bukan kehendak kita semata-mata. Biar Allah yang memakai kita seturut kehendak-Nya.
- Pengampunan dan cinta kasih: dalam meniti kematian, Yesus tetap berdoa terhadap para musuh yang telah menyalibkannya. Demikian juga kita, kita juga harus belajar sama seperti Yesus, mengampuni orang yang telah berbuat salah kepada kita. Cinta kasih Yesus sungguh besar kepada kita sehingga Dia sanggup disalibkan meskipun tidak berdosa.
- Pengharapan dan keragu-raguan: "damai besertamu", ini adalah ungkapan pengharapan Yesus terhadap para murid-Nya, yang dalam ketakutan setelah kematian-Nya. Yesus memberi mereka harapan agar tidak takut karena Dia beserta mereka. Demikian juga hidup kita, selalu berharaplah kepada Yesus, buanglah segala keraguan dalam diri kita. Sesungguhnya, tidak perlu pembuktian lagi. Yesus adalah Allah yang sejati, yang hadir dalam rupa bentuk Manusia sejati. Manusia yang datang dari surga yang pada mulanya adalah Firman.
Kesan mengikuti diskusi: dapat mempertemukan saya dengan rekan-rekan yang mempunyai pelbagai pendapat dan dapatan dari diskusi. Saya juga berpeluang untuk menjawab ajukan soalan dari rekan. Ini membolehkan saya untuk lebih lagi mendalami apa yang ada dalam BPML ini. Terima kasih rekan-rekan kelas 2.
Ringkasan pribadi dari Lukas 19-24: Yesus seorang yang Maha mengampuni. Yesus tidak memandang status diri sebagai syarat untuk datang kepada-Nya. Yesus seorang pendoa. Yesus mati disalib disebabkan dosa manusia dan Yesus menganugerahkan keselamatan kekal kepada yang percaya kepada-Nya. Kematian dan kebangkitan Yesus bukan lagi satu perkara yang harus diragukan karena sudah jelas tertulis dalam Injil Lukas dan Injil lainnya.
Harapan untuk kelas MLC: semoga kelas seperti ini bisa dilanjutkan lagi dengan menggunakan konsep BaDeNo yang mudah dipahami melalui bacaan dan lebih mudah dihayati melalui paparan visualnya. Aplikasi: membawa lebih banyak lagi mereka yang belum atau tidak percaya kepada Yesus dengan melalui pelayanan saya. Terima kasih.
2. Nelsiana Sidundu (Malaysia)
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus yang selalu setia membimbing saya sehingga dapat mengikuti diskusi ini hingga hari terakhir dan dalam diskusi ini. Saya mendapat berkat Paskah, yaitu cinta kasih, sukacita, dan kepercayaan yang semakin teguh di hadapan Allah bahwa Yesus diutus-Nya ke dunia untuk menyelamatkan kita dari belenggu dosa dan maut serta menjadi perantara bagi kita untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah.
Saya sangat berterima kasih kepada lembaga pusat pelayanan MLC, mulai dari penyediaan materi, moderator, admin dan barisan pelayanan yang saya tidak dapat disebutkan satu per satu atas kerja keras dalam menyediakan bahan-bahan diskusi, juga membimbing dan mengingatkan para peserta untuk menjawab soalan-soalan yang diberikan. Semoga Tuhan memberkati pelayanan MLC.
Kesan yang saya peroleh, sungguh-sungguh membuka mata iman saya untuk lebih taat dan tekun dalam mempelajari firman Tuhan, terkhusus Bedah Paskah Menurut Lukas. Kesannya juga banyak menambah wawasan saya, terutama dari jawaban rekan-rekan yang sangat menarik dan senang dimengerti.
Mempelajari Lukas 19, banyak mengajar saya akan kasih Yesus yang tidak terbatas. Ketika Yesus melihat iman seorang pemungut cukai, yaitu Zakheus yang segera bertobat dan sangat bersukacita berjumpa dengan Yesus. Sukacita dari orang banyak menyambut Yesus memasuki Yerusalem, juga seakan membawa kita bersama bersorak dan bergembira sambil memuji Allah. "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi." Ketika Yesus menyucikan Bait Allah yang merupakan tempat kediaman-Nya, yaitu hati kita sendiri yang harus kita pelihara dari segala kekotoran dosa dunia yang menuntut kita selalu mengandalkan Tuhan dan berusaha hidup bersih dan benar di hadapan Tuhan.
Harapan untuk kelas MLC berikutnya: semoga kelas MLC diteruskan untuk menjangkau hamba-hamba Tuhan yang haus akan kebenaran firman-Nya. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas Bedah Paskah Menurut Lukas: bahwa apa yang saya telah pelajari lewat diskusi ini akan saya bagikan kepada keluarga saya terlebih dahulu dan juga kepada orang-orang yang berada di sekeliling saya supaya lebih banyak orang mengenal betapa dalamnya kasih Tuhan Yesus yang rela menanggung sengsara, mati, dan bangkit demi menebus dosa-dosa manusia agar lebih banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan. Amin.
3. Nanang
1."Kata berkat menjadi berkat".
2. Izinkan saya menyampaikan terima untuk kebersamaan di kelas ini. Untuk rekan-rekan, dan pendamping, serta moderator, untuk persekutuan kita di sini. Hakikatnya dari pelajaraan Lukas pasal 19-24, dalam konteks keberagaman, tetap saja ada sikap yang bertentangan dengan kenyataan itu. Keragaman masyarakat Indonesia, khususnya terdiri dari berbagai agama, etnis, dan ras, juga menunjukkan terdapatnya persoalan keberagaman itu. Sikap eksklusif, konflik, dan pertikaian yang menggunakan "baju agama", merebaknya aksi-aksi teroris, pengrusakan, dan pembakaran sarana dan tempat ibadah, sikap saling curiga antar umat beragama (Islam dan Kristen) cukup membuktikan bahwa sikap pluralis yang diharapkan menjadi pilihan dalam konteks bermasyarakat di Indonesia, khususnya, masih jauh dari apa yang diharapkan. Belajar dari tokoh Yesus yang juga hidup dalam konteks kemajemukan. Seorang Yahudi asli tetapi diri-Nya senantiasa dilukiskan sebagai yang berada dalam suasana konflik dengan para pemuka agama Yahudi. Praktik hidup Yesus sebagaimana yang dipotretkan oleh Kitab Lukas menjadi hal yang menarik dalam konteks keberagaman di Indonesia. Menurut Lukas, sikap pluralis yang ditunjukkan Yesus, yakni Yesus berpihak pada orang-orang miskin, Yesus sahabat kaum perempuan, Yesus sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Konkritnya, yang membedakan kitab Lukas dengan Kitab Injil lainnya adalah cerita mengasihi musuh dan orang Samaria yang murah hati yang bagi penulis, Yesus mengajarkan suatu pola sikap baru, pola sikap yang pluralis yang bertindak tanpa pandang bulu, sampai pada musuh sekalipun.
3. Pembukaan kelas SABDA sangat menginspirasi kita semua bahwa setiap pengalian ini membawa pemahaman yang mutlak kita sharing-kan satu dengan lainnya supaya memperluas wacana pola pikir kita. Inisiatif SABDA mengadakan kelas seperti mengakomodasi setiap pribadi untuk bergerak maju memperkaya khasanah pengetahuan tentang Injil, yang di denominasi gereja bisa jadi tidak terpenuhi. Sangat diperlukan publikasi yang lebih luas melalui peserta yang sudah mengikuti kelas SABDA kepada setiap pribadi di luar kelas.
4. Jenny Lynn T. (Malaysia)
Sebelumnya, tahniah dan shabas tim MLC, pelayan SABDA yang menyelenggarakan kelas-kelas pendalaman iman seperti ini. Saya bersyukur karena berpeluang ikut serta bagi saya dalam BPML ini satu cabaran adalah menghayati setiap bait kata yang tertulis, mendengar, dan melihat visual, menemukan makna berkesan bagi diri sendiri, membawa kepada penggalian yang sangat membina apalagi diperlengkapi dengan renungan-renungan dari rekan-rekan lain . Itu sangat berkesan untuk merenungkan lebih dalam lagi makna paskah dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian materi yang lengkap dan panduan dari admin, Sis Sandara dan moderator, Sis Roma, setiap hari rajin meneliti panggalian yang kami beri melengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan balik. Terima kasih kepada admin dan moderator, membimbing dan sabar melayani kami di kelas BPML 2. Semoga saya berpeluang ikut serta di lain program MLC. Semoga kita semua diberkati. Amin.
5. Marganda Purba
Dengan kemurahan Tuhan, saya bisa mengikuti BPML yang difasilitasi SABDA MLC. Saya merasa terberkati dengan mempelajari materi BPML. Dan Puji Tuhan, saya dapat mengikuti sampai selesai kelas ini walaupun harus membagi waktu antara pekerjaan dan pelayanan.
Dalam mengikuti diskusi di kelas BPML 2, pesertanya sibuk tetapi masih bisa menyediakan waktu dengan menggunakan cara dua jalur, yaitu dengan cara klasik/teks dan cara visual/multimedia. Belajar menggali firman Tuhan dengan dua jalur ini menurut saya, sangat menyenangkan karena sangat terlihat perbedaan yang dapat kita lebih mudah memahami makna dari firman Tuhan yang kita gali.
Ringkasan pribadi dari pelajaran Lukas 19-24:
- Yesus datang untuk berdosa. Dia mau melayani bukan dilayani (19).
- Bait Allah adalah kita. Jadi, gunakanlah diri kita untuk kemuliaan Tuhan (20-21).
- Perayaan keagamaan yang kita lakukan hendaknya mempunyai makna dalam hidup kita (22).
- Yesus adalah Raja yang bukan berasal dari dunia tetapi kerajaan-Nya kekal untuk selamanya (23).
- Batu besar sudah terguling, bukti bahwa Yesus sudah bangkit dan percayalah.
Ke depan, saya berharap tetap ada kelas MLC lanjutan dan saya akan berusaha untuk mengikutinya. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas Bedah Paskah Menurut Lukas: saya akan terapkan setiap kelas MLC di pelayanan sekolah Minggu dan di gereja saya. Saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap tim MLC SABDA dan juga untuk Kak Roma (moderator) dan Kak Sandra (admin) yang sudah melayani di kelas BPML 2. Tuhan memberkati.
6. Tok Armanto
Saya sungguh diberkati dengan pemaparan yang diberikan oleh narasumber. Demikian juga dengan penyajian visual yang telah disiapkan oleh tim SABDA melalui audio dan video semakin membuat saya dapat menghayati rangkaian peristiwa Paskah lebih dalam lagi. Saya melihat setiap peserta yang mengikuti kelas ini sangat bersungguh-sungguh dalam menggali firman Tuhan dan juga berjuang untuk dapat memberikan yang terbaik di tengah-tengah kesibukan keseharian.
Ringkasan Lukas 19-24: dalam perjalanan Yesus ke Yerusalem untuk menggenapi apa yang menjadi kehendak Bapa, Yesus menjumpai banyak sekali jiwa-jiwa yang rindu untuk mendapatkan keselamatan. Hal ini terwujud ketika Yesus mati di kayu salib kemudian bangkit pada hari ketiga dan membawa kemenangan.
Harapan saya, kelas berikutnya yang akan diadakan dapat semakin membuat saya dan peserta yang lain lebih lagi mengenal pribadi Bapa kita yang di surga. Aplikasi: dengan apa yang sudah saya pelajari di kelas ini, saya bertekad untuk semakin giat dalam mengambil bagian pelayanan yang Tuhan percayakan kepada saya karena Tuhan sudah lebih dulu memberikan yang terbaik buat saya. Terima kasih banyak untuk segenap tim SABDA yang telah memungkinkan kelas ini berjalan dengan baik. Tuhan Yesus semakin memberkati pelayanan tim SABDA.
7. Supriyono
Shalom! Puji Tuhan! Bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, Kepala Gereja, kalau saya bisa mengikuti kursus online Bedah Paskah Menurut Lukas (BPML) yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA Ministry Learning Center (MLC) mulai tanggal 31 Maret s/d. 6 April 2022.
Setelah mempelajari Bedah Paskah Menurut Lukas (BPML), saya semakin diberkati dan menambah wawasan pengenalan tentang berita Paskah dalam Injil Lukas. Saya berkomitmen lebih giat lagi dalam belajar, menggali, membaca, memahami dan merenungkan firman Allah tentang Paskah yang terkandung dalam isi Alkitab. Baik untuk kepentingan saya pribadi, rumah tangga, keluarga dan gereja.
Bedah Paskah Menurut Lukas (BPML) memberikan pelajaran berharga dari tiap-tiap peserta di kelas diskusi bersama, yang memberikan saran, pendapat, semangat, motivasi, koreksi, jalinan korelasi komunikasi yang baik, dan masukan yang dapat membangun dan memperkaya dalam menggali dan menafsirkan uraian Paskah dalam Alkitab. Jalannya diskusi semakin hangat dan memberkati semua peserta sekalipun hanya melalui tulisan di Telegram dan ada yang berhenti karena berbagai kesibukan pekerjaan dan kegiatan pelayanan lainnya.
Ringkasan pribadi dari pelajaran:
a. Pasal: Lukas 19:38
"Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan."
- Seekor anak keledai terikat (BIMK), tertambat. Keledai muda ukuran kecil dinaiki seorang Raja (visual). Seharusnya seekor kuda yang besar dan gagah.
- Orang banyak menghamparkan pakaiannya di jalan (klasik).
Banyak orang berkumpul dan memuji Dia: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan. Mereka menghamparkan jubah mereka di hadapan mereka (visual).
- Orang Farisi (klasik), pemimpin agama (visual).
- Ketika Yesus telah dekat melihat kota itu, Dia menangisinya (klasik, Yesus menangis waktu di atas keledai karena dia melihat apa yang akan terjadi (visual).
- Yesus dalam masa sengsara sudah hampir tiba dalam penggenapan keselamatan.
b. Pasal: Lukas 20 :27, 28-33
- Kebangkitan: orang Saduki jumlah minoritas, tidak mengakui adanya kebangkitan dan dunia yang akan datang yang diartikan dengan anastasis. Dalam agama kaum, ditandai oleh konservatisme mereka. Mereka hanya menerima hukum-hukum tertulis dari Pentateukh. Mereka menolak ajaran-ajaran yang kemudian tentang jiwa dan kehidupan sesudah kematian, kebangkitan, pahala dan imbalan, malaikat dan setan-setan.
c. Pasal: Lukas 22:54-62
- Sangkal Petrus: setiap hari, Petrus selalu bersama dengan Yesus. Selalu bersama, makan, tidur, berjalan dengan mereka, mengajari mereka akan hal-hal yang baik, bahkan pada saat sedang mengalami bahaya, kesusahan, kesulitan, Yesus tetap bersama dengan mereka. Namun, kali ini Petrus menyangkal Dia hanya karena ingin menyelamatkan diri sendiri.
- Pada saat ayam berkokok tiga kali, mata Yesus mulai mencari di mana Petrus berdiri. Yesus melihat sekeliling ruangan itu, dan pada saat mata Yesus bertemu dengan mata Petrus, Petrus pun lari keluar meninggalkan ruangan itu dan menangis tersedu-sedu dengan sedihnya memohon pengampunan.
d. Pasal: Lukas 23:53
-Taman Firdaus: Kristus memberi tahu kita bahwa Dia sendiri sedang menuju Firdaus, yaitu "hades" -- dunia yang tidak kelihatan. Jiwanya sebagai manusia sedang dipindahkan ke suatu tempat yang dihuni oleh jiwa-jiwa yang telah terpisah dari raga mereka. Bukan ke tempat jiwa-jiwa yang terkutuk dibuang, melainkan ke dalam Firdaus, yaitu tempat mereka yang terberkati berada.
- Firdaus, taman yang penuh dengan kesenangan, Taman Firdaus Allah (Why. 2:7) merujuk kepada taman Eden, tempat di mana nenek moyang kita pernah ditempatkan sewaktu mereka belum berdosa. Melalui Adam yang kedua, kita dikaruniai kembali segala yang telah hilang akibat dosa Adam yang pertama. Malahan lebih dari itu, kita boleh masuk ke Firdaus surgawi dan bukan hanya sekadar Firdaus yang ada di bumi.
8. Indah Triani
Segala pujian, hormat, dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menyertai kita semua di sepanjang pembelajaran di kelas BPML 2. Secara pribadi, saya sangat terberkati sekali di setiap pembekalan materi di kelas SABDA MLC ini, khususnya saya yang mempunyai kerinduan terdalam ingin belajar firman Tuhan dan terlebih saya bersyukur sudah diberikan kesempatan oleh Tuhan mengikuti kelas aplikasi online ini. Modul yang disuguhkan sangat bagus, BaDeNo ini, khususnya mengupas tuntas Bedah Paskah pada Injil Lukas.
Dari modul yang disampaikan menantang kita untuk lebih mencermati di setiap pasal Lukas 20-24, khususnya Bedah Paskah ini: kebangkitan Kristus, tentang kebenaran dan ajaran-Nya. Peristiwa kebangkitan Kristus adalah deklarasi kepada dunia bahwa tidak ada satupun kuasa yang dapat menghalangi janji firman-Nya dan juga rencana-Nya. Siapapun manusia, dan sehebat apapun karyanya semuanya pasti berakhir pada kematian. Namun, berbeda dengan Kristus yang karya-Nya tidak berakhir dengan kematian, melainkan Dia bangkit pada hari yang ketiga. Jadi, kebangkitan-Nya adalah bukti kuasa maut telah dikalahkan-Nya, maut tidak berkuasa lagi atas Dia (Roma 6:9).
Dalam kehidupan saya secara pribadi memaknai Paskah ini: kebangkitan atau kemenangan Kristus adalah suatu kesaksian bagi saya bahwa Yesus benar dan ada sesuai dengan iman saya. Yesus adalah Juru Selamat saya yang dapat memberikan segala solusi dalam setiap permasalahan yang ada di sekitar kehidupan saya, baik pribadi, keluarga, dan masyarakat, serta di tempat pekerjaan sekaligus adalah ladang pelayanan saya. Jadikanlah kita semua menjadi saksi Kristus di mana pun dan kemana pun kita pergi dan berada.
Tidak lupa, saya berterima kasih sekali kepada moderator, Kak Roma, juga admin, Kak Sandra, dengan penuh kesabaran dan perhatiannya selalu mengingatkan saya untuk bisa bergabung menyelesaikan tugas dengan baik juga Ibu Hamba Tuhan saya yang telah menjembatani saya serta seluruh tim SABDA MLC yang terlibat dalam kegiatan ini. Ke depannya, Tuhan akan pakai lebih luar biasa bagi segala hormat dan kemuliaan-Nya. Haleluya. Amin.
9. Melce Y.L.
Shalom. Melalui BPML ini, saya bersyukur kepada Tuhan Yesus, karena mendapatkan kesempatan tahun ini bagaimana mengalami persiapan rohani yang sangat berarti di peringatan Paskah lewat Kelas Bedah Paskah Menurut Lukas Pasal 19 s/d. 24.
Berkat rohani yang saya alami selama seminggu mengalami pendalaman kisah dalam Lukas ini, dimulai berawal dari kisah Yesus masuk kota Yerusalem, penyucian Bait Allah, konflik dengan kaum Farisi dan imam kepala, Yudas mengatur rencana pengkhianatan, Perjamuan Terakhir, Yesus berdoa di Taman Getsemani, ditangkap, diadili, disalibkan, dikuburkan, dan bangkit, lalu menampakkan diri. Semua peristiwa tersebut sangat terasa hidup dan mendalam di hati dan pikiran saya saat membaca dan menggali dari kata/frasa atau kata/kalimat/adegan film.
Ada satu kesadaran yang menyusup di hati dan merenungkan, seandainya orang-orang Kristen benar-benar masuk kepada pemaknaan Paskah seperti ini tiap tahun, tentu cara memperingati Paskah tidak akan sama lagi dengan tahun-tahun sebelumnya yang mungkin hanya terasa seperti biasa, kebiasaan belaka dalam ibadah atau kegiatan Paskah yang dilakukan.
Kesan dalam diskusi Bedah Paskah Menurut Lukas menurut saya, sangat baik walau memang harus benar-benar sediakan waktu khusus supaya mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggalian. Metode yang digunakan, baik jalur teks dan visual, saya sukai keduanya, memiliki keunikan tersendiri, kadang menemukan apa yang ingin digali di jalur teks, tidak ada di jalur visual. Demikian sebaliknya dan keduanya saling melengkapi.
Benar-benar dapat mengenal lebih dekat setiap tokoh-tokoh dalam kisah Paskah menurut Lukas ini. Dimulai dari tokoh-tokoh yang menolak Yesus s/d. yang menyaksikan Yesus menampakkan diri dengan semua urutan peristiwa/kejadian dari momen ke momen, membuat saya seolah-olah ada dan ikut menyaksikan rentetan peristiwa tersebut. Kemudian, sampai kepada aplikasi dari apa yang digali. Saya melihat kebenaran firman-Nya menuntun saya melihat diri saya sendiri, yang membuat Yesus rela mati dan menginginkan kehidupan saya harus melakukan sesuatu bagi orang lain.
Harapan untuk kelas MLC berikutnya, ada Bedah Paskah yang diambil dari versi PL juga. Bila perlu, setiap ada peringatan hari raya Kristen seperti Hari Kenaikan Tuhan Yesus, Hari Pentakosta, Hari Natal, dll., bisa dilakukan bedah kitab yang mewakili peristiwa-peristiwa tersebut.
Aplikasi praktis: pesan Paskah tidak menjadi milik sendiri dan dinikmati sendiri, tetapi bersedia bagi kepada orang lain dimulai dari keluarga (mazbah keluargaku, melakukan bacaan Paskah dari SABDA), lingkungan komunitas pelayanan dan kerja dan orang-orang dalam jangkauan yang lebih luas sesuai waktu Tuhan.
Terima kasih tim MLC SABDA yang selalu update dengan metode-metode terkini untuk menolong setiap orang Kristen untuk terus mengalami Biblical Habit secara IT. Tuhan Yesus berkati dan pakai terus sampai Maranatha. Salam IT 4 God.
10. Yonece Modouw
Puji Tuhan. Segala puji bagi Tuhan yang telah memampukan kita semua untuk menyelesaikan kelas ini. Bersyukur buat para moderator dan admin yang selalu setia mengingatkan kita sehingga akhirnya boleh selesai juga kelas ini.
Dari semua kelas yang saya ikuti di MLC, kelas ini yang saya rasa paling berat karena pertanyaan diskusinya membutuhkan perhatian penuh. Namun, saya tidak punya waktu yang cukup untuk menggali dengan baik sehingga merasa kurang maksimal memberikan hasil penggalian Bedah Paskah Kitab Lukas. Seperti teman-teman yang lain, untuk menggali lewat jalur visual, saya belum memahami dengan baik. Masih perlu belajar lagi karena tidak terbiasa. Juga untuk masuk ke Telegram sering lupa, sebab biasanya dengan WhatsApp.
Dari semua penggalian, saya mendapat hal yang baru, yaitu tentang penjelasan dari Ibu Indah dan Ibu Melce tentang mengapa selalu dari beberapa perjumpaan Yesus dengan murid-murid setelah kebangkitan Yesus minta makan. Saya hanya berpikir sederhana saja, bahwa kalau Yesus hantu, tidak mungkin Dia bisa makan makanan yang biasa kita makan. Namun, untuk membuktikan bahwa Yesus benar adalah Manusia sejati yang bangkit dari kematian, maka Dia perlu makan. Dari apa yang saya pikirkan, ternyata saya mendapatkan masukan dan pengetahuan yang baru dari Ibu berdua yang sungguh jelas. Puji Tuhan, saya mendapatkan kesempatan ada di antara teman-teman yang hebat.
Dari semua yang sudah kita pelajari, dibutuhkan kerendahan hati dari setiap kita untuk dapat memahami Tuhan dan sesama kita serta mengalami Tuhan di hidup kita. Seperti Zakheus yang ketika berjumpa dengan Tuhan, dengan segala kerendahan hati, dia mengaku apa yang dia perbuat dan mengembalikan apa yang pernah dirampas dari orang-orang di sekitarnya dengan tidak tanggung-tanggung, empat kali lipat. Puji Tuhan.
Secara pribadi, saya menyampaikan terima kasih banyak kepada pimpinan SABDA MLC yang telah mengadakan diskusi ini. Tuhan membekati tim SABDA, Ibu Yulia, dan teman-teman SABDA semua, dan secara khusus buat Ibu Roma dan Sandra yang setia membimbing kami. Tuhan memberkati. Amin.
11. Nova Oktavia
Shalom. Selamat malam rekan-rekan sekerja Allah yang luar biasa. Sebelumnya, saya berterima kasih atas pertemuan secara virtual ini, di mana kita bisa saling melengkapi dan belajar dari pengalaman dan pengalian akan kebenaran satu sama lain. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada admin yang sangat luar biasa sabar membimbing saya, dari ketidakmengertian saya, keterlambatan saya mengerjakan tugas. Di tempat saya, saya sampaikan dari hati saya yang sangat dalam. Kiranya Tuhan Yesus memberikan setiap kita kekuatan dan hikmat yang baru setiap hari.
Berkat yang saya dapatkan dari kelas BPML mengali Injil Lukas (Paskah), saya semakin dikuatkan dan ingatkan kembali akan pengorbanan Yesus di kayu salib yang rela menderita untuk menebus dosa manusia dari maut sehingga kita yang percaya boleh selamat untuk meraih janji-janji Tuhan dalam kekekalannya. Bukan hanya itu saja, melalui bedah Alkitab ini, saya mendapat pembelajaran baru dengan mengerti kebenaran bahwa benar Yesus bukan hanya hadir untuk kita, tetapi rela mati untuk menanggung dosa manusia.
Kesan saya selama saya mengikuti kelas penggalian Alkitab ini, saya sangat berantusias dalam belajar dan membaca Alkitab. Melalui kelas ini, saya semakin semangat dan diberkati dalam pembacaan firman dan penggalian teks.
Secara keseluruhan, dapat saya simpulkan bahwa pengorbanan Yesus di kayu salib adalah bukti bahwa saya adalah milik kepunyaan-Nya, dengan menyatakan kasih-Nya kepada setiap kita yang percaya kepada-Nya, ketidaktahuan kita akan membuat kita tersesat dan tidak tahu jalan kemana kita harus pergi.Namun melalui salib Kristus, kita mendapatkan jalan yang pasti dalam keselamatan yang sejati yang hanya ada pada Kristus dalam penebusan salib-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, membuktikan Kristus telah mengalahkan maut. Dia bangkit dan hidup, membawa kepada kegenapan yang telah disampaikan para nabi dalam PL. Hal ini menjadi bukti bahwa jangan pernah meragukan keselamatan yang sejati dari Yesus, yang membawa kepada keselamatan yang sejati.
Harapan saya untuk BPML ini, agar tetap mengadakan kelas seperti ini untuk pembahasan dalam topik-topik lain sehingga bukan hanya konteks Paskah, kalau berkenan untuk mengadakan kelas penggalian Alkitab Kejadian – Wahyu. Walaupun ini benar-benar harus menjadi komitmen buat setiap kita agar kita bisa saling menguatkan dan dikuatkan dalam iman kepada Yesus yang menjadi pusat kehidupan sejati kita.
Aplikasi yang akan saya lakukan setelah mengikuti kelas ini: untuk selalu mengali dan membaca Alkitab agar tidak menyia-nyiakan pengorbanan Yesus yang telah menderita untuk menanggung dosa kita dan membagikannya kepada orang yang haus akan firman. Tentunya, keluarga dan kerabat sampai ke ujung bumi seperti yang ada dalam Alkitab. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
12. Fransiskus Krisma
Berkat dari materi Bedah Paskah Menurut Lukas: berkatnya luar biasa. Banyak hal yang belum saya ketahui secara teologis detailnya tentang Paskah ini, dan dari penggalian rekan-rekan mendapati hal yang cukup terberkati.
Kesan mengikuti diskusi Bedah Paskah Menurut Lukas: sangat berkesan sekali, diskusi-diskusinya cukup mendalam.
Ringkasan pribadi dari pelajaran Lukas 19-24: dari beberapa ayat yang saya gali, ayat 18 memberikan makna lebih, yaitu ketika kita menjadi orang asing atau bahkan kita sendiri sudah menjadi orang asing, tetapi tidak menyadarinya. Maukah kita menjadi berkat bagi mereka? Satu hal yang harus kita renungkan dan pahami, bahwa kasih-Nya kepada kita melalui karya penebusan agar kita bisa menyampaikan kabar sukacita yang kita dapatkan kepada orang lain di mana kita adalah orang asing bagi mereka.
Harapan untuk kelas MLC berikutnya: pendalaman kitab-kitab lain dengan menelusuri dan memperdalam buku tertentu berkaitan dengan kitab tersebut. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas: membagi hasil kelas ini kepada orang lain atau teman dekat (sudah ada rencana), minimal ke keluarga terlebih dahulu (sudah dibagikan ke istri - link BaDeNo, baca/video pasal dari Lukas)
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA