Sharing Berkat Peserta Kelas KUA 2

1. Andhy D.

Dari promosi kelas MLC, saya sudah tertarik, tetapi karena judulnya khotbah untuk awam, saya berpikir buat apa ikut? Ini hanya untuk orang-orang yang memang berkecimpung dalam bidang ini, sedangkan saya saat ini tidak terlibat dalam pelayanan gereja, dan tidak bercita-cita jadi pengkhotbah.

Waktupun berlalu dan saya lupa dengan adanya kelas ini, sampai suatu hari di-WA Kak Kusuma, admin SABDA, yang bertanya apakah terlewat daftar atau memang tidak ikut? Di situ, saya kaget karena Kak Kusuma sampai WA karena melihat database pendaftar -- segitu perhatian admin pada peserta.

Saya merasa saat itu Tuhan Yesus yang memanggil saya untuk ikut. Akhirnya saya daftar dengan pemikiran "ya sudah belajar memperluas kapasitas dan pengetahuan, why not?"

Saat opening, kami diberi materi dan harus liat video pengarahan dari Ibu Yulia. Cukup kaget dan deg-degan karena diinfo bahwa ini adalah materi STT 1 semester dan berat -- terpikir hanya diringkas dalam 5 hari. Lalu, saya baca materinya sungguh memberkati dari pemahaman seputar dasar - cara - sampai kehidupan pengkhotbah yang Alkitabiah.

Dalam Kelas KUA 2, saya berada bersama hamba-hamba-Nya yang memang merupakan pengkhotbah -- dari diskusi harian berkembang dalam sharing pengalaman. Sangat memberkati melihat pergumulan, kesungguhan, dan prinsip yang dipegang sahabat-sahabat yang sudah berada di ladang-Nya sebagai penabur firman.

Saya bersyukur bisa ikut ada di KUA 2. Saya tidak tahu masa depan bagaimana Tuhan memakai saya, tetapi yang saya imani Roma 8:28, tidak akan sia-sia semua yang kita alami untuk kebaikan dan memang materi ini penting bagi pelayan mimbar khotbah.

Bagi sahabat-sahabat yang memang ada di barisan pengkhotbah, doa saya: tetap teguh dan selamat menabur dalam kasih dan kebenaran Allah dengan berfokus pada Injil Kristus Yesus, selalu berjaga-jaga dari tipu daya Iblis di zaman akhir agar kita bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik bagi kemuliaan Allah kita, dan membawa banyak jiwa masuk dalam keselamatan melalui pelayanan yang dilakukan.

Terima kasih Ibu Yulia dan tim SABDA yang mempersiapkan materi yang berdampak, Kak Bima dan Kak Melisa yang setia mendampingi dan mengingatkan kami. Kak Kusuma yang jadi alat Tuhan mengajak saya ikut kelas. We'll never know what's coming our way, but I know who holds tomorrow. His love never fails. Haleluyah. Amen.

2. Andre Gideon

Shalom. Sejak pertama menerima info tentang KUA ini, saya langsung tertarik dan mendaftar karena ini yang saya rindukan dalam rangka memperlengkapi panggilan sebagai penatua untuk jemaat-Nya. Sebelumnya, saya pernah mengikuti pembinaan untuk menyampaikan khotbah, tetapi materi dalam KUA ini sangat komprehensif. Mulai dari hal mendasar: apa itu khotbah dan peran pengkhotbah, unsur dan jenis khotbah, Kristus sebagai sentral, proses mempersiapkan, sampai dengan penyampaian khotbah dan bagaimana kehidupan seorang pengkhotbah.

Terima kasih untuk MLC SABDA yang telah merancang sedemikian rupa, bahkan sampai 'aturan main' yang awalnya saya rasa "cukup menuntut", tetapi kemudian saya menyadari bahwa menjadi murid Tuhan memang harus ada komitmen dan berani menjalaninya dengan sukacita bersama Tuhan, tentunya. Pelajaran yang paling berkesan adalah kehidupan seorang pengkhotbah dan juga momen diskusi bersama. Banyak hal dan informasi yang dapat memperkaya pengetahuan kita. Berharap semua ini menjadi kekuatan dalam menghidupi dan menjalani peran sebagai 'pengkhotbah' dalam situasi apa pun.

Untuk evaluasi: secara umum semua berjalan baik termasuk proses diskusinya, hanya terpesona saja setiap buka WAG sudah di atas 50 komentar dan beragam sudut pandang pula, baik yang sesuai dan OOT. Demikian sharing dari saya. Terima kasih untuk MLC SABDA dan teruslah berkarya menjadi berkat! Tuhan memberkati!

3. Bedsi Welfiana Faot

Bersyukur bisa belajar tentang khotbah, biasanya saya cuma tahu kalau yang bisa berkhotbah itu pendeta atau yang bersekolah di STT. Setelah belajar bersama tim SABDA, saya belajar banyak hal baru tentang berkhotbah. Bahkan ternyata, kehidupan orang yang berkhotbah dan apa yang dikhotbahkan harus selaras, baik dalam keluarganya, pergaulannya, dan bahkan kesehariannya harus menjadi kitab yang terbuka. Khotbah bukan hanya bicara firman Tuhan saja, tetapi juga aplikasi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih banyak untuk tim SABDA yang sudah mau mengajarkan kami kaum awam tentang khotbah. Tuhan Yesus berkati selalu tim SABDA.

4. Brenda Elizabeth Dominique

Shalom. Bersyukur oleh karena anugerah Tuhan Yesus, saya kembali dapat mengikuti serta menyelesaikan kelas diskusi yang diadakan oleh SABDA MLC.  Kelas diskusi kali ini mempelajari dasar-dasar ilmu berkhotbah (Homiletika) untuk orang Kristen awam. Melalui kelas "Khotbah Untuk Awam" ini, saya mendapatkan banyak berkat. Firman Tuhan dalam khotbah bukan hanya bertujuan untuk ditaburkan kepada orang yang belum percaya saja, melainkan juga untuk orang yang sudah percaya karena firman Tuhan yang ditaburkan itu juga untuk menegur, menasihati, dan mendorong, serta harus dilakukan dengan penuh kesabaran. Firman Tuhan juga harus dikhotbahkan dengan kesiapan hati kapan saja dan di mana saja (2 Timotius 4:2, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegurlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."). Sebagai seorang pengkhotbah, ia harus menjadi khotbah yang hidup dengan cara: menjadi buku yang terbuka dengan membudayakan gaya hidup yang apa adanya dan jujur; hidup sebagai anak-anak terang dengan menjalani hidup kudus dan tidak bercacat; memiliki orang lain sebagai mentor rohani untuk mendorong hidup yang berakuntabilitas.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Kak Bima dan Kak Melisa selaku moderator dan admin, serta teman-teman WAG KUA 2 atas sharing berkat yang di bagikan dalam kebersamaan di kelas diskusi "Khotbah Untuk Awam", dan kepada seluruh tim SABDA MLC yang telah bekerja keras hingga kelas "Khotbah Untuk Awam" ini dapat terlaksana dengan baik.

Kiranya SABDA MLC terus menjadi saluran berkat-Nya melalui kelas-kelas diskusi yang diselenggarakan sehingga kita semakin diteguhkan serta dimampukan menjadi seperti Kristus dan menjadi berkat dalam tugas pelayanan kita di mana pun kita ditempatkan. Soli Deo Gloria.

5. Daniel Victor Sinatrawan

Terpujilah nama Tuhan. Saya bersyukur sudah diberi kesempatan bisa mengikuti kelas khotbah ini, sangat memberkati bisa menambah wawasan dan saling berdiskusi dengan berbagai pandangan, pengalaman, pengetahuan sehingga bisa makin membekali saya melakukan khotbah dalam pelayanan.

Banyak hal berharga dari materi yang ada yang perlu saya praktikan lagi, aplikasikan lagi, perihal berkhotbah, bagaimana menjadi rhema buat pendengar dan khotbah tidak dibatasi di mimbar tetapi di luar dan di lingkungan terdekat kita supaya berkat, Kabar Baik, kasih, sukacita, bisa didengar dan dirasakan bagi semua orang.

Rekan-rekan di sini dan admin serta fasilitator SABDA yang luar biasa, saya ucapkan terima kasih bisa berbagi hikmat dan semuanya demi kemuliaan nama Tuhan. Usulan materi-materi selanjutnya bisa ada pembahasan dengan mengambil beberapa contoh-contoh khotbah dari para pengkhotbah terkenal dan bagaimana cara melihat metode khotbah mereka seperti apa sehingga kita sebagai peserta bisa lebih mendalam dan bisa cermati khotbah-khotbah yang ada. GBU.

6. Debora Tumus

Puji Tuhan bisa ikut pelajaran KUA. Sebelumnya, perlu dilengkapi dengan HUA, suatu panduan untuk menafsir Alkitab. Dua pelajaran yang saling melengkapi dan mengobarkan lagi semangat untuk memproklamirkan Injil Kerajaan Surga bagi kita. Panggilan sebagai pengkhotbah adalah hak istimewa yang diberikan kepada saya, menjadi saksi bagi Sang Raja, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya di tengah dunia di zaman sekarang ini.

Pelajaran KUA ini secara khusus memberkati dan membekali saya untuk memusatkan lagi pemberitaan tentang Kristus Yesus yang telah mati bagi manusia berdosa sepanjang sejarah, bangkit dan naik ke surga, dan kita sedang menanti kegenapan penebusan-Nya, yaitu kedatangan-Nya yang kedua kali. Kehidupan pribadi seorang pengkhotbah yang harus punya hubungan intim dengan Tuhan dan firman-Nya. Diskusi dengan teman di WAG, luar biasa, saling membangun, dan saling melengkapi. Terima kasih tim SABDA. terima kasih Bu Yulia untuk pengajarannya tentang HUA dan KUA. Tuhan sangat ditinggikan. Amen.

7. Fibie L.

Shalom saudara. Saya ingin berbagi berkat yang saya terima selama mengikuti kelas KUA ini. Saya sangat bersyukur bisa mengikuti kelas ini karena banyak pengetahuan yang saya dapat tentang berkhotbah, lewat sharing teman-teman juga. Modul yang diberikan juga lengkap dan pertanyaan-pertanyaan yang membuka wawasan sehingga saya bisa lebih memahami konsep-konsep berkhotbah dan dasar-dasar yang harus dimiliki pengkhotbah, walaupun saya bukan dari jurusan teologi. Terima kasih tim SABDA. Tuhan memberkati.

8. Giovanni Pedro

Pengalaman baru mengikuti kelas KUA, bisa mempelajari bagaimana seorang pengkhotbah mempersiapkan khotbah. Pelajaran/berkat yang paling berkesan, seorang pengkhotbah juga perlu mempelajari karakter setiap pendengar khotbah nya agar bisa memenuhi kebutuhan pendengar.

Aplikasi praktis yang akan dilakukan, saya akan belajar dan melatih diri untuk bisa terbiasa berkhotbah. Evaluasi terkait proses diskusi, berjalan baik, semua orang menyampaikan pendapat dan pandangan untuk saling menajamkan.

9. Hana

Pengalaman: kesekian kalinya mengikuti kegiatan SABDA, dan cukup menarik pertanyaan dan diskusi teman teman.

Pelajaran yang paling berkesan: keseimbangan pada kehidupan pengkhotbah perlu diperhatikan agar tidak terjadi kekeringan dan rutinitas, selain juga khotbah-khotbah yang sesuai zaman dan jemaat dibutuhkan guna pertumbuhan jemaat lebih kuat dan tidak gampang diombang-ambingkan oleh pengajaran palsu.

Aplikasi: membuat schedule seimbang, memperkaya diri dengan terus belajar, dan mempunyai support system bagi pengkhotbah. Selain menggali topik-topik yang sedang terjadi di kehidupan jemaat, misalnya maraknya ajaran palsu, dan topik yang sesuai kebutuhan jemaat untuk bertumbuh.

Evaluasi: sudah bagus, hanya memang kadang tidak bisa full mengikuti diskusi, dll. karena kesibukan. Dengan di-share sehari sebelumnya, topiknya dapat dipersiapkan dengan baik.

10. Hendra Yanto

Bersyukur untuk kelas KUA ini. Terima kasih untuk tim SABDA dan semua admin. Jujur ini menjadi sebuah wawasan baru bagi kami semua. Boleh bertemu dengan rekan-rekan yang sama-sama belajar, semakin menguatkan, dan diskusi dalam grup juga menjadikan pembelajaran menjadi dua arah.

Menjadi bekal atau modal yang lebih baik lagi untuk dapat melayani di ladang-Nya Tuhan. Mengingatkan diri saya agar terus meng-upgrade diri dalam setiap hal yang Tuhan percayakan. Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus.

"Namun, harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat supaya kelimpahan kuasa itu berasal dari Allah dan bukan dari diri kami sendiri." (2Kor. 4:7)

Tuhan Yesus memberkati. #BerubahdanBerbuah

11. Jhonatan E.M. Pakpahan

Pertama, terima kasih untuk materi dan ilmunya, saya sampaikan kepada seluruh pengurus SABDA. Terima kasih juga dapat diskusi dan berbagi pengalaman di kelompok besar dan di kelompok KUA 2. Kiranya pelayanan SABDA makin diberkati. Saya minta masukan supaya materi khotbah SABDA kepada kaum awam lebih disederhanakan lagi supaya mudah dimengerti bahasa, istilah, penjelasan mudah dimengerti oleh awam. Itu yang bisa saya sampaikan. Thanks.

12. Jimmy Oskar Moaly

Sebelumnya, saya berterima kasih kepada rekan saya yang sudah memperkenalkan kelas SABDA kepada saya. Melalui kelas ini, saya banyak belajar dalam diskusi via Zoom, dan grup WA, secara tidak langsung mengoreksi saya untuk berhati-hati dalam menyampaikan khotbah kepada jemaat. Mengingatkan juga untuk referensi yang dipakai juga harus akurat dan dipercaya selain Alkitab.

Berikutnya, secara tidak langsung juga, teman-teman di grup menyanggah apa yang saya sampaikan akurat atau tidak. Nah, moment ini sangat memengaruhi saya untuk menyampaikan khotbah itu sesuai fakta. Sekali lagi, terima kasih untuk masukan-masukan bagi saya.

13. Kezia Natali

Puji Tuhan, akhirnya saya dapat menyelesaikan satu lagi program SABDA yang sangat baik dan berguna ini. Dalam program "Khotbah Untuk Awam" ini, saya mendapatkan berkat, antara lain:

  1. Pembelajaran bagaimana cara mempersiapkan dan menyampaikan khotbah.
  2. Diskusi yang cerdas dan menarik bersama kawan-kawan untuk memikirkan bersama masalah-masalah yang berkaitan tentang pengkhotbah dan gereja.

Terima kasih tim SABDA.

14. Lia Julia

Shalom semua saudara-saudaraku terkasih dalam Tuhan. Puji dan syukur. Pertama, yang terutama saya ucapkan kepada Tuhan Yesus dan kepada tim SABDA, serta saudara-saudaraku yang tergabung dalam kelas KUA ini. Terima kasih atas kesempatan yang telah tim SABDA berikan kepada saya pribadi untuk dapat mengikuti kelas KUA ini yang sangat memberkati bagi saya, yang benar-benar awam sekali. Wadah ini memberikan pengetahuan yang lebih dalam lagi, bukan hanya bagaimana cara seorang pengkhotbah yang baik, tetapi saya belajar sekaligus dari diskusi-diskusi saudara-saudara yang banyak menginspirasi akan masukan-masukan yang membangun bagi pertumbuhan rohani saya, serta saling membangun.

Wadah ini harus terus diadakan. Sangat penting sekali dan tentunya bukan menjadi berkat hanya buat saya pribadi, tetapi saya yakin dan percaya, semua saudara-saudara yang lain pun sangat diberkati dengan wadah KUA yang diadakan oleh SABDA ini. Pemahaman tentang literasi Alkitab menjadi pengetahuan baru bagi saya pribadi, di mana pemahaman yang benar akan isi kata dari Alkitab yang kurang saya pahami ini, sangat membantu sekali untuk panjang ke depannya dalam saya pelayanan. Berkat yang saya peroleh ini akan saya terapkan dalam pelayanan saya dengan pengetahuan awam. Bekal yang saya dapatkan di wadah KUA ini modal langkah awal yang luar biasa.

Terima kasih banyak tim SABDA dan juga kepada saudara-saudara yang tergabung di kelas ini. Walaupun kita terpisahkan jarak, oleh Zoom, tetapi selama seminggu ini dengan kita seringnya berdiskusi rasanya terasa dekat sekali. Bahagia kita semua dapat menyelesaikan kelas ini bersama sama walaupun ada sebagian dari saudara-saudara kita terlebih dahulu berpisah. Saya sekaligus sedih karena berakhirnya kelas ini dan mungkin akan dibubarkan grupnya.

Namun, saya tetap berdoa, walaupun dari jauh, untuk semua tim dan saudara-saudara, selalu tetap sehat, dalam lindungan Tuhan Yesus, dan maju terus keep on fire. Jbu All.

Roma 12:11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."

15. Liliana

Saya sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang telah membawa saya masuk ke dalam MLC SABDA. Kebetulan, saat ini, saya sedang mendampingi sebuah komisi di gereja dan saya terjadwal tugas berkhotbah juga untuk komisi tersebut. Saya tidak memiliki latar belakang pendidikan teologi, saya belajar sendiri sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, yang tidak terstruktur dengan baik, dan tentu saja hasilnya kurang maksimal. Modalnya hanya berdoa dan minta rahmat dari Tuhan saja.

Pada suatu hari, tanpa di sengaja, saya membaca pesan berupa sebuah flyer di sebuah WAG dan saya mendaftar. Rencana Tuhan begitu indah dan nyata dalam hidup saya, Dia sudah merencanakan dan merancang semuanya dengan baik, Dia tahu kebutuhan saya sehingga saya boleh sampai pada tahap ini. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari MLC SABDA dan selama proses pembelajaran itu selama itu pula saya merasa lebih dekat pada Tuhan karena khotbah itu seperti pedang bermata dua.

Terima kasih untuk MLC SABDA, Bu Yulia beserta moderator-moderator yang baik hati, yang sudah membimbing kami dalam mempersiapkan khotbah. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

16. Melce Y.L.

Puji syukur kepada Tuhan Yesus dan tim MLC SABDA atas terselenggaranya kelas KUA ini. Mengikuti KUA ini adalah suatu kesempatan yang bagus bagi saya karena mempelajari modul KUA yang padat berisi dan bagus membuat saya merenung, seandainya Hamba-hamba Tuhan di pedesaan dapat mengikutinya pasti akan semakin mempertajam dan mendukung pelayanan mimbar/khotbah mereka. (izin kepada MLC SABDA untuk modul ini saya share bagi mereka) sebab rata-rata mereka hanya sekolah misi 1 tahun dan bukan tamat STT. Walaupun tamatan STT, mereka belajar untuk mengejar nilai atau syarat sebagai pejabat gereja. Jadi, menurut hikmat, mereka perlu terus menerus di-charge dengan materi yang bagus seperti KUA ini.

Ada pun pelajaran yang membawa berkat bagi saya di kelas KUA 2 antara lain: fungsi dan peran pengkhotbah, unsur dan jenis khotbah, kehidupan pengkhotbah yang harus seimbang, dan yang terpenting pusat khotbah adalah Kristus.

Jalannya diskusi bagus di KUA 2, hanya kali ini, saya tidak begitu aktif karena pekerjaan, dan kalaupun mau ambil kelas malam, sudah lelah kerja dan keburu ngantuk. Pendapat dan sharing rekan-rekan semuanya aktif dan bersemangat, tentunya. Banyak sharing pengalaman yang didapatkan dan curhatan pelayanan. Hahaha.

Terima kasih kepada administrator, moderator, dan evaluator dari tim SABDA MLC ini yang sudah merevisi modul KUA dengan bagus, menjaga kelas KUA 2 dengan baik, mendorong dan mengingatkan peserta. Tuhan Yesus berkati semuanya. Kiranya apa yang sudah didapat di KUA ini, saya dapat aplikasi untuk kehidupan saya pribadi dan berdampak bagi pelayanan lokal di tempat saya juga. GB all.

17. Parulian Simarmata

Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan kepada Yayasan Lembaga SABDA yang telah menyelenggarakan Kelas "Khotbah Untuk Awam (KUA)" yang merupakan kelanjutan dari Kelas "Hermeneutika Untuk Awam" (HUA) pada 2021 dan kelas "Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika" (MPH) pada 2022, yang sudah saya ikuti sebelumnya. Saya sangat bersyukur dan terberkati dengan bisa mengikuti ketiga kelas tersebut yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yang biasanya hanya diselenggarakan di Sekolah Tinggi Teologi atau seminari.

Pengalaman baru yang saya dapatkan dalam mengikuti kelas KUA adalah bahwa pengkhotbah itu memberi makanan rohani kepada diri pengkhotbah sendiri dan kepada pendengar/jemaat yang juga diharapkan diaplikasikan bukan hanya oleh jemaat tetapi juga harus dilakukan/ diaplikasikan oleh diri Pengkhotbah dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran yang berkesan adalah Pelajaran 5: -Kehidupan Seorang Pengkhotbah -- karena buku referensi yang saya punya kurang detail dijelaskan. Di Pelajaran 5 dijabarkan bahwa seorang Pengkhotbah harus memelihara kehidupan doanya dengan tekun dan mengisi hidupnya dengan firman, dan berusaha hidup kudus, ini yang sangat menegur dan mencambuk saya sebagai penyampai firman dalam kehidupan rohani yang bergelombang naik turun.

Saya juga merasa sangat tertolong dari diskusi dengan peserta di kelas yang banyak membagi pengalamannya dan memberi penjelasan yang menambah wawasan dan pengetahuan saya, juga peran moderator yang memberi masukan untuk melengkapi diskusi. Bahkan ada peserta yang membagi format menggali teks Alkitab Perjanjian Lama (PL) dari Charles R. Swindoll yang menjelaskan benang merah Kristus dari kitab PL yang dikutip dari buku "God’s Masterwork", yang judul bukunya saya temukan di situs internet.

Saya sangat terkesan dengan antusias dari peserta diskusi yang on fire dari jam kelas dibuka hingga kelas ditutup, bahkan saat sudah ditutup merasa masih  kepingin untuk memberi tanggapan, baru ini saya merasakan kelas yang sangat seru. Dengan mengikuti kelas ini, saya semakin diperlengkapi dan memacu saya untuk menyiapkan bahan materi pelajaran di kelas Sekolah Minggu dengan sungguh-sungguh (tidak terburu-buru) dengan menggali teks Alkitab, yang caranya sudah dipelajari di kelas KUA dan kelas HUA. Tuhan memberkati.

18. Purwani

Saya secara pribadi mengucapkan banyak terima kasih buat semua staf SABDA, yang sudah berusaha bersusah-susah dalam materinya dalam diskusi selama 1 minggu menemani kami. Dalam diskusi, sangat belajar banyak dengan hasil galian, pandangan teman-teman semuanya tentang pengkhotbah dan pendeta. Sangat bagus dan menarik. Hasil diskusinya sangat memberkati saya, dan untuk saya lebih membangun, lebih semangat belajar lagi. Terima kasih buat semuanya. Gbu.

19. Tan Winarsih

Saya sangat bersyukur ikut kelas Khotbah Untuk Awam. Bersama MLC SABDA selama satu minggu mengikuti kelas KUA, bertambahnya teman-teman baru yang sangat menginspirasi saya, saya kagum semua pintar. Jadi, saya paham khotbah bisa dilakukan oleh awam. Berkat yang berkesan, pentingnya keseimbangan pelayanan dan keluarga. Evaluasi: proses diskusi sangat memberkati saya.

20. Victoria P.

Puji Tuhan dan terima kasih untuk tim MLC SABDA yang sudah menyelenggarakan program KUA ini. Banyak hal yang saya terima dan pelajari melalui kelas diskusi ini, misalnya: tentang pengertian khotbah, peran pengkhotbah, dan bagaimana cara penyampaiannya, semua dijelaskan, dan ditambah lagi diberikannya modul agar memudahkan. Dalam kelas diskusi pun, banyak sekali yang bisa saya dapati, sungguh sangat terberkati dari setiap hasil-hasil diskusi teman-teman.

Terima kasih Tuhan, terima kasih juga untuk admin, untuk moderator, yang senantiasa mengingatkan saya. Kiranya dengan program KUA ini, menjadi pedoman bagi saya, untuk mempersiapkan diri dengan benar saat menyampaikan firman. Kiranya kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kita semua. Amin.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA