Sharing Berkat Peserta Kelas KUA 1

1. Andika Rian Saputra

Pertama-tama, terima kasih pada tim SABDA yang sudah memfasilitasi dengan sangat baik untuk kelas KUA. Kelas ini sangat baik sebab bukan hanya sebatas memberikan materi, tetapi juga memberikan pertanyaan yang sangat praktis dan terkadang tidak terpikirkan tetapi terjadi.

Lewat setiap materi dan pertanyaan yang ada sangat tertolong karena ada banyak jawaban yang bervariatif dari para peserta. Jawaban-jawaban tersebut memberi wawasan sekaligus memberi penguatan untuk terus melayani Tuhan.

Kedua, terima kasih pada seluruh anggota kelas yang dengan kerendahan hati bisa saling menanggapi dan memberikan jawaban yang baik untuk mendukung pelayanan semakin up to date memuliakan nama Tuhan.

2. Antoni Winardi Johari

Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menuntun saya untuk ikut belajar "Khotbah Untuk Awan" yang diselenggarakan SABDA. Tuhan Yesus yang akan membalas semua jerih payah SABDA dan yang memberkati semua orang terlibat dalam kegiatan ini. Amin.

Waaaaahhhh ... luar biasa selama saya belajar "Khotbah Untuk Awan", saya benar diberkati dengan berlimpah-limpah. Banyak hal baru yang telah saya pelajari. Saya jadi lebih percaya diri, lebih siap, dan mempersiapkan khotbah lebih mendalam/detail (dengan menggunakan bantuan aplikasi-aplikasi dari SABDA, ada AI, BaDeNo, Tafsiran, Kamus dan lain-lain).

Pelajarannya sangat membuka pikiran saya dan membuat saya lebih memahami dalam berkhotbah kita harus memperhatikan kebutuhan jemaat dan lebih berinteraksi dengan jemaat.

Saya benar-benar bersyukur kepada kepada Tuhan Yesus yang telah mempersiapkan saya untuk melayani-Nya dan sangat berterima kasih kepada Bu Yulia dan kakak pembina yang ada di SABDA. Intinya saya belajar banyak sekali dalam diskusi ini. Tetap semangat dan jangan pernah berhenti belajar teman-teman semuanya. Selama kita hidup di dunia, mari kita cari kebenaran firman Tuhan. Amin. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.

3. Daniel Lie

Saya bersyukur kepada Tuhan, yang telah menuntun saya mengikuti kelas KUA ini sebagai jawaban doa kerinduan hati untuk belajar mempersiapkan bahan khotbah secara tepat. Pembelajaran baru luar biasa ini yang saya dapatkan membuka wawasan baru bagi saya yang telah lama bergumul tidak dapatkan lagi outline khotbah sebagai support di pelayanan saya, juga di rekan-rekan sesama pelayan Tuhan.

Puji Tuhan, melalui pelayanan SABDA MLC yang sangat lengkap, dan detail tersedia sebagai sumber, referensi pembelajaran-pembelajaran baru lainnya di berikutnya, semakin diperlengkapi oleh Tuhan mengerjakan dengan baik dan tepat. Alat-alat lengkap ini yang telah disediakan oleh SABDA MLC selalu menjadi acuan utama pembelajaran kebenaran firman Tuhan, mengerjakan pelayanan terbaik untuk Tuhan. Terima kasih SABDA, semakin maju dipakai Tuhan di zaman ini. Tuhan Yesus memberkati.

4. Debora Rina Trisnowati

Bersyukur untuk kesempatan yang Tuhan berikan dalam memperdalam penyusunan dan penggalian khotbah secara luar biasa melalui modul yang dipelajari dan tugas tertulis outline-nya. "Khotbah Untuk Awam" memberi wawasan baru dalam berbagi dengan teman pengkhotbah dan pendeta yang saya kenal karena bersama mereka juga komunitas pengkhotbah diperkaya melalui diskusi kelas.

Hal baru yang saya pelajari adalah banyaknya alat studi Alkitab yang bisa dipakai untuk menggali dan menyiapkan khotbah dengan baik termasuk dengan bantuan AI. Semakin tinggi kesulitan yang dihadapi dalam penggalian teks Alkitab saya semakin tertantang untuk mempelajarinya dengan kekuatan Roh Kudus hingga menemukan titik terang dari hasil yang saya dapatkan untuk penyusunan khotbah dan memberitakannya sesuai dengan konteksnya.

Banyak terima kasih untuk teman-teman kelas yang luar biasa dalam berbagai topik diskusi, moderator kelas, Kak Rode, dan admin, Kak Melisa. Segala kemuliaan hanya untuk Tuhan Yesus. Soli Deo gloria.

5. Eddy Soewito

Saya mengucap syukur mendapat kesempatan mengikuti KUA, banyak berkat rohani dan tip-tip praktis yang saya peroleh sehingga memperlengkapi saya dalam pelayanan pemberitaan firman Tuhan dan mengajar di sekolah. Terima kasih kepada tim SABDA atas pelayanannya. Tuhan memberkati.

6. Elisabeth Rissing

Terima kasih buat SABDA yang tidak pernah lelah menolong kami terus belajar. Saya sangat diberkati dengan kelas KUA ini, walaupun mungkin saya pribadi belum maksimal.

Dari kelas KUA ini saya belajar banyak hal di antaranya:

  1. Semangat Ibu Yulia dan teman-teman yang meluangkan waktu dan berbagi ilmu. Walaupun ada banyak kesibukan, tetapi tidak menyerah. Terima kasih sudah menjadi teladan.
  2. Saya baru mengerti cara mempersiapkan khotbah, minggu lalu langsung saya praktikkan ketika mempersiapkan bahan untuk Sekolah Minggu, hingga firman Tuhan yang saya sampaikan lebih terstruktur dan itu membuat saya lebih mudah membawakannya.
  3. Dalam khotbah harus ada CTA (Call to Action) yang menantang pendengar menjadi pelaku firman dan mengambil komitmen.

Terima kasih tim SABDA, terus bersemangat memperlengkapi kami. Tuhan memberkati pelayannya.

7. Gunawan Dwi Nugroho

Sungguh menyenangkan bisa belajar hal yang baru dalam kelas diskusi MLC KUA. Saya mendapatkan banyak hal baru, yaitu dari literatur yang dibaca maupun diskusi kelas.

Dari 5 pelajaran (5 hari), rasanya berjalan dengan cepat dan singkat. Penggunaan aplikasi Chat GPT juga sangat membantu. Diskusi berjalan dengan lancar, para peserta kelas kebanyakan memiliki pandangan yang sama dan saling mendukung satu dengan yang lain.

Pengertian yang baru buat saya:

  1. Suatu khotbah haruslah memusatkan pada Kristus. Karena benang merah seluruh berita Kabar Baik adalah Yesus Kristus.
  2. Mencari kebutuhan jemaat, mencari makanan apa yang dibutuhkan dan cocok untuk dapat diterapkan.
  3. Inti khotbah kita cukup 3 poin utama saja. Mungkin 3 poin ini sudah sangat cukup, kalau terlalu banyak akan dilupakan dan kita gunakan saja bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
  4. Dalam khotbah haruslah ada aplikasi CTA (Call to Action). Berikan tantangan kepada jemaat untuk menjadi pelaku firman dan mengambil komitmen.

Roma 12:11, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."

8. Lamro Sihotang

Saya bersyukur kepada Tuhan bisa mengikuti kelas-kelas MLC yang diadakan SABDA. Meskipun sebelumnya mengikuti kelas Bedah Surat 1 Tesalonika, lalu disambung lagi dengan kelas KUA, terasa seperti lari maraton, belum lagi ada pelayanan dan kegiatan lain yang menyita perhatian dan pikiran, menjadi sebuah perjuangan berat dalam mengikuti nya. Terus terang saya mendapat banyak berkat dalam belajar menjadi pengkhotbah yang berkualitas sehingga firman yang disampaikan penuh dengan persiapan matang dan menjadi kekuatan Roh Kudus untuk jemaat, saya merasa wajib mempelajari modul, dengar video, baca hasil diskusi lagi walaupun kelas ini sudah beres.

Saya berharap mendapatkan mutiara-mutiara lebih banyak lagi dari sebelumnya sehingga lebih maksimal dalam menjadi alatNya Tuhan untuk menjadi pengkhotbah yang sungguh sungguh berdampak, bagi kemuliaanNya. Terima kasih kepada seluruh tim SABDA. Tuhan Yesus memberkati pelayanan teman-teman semuanya.

9. Liliyanti

Bersyukur bisa menyelesaikan kelas ini. Thanks God. Terima kasih tim SABDA yang telah memfasilitasi dan memberikan prinsip-prinsip dasar dalam pembelajaran ini lewat modul yang sistematis dan sangat baik. Berkat yang paling berkesan adalah diingatkan tugas sebagai pemberita dan apa yang menjadi fokus untuk diberitakan. Yang akan saya lakukan setelah mengikuti kelas ini adalah terus belajar untuk bisa mengajar dengan baik dan menarik, terus menjaga relasi dengan Tuhan supaya tidak mengalami kekeringan, dan ketika mempersiapkan bahan ajar, pusatkan pada Kristus.

Evaluasi diskusi: Suka. Jawaban kami dipertajam dengan pertanyaan dari moderator dan teman-teman. Thanks Kak Rode dan teman-teman KUA 1, pembahasan-pembahasan yang dilakukan bukan hanya bersifat teoritis, tetapi praktikal sehingga memberikan insight-insight baru dan juga ide kreatif dalam pelayanan. Terima kasih juga buat Kak Melisa yang sudah mengingatkan ketika saya sibuk dan belum sempat ikut diskusi.

10. Marlyna

Saya senang bisa berbagi berkat yang saya dapatkan dari kelas diskusi mengenai khotbah ini. Salah satu berkat yang saya dapat adalah pemahaman khotbah yang sesungguhnya yang merupakan hak istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menyampaikan Kabar Baik kepada seluruh dunia, bukan hanya melalui mimbar saja, tetapi melalui perilaku hidup kita, dan juga memahami lebih mendalam tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pelayanan gereja, kehidupan pribadi, dan keluarga. Saya menyadari bahwa untuk menjadi pengkhotbah yang efektif, pengkhotbah perlu memberikan perhatian yang seimbang pada semua aspek ini.

Selain itu,belajar menjaga kehidupan rohani yang sehat dan menghindari kelelahan rohani sangat penting. Saya menyadari bahwa dalam mengabdi kepada Tuhan, saya perlu menyediakan waktu untuk berdoa, membaca firman, dan merenung, agar saya tetap terhubung dengan kuasa dan hikmat-Nya. Hal ini akan membantu saya tetap bersemangat.

Selama kelas diskusi, saya juga mendapatkan inspirasi dari pengalaman dan perspektif rekan-rekan saya. Saya belajar bagaimana mereka mengelola waktu, komunikasi dengan keluarga, dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan pelayanan. Pengalaman ini memberikan sudut pandang baru dan ide yang dapat saya terapkan dalam kehidupan dan pelayanan saya sendiri.

Berbekal berkat ini, saya merasa lebih siap dan termotivasi dalam pelayanan. Saya berterima kasih kepada teman-teman dalam kelas KUA 1 dan tim SABDA yang telah berbagi dan mendukung saya dalam diskusi ini. Semoga kita semua dapat terus tumbuh dan menjadi pelayan Tuhan yang lebih baik. Terima kasih Tuhan atas berkat-berkat ini.

11. Marthen L. Kasodu

Secara pribadi, saya sangat terberkati. Melalui kelas ini, saya semakin diperlengkapi untuk melaksanakan Amanat Agung. Menjadi pengkhotbah sangat tidak mudah. Tidak cukup hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga harus memiliki karakter pengkhotbah yang benar. Ini saya dapatkan terutama di modul terakhir perihal karakter seorang pengkhotbah dan juga melalui sharing tanya jawab dalam WAG.

Saya diingatkan kembali bahwa hidup kita sendiri justru adalah khotbah – kitab yang terbuka, yang dibaca semua orang. Sekaligus, ini mendorong untuk bertumbuh lebih baik lagi dalam iman dan pelayanan termasuk melalui kehadiran saudara-saudara seiman dan juga melalui SABDA sebagai bagian dari proses evaluasi dan mentoring. Tuhan memberkati pelayanan SABDA dan terus menjadi berkat. Amin.

12. Meike

Bersyukur ada SABDA yang dapat mengajarkan dan mengarahkan kami untuk lebih lagi mendalami persiapan untuk membuat suatu renungan firman Tuhan. Dengan metode diskusi melalui grup WA dapat belajar dan lebih memahami cara pandang atau persepsi tentang ladang pelayanan yang ada di masing-masing gereja dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kondisi di kota dan di daerah membuat pelayanan juga menjadi berbeda, dalam arti, di daerah minimnya para pelayan Tuhan sehingga kadang yang bukan pendeta pun mendapat bagian untuk berkhotbah.

Persiapan sebelum menyampaikan firman sangatlah penting dan selain persiapan yang tidak kalah pentingnya juga adalah kesaksian hidup kita, karena tanpa kesaksian hidup apa yang kita sampaikan tidak mempunyai kekuatan untuk mengubah hidup jemaat.

Setiap kita terbatas adanya, tidak mudah untuk mempersiapkan suatu khotbah, berbagai kesulitan kita hadapi dsbnya, oleh sebab itu kita tidak henti-hentinya harus meminta pimpinan dan pertolongan Roh Kudus agar memampukan kita dan kita bisa dipakai sebagai alatNya untuk memuliakan Tuhan.

13. Mudjiarti

Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus diberi kesempatan mengikuti belajar di kelas KUA yang difasilitasi SABDA MLC. Pengalaman baru yang saya dapatkan adalah mengerti tentang bagaimana pelayan Tuhan menyiapkan khotbah hingga menyampaikan agar menjadi berkat orang lain karena menjadi pengkhotbah itu tidaklah mudah. Berkat yang saya dapatkan selama mengikuti proses diskusi di kelas dapat berjalan dengan baik. Dan, saya mendapat masukan serta saling melengkapi dengan jawaban teman dan juga referensi. Dengan demikian, saya bisa belajar dari teman-teman dan saya menjadi mengerti.

Saya sangat berterima kasih kepada SABDA MLC, Kak Bima dan Rode (moderator) dan Kak Melisa (admin), untuk pelayanannya, dan doaku tetap berkarya di ladang Tuhan.

14. Petrus Rully

Suatu kesempatan luar biasa yang disediakan oleh SABDA untuk saya sebagai orang awam untuk dapat mengetahui bagaimana cara mempersiapkan bahan khotbah dan apa saja yang harus saya persiapkan bagi diri saya bila suatu saat ada panggilan sebagai seorang pengkhotbah.

Kesempatan untuk sharing antara sesama peserta dan juga dibantu oleh moderator dengan topik yang tidak monoton benar-benar membantu membuka wawasan yang lebih luas mengenai dunia khotbah. Modul-modul yang diberikan oleh SABDA juga memberikan insight yang baru mengenai cara mempersiapkan bahan khotbah yang baik dan benar.

Semoga Tuhan membalas kebaikan bapak ibu sekalian dengan lebih lagi dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan walau hanya beberapa hari yang sungguh tidak terasa sudah saya lewati. GBU.

15. Rusli

Bersyukur dapat mengikuti kelas KUA. Terima kasih kepada tim SABDA yang telah menyelenggarakan kelas ini. Banyak yang diperoleh dari kelas ini dan menjadi berkat seperti bagaimana mempersiapkan khotbah dengan baik dan terstruktur, pentingnya menjaga relasi dengan Tuhan dan menyeimbangkan kehidupan pelayanan dan kehidupan pribadi dan keluarga. Terima kasih juga untuk teman-teman yang telah berbagi dalam proses diskusi. Tuhan Yesus memberkati.

16. Samuel Dane

Sungguh menjadi hal yang luar biasa bisa kembali mengikuti kelas MLC dengan topik KUA. Saya melihat perkembangan yang luar biasa pelayanan media yang ada dan benar-benar menjadi pembelajaran yang sangat penting buat saya secara pribadi. Ada hal-hal yang selama ini tidak pernah disinggung dalam dunia pendidikan Teologi yang saya peroleh. Dari 5 pelajaran (5 hari), rasanya berjalan dengan cepat dan singkat. Saya mencoba memberikan jawaban dari setiap pertanyaan dengan kemampuan saya memahami maksud dan tujuan pertanyaan yang walaupun ada di titik salah menjawab. Hehehe. Namun, puji Tuhan, bisa dilalui dengan baik. Sebenarnya, bisa saja menggunakan AI, tetapi kesempatan ini saya mencoba tidak menggunakannya. Diskusi berjalan dengan lancar, para peserta kelas kebanyakan memiliki pandangan yang sama dan saling mendukung satu dengan yang lain.

Ada beberapa hal penting yang baru temukan dan belajar dalam kelas MLC kali ini, yaitu:

  1. Dalam khotbah yang disampaikan, yang harus menjadi sentralitas adalah Tuhan Yesus Kristus.
  2. Seorang pengkhotbah menyampaikan khotbah tidak sebatas fasih lidah, tetapi benar-benar firman yang dipersiapkan dengan baik dan diurapi Tuhan.
  3. Dalam khotbah, harus ada kontak batin antara pengkhotbah dan jemaat.
  4. Khotbah yang hidup adalah khotbah yang sudah dihidupi oleh sang pengkhotbah.
  5. Seorang pengkhotbah bisa mengalami kelelahan rohani kalau tidak ada keseimbangan dalam pelayanan dan keluarga.

Atas nama pribadi, saya sangat bersyukur dan berterima kasih lewat Yayasan SABDA saya banyak belajar hal-hal baru. Terima kasih untuk semua tim SABDA yang sudah berjuang mengadakan kelas-kelas MLC untuk memperlengkapi semua orang yang mau belajar tanpa memandang latar belakang. Teruntuk moderator dan admin kelas KUA 1, terima kasih banyak atas bimbingan dan pengarahan dalam kelas. Sudah mengingatkan dan mengarahkan jalannya diskusi dengan baik, dan buat rekan-rekan kelas KUA 1, terima kasih banyak sudah saling berbagi dan memberikan penjelasan dan pelajaran-pelajaran baru. Pokoknya semua terbaiklah. Tuhan Yesus memberkati.

17. Stefani Poetri

Bersyukur dapat join pada kelas ini karena materi yang dibahas adalah kebutuhan saya pribadi dalam berkhotbah. Di sini, saya sadar betapa pentingnya kesiapan diri dan perlunya kesehatan kerohanian. Selain itu, kesehatan kehidupan pribadi juga cukup penting dan ini menjadi reminder saya untuk perlu balancing life.

Sebagai pengkhotbah, perlunya untuk banyak menggali, jadi tidak hanya sekadar membaca. Harus banyak referensi agar membuka wawasan dan penggalian lebih dalam.

Terima kasih untuk teman-teman di KUA 1 atas sharingnya dan special thanks to tim SABDA. God bless!

18. Suratman Aripin.

Saya bersyukur adanya kelas ini karena sangat menolong saya sebagai awam untuk dapat menyiapkan khotbah yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab karena apa yang disampaikan haruslah merupakan apa maksud Roh Kudus mengilhamkan tulisan itu. Oleh karena itu, saya harus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus dan memohon pertolongan-Nya. Jadi, berkhotbah bukan sedang mengungkapkan apa yang saya pikirkan, tetapi dari apa yang dikatakan Alkitab yang saya baca.

Literasi Alkitab dan penggalian yang benar dengan menggunakan sarana yang bertanggung jawab diperlukan. Oleh karena itu, saya juga harus disiplin membaca Alkitab dan mencari referensi. (Saya bersyukur SABDA menyediakan hal ini). Hal yang kedua melalui pelajaran ini saya belajar untuk menghargai pengkhotbah yang dengan sungguh-sungguh melakukan penggalian dengan benar. Sekali lagi, terima kasih untuk SABDA.

19. Tan Tjin Hin

Sejujurnya, saya pribadi sangat diberkati bisa mengikuti pembelajaran khotbah untuk awam. Di sini, banyak sekali materi-materi yang disampaikan, membuat saya tercerahkan, bahwa dalam menyusun khotbah tidak mudah. Itu yang menyadarkan bahwa tugas pengkhotbah sangat mulia karena apa yang disampaikan kepada jemaat atau kelompok kecil, itu juga yang disampaikan ke diri sendiri.

Bila Tuhan yang memanggil kita untuk menyampaikan firman-Nya, berbahagia kita untuk meresponss dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya supaya apa yang kita sampaikan benar-benar suara hati Tuhan Allah. Saya secara pribadi merasakan kalau Tuhan memanggil untuk menyampaikan firman-Nya, yang mana saya masih aktif di sekuler. Semoga SABDA bisa memperlengkapinya. Terima kasih SABDA. JCBU.

20. Trivena Sriwidarsih

Bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada SABDA MLC yang telah membuka kelas "KUA". Sebagai jemaat awam, saya sangat diberkati dengan materi-materinya.

Pengalaman baru yang didapat:

  • Seorang pengkhotbah dituntut dengan banyak peran, tetapi secara keseluruhan apa yang diberitakan berpusat pada Kristus.
  • Keseimbangan kehidupan pribadi pengkhotbah dengan keluarga, serta tanggung jawab pelayanan merupakan topik yang hangat, menempatkan prioritas yang lebih urgent tanpa mengabaikan kebutuhan keluarga.
  • KUA membekali bagaimana pengkhotbah dapat menyajikan makanan rohani yang sehat bagi dirinya sendiri juga bagi jemaat/pendengar, yang relevan dan menarik dengan memperhatikan unsur khotbah, jenis khotbah, struktur khotbah, agar tidak menyimpang dalam menyampaikan pesan Tuhan.
  • Mengingatkan pentingnya kesiapan hati pengkhotbah dalam memelihara kehidupan doanya dengan tekun, dan menghidupi firman Tuhan dalam kehidupannya.

Terima kasih banyak buat Bpk/Ibu kelas KUA 1, penggaliannya menjadi masukan, dan evaluasi yang sangat memberkati. Terima kasih untuk tim SABDA, Kak Rode, Kak Melisa, dan semua yang terlibat acara kelas KUA. Tuhan Yesus memberkati semuanya.

21. Wennar

Bersyukur boleh mengikuti kelas Homiletika. Belajar dari teman-teman yang berbeda denominasi gereja, menambah wawasan. Sayang masih terbatas pada teori, belum praktik. Saran ada kelas workshop sehingga dapat lebih praktis. Terima kasih buat tim SABDA MLC dengan office hour, meski baru satu kali saja. Tuhan memberkati dan memperluas pelayanan SABDA.

22. Yoelianna H.O.

Saya bersyukur bisa mengikuti kelas ini, sesuatu yang baru dengan metode diskusi di WA grup. Saya mendapat banyak masukan dari jawaban teman-teman di diskusi.

Pelajaran yang paling berkesan adalah pelajaran 3 mengenai evaluasi khotbah. Saya ingin mempraktikkannya dengan membuat google form yang berisi respons jemaat pada khotbah yang disampaikan tiap minggunya (apakah dapat dimengerti, hal yang didapatkan, dll.).

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA