Sharing Berkat Peserta Kelas KUA 4
1. Benny Fransiskus
Selama mengikuti kelas khotbah ini yang diselenggarakan oleh SABDA, melatih diri saya untuk mempersiapkan diri menerima panggilan Tuhan dalam kehidupan saya untuk melayani Tuhan lebih lagi, khususnya di bidang khotbah. Adapun yang saya dapat dari program ini, sbb.:
- Menyadarkan saya untuk mengutamakan Tuhan dalam kehidupan saya dengan memberikan setiap waktu saya untuk terus mengenal pribadi Tuhan karena pengenalan akan Tuhan merupakan permulaan dari hikmat.
- Menyadarkan saya untuk mencari Tuhan lebih dahulu karena carilah dulu kerajaan Allah maka semuanya akan ditambahkan bagimu (Matius 6:33). Ini menjadi bagian yang penting buat tubuh, jiwa dan roh saya untuk saya bisa makan makanan rohani yang menguatkan karena manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan dari firman Tuhan (Matius 4:4).
- Mendapatkan identitas diri saya, ke mana saya harus melangkah sesuai dengan kehendak Allah, saya merasa bahwa program SABDA ini merupakan didikan serta pengajaran yang Tuhan berikan kepada saya untuk memperlengkapi saya untuk menerima panggilan Tuhan untuk melayani (Amsal 19:20).
- Menjadi siap untuk menerima proses yang akan terjadi dalam panggilan Tuhan, bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan dan rancangan Tuhan (Yer. 29:11).
Terima kasih buat pelayanan dari SABDA sudah menjadi bagian rancangan Tuhan dalam mempersiapkan orang-orang untuk mengabarkan Kabar Baik, terlebih lagi, khususnya bagi saya. Tuhan berkati.
2. Deny Rochman T.
Puji syukur kepada Tuhan atas pertolongannya, saya bisa mengikuti kelas KUA. Saya sebagai orang yang tidak berpendidikan teologi bisa belajar berkhotbah. Modul, pertanyaan, serta jawaban rekan diskusi menguatkan saya dalam menyampaikan khotbah untuk mengerti kehendak Allah dalam kemuliaan-Nya.
- Berdoa untuk pimpinan Roh Kudus.
- Berkhotbah fokus pada firman Allah (Tuhan Yesus), tidak menyombongkan diri, harus tulus, taat, serta menjadi contoh sehingga tidak jadi batu sandungan. (Proses kehidupan bersama Tuhan.)
- Pelayanan di gereja harus seimbang dengan pelayanan di keluarga.
- Pengkhotbah harus mau belajar, mau dievaluasi.
Terima kasih tim SABDA akan kelas KUA serta modul yang sangat membantu, rekan-rekan diskusi akan jawaban dan sharingnya, Kak Rei (moderator), Kak May (admin). Tuhan mberkahi. Amin.
3. Edisoni Dohona
Saya bersyukur dapat mengikuti kelas "Khotbah Untuk Awam" (KUA) dan menyelesaikannya sampai hari terakhir. Sebenarnya, saya hampir mengundurkan diri. Kenapa? Karena pada hari ke-4, saya mulai sakit dan kedua anak saya yang masih bayi juga sakit. Bapak/Ibu pasti tahu bagaimana rasanya mengurus anak-anak yang masih kecil yang sedang sakit.
Melalui kelas KUA, saya mengetahui bahwa pelayanan khotbah membutuhkan persiapan, penggalian teks-teks Alkitab sesuai dengan prinsip-prinsip Hermeneutika, dan sistematika khotbah. Saya mendapatkan pengetahuan bagaimana membuat kerangka khotbah (outline) khususnya khotbah ekspositori.
4. Ellsa Noverta
Awalnya mau ikut kelas ini, saya pikir pesertanya banyak orang awam dalam berkhotbah jadi materinya pasti ringan nih. Ternyata, pesertanya banyak juga yang sudah melayani sebagai pengkhotbah dan materinya tidak main main (berbobot/berisi).
Namun demikian, setelah mengikuti materi dan berdiskusi selama 5 hari, baik pertanyaan maupun jawaban, serta diskusinya semua relevan sekali dengan kehidupan pelayanan sebagai pengkhotbah. Diskusinya nggak jaim, artinya nggak cuma tentang yang lurus-lurus saja, tetapi berdiskusi juga tentang permasalahan yang sering dihadapi pengkhotbah serta apa solusinya. Pokoknya, nggak usah takut deh buat ikutan karena kelas ini cocok banget buat yang baru mau memulai untuk pelayanan sebagai pengkhotbah. Thank you SABDA. Tuhan Yesus memberkati.
5. Erni Widyawati
Saya sangat terberkati dengan adanya kelas "Khotbah Untuk Awam" karena memberikan pemahaman dan pelajaran yang lengkap buat saya. Sebagai orang awam, saya kadang merasa kurang bekal ketika diberikan tugas untuk menyampaikan renungan/khotbah. Dengan adanya kelas ini, saya lebih memahami bahwa seorang pengkhotbah memiliki banyak tugas dan tanggung jawab, yaitu sebagai pelayan, seorang bapak, hamba bagi jemaat yang dilayani, dan kita harus membangun juga kehidupan rohani kita sendiri dengan memberi makan rohani kita dengan tekun berdoa, baca firman Tuhan. Sebelum kita memberi makan orang lain dengan khotbah kita.
Melalui kelas ini, saya bisa lebih gampang dalam menyiapkan khotbah dengan adanya pelajaran tentang bagaimana mempersiapkan khotbah dengan membuat outline khotbah. Terima kasih buat tim SABDA yang sudah memberikan kesempatan bagi saya untuk belajar. Juga bagi Kak Rei Panie dan Kak Mei yang sudah menjadi moderator dan admin kelas KUA 4. Kiranya Tuhan memberkati semua yang terlibat dengan berkat yang melimpah.
6. Feronica
Praise The Lord. Sangat bersyukur sekali dapat mengikuti kelas KUA yang pertama kali diadakan oleh MLC SABDA. Sungguh sangat luar biasa MLC SABDA dapat menyelenggarakan kelas KUA yang menurut saya materi ini bersifat teologi praktis, makanya kali ini selesai berdiskusi masih ada tugas yang dikerjakan sebagai aplikasi di lapangan nanti, baik berdiri di mimbar atau sebagai penulis renungan.
Dalam mengikuti kelas KUA, saya dibukakan atau diingatkan kembali kepada:
- Adanya keseimbangan hidup dalam pelayanan: melayani sebagai pengkhotbah dan realita kehidupan berumah tangga.
- Adanya kehidupan yang senantiasa "Walprit", hidup dipimpin dan berjalan dalam Roh Kudus setiap hari.
- Adanya keterhubungan kita Tuhan dan firman-Nya sehingga dalam kehidupan kita senantiasa memiliki file/tabungan firman-Nya.
- Dalam berkhotbah senantiasa fokus pada Kristus.
- Pengalaman kita bersama Tuhan yang di-sharing-kan dapat memotivasi audience, tetapi bukan sebagai kebenaran.
- Hidup ini bercerita tentang DIA - His story.
- Buang segala 'ego' kita dan tundukkan pikiran kita di bawah pikiran Kristus (Filipi 2:5).
- Pengkhotbah harus terlebih dahulu menghidupi firman yang akan disampaikan.
- Dan, masih banyak lagi berkatnya.
Terima kasih kepada tim MLC SABDA yang telah berjerih lelah dalam mempersiapkan materi KUA ini sehingga dapat menjadi berkat kami peserta kelas KUA. Terima kasih juga untuk Kak Rei dan Kak Mei, yang memfasilitasi kelas 4. Juga, rekan-rekan KUA kelas 4 dalam kebersamaan berdiskusi, saling menajamkan hingga diskusi ini menjadi hidup dan asyik. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Akhir kata, rekan-rekan KUA kelas 4 dan kelas-kelas yang lain, tetap bersemangat dalam mengerjakan tugas KUA, ya. Tuhan Yesus memberkati.
7. Hardi Wiyono
Bagi saya, kelas ini adalah paling sulit dalam penerapan. Karena selain kemampuan teknis dan pemahaman biblika yang cukup memadai, seorang pengkhotbah (awam, khususnya) harus mampu menjadi pelaku atas apa yang dikhotbahkan. Jadi, tidak sekadar bisa berkata-kata di mimbar saja. Lagipula khotbah itu jarang saya lakukan, sebab itu bukan tugas utama saya. Namun, kelas ini menolong saya memberikan wawasan baru bahwa berkhotbah itu tidak sembarangan, demikian juga pelayanan di bidang lain. Untuk dapat berkhotbah, setidaknya mendapat izin dari gembala dan diterima oleh jemaat.
Terima kasih untuk kawan-kawan grup diskusi dan tim SABDA yang telah memperlengkapi saya dengan materi yang bagus ini. Tuhan Yesus memberkati. Maju terus untuk kemuliaan Tuhan.
8. Jonathan Aditya S.A.
Setelah beberapa kali ikut kelas yang diadakan oleh tim SABDA untuk menambah pengetahuan pribadi, kali ini mendapat pelajaran baru lagi tentang bagaimana mempersiapkan pengetahuan kita selama untuk disampaikan ke orang lain secara baik dan benar. Dari kelas KUA ini, harapan saya bisa menjadi bekal untuk pelayanan saya, bagaimana harus mempersiapkan dan menyampaikan khotbah yang baik, menarik, tetapi tetap berpusat pada Kristus dan Alkitab.
Ternyata, menjadi seorang pengkhotbah bukan hanya memberitakan kebenaran firman, tetapi juga perlu tahu bagaimana menyusun, mempersiapkan, dan menyampaikan yang baik supaya apa yang disampaikan benar-benar bisa diterima dan tepat sasaran. Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah memfasilitasi. Tuhan Yesus memberkati.
9. Juliyus Anak John
Shalom. Pertama, segala pujian hanya bagi Tuhan kita, Yesus Kristus. Terima kasih juga kepada Yayasan SABDA untuk kelas ini, serta juga pelayan-pelayan di Yayasan SABDA karena telah dengan jayanya mengelola kelas ini dengan baik dan teratur. Secara pribadi, saya sangat diberkati oleh kelas KUA ini. Hal ini karena begitu banyak yang saya telah pelajari, di mana hal tersebut saya bisa gunakan dalam khotbah, yang di kemudian hari akan saya khotbahkan.
Walaupun diskusi hanya melalui grup WhatsApp, tetapi begitu banyak masukan-masukan yang diberikan oleh teman-teman yang lain sehingga hal itu juga turut saya pelajari. Puji Tuhan, setiap soalan yang diberikan dapat saya jawab dengan tuntunan dari Tuhan. Terima kasih untuk semua. Tuhan Yesus memberkati! Shalom!
10. Linna Kusuma Wati
Saya sangat bersyukur dapat menyelesaikan kelas KUA kali ini. Sebelumnya, sempat galau karena bersamaan dengan persiapan cerita di Sekolah Minggu. Bahkan ada intimidasi kekhawatiran dan ketakutan. Namun, Tuhan baik. Dia ada di pihakku sehingga menolongku dapat menjalani kelas sampai akhir.
Pelajaran yang berkesan, berkhotbah itu adalah memberitakan Injil. Kalau hanya menceritakan Alkitab itu belum 100% benar. Hal ini mendorong saya, sebagai Guru Sekolah Minggu, bagaimana saat diberi kesempatan bercerita, materi firman Tuhan yang disampaikan selalu berpusat pada Kristus (Christ center).
Untuk evaluasi kelas: ada beberapa teman yang memiliki jawaban yang sama. Ini juga menjadi tantangan bagi saya untuk berelaborasi, bila menemukan jawaban yang sama dengan teman yang lain. Walaupun ini berarti harus membaca chat teman-teman yang masuk lebih dulu. Kiranya ketika diizinkan mengikuti kelas MLC berikutnya menjadi semakin baik. Terima kasih untuk Kak Rei, Kak Mei, Bu Yulia, bersama tim SABDA dan teman-teman kelas KUA 4. Tuhan memberkati kita semua.
11. Loa Willyanto
Terima kasih atas berkat kelas "Khotbah Untuk Awam" yang diadakan oleh SABDA, kepada Bu Yulia yang membawakan materi KUA, sangat menarik. Bro Rei sebagai moderator kelas KUA yang melemparkan pertanyaan yang menantang dan dan Kak Mei sebagai admin mengingatkan kalau ada yang terlupakan.
Saat memulai hari Rabu tanggal 8 Mei 2024, saya miss informasi atas kelas KUA ini. Jadi, tahu mendadak, saya langsung mendaftar. Puji Tuhan, saya bisa mengikuti KUA sampai selesai. Banyak berkat yang saya dapati seperti pelajaran 5, yaitu Kehidupan Seorang Pengkhotbah, yang memberi masukkan tambahan kepada saya dalam menyampaikan firman Tuhan. Itu makanan rohani buat jemaat dan juga penting buat saya sebagai pengkhotbah. Kita memberi makan karena kasih. Kita harus memberi makanan rohani yang sehat agar jemaat bisa bertumbuh dan berbuah.
Kepada rekan-rekan di WAG KUA, saya berterima kasih atas jawaban-jawaban yang menambah pengetahuan saya secara pribadi untuk gereja di mana saya tertanam. Persaudaraan kita dalam kelas MLC kiranya terus diikat dalam kasih Yesus Kristus. Tuhan memberkati kita semua.
12. Magdalena Wila
Bersyukur kepada Tuhan Yesus oleh karena anugerah-Nya saya bisa mengikuti kelas SABDA mengenai "Khotbah Untuk Awam" (KUA). Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah menyediakan fasilitas Pelajaran KUA ini. Dengan ada kelas KUA, saya dilengkapi dan diskusi-diskusi sangat memberkati saya.
Terima kasih untuk seluruh tim MLC SABDA yang telah berjerih lelah dan terus menerus memberikan kelas-kelas yang sangat bermanfaat dan menjadi berkat buat banyak orang. Terima kasih untuk perhatian yang setia memberi semangat dan mengingatkan untuk segera bergabung di grup untuk menjawab pertanyaan dan diskusi. Tuhan Yesus memberkati.
13. Mangatur Sirait
Saya bersyukur dapat mengikuti kembali kelas SABDA yang kali ini mengenai "Khotbah Untuk Awam" (KUA), setelah beberapa waktu lalu vakum. Materi KUA ini sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi saya dalam pelayanan khotbah. Dari materi ini telah membantu saya kembali mengingatkan hal-hal penting dalam mempersiapkan khotbah.
Namun, yang paling menarik dan menjadi perhatian buat saya, yakni mengenai pelajaran 5, Kehidupan Seorang Pengkhotbah.
- Bahwa khotbah yang saya persiapkan juga menjadi khotbah untuk diri saya sendiri.
- Bahwa khotbah yang saya sampaikan harus saya lakukan juga dalam kehidupan sehari-hari.
- Bahwa pengkhotbah harus selalu rutin mengevaluasi hidupnya sendiri di bawah kebenaran firman Tuhan.
Terima kasih untuk MLC SABDA dan seluruh tim yang telah bekerja keras dan terus menerus memberikan kelas-kelas yang sangat bermanfaat dan menjadi berkat buat banyak orang. Terima kasih juga untuk teman-teman KUA 4 dalam grup diskusi yang saling mencerahkan. Tuhan Yesus memberkati.
14. Marganda Kristianto Purba
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Bapa dalam Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, dalam persekutuan Roh Kudus, yang telah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti kelas "Khotbah Untuk Awam" bersama MLC SABDA selama 1 minggu ini.
Pengalaman baru mengikuti KUA, bertambahnya sahabat baru dan juga pengalaman baru belajar tentang khotbah yang dianggap hanya bisa dilakukan oleh para pelayan Tuhan di gereja.
Pelajaran atau berkat yang paling berkesan mengikuti Kelas KUA ini adalah pentingnya seorang pengkhotbah untuk memiliki keseimbangan kehidupan antara pelayanan dan keluarga. Hal yang menarik juga bahwa seorang pengkhotbah harus mau mengembangkan diri dalam berkhotbah. Wah, seru juga bagian ini dibahas di kelas kami.
Aplikasi praktis yang akan dilakukan, yaitu menerapkan metode dalam membuat khotbah yang baik untuk pelayanan dengan berdoa sebagai awal dari persiapan khotbah. Lalu, banyak membaca, menambah literasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi khotbah, serta memberikan ilustrasi sederhana yang mudah dipahami oleh jemaat dalam menerima khotbah, serta memberikan kesaksian hidup yang relevan dengan materi khotbah, menjadikan khotbah yang disampaikan bisa mendarat dengan baik di hati dan pikiran jemaat.
Evaluasi terkait proses diskusi, yaitu diri saya yang belum bisa membagi waktu (block time) dalam diskusi. Semoga ke depan bisa lebih memiliki waktu yang banyak dalam berdiskusi. Evaluasi keseluruhan: kelas saya sangat aktif dan perlu diberi apresiasi atas sharing-sharing yang diberikan sangat memberkati.
15. Rian
Saya ingin berbagi pengalaman saya mengikuti kelas "Khotbah Untuk Awam" secara online. Meskipun tanpa praktik langsung, pengalaman ini tetap memberikan banyak berkat dan pembelajaran yang berharga bagi saya untuk mengerti sisi lain dari khotbah yang kurang dikupas selama ini. Pengalaman baru mengikuti kelas "Khotbah Untuk Awam" secara online, memperluas wawasan saya tentang berbagai aspek yang terlibat dalam menyampaikan pesan rohani dari firman Allah oleh pengkhotbah. Dari pemahaman struktur khotbah hingga teknik membangun argumen yang kuat melalui diskusi, setiap sesi memberikan wawasan yang mendalam.
Pelajaran yang paling berkesan bagi saya adalah pentingnya memahami audiens, baik jemaat maupun rekan-rekan diskusi. Dalam menyampaikan khotbah, tidak hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana pesan itu diterima oleh pendengar dan aspek non teknis lainnya. Melalui diskusi ini, saya belajar pentingnya mengakomodasi beragam latar belakang, kebutuhan, tingkat pemahaman audiens.
Salah satu praktik yang ingin saya terapkan adalah mempersiapkan khotbah dengan lebih sistematis dan dimengerti serta sesuai dengan kebutuhan atau keinginan dalam pertumbuhan kehidupan rohani jemaat. Saya merasa terdorong untuk lebih mendalami materi, merancang struktur yang jelas, dan memperhatikan waktu agar pesan dapat disampaikan dengan efektif. Evaluasi terkait proses diskusi ini sangat positif dan menarik. Meskipun tidak ada interaksi langsung, moderator dan admin, serta pemateri sebagai narasumber sangat baik dalam memfasilitasi diskusi dan memastikan setiap peserta memiliki kesempatan untuk berkontribusi. Diskusi kelompok kecil juga membantu memperdalam pemahaman tentang topik tertentu.
Secara keseluruhan, pengalaman mengikuti kelas "Khotbah Untuk Awam" secara online telah memberikan saya wawasan yang berharga, pelajaran yang mendalam, dan motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan saya dalam menyampaikan kesan rohani dan firman Tuhan dengan lebih efektif. Saya bersyukur atas kesempatan ini dan berharap dapat menerapkan pembelajaran saya dalam praktik kehidupan sehari-hari. Semoga berkat ini juga dapat bermanfaat bagi yang lain.
16. Sammy Victory
Saya merasa sungguh diberkati oleh pengalaman saya mengikuti sekolah Alkitab di lembaga SABDA. Melalui pembelajaran yang mendalam tentang firman Tuhan, saya merasakan pertumbuhan yang luar biasa dalam iman dan pengetahuan rohani saya. Setiap pelajaran dan diskusi telah membuka mata dan hati saya untuk memahami lebih dalam rencana dan kehendak Allah bagi hidup saya. Saya merasakan ketenangan dan kepastian yang hanya ditemukan melalui hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan.
Tidak hanya itu, tetapi melalui komunitas yang hangat dan penuh kasih di sekolah Alkitab, saya juga diberkati dengan saudara-saudara seiman yang mendukung dan mendoakan satu sama lain dalam perjalanan iman kita. Pengalaman ini telah mengubah hidup saya secara positif dan mempersiapkan saya untuk melayani Tuhan dengan lebih baik di dalam dan di luar gereja. Saya bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan ini dan mendoakan agar lebih banyak orang dapat mengalami berkat yang sama melalui pengalaman belajar firman-Nya di sekolah Alkitab lembaga SABDA.
17. Silvi Damping
Saya sangat diberkati dengan video pembukaan KUA oleh Ibu Yulia, juga sangat diberkati dengan modul-modulnya. Karena saya bukan dari latar belakang teologi, jadi banyak pembelajaran baru yang saya dapat. Selain itu, dalam diskusi juga membuat saya menggali banyak pengetahuan. Terima kasih SABDA dan rekan-rekan semua. Jbu.
18. Simon Nany
Puji syukur bisa terlibat dalam kegiatan ini, walaupun saya tidak berbasis sekolah teologi/pendeta. Namun, kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat membantu saya sebagai seorang majelis yang juga diberi tanggung jawab untuk memimpin ibadah rumah tangga/kategorial (pemuda/bapak, dll.).
Dengan kegiatan ini, menambah pengetahuan tentang apa itu khotbah dan teknik, serta petunjuk untuk membuat dan melakukan khotbah dengan baik, terutama penekanan agar khotbah itu harus berpusat pada Kristus. Semoga ini dapat saya aplikasikan.
Terima kasih kepada tim SABDA, dan teman-teman kelas yang berasal dari berbagai latar belakang denominasi/sinode, dengan diskusi yang sangat baik dan santun, serta memperkaya wawasan dan informasi juga pemahaman baru bagi saya. Tuhan memberkati. Shalom.
19. Timothy Marciano Wenas
Menyusun khotbah merupakan sebuah tanggung jawab yang penting dalam menafsirkan firman Tuhan untuk diberitakan. Setelah mengikuti kelas ini, tanggung jawab yang diemban ternyata lebih besar dan lebih dalam untuk diterapkan. Banyak sekali hal yang dianggap salah kaprah oleh saya dalam menanggapi khotbah, dan kelas ini membantu saya memahami lebih baik akan peran pembentukan khotbah, dalam menerapkan peran umat Kristen dalam memberitakan firman. Saya menjadi lebih memahami peran dari pengkhotbah maupun timbal balik yang dilakukan oleh jemaat.
Saya sangat bersyukur dapat ikut dalam diskusi dan belajar pada modul yang diberikan di kelas ini. Semoga apa yang telah dipelajari dan didapat sampai saat ini menjadi dasar yang baik dalam memberitakan firman ke depannya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati tim SABDA dan seluruh anggota diskusi yang telah berdiskusi baik secara aktif maupun yang tidak dapat meneruskannya.
20. Tini Setiawan
Saya bersyukur dan sangat diberkati mengikuti kelas KUA ini. Apalagi dari modul yang dibagikan dan diskusi dalam WAG kelas benar-benar membuka wawasan saya semakin luas. Banyaknya istilah-istilah baru yang saya dapatkan, serta standar dan nilai-nilai basic sebagai Pengkhotbah, menurut saya benar-benar luar biasa dan harus diterapkan supaya hidup kita sebagai pengkhotbah menjadi Alkitab yang terbuka untuk kemuliaan nama Tuhan.
Kita semua sebagai pengikut Kristus mendapat delegasi dari Tuhan sebagai pengkhotbah fungsional, harus melaksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab. Hal ini semakin memotivasi dan menyemangati saya untuk terus mengabarkan berita Injil Keselamatan kepada setiap orang di sekeliling saya. Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah menyelenggarakan kelas KUA. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
21. Uniati
Syukur kepada Tuhan, bisa mengikuti KUA ini, pengalaman yang berharga, penuh berkat, terutama penjelasan dari Bu Yulia, terima kasih Bu Yulia. Kemudian, mencoba membuat outline khotbah dari perikop yang saya pilih. Sesudah berdoa, saya baca teks berulang-ulang, merenung, cari latar belakang, cari panduan yang lain. Ketika mau mulai menulis, lha kok macet sampai beberapa hari tidak satu pun ide kata yang mau ditulis. Akhirnya, saya hanya tunduk diam di hadapan Tuhan. Akhirnya, muncul juga ide-ide, semua ini berkat pertolongan Roh Kudus, Roh Kebenaran yang menolong saya. Dari sini, saya memberanikan diri untuk membuat khotbah. Harapannya, di hari ke depan, saya juga dapat mempersiapkan khotbah dengan baik.
Berterima kasih kepada tim SABDA, Kak Mei dan Kak Rei yang sudah berlelah-lelah menolong kami memberi materi diskusi, juga untuk aplikasi chat GPT juga membantu saya menyiapkan khotbah. Satu hal yang menarik dan kembali mengingatkan buat saya sebagai hamba bahwa seluruh rangkaian khotbah berpusat pada Kristus yang adalah Tuhan kita, yang harus ditinggikan dan tokoh utama dalam misi penyelamatan Allah, serta memandang Alkitab sebagai kebenaran dan anugerah.
Berterima kasih kepada seluruh rekan dalam kelas KUA 4 sebagai teman berdiskusi yang baik dan membangun. Menghadapi kehidupan yang tidak makin mudah, biarlah kita sebagai anak Tuhan tetap beriman teguh dan terus berpengharapan pada Tuhan Yesus Kristus sampai Maranatha.
22. Vanessa
Pengalaman: bisa mendapatkan banyak ilmu yang luar biasa yang bisa saya pelajari, bisa mendapatkan isi inspirasi dari orang orang hebat di sini. Berkat kelas dari SABDA, pengetahuan saya makin bertambah dan bisa mempraktikkan khotbah, nantinya. Aplikasi yang begitu luar biasa baik dengan presentasi yang menarik. Terima kasih banyak tim SABDA, sangat membantu dan menolong saya yang awam ini.
23. Winarti Suryaatmadja
Shalom. Kembali bersyukur bisa menyelesaikan kelas KUA di tengah-tengah beberapa kegiatan yang berbarengan, semua hanya karena pertolongan Tuhan.
Terima kasih kepada admin yang mengingatkan untuk bergabung di kelas KUA ini di hari terakhir pendaftaran sehingga saya bisa mendapatkan banyak berkat lewat kelas KUA, khususnya dalam diskusi grup yang memperkaya pengetahuan saya soal berkhotbah, dan juga hal-hal baru yang berbeda tentang pengkhotbah/pendeta di gereja masing-masing peserta.
Yang menjadi berkat, khususnya tentang evaluasi diri di pelajaran 5, yang benar-benar mengingatkan bahwa hidup kita sebagai pengkhotbah adalah buku yang terbuka dan apa yang kita khotbahkan bukan hanya untuk jemaat yang mendengar, tetapi apakah kita sendiri juga mengaplikasikan dalam kehidupan kita. Juga, mengingatkan pentingnya mengatur keseimbangan antara pelayanan dan kegiatan pribadi/keluarga.
Terima kasih Kak Rei sebagai moderator dan Kak Mei sebagai admin yang telah membantu di kelas KUA 4. Terima kasih SABDA. Tetap dan terus menjadi berkat.
24. Yuke Sugihono
Kali ini, SABDA membuat pembinaan yang berbeda. Studi "Khotbah Untuk Awam" ini menarik karena diskusinya dilakukan melalui WA. Saya berterima kasih untuk pelayanan yang dikerjakan Bu Yulia dan staf SABDA. Dalam diskusi, saya belajar banyak berbagai pandangan dari teman-teman kelas mengenai pengkhotbah dan pendeta. Yang menarik memang menyelesaikan outline khotbah yang dikerjakan di Google Form. Sebuah pendekatan baru yang bisa dicontoh. Terima kasih untuk teman-teman di KUA 4 yang sudah berbagi pandangan. Tuhan memberkati pelayanan kita.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA