Testimoni Peserta Grup Diskusi Bedah Kitab Ratapan 3

1. Andi Yunita

Berkat dari materi BK_Ratapan: Belajar makin menghayati Ratapan, belajar dari sosok penulis kitab Ratapan, yakni Nabi Yeremia yang setia walau dalam keadaan sulit dan terus berharap kepada Tuhan serta menyadari kebaikan Tuhan. Kesan mengikuti diskusi BK_Ratapan: Menyenangkan, luar biasa berdiskusi dengan teman-teman yang luar biasa, menyimak hasil penggalian teman-teman membuat saya diisi lebih banyak dari pada ketika saya hanya sendiri melakukan penggalian tentunya mendapat lebih banyak sudut pandang dari kelas ini. Berterima kasih buat Admin yang luar biasa, Kak Mei dari BK_Ratapan 3 yang selalu setia mengingatkan untuk bergabung dan mengambil bagian dan menanggapi. Saya belajar banyak dari Nabi Yeremia. Bagaimana Nabi Yeremia yang berada di garis depan merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon belas kasihan Tuhan untuk memulihkan Israel serta terus berpengharapan walaupun kenyataannya ada dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Tetap bisa mengikuti dan menggali atau pembahasan akan situasi dan kondisi saatnya ini, khususnya dengan materi-materi bedah kitab yang lainnya. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas BK_Ratapan: Menjadi pemimpin. Saya harus terus merendahkan diri di hadapan Tuhan dan sesama. Bagi anak-anak yang saya pimpin, saya akan terus belajar menjadi teladan bagi mereka dalam pengharapan seperti Nabi Yeremia. Saya belajar tidak mudah kecewa dengan keadaan dan kenyataan dalam pelayanan.

2. Denny Meriani Aritonang

Berkat: materi yang saya dapat membuat saya selalu bersyukur kepada Tuhan baik suka maupun duka. Kesan mengikuti diskusi: saya bersyukur untuk semua sahabatku di grup ini di mana saya terberkati oleh firman Tuhan yang dapat sahabat semua sharing-kan di grup Telegram dan doaku kita semua menjadi berkat di mana pun kita berada. Ringkasan pribadi dari kitab Ratapan 1-5:
- Kepahitan: di tengah penderitaan adalah pemikiran bahwa Allah telah menjadi musuh seseorang dalam panasnya kebencian Allah pada dosa. Kita harus segera bertobat. Seburuk-buruknya sesuatu adalah belas kasihan Allah yang membuatnya tidak menjadi lebih buruk karena jika ditindak sesuai dengan dosa kita, kita pastilah sudah dari dulu binasa. Hanya karena belas kasihan-Nya. Perlu para pemimpin yang jujur, rendah hati,dan bijaksana serta paling utama takut akan Tuhan agar sebuah bangsa adil dan makmur serta sejahtera sehingga terciptalah suka cita yang membawa kedamaian dan sukacita yang membuat Allah tersenyum. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia setia dan adil, besar kuasa-Nya. Hanya dosa kita dan perbuatan jahat kita yang membuat kita jauh dari kasih karunia Tuhan sehingga Dia murka. Jadi mendekatlah kepada Allah dan Ia akan mendekat kepadamu. Yakobus 4:8a Melekat/jatuh cinta tiap hari kepada Tuhan. Jadilah pelaku-pelaku firman dan ingat iman tanpa perbuatan adalah mati.

Harapan saya: kelas berikutnya adalah bedah kitab yang lain yang berkaitan dengan kitab Ratapan. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas BK_Ratapan: Saya sebagai GSM (Guru Sekolah Minggu) mengajak anak-anak agar lebih dekat lagi kepada Tuhan dalam doa, seperti nabi besar Yeremia/nabi yang menangis dan yang berharap hanya kepada Tuhan. Tetap semangat, ya sahabatku semua. Terima kasih. Kita semua diberkati Tuhan Yesus. GBU all.

3. Dian Herani Lukman

Berkat dari materi BK_Ratapan: Memperoleh pengetahuan akan firman Tuhan melalui kitab Ratapan bahwa Allah setia, kasih-Nya kepada umat-Nya sekaligus keadilan Allah dinyatakan. Kesan mengikuti diskusi BK_Ratapan: Sangat senang dapat berjumpa dengan teman seiman, berkenalan, walaupun hanya via Telegram, tetapi bisa saling menyapa, memberi semangat, saling mendoakan, saling meneguhkan seorang dengan yang lainnya. Setelah penggalian, baru mengerti walaupun mungkin penggaliannya salah atau tidak tepat, tetapi minimal saya tahu kisahnya, latar belakang penulisan, siapa penulisnya, dll.. Karena kitab Ratapan adalah kitab doa, maka kitab Ratapan mengedukasi untuk tetap beriman, meneladani sikap Yeremia, tetap meratap dan berseru kepada Tuhan yang berdaulat. Dalam menghadapi situasi yang berat sekalipun bukan meratap dalam keputusasaan, melainkan meratap dengan penuh iman menantikan pertolongan Tuhan.

Harapan untuk kelas MLC berikutnya: Diadakan lagi kelas bedah kitab yang lain dalam Alkitab. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas BK_Ratapan: Walau dalam keadaan saya yang paling buruk pun, saya tetap akan berpegang pada firman-Nya, menaruh harapan, dan selalu tidak jemu-jemu berdoa untuk pemimpin bangsa, untuk siswa, selalu mengucap syukur, peduli akan sesama. Jika saya terjatuh dalam dosa, tangan Tuhan memukul sekaligus membalut luka-luka dan seperti Bu Yulia katakan, walau dalam pergumulan kesehatan, harus tetap menikmati kesementaraan kita dengan sukacita surga. Itulah kasih Bapa. Tuhan sungguh baik

4. Esther Dona Nainggolan

Bersyukur melalui kelas BKR ini saya dapat bersama-sama menggali Kitab Ratapan dengan para peserta kelas dan banyak hal yang saya dapati di kelas. Bersyukur melalui materi Bedah Kitab Ratapan banyak membuka pengetahuan saya tentang Kitab Ratapan di mana selama ini saya kurang begitu mengerti dan ternyata tentang ratapan Yeremia kepada Allah, di mana Yeremia meratapi bangsanya Israel untuk kembali kepada Allah dan memohon kepada Allah untuk memulihkan keadaan bangsa Israel dan membuat saya terbeban untuk bangsa Indonesia yang belum mengenal Tuhan Yesus. Bersama dengan para peserta lain, saya sangat terberkati apalagi dari penggalian Kitab Ratapan ini banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dalam diskusi ini khususnya tentang Kitab Ratapan.

Dalam kitab Ratapan ada 5 pasal yang setiap pasalnya mewakili sajak yang berbeda. Dalam Kitab Ratapan, Yeremia mengerti bahwa orang Babel dijadikan Allah sebagai alat menghakimi Yerusalem dan dosa menjadi penyebab murka Allah. Yeremia meratapi kejatuhan bangsanya dan kota mereka. Orang Yahudi menolak Mesias, Allah menggunakan bangsa Romawi untuk menghukum umat-Nya, Allah tetap memberikan pengharapan. Harapan saya agar kelas ini diperbanyak waktu harinya agar semakin dalam kita menggali dan semakin memahami hasil penggalian kitab peserta lainnya. Kalau boleh 1 pasal dibahas 2 hari untuk didiskusikan di dalam kelas supaya kami semakin memahami kitab ini melihat kesibukan masing-masing peserta. Aplikasi praktis: Mengajarkan kepada saya sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus supaya mempunyai beban akan orang-orang yang belum mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus. Ketika saya telah melakukan dosa agar saya cepat meminta ampun dan menyesali perbuatan dosa saya dan bertobat supaya saya memohon pertolongan Tuhan ketika mengalami penderitaan.

5. Gabrella Trang Harianja

Sebelumnya, terima kasih banyak untuk seluruh tim SABDA yang sudah menyelenggarakan bedah kitab ini sehingga bisa belajar secara rinci. Dan teruntuk teman-teman sekelasku, yang juga membantuku di dalam diskusi itu sangat memberkati saya pribadi, melihat pandangan-pandangan yang berbeda. Saya selalu terkesan setiap kali mengikuti bedah-bedah kitab. Karena jujur, untuk membaca secara pribadi sedikit malas dan agak susah ya, hehehe. Kesan di Bedah Kitab Ratapan ini sedikit membuat hati tergugah melihat bagaimana hati bangsa Israel begitu pedih dengan malapetaka yang ada. Namun, semua itu dikarenakan bangsa Israel yang meninggalkan Tuhan, melakukan dosa, dan menyakiti hati Tuhan sehingga mata Tuhan berpaling dari bangsa Israel.

6. Lucianna Cecilia

Ratapan ini sungguh kaya akan gambaran sangat menakjubkan dan saya kagum juga akan banyaknya ayat yang ada dalam tiap pasalnya. Saya merasa bersyukur saya bisa mengikuti kelas ini sehingga di tengah-tengah aktivitas yang saya jalani saya dipaksa untuk belajar sedikit lebih dalam tentang kitab Ratapan ini. Penderitaan yang dialami anak anak Tuhan ada maksud yang indah dari Tuhan untuk anak-anak-Nya agar anak-anakNya meninggalkan perbuatan buruk yang menyedihkan hati Tuhan dan berbalik pada Tuhan. Saya juga melihat betapa sabar dan kasih-Nya Tuhan pada anak-anak-Nya untuk kembali pada Tuhan. Saya mohon maaf karena saya dalam seminggu kurang dalam menggali kitab Ratapan. Saya diingatkan untuk lebih peka atas apa yang terjadi dalam kehidupan saya dan saya juga harus segera meminta Roh Kudus untuk memimpin saya ke jalan yang benar.

7. Lanita Cicilia

Berkat yang saya peroleh dari materi BK_Ratapan adalah wawasan dan kekayaan sudut pandang penafsiran dari berbagai peserta.
Meskipun kadang adalah curhat pribadi dari peserta lain dalam pergumulan hidup yang sedang dialami. Kesan yang dapat beda dari ekspektasi awal. Awalnya, saya berpikir yang memberikan pandangan mengenai tafsiran ayat-ayat. Ringkasan pribadi yang saya dapat dari pelajaran Ratapan 1-5 adalah konsekuensi dosa itu jelas dan tidak bisa ditawar, yaitu murka Allah. Menjadi peringatan secara pribadi agar lebih hati-hati melangkah, tetapi di tengah murka Allah yang hebat masih juga Tuhan memberi pertolongan jika kita mau bertobat, bukti kasih Allah yang tidak pernah habis. Harapan saya untuk kelas-kelas berikutnya dapat bisa lebih mendiskusikan lebih aktif lagi. Tuhan memakai tim lembaga SABDA lebih lagi, menjadi berkat bagi lebih banyak orang lagi. Aplikasi praktis yang akan saya lakukan adalah mempelajari ulang tafsiran dan wawasan tentang kitab Ratapan. Belajar kembali dengan lebih detail.

8. Lily Kurniati

Pemahaman saya jadi lebih terbuka lebih luas tentang penderitaan itu sendiri. Penderitaan diizinkan Tuhan terjadi pada manusia, lebih banyak akibat dosa manusia itu sendiri daripada ujian dari Tuhan seperti pada Ayub. Dari materi ini membuat saya introspeksi diri lebih dalam, memeriksa dosa yang pernah saya buat sejak muda hingga saat ini dan mengakui, mohon ampunan dari Tuhan. Dari materi ini, saya juga makin memahami kasih Tuhan yang luar biasa pada umat-Nya, yang walaupun tetap dihukum tetapi hukuman akan berakhir pada waktunya saat kita bertobat dan kembali pada Tuhan.

Kesan Mengikuti Diskusi: Saya mendapat banyak hal dari penggalian teman-teman, komentar teman-teman pada penggalian saya memperkaya wawasan saya. Dari sharing pengalaman hidup/penderitaan teman-teman lain, saya juga dikuatkan bahwa saya tidak menderita sendiri, tetapi setiap anak Tuhan punya penderitaannya masing-masing. Dari diskusi, saya juga jadi lebih ikut mendoakan gereja dan bangsa ini.

Ringkasan Pribadi dari Pelajaran Ratapan 1-5: Tuhan menghukum bangsa Israel dengan menghancurkan Yerusalem akibat dosa mereka, yang walaupun sudah terus-menerus diingatkan oleh Nabi Yeremia untuk segera bertobat, tetapi tidak digubris sama sekali. Tuhan sebenarnya tidak senang menghukum umat-Nya, tetapi tetap dilakukan demi kebaikan umat itu sendiri. Penghukuman Tuhan tidak untuk selama-lamanya, tetapi akan berakhir saat manusia sadar, mengakui dosanya dan bertobat, kembali berpaling pada pertolongan dan kemurahan hati Tuhan. Harapan: ada bedah kitab selanjutnya. Aplikasi praktis: Terus berdoa kepada Tuhan bukan hanya untuk diri/keluarga dan gereja sendiri, tetapi juga seluruh gereja dan bangsa Indonesia.

9. Lussi Runkat

Pembahasan BK_Ratapan sangat sesuai dengan situasi pandemi saat ini, di mana banyak umat percaya yang sedang mengalami kedukaan. Melalui sharing dan diskusi dalam kelas, saya merasa makin dikuatkan, bahkan di dalam kedukaan manusia, Allah hadir di dalamnya. Dan sama seperti Yerusalem dipulihkan, bukan karena kebaikan Yehuda tetapi karena kasih setia Tuhan, pastilah Tuhan juga akan pulihkan bumi baik milik Tuhan ini, bukan hanya pemulihan kesehatan fisik tetapi yang utama adalah pemulihan kesehatan jiwa.

Ringkasan pribadi: Dosa membuat manusia menderita, tetapi penderitaan itu diizinkan Allah justru untuk mencegah umat-Nya jatuh lebih dalam. Seperti bapa sayang anak-Nya, demikian juga Allah selalu siap membalut luka-luka akibat disiplin yang telah diberikan-Nya, dan memulihkan kembali. Harapan MLC berikutnya: Lanjut terus bedah surat-surat cinta Allah yang lainnya. Aplikasi pribadi: Saya mau terus merendahkan diri di hadapan Bapa, belajar mengenai hukum-hukum-Nya, dan memohon pertolongan agar dapat melakukan sesuai kehendak-Nya. Saya juga mau "membawa duka sesama" ke hadapan Bapa yang Maha Baik, yang selalu setia mendengar setiap doa dan pasti menjawab sesuai waktuNya.

10. Lydia Suryaningsih

Berkat dari materi BK_Ratapan: Saya jadi lebih mengerti bahwa hidup ini limpah dengan kasih karunia Tuhan. Tuhan mau hidup ini tidak menyia-nyiakan kasih karunia-Nya. Jaga kehidupan untuk selalu dalam rel kebenaran firman, melakukan yang menjadi kehendak Tuhan, supaya tidak masuk dalam kesulitan karena kesalahan sendiri. Memang perjalanan hidup ini ada proses, jika ada proses seperti yang tidak kita harapkan berarti ada maksud Tuhan melatih iman kita untuk bertumbuh. Kesan mengikuti diskusi BK_Ratapan: Saya jadi diasah untuk berani menyampaikan pendapat dan senang bisa saling mengisi menambah wawasan mempelajari kitab Ratapan.

Ringkasan pribadi dari pelajaran Ratapan 1-5: Kehancuran kota Yerusalem merupakan pernyataan penghukuman Allah atas dosa bangsa Israel. Dengan demikian berarti Allah juga pasti menghukum anak-anak-Nya yang berbuat dosa. Membawa saya mengerti bahwa musibah disebabkan oleh keinginan manusia untuk berbuat dosa, bukan karena keengganan Tuhan untuk menyelamatkan. Selain itu musibah dapat membuat putus asa, atau memperdalam kepercayaan kepada Tuhan sehingga cukup untuk memampukan kita dalam menghadapi penderitaan. Tuhan sering kali mengangkat tanda-tanda kemurahan-Nya sehingga iman dan kerinduan kita dapat berakar teguh di dalam Dia. Dalan Rat. 3:33, saya jadi mengerti Tuhan tidak senang mendisiplin umat-Nya, tetapi disiplin untuk kebaikan merupakan satu aspek dalam hubungan kita dengan-Nya.

Teladan Yeremia dalam keadaan yang penuh penderitaan, Yeremia berdoa untuk memohonkan pertolongan dari Allah. Demikian pulalah hendaknya setiap orang percaya memohon pertolongan Allah ketika mengalami penderitaan. Kasih Tuhan akan mengalahkan semua penolakan kita kepada-Nya. Dia menunggu dan bekerja untuk mengembalikan kita kepada-Nya. Harapan saya untuk kelas MLC berikutnya: Tuhan makin limpahkan hikmat-Nya untuk seluruh tim SABDA untuk makin semangat membantu kami mengadakan bedah kitab yang lain. Aplikasi untuk pribadi saya: Saya belajar untuk mengeluh pada Tuhan bukan karena situasi-situasi yang datang tidak sesuai harapan, tetapi keluhan-keluhan diubah berseru bersyukur untuk kasih karunia-Nya. Itu yang akan memberi kekuatan kemampuan untuk menjalani proses kehidupan sesuai dengan rencana Tuhan dalam hidup saya. Saya rindu, dengan kekuatan Tuhan, bisa memenuhi rencana Tuhan dalam hidup saya. Terima kasih Tuhan. Terima kasih tim SABDA. TYm.

11. Maria Marpaung

Kitab Ratapan 1–5 mengajarkan saya bahwa dosa menjauhkan kita dari Allah. Menduakan-Nya dapat membuat-Nya murka. Allah kita memang pencemburu (Kel. 20:4-5 ). Bahwa banyak hal yang bisa membuat Allah tidak menyukai-Nya. Namun dari semuanya itu, selalu ada seseorang yang bisa menuntun kita, mengingatkan kita tentang betapa Allah sebenarnya mencintai kita. Seperti SABDA selalu mengingatkan untuk terus belajar tentang surat cinta Allah kita ini. Meratap boleh, tetapi kita harus tetap fokus kepada Allah saja. Jangan bimbang dan meragukan kasih sayang-Nya. Percaya bahwa selalu ada cinta dari setiap teguran-Nya agar kita menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Mengikuti Bedah Kitab Ratapan membuka mata hati saya bahwa sebenarnya Allah sangat mencintai umat-Nya. Betapapun kita sering mengecewakan-Nya, Dia selalu ingin kita kembali ke jalan-Nya. Selama kita terus berharap dan berpegang teguh kepada-Nya. Diikuti oleh sahabat-sahabat berpengalaman, membantu saya untuk bisa mengerti lebih dalam apa yang ingin Tuhan sampaikan kepada saya melalui Kitab Ratapan ini. Semoga apa yang saya dapat bisa saya praktikkan dengan menjadi pribadi yang lebih tangguh di masa dan situasi sekarang ini. Semoga kita bisa membedah Kitab Kitab selanjutnya. Baru 3 Kitab yang saya ikuti masih ada 63 lagi. Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah mewadahi kami dan teman teman seperjuangan. Salam sehat. Tuhan Yesus memberkati.

12. Medi Sihombing

Saya sangat diberkati dan mendapat banyak kemurahan Tuhan di kitab Ratapan ini. Walau harus baca berulang-ulang dan perlu pemahaman yang dalam serta tuntunan Roh Kudus untuk mengerti maksud dari 5 pasal ini dengan adanya diskusi yang dipaparkan oleh teman-teman dan penggaliannya dari Kitab Ratapan ini. Pemikiran yang berbeda dalam pemahaman sebelumnya. Apapun masa lalu kita yang tidak bisa kita ubah, dosa pemberontakan dan ketidaktaat, tetapi ketika kita datang kepada Tuhan pulihkan.

Terima kasih buat Yulia, Mei, terus beri support walaupun penggaliannya masih sangat jauh dari yang dimaksud karena saya belum mempelajari studi katanya. Teman-teman yang sangat luar biasa perjalannya bersama Tuhan sangat memberkati ibu-ibu yang tangguh. Semangat. Maju terus. Tuhan menaruh kita untuk kita berani bayar harga membawa pada perubahan-perubahan lewat kuasa doa-doa kita. Sampai bertemu di kelas MLC berikutnya. Tuhan memelihara hidup kita dan terus diberi kekuatan dan kesehatan bahkan panjang umur. Jbu all.

13. Nancy Gerungan

Dari penggalian Kitab Ratapan ini, tidak hanya menemukan ungkapan kesedihan, kehancuran, dan keluhan yang amat dalam, tetapi juga kepercayaan yang tidak tergoyahkan akan kemurahan dan belas kasih, setia Allah kepada umat-Nya dan keadilan-Nya. Teman-teman di kelas ini, baik yang pernah sama-sama di kelas yang lama maupun yang baru, semuanya perempuan, kebanyakan ibu-ibu, baik full ibu rumah tangga atau juga bekerja. Kami dalam berdiskusi, saling menanggapi, dan memberi semangat kepada teman-teman di grup ini. Termasuk Ibu Yulia dan dek Mei. Ada kerja sama yang baik.

Ringkasan yang saya dapat dari Ratapan 1-5: Mengetahui lebih dalam lagi setelah menggali bersama bahwa tidak berkesudahan kasih setia TUHAN; tidak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu. Harapan untuk kelas MLC: Ada lagi kelas-kelas seperti ini yang berguna sangat bagi yang mau belajar tentang firman Tuhan tentang kasih Tuhan. Aplikasi pribadi: Saya mau terus menjadi alat kepanjangan Tuhan di tengah kehidupan yang Tuhan anugerahkan, seperti Yeremia. Mohon Roh Kudus Tuhan menolong, memampukan, melakukan kehendak-Nya dalam kerendahan hati sebagai hamba pelayan-Mu.

14. Norlina E.A. Hauteas

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa bergabung dalam kelas diskusi BK-Ratapan, saya percaya ini bukan hal yang kebetulan, tetapi ada maksud Tuhan yang indah di mana selama ini kitab Ratapan hanya merupakan salah satu kitab dalam PL yang tidak pernah saya dengar khotbahnya, yang hanya terdiri dari 5 pasal saja, tetapi saya juga tidak pernah fokus untuk membaca kitab ini. Namun kelas diskusi bedah kitab Ratapan telah menolong saya untuk membaca, memahami, mengerti, tentang apa yang terjadi pada saat Yerusalem dihukum karena dosa mereka secara dahsyat. Dari hasil diskusi ini saya mengerti bahwa kasih sayang Tuhan kepada manusia ciptaan-Nya jauh melampaui akal manusia, tetapi murka yang dahsyat pun bisa dilakukan-Nya tatkala umat-Nya tidak taat kepada-Nya.

Kesan mengikuti diskusi BK Ratapan: Banyak hal rohani yang sangat membangun dan memberkati saya melalui diskusi kelas. Ada penggalian teks yang dalam dan membuka pikiran saya tentang isi kitab Ratapan. Walaupun saya tidak bisa menanggapi semua yang telah digali oleh teman-teman, tetapi saya bersyukur karena saya sangat diberkati. Ringkasan pribadi: Kitab Ratapan mengajar saya untuk membawa segala pergumulan hidup kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tidak tanggung-tanggung sampai tangan Tuhan menyelesaikan perkara itu. Harapan: Tuhan Yesus memberkati seluruh tim SABDA MLC yang telah menyelenggarakan kegiatan bedah kitab Ratapan dan saya menunggu kelas diskusi berikutnya. Terima kasih banyak kepada moderator dan admin kelas BK Ratapan 3, Ibu Yulia dan Ibu Mei, yang telah membimbing serta mendampingi kami dalam kelas diskusi selama satu minggu. Tuhan Yesus memberkati ibu berdua dengan berkat-Nya.

15. Rachel Elizabeth Hosanna

Saya senang bisa pertama kali mengikuti kelas Bedah Kitab yang diadakan tim SABDA. Meski benar-benar diperjuangkan sekali untuk membaca kitab, memberi gambaran dan penjelasan, juga menanggapi yang lain, saya cukup menikmati firman dan sharing dalam Kelas BK Ratapan 3. Secara khusus saya mau berterima kasih kepada Kak May yang dengan sabar dan pengertian mau mengingatkan saya dan menyemangati saya untuk tetap on track dengan pembahasan di kelas. Secara umum saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan di balik pelayanan tim SABDA ini dan seluruh anggota Bedah Kitab terutama Kelas 3. Tuhan berkati kita semua.

16. Trivena Sriwidarsih

Bersyukur melalui materi BK_Ratapan banyak disingkapkan rahasia firman Allah dengan bahasa duka yang sangat mendalam. Dalam kedukaan, penderitaan akibat dosa, ada panggilan dan harapan yang Allah tawarkan kepada manusia untuk kembali kepada Allah. Kesan mengikuti diskusi: Dari berbagai sudut pandang yang berbeda, dari ayat yang sama pada penjelasan dan relevansi memperkaya dan memberi makna kedalaman firman Allah. Pengalaman riil dalam pelayanan dan peristiwa hidup menguatkan dan meneguhkan tentang pemeliharaan Tuhan yang sangat luar biasa. Terima kasih sharingnya ibu-ibu Tuhan memberi kesehatan dan berkat yang melimpah.

Ringkasan pribadi dari BKR 1-5: Yeremia mengungkapkan kesedihan yang mendalam karena jatuhnya Yerusalem dan keadaan tragis yang menyebabkannya. Sion yang diliputi kesunyian karena hadirat Allah tidak lagi mendiaminya. Tempat pertemuan, perayaan, sabat dihancurkannya sebagai akibat orang-orang yang tidak bertobat. Melalui situasi dan kondisi ini, Yeremia mengajak bangsanya untuk kembali berbalik memeriksa, menyelidiki, dan mengangkat tangan sebagai tanda penyerahan dan kebergantungan penuh kepada Allah. Bangsanya membutuhkan pemulihan dan belas kasih Allah. Menegaskan sangat dalam bahwa kasih setia Allah tidak pernah berkesudahan bagi orang yang berharap kepada-Nya. Harapan untuk kelas MLC: Tuhan kiranya memberi hikmat dan selalu memberi kesehatan agar dapat menjadi alat kepanjangan tangan Tuhan. Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah memfasilitasi. Tuhan memberkati. Aplikasi praktis: Di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan yang saya hadapi, didikan dan peringatan Tuhan mengingatkan ada kasih setia Tuhan yang selalu menguatkan. Yeremia mengajarkan untuk membawa dalam doa, dalam setiap pergumulan hidupnya di mana satu-satunya Allah yang menjadi bagiannya.

17. Yonece M. Modouw

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Bapa di surga karena perkenan-Nyalah saya boleh ada dalam kelas Bedah Kitab ini, dan ini pengalaman pertama untuk membedah kitab. Saya biasa baca Alkitab per perikop dari firman Tuhan yang saya baca dan mendapatkan ayat yang berkesan lalu saya menjelaskannya dalam tuntunan Roh Kudus tanpa membanding bandingkan dengan tafsiran-tafsiran. Di sini, saya mendapatkan pengalaman untuk membedah kitab dengan menggunakan berbagai sumber terpercaya sebagai pembandingnya. Jadi penggaliannya lebih komplit dan mendalam. Hanya kadang tidak bisa secara rutin mengikuti diskusi penggalian karena dalam kesibukan kantor. Namun akhirnya, Puji Tuhan bisa selesai juga.

Awalnya saya merasa ragu, bisakah saya mengikuti bedah kitab ini sampai selesai dengan jadwal kerja yang padat. Ada rasa mau mundur dari kelas ini. Namun, Roh kembali mengingatkan saya bahwa ini adalah kesempatan yang Tuhan beri untuk mengenal-Nya lebih dalam lagi.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA