Sharing Berkat Peserta Kelas BKW 4

1. Debora Tumus

Puji syukur, dapat mengikuti BKW yang luar biasa dalam dan berhubungan langsung dengan kehidupan gereja, baik 7 sidang jemaat di Wahyu 1-3, maupun gereja abad 21. Pelajaran kebenaran yang kekal bahwa Tuhan Yesus Kristus, Penguasa Alam Semesta, Kepala Gereja, begitu peduli dan penuh kasih, memelihara dan melindungi milik-Nya, umat tebusan-Nya agar bertahan dalam percobaan dan penganiayaan. Bahkan Dia mengapresiasi gereja yang taat dan hidup benar seturut perintah-Nya. Teguran sekeras apa pun, seperti jemaat Laodikia, Dia tetap rindu bersekutu dengan umat-Nya, sehingga Dia berdiri di depan pintu dan menunggu siapa yang mendengar ketukan pintu, dan membukanya, Dia akan masuk dan bersekutu dalam perjamuan makan.

Belajar dari ke-7 sidang jemaat, saya bercermin untuk melihat kondisi hidup kekristenan saya, apakah saya tetap mendengar (Shema) firman Tuhan dan bertekad kuat melakukannya. Apakah saya terus-menerus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Apakah saya menjaga iman yang murni dan tidak ada ajaran sesat dalam hidup kekristenan saya. Terima kasih untuk WAG BKW 4, yang dinamis dan admin yang setia mengingatkan saya untuk pengumpulan tugas-tugas. Terima kasih tim SABDA, atas diadakannya BKW, telah menjadi alat Tuhan yang luar biasa. Amin.

2. Djoko Susanto

Saya merasa sangat terberkati. Ada begitu banyak hal yang saya dapatkan dari sharing semua peserta dan sangat menguatkan. Semoga semua materi bisa dikompulir dan dirangkum oleh admin agar lebih mudah melakukan penelusuran. Dan, ini merupakan kelas yang pertama kali saya ikuti, admin sangat membantu. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

3. Jhim Riss

Shalom. Selamat pagi. Salam sejahtera bagi kita semua. Di sini, saya akan menuliskan sebagian kecil sharing berkat setelah saya dapat mengikuti kelas BKW ini. Pengalaman baru saya setelah saya mengikuti kelas BKW ini adalah saya bisa belajar dan mengerti mengenai kitab Wahyu, yang konon katanya mengandung banyak tafsiran-tafsiran berupa simbol, angka, huruf, yang sungguh sangat membingungkan bagi sebagian besar orang. Namun, puji Tuhan, setelah saya berhasil mengikuti kelas ini semuanya sebagian besar sudah dapat saya pahami.

Kemudian, pelajaran/berkat yang paling berkesan bagi saya setelah saya bisa mengikuti kelas ini adalah tentang belajar dari ketujuh jemaat di Asia kecil, yang semuanya berisikan pesan Tuhan untuk bertobat dari dosa. Evaluasi terkait keseluruhan kelas, bagi saya semuanya baik-baik saja. Semuanya memberikan pertanyaan dan masukan, semuanya aktif dalam belajar bersama-sama terkait kitab Wahyu ini, baik panitia/moderator, maupun peserta semuanya aktif. Semoga ke depannya, semua anggota dapat aktif menggali kitab-kitab selanjutnya. Terima kasih. Tuhan memberkati.

4. Marchus Yepson Maus

Isi: pengalaman baru mengikuti kelas BKW pelajaran adalah asyik dan menyenangkan, juga sangat menantang. Berkat yang paling berkesan adalah berbagi penggalian kitab Wahyu pasal 1-3, dengan penguraian firman Allah yang luar biasa. Penguraian firman Allah yang lebih kepada aplikasi hidup sehari-hari.

Evaluasi terkait keseluruhan kelas adalah sangat luar biasa dalam berbagi firman Allah dari setiap kelompok dalam BKW 1-4, telah mengupas kondisi rohani 7 jemaat sebagai pelajaran masa kini. Lebih khusus, kita semua sebagai anggota-anggota tubuh Kristus untuk selalu berjaga-jaga dalam menantikan Yesus yang kedua kalinya.

5. Mariano Nathanael

Saya bersyukur bisa mengikuti kelas BKW yang mantaappp ini. Terkesan berat karena tidak mudah menafsirkan berbagai lambang dalam kitab Wahyu ini. Harus benar-benar tekun membuka berbagai ayat di PL, membaca berbagai referensi, dan memilah serta memilih tafsiran-tafsiran yang tepat. Ini bukan pekerjaan menafsir yang biasa, tetapi butuh ketekunan dan kerinduan yang dalam untuk mengenal firman Allah.

Pelajaran yang paling berkesan adalah pesan kepada jemaat di abad 21 ini, yang disebut gereja ke-8 oleh tim SABDA. Merenungkan posisi gereja di tengah masyarakat, merenungkan apa yang selama ini dilakukan gereja lokal, merenungkan situasi dunia dan berbagai tantangan masa kini yang dihadapi oleh gereja, benar-benar membuka pemikiran-pemikiran baru. Kira-kira pesan apa yang akan Tuhan sampaikan jika Tuhan mengirimkan surat cinta-Nya itu kepada kita.

Terima kasih tim SABDA. Terima kasih kelas BKW 4. Terima kasih moderator dan admin BKW 4 yang terus setia mendampingi, mengingatkan, dan memperdalam penggalian kami. Tuhan Yesus memberkati kelas-kelas yang semacam ini ke depannya.

6. Melce Y.L.

Puji Tuhan, atas terlaksananya diskusi kelas BKW ini. Saya pribadi merasakan pertolongan Tuhan yang ajaib (padahal saya hampir menyerah di hari terakhir kemarin) dalam mengikuti kelas BKW ini, sebab bertepatan dengan kepadatan pekerjaan sekuler saya di bulan Juni-Juli sebagai bulan rating tertinggi traffic kerja dalam setahun. Walau sebenarnya saya hampir menyerah di hari ke-5 diskusi BKW, tetapi hati saya kembali semangat dan dikuatkan dengan pesan-pesan Tuhan Yesus kepada 7 jemaat di Wahyu, dan tahu betul kondisi masing-masing gereja.

Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan (hampir semua) dan sangat relevan bagi gereja modern di abad ini. Saya diberkati dengan perhatian serta support dari para admin dan moderator di kelas BKW 4 ini, yang tidak kenal lelah telah memberikan reminder bagi saya. Tuhan Yesus berkati Bung Rey dan Mbak May atas kerja kerasnya.

Point berharga yang terus terngiang di hati saya adalah jemaat Filadelfia yang mendapat pujian tanpa teguran dari Yesus, kagum akan iman dan respons gereja Filadelfia ini, dan hati saya terus berdoa buat semua kita. Kiranya teladan dari jemaat Filadelfia dan Smirna, dapat kita praktikkan sampai Kedatangan Tuhan Yesus ke-2 nanti di awan-awan. Haleluya.

Diskusi kelompok BKW 4 cukup baik dan lumayan seru dalam pengamatan saya, hanya tidak semua aktif bahkan ada yang keluar/mengundurkan diri. Saya pun walau kendala dalam pengelolaan waktu yang full dalam pekerjaan sekuler, tetapi saya tidak mau nyerah karena hati saya terus rindu kebenaran firman Tuhan dapat disingkapkan melalui BKW ini kepada saya. Tuhan menolong. Kiranya di waktu-waktu mendatang, kesiapan belajar, dan waktu yang dijalani dapat lebih maksimal lagi. Akhir kata dari saya, Tuhan Yesus memberkati tim SABDA MLC, semua admin dan moderator kelompok (special, Mbak May dan Bung Rey di BKW 4 ini) dan rekan-rekan diskusi. GB all. Salam IT 4 God dan AI 4 God.

7. Ni Nyoman Priskila

Saya suka mengikuti kelas "Bedah Kitab Wahyu" karena:

  1. Teratur, tertib, ada pengarahan bertahap mulai dari mengisi identitas diri secara lengkap, lalu diarahkan masuk ke dalam kelompok besar, dan diberikan penjelasan-penjelasan, dan dibagi ke dalam kelompok kelas malam dan pagi.
  2. Para pembinanya generasi muda yang sudah dipersiapkan sesuai bidangnya.
  3. Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) memiliki kelengkapan pendalaman firman yang semakin komplit. Menjadi harta karun bagi para hamba Tuhan dan umat Kristen di seluruh dunia.

Berkat yang saya peroleh melalui kelas "Bedah Kitab Wahyu" adalah:

  1. Membaharui cara penyelidikan saya terhadap teks Alkitab yang akan dibahas atau diajarkan kepada jemaat.
  2. Mengenali referensi-referensi terkait yang tersedia secara digital di masa teknologi canggih ini.
  3. Ada mentor yang siap sedia menolong, dan ada diskusi antar pribadi di grup WhatsApp pada waktu yang telah ditetapkan sehingga yang bekerja juga bisa menjadwalkan pekerjaannya sekaligus bisa ikut dalam diskusi.

Evaluasi terkait keseluruhan kelas: overall bagus. Tidak bertele-tele dan to the point. Tepat waktu, tegas.

8. Niken Susanti

Tentang pelajaran: mengucap syukur bisa ikut kelas ini karena materi yang dipelajari, yaitu Kitab Wahyu. Walaupun baru 3 pasal, merupakan kitab yang menurut saya sulit untuk dipahami karena isinya adalah tentang nubuatan Akhir Zaman. Memberikan apresiasi untuk tim SABDA yang memberikan pengantar kitab Wahyu dengan sangat baik sehingga sebelum masuk kelas diskusi, saya sudah mendapatkan perspektif awal kitab ini.

Tentang grup diskusi: saya mengucap syukur karena ada di grup BKW 4, di mana anggota grupnya sangat memberkati karena mempunyai perspektif yang beragam. tetapi tetap dalam koridor kebenaran firman. Saya takjub akan sharing yang disampaikan oleh masing-masing anggota karena itu memperkaya pemahaman saya. Tak lupa juga memberikan apresiasi untuk tim SABDA yang ada di grup 4, Rei dan Mei yang setia mengarahkan dan mengingatkan anggota untuk berkontribusi dalam diskusi grup. GBU all.

9. Rian

Ini adalah pengalaman/hal yang baru bagi saya mengikuti diskusi "Bedah Kitab Wahyu" pasal 1-3 di kelas malam, sangatlah berkesan dan mendalam. Kami dari kelas BKW 4, kelas malam, memulai kelas tersebut dari sore sampai malam hari menjelang batas waktu diskusi selalu penuh dengan semangat dan antusiasme untuk memahami lebih dalam isi kitab Wahyu, khusus di hari 1-4. Pada saat saya mendaftar di hari Rabu, di form hanya tersedia kelas pagi dan kelas malam sudah "full house". Namun, puji Tuhan, akhirnya dapat masuk kelas malam di BKW 4. Sebelum mengikuti kelas malam ini, kami diminta untuk membaca Wahyu pasal 1-3 dan merenungkan pesan-pesan yang disampaikan. Ini membantu kami untuk datang ke kelas dengan pemahaman dasar dan pertanyaan yang siap dibahas. Kami juga didorong untuk berdoa memohon hikmat dan pengertian dari Tuhan agar bisa memahami firman-Nya dengan lebih baik. Setiap harinya, sebelum kelas dimulai, kami sudah melakukan penggalian sesuai topik yang akan didiskusikan dan mempersiapkan hasil penggalian diperoleh dengan berkat karunia Roh Kudus yang ingin kami bagikan dalam diskusi. Rekan-rekan diskusi dalam ini terdiri dari berbagai latar belakang dan pengalaman rohani serta pendekatan yang beragam. Ini mengenalkan saya pada berbagai sudut pandang dan interpretasi teks yang saya mungkin tidak pernah pertimbangkan sebelumnya. Ini memperkaya pemahaman saya akan kekayaan teologis dan kebenaran yang terdapat dalam kitab Wahyu. Diskusi kelas malam itu menjadi wadah yang sangat berharga untuk bertukar pikiran, mengemukakan interpretasi, dan mendalami makna teks-teks sulit dalam kitab Wahyu, khususnya Wahyu pasal 1-3. Diskusi kelas BKW 4 ini tidak hanya sekadar pertukaran pendapat atau interpretasi teks, tetapi sebuah upaya bersama untuk memperdalam iman dan pengetahuan kita akan rencana Allah bagi umat-Nya, khususnya relevansi keadaan 7 gereja/jemaat zaman Rasul Yohanes dengan gereja/jemaat abad 21.

Salah satu momen yang sangat berkesan adalah ketika kami sedang mendiskusikan makna dari kiasan-kiasan yang muncul dalam penglihatan Yohanes di Pulau Patmos. Kami berbagi berbagai pandangan dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencoba mengaitkan teks dengan konteks sejarah serta pemahaman teologis yang lebih luas. Banyak peserta menggunakan alat bantu AI. Namun, saya lebih fokus ke studi literatur, baik secara daring maupun luring, meski waktu sempit. Dengan modal "cumi" dari berbagai sumber, baik ke jemaat, pendeta, pastor, maupun ke perpustakaan. Baik itu di tempat maupun di bawa pulang (meski hanya sesaat). Di kelas BKW 4, kami juga sering kali menemukan pemahaman baru atau insight yang mendalam saat salah satu dari kami mengajukan pertanyaan yang tajam atau mengaitkan suatu ayat dengan ayat lain dalam kitab Wahyu. Diskusi-diskusi ini tidak hanya menguatkan pemahaman kita akan isi kitab Wahyu, tetapi juga membangun komunitas yang saling mendukung dalam perjalanan rohani dan pengetahuan kita. Adapun hasil penggalian yang saya buat memang sangat panjang sehingga kemungkinan bikin peserta diskusi lain melewati begitu saja. Namun, di balik itu merupakan ringkasan dan rangkuman untuk sebagai ingatan dan bahan pembelajaran serta studi banding dari kitab Wahyu pasal 1-3 yang selalu akan di-update apabila mendapat sesuatu yang baru atau koreksi,seperti dari khotbah dari pengkhotbah atau renungan ataupun sumber lainnya. Melalui sharing berkat ini, saya sekaligus mohon izin ke rekan-rekan diskusi, khususnya kelas BKW 4. Hasil penggalian rekan-rekan dari hari pertama sampai hari terakhir untuk dapat saya pakai sebagai sumber tambahan [baca: melengkapi] bagi hasil penggalian saya. Ini pun hasil penggalian saya nantinya (untuk kali ini), dengan kehendak Tuhan, dapat saya share ke jemaat atau ke siapa pun yang mau memahami kitab Wahyu pasal 1-3 agar dapat dibaca dan dimengerti, serta dikritisi. Karena kitab Wahyu katanya dikenal dengan "kitab yang susah dipahami dan dimengerti maksud dan maknanya" bagi jemaat. Partisipasi dalam diskusi "Bedah Kitab Wahyu" pasal 1-3 kelas malam telah membawa berkat yang tak ternilai bagi saya secara pribadi. Ini bukan hanya tentang memperluas pengetahuan teologis, tetapi lebih dari itu, tentang pertumbuhan rohani dan penemuan yang lebih dalam akan Allah yang hidup dan firman-Nya.

Dalam BKW pasal 1-3 ini, mempelajari dan menggali dari karakteristik dari kiasan, karakteristik dari tujuh jemaat yang disebutkan dalam kitab Wahyu, pasal 2 dan 3, dan kedekatan geografis serta sejarah mereka dengan jemaat yang disebut dalam surat-surat Rasul Paulus, yaitu: Pergamus (saat ini: Pergamon), Smirna (saat ini: Izmir), Efesus, Tiatira (saat ini: Akhisar), Sardis (saat ini: Sart), Filadelfia (saat ini: Alasehir), Laodikia (saat ini: Denizli). Jemaat-jemaat ini berada dalam jarak yang relatif dekat satu sama lain di wilayah Asia Kecil dan berbagi banyak karakteristik serta tantangan yang serupa pada masa itu. Juga menyinggung relevansi dengan gereja abad 21.

Pada akhirnya, saya merasa sangat bersyukur telah memiliki kesempatan untuk terlibat dalam diskusi ini, dan berdoa agar setiap orang dapat merasakan berkat yang sama melalui "penggalian" dan pembelajaran yang tekun terhadap firman Allah. Ini tidak hanya memperluas wawasan teologis saya, tetapi juga mendalamkan pengalaman rohani saya. Diskusi dari sore hingga malam hari menjelang batas waktu diskusi kelas selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan, di mana kita bisa bersama-sama merayakan kebenaran firman Allah dalam konteks yang lebih dalam dan berdampak. Terima kasih kepada tim SABDA, khususnya moderator dan admin kelas BKW 4 yang telah memfasilitasi "Bedah Kitab Wahyu" pasal 1-3. Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita, khususnya dalam pelayanan.

10. Rina

Terima kasih sudah diikutsertakan dalam BKW 4. Sangat memberkati, membuat saya untuk membacanya berulang-ulang. Bahkan mendapat pengetahuan dari banyak teman-teman yang bersifat terbuka dan membangun iman. Komunitas yang menguatkan iman dan mendidik. Terima kasih untuk semua tim. Mau belajar firman di mana saja dan kapan saja sekarang dapat dilakukan. Kita dapat memberitakan Injil dengan teknologi yang kita miliki. Seperti Whatsapp, Facebook, IG. dan lain lain. Terima kasih.

11. Ronal

Puji Tuhan, lewat bedah kitab Wahyu yang diadakan oleh SABDA. Saya banyak melihat dan mengerti hal yang baru, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh saya secara pribadi ketika membaca, menggali, dan merenungkan kitab Wahyu sendiri. Surat Yohanes kepada tujuh jemaat di Asia kecil, menjadi gambaran dan teguran buat kita sebagai gereja masa kini sebagai organisme dan organisasi untuk melakukan firman Tuhan secara menyeluruh tanpa terkecuali. Melihat banyak ke dalam diri sendiri dan melakukan pertobatan setiap hari. Belajar, merenung, melakukan, dan mengajarkan firman Tuhan seumur hidup. Terima kasih buat SABDA, terus menjadi saluran berkat dalam hal-hal yang telah Tuhan percayakan buat kalian.

12. Samuel H. Siswono

Setelah lama absen di kelas MLC, saya kembali mengikuti kelas SABDA MLC. Kali ini belajar salah satu kitab nubuatan: Wahyu. Dan, sama seperti kitab nubuatan lain, mem-PA-kan kitab Wahyu cukup memelintir otak. Bersyukur sekali selama kelas, banyak teman-teman yang aktif, walaupun saya sendiri tidak begitu aktif berdiskusi (mohon saya dimaafkan). Saya mendapati penyegaran kembali. Dahulu waktu wabah COVID-19, kami sekeluarga mengikuti ibadah online GRII yang pada kelas ini dijadikan salah satu referensi yang baik (Reformed Injili). Dan, seri itu begitu membuka hati saya. Sama seperti di kelas ini, ada banyak insight baru yang saya dapatkan secara pribadi. Tentang kasih mula-mula kepada Allah ketika saya baru bertobat, dan apa yang membuatnya pudar. Tentang rasa sok yang dialami para jemaat seperti saya. Tentang ajaran-ajaran sesat yang dibiarkan dan malah dikembangkan gereja. Saya perlu terus mengoreksi diri, saya membaca surat kepada tujuh jemaat. Tidak lupa, dalam setiap surat ada janji Allah serta perintah untuk mendengar. Saya mau belajar mendengar lagi. Terima kasih buat Mas Rei dan Mbak May. Mohon maaf jadi repot. Sepertinya di tiap malam saya terlambat. Mohon maaf ya mas Rei dan mbak May. Semoga berjumpa kembali di kelas yang lain.

13. Suyati

Bersyukur bisa mengikuti kelas "Bedah Kitab Wahyu" kali ini. Walaupun saya merasa sangat minimalis dalam berdiskusi, tetapi saya diberkati dengan penggalian penggalian rekan-rekan dalam kelas. Pengalaman paling berkesan adalah mengenal lebih dalam 7 jemaat dan pesan Tuhan kepada mereka, dan itu juga menjadi peringatan dan penghiburan bagi saya pribadi sebagai gereja masa kini, dan semua yang tertulis masih sangat relevan saat ini. Saya akan terus mengingat dan menjadikannya pedoman apa yang menjadi pujian, teguran, ancaman, dan juga janji Tuhan untuk tetap teguh dalam iman yang sungguh kepada Tuhan apa pun tantangan yang akan dihadapi. Terima kasih tim SABDA, Kak Rei dan Kak Mei untuk arahannya. Tuhan Yesus memberkati.

14. Timothy Marciano Wenas

Mempelajari kitab Wahyu memiliki tantangan sendiri karena berisi tekstual bersifat simbolis dan cenderung apokaliptis. Hal ini membuat saya agak tertantang untuk memahami isi dari kitab Wahyu yang dipelajari. Secara spesifik, saat membedah kitab Wahyu dalam membahas 7 jemaat yang ada di Wahyu 1-3, saya belajar bahwa pesan yang disampaikan ternyata memiliki bentuk yang bersifat kritis dan relevan sampai dengan saat ini.

Saya mendalami 7 jemaat gereja yang terbentuk di Smirna, Tiatira, Filadelfia, Pergamus, Efesus, Sardis dan Laodikia. Banyak hal yang mewakili sifat-sifat teguran dan kritik yang didapat dan ternyata juga memiliki relevansi dalam situasi gereja saat ini. Saya belajar banyak bahwa kita semua dalam pelayanan memiliki problematika yang berbeda, baik saat permulaan, rutinitas, dan juga titik jenuh.

Saya bersyukur mengikuti kelas ini bersama tim SABDA yang mengatur dan membuka jalannya kelas ini. Terima kasih untuk arahan dan bimbingannya, serta juga terima kasih kepada anggota grup diskusi yang membantu memberikan pernyataan kritisnya. Terima kasih kepada Tuhan yang telah mempertemukan kita semua.

15. Tini Setiawan

Saya sangat bersyukur dan sangat diberkati mengikuti kelas BKW ini. Banyak pemahaman baru dan hikmat baru yang saya peroleh selama mengikuti kelas BKW ini. Luar biasa. Kelas BKW ini benar-benar melengkapi dan memberi pembekalan untuk saya dalam pelayanan di gereja lokal saya. Namun, jujur, kelas BKW ini adalah kelas yang paling berat atau sulit untuk diikuti selama 1 minggu dibanding kelas-kelas bedah Alkitab yang lain, yang diselenggarakan MLC SABDA sebelumnya, yang pernah saya ikuti. Kitab Wahyu, menurut saya, cukup sulit untuk dimengerti dan banyak simbol-simbol sehingga perlu effort besar untuk mencari referensi-referensi. Terima kasih banyak untuk tim MLC SABDA yang sudah menyelenggarakan kelas BKW yang sangat memotivasi dan mendorong saya lebih lagi mencari dan banyak membaca referensi-referensi untuk lebih memahami kitab Wahyu. Tuhan Yesus memberkati.

16. Wennar

Senang sekali, SABDA memfasilitasi untuk membedah surat kepada ketujuh jemaat di kitab Wahyu. Jadi, tertegur beberapa hal yang dahulu dilakukan, dan sekarang tidak lagi. Diskusi yang "apik", dengan saling menghargai perbedaan pandangan dari teman-teman kelompok sangat baik. Sekali lagi, masih terkendala dengan waktu, padahal "pengen" bisa maksimal dalam penggalian. Terima kasih buat tim SABDA, yang telah menjembatani kesenjangan "pengajaran" yang kadang terlewatkan di gereja lokal. Tetap berkarya dan berinovasi lagi di hari-hari yang akan datang. Kuasa Roh Kudus menjadikan pelayanan SABDA berdampak di seluruh pelosok negeri ini.

17. Yakob Semuel Pisdon

Saya bersyukur karena di kesempatan ini, saya bisa belajar bersama-sama dengan teman-teman untuk kitab Wahyu. Kitab Wahyu adalah kitab yang sangat susah untuk saya pahami, tetapi melalui penggalian dan saling menanggapi penggalian tersebut, dapat membuat saya memahami akan kitab Wahyu. Dari kelas BKW 4, saya dapat mengerti tentang latar belakang ke-7 jemaat, konteks mereka saat itu, mengapa mereka dipuji oleh Tuhan, dan bahkan ada pesan-pesan dari Tuhan yang mengingatkan mereka bahkan apa yang harus mereka lakukan.

Menurut saya, seminar bedah surat/kitab ini sangatlah baik untuk dilakukan terus-menerus. Karena pengalaman saya mengikuti beberapa kali seminar dari tim SABDA, saya awalnya yang susah memahami Alkitab, akhirnya jadi memahami dan bahkan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dalam hidup saya. Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah menolong kami. Tuhan Yesus memberkati selalu dalam pelayanan.

18. Yuke Sugihono

Kitab Wahyu sangat menarik untuk digali. Selain banyak simbol di dalamnya, juga teksnya menarik untuk dipelajari karena menyangkut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan Akhir Zaman. Hal ini juga yang membuat saya ingin ikut dalam "Bedah Kitab Wahyu" yang diselenggarakan SABDA MLC. Saya berterima kasih kepada Tuhan yang meneguhkan iman saya dan mendorong semangat pelayanan, setelah 5 hari membedah kitab Wahyu bersama tim SABDA dan teman-teman sekelas. Kesungguhan Allah memelihara gereja-Nya, membuat saya semakin malu karena selama ini saya kurang sekali dalam menyediakan waktu bagi pelayanan gereja. Peringatan Allah membuat saya lebih berhati-hati dalam menjalani hidup ini. Kiranya Tuhan berkenan menolong saya untuk terus ada dalam pimpinan-Nya.

19. Yuyun Anjelina Purba

Pertama-tama, puji syukur kepada Tuhan karena kasih-Nya, saya dapat dan mampu menyelesaikan bedah Wahyu. Ini adalah kali ke-2 saya mengikuti kelas bedah Alkitab. Di awal "Bedah Kitab Wahyu", saya kesulitan karena waktu yang tidak fleksibel, dan saya juga kurang paham isi dari Wahyu ayat 1-3 ternyata membahas tentang gereja atau jemaat-jemaat. Banyak hal yang saya dapat dari bedah Alkitab ini, melihat ke zaman sekarang dan zaman dahulu ternyata tidak jauh beda. Sekarang pun, banyak nabi palsu dan ajaran yang sesat masuk dalam lingkungan gereja dan mencuci otak jemaat. Saya berharap, dengan adanya bedah Alkitab ini, mampu memahami apa sebenarnya tujuan dan kehendak Tuhan untuk hidup kita.

Di akhir, saya hampir menyerah karena memang kondisi sedang tidak sehat, tetapi saya berdoa sama Tuhan, Tuhan saya mau konsisten menyelesaikan ini. Akhirnya, tanpa saya sadar, saya menyelesaikan nya, walaupun menurut saya kurang maksimal. Setelah selesai, lalu saya minum obat dan tidur. Ajaibnya Tuhan, badan saya langsung membaik di pagi hari. Saya tak hentinya mengucap syukur akan hal itu.

Namun, ada perbedaan, waktu pertama kali saya bedah Alkitab. Kalau tidak salah, dahulu kita akan ambil ayat yang mau kita bahas. Saya sebenarnya lebih suka begitu, jadi ayat-ayat yang tidak dimengerti dapat dibahas dan tiap orang bahas ayat yang berbeda. Jadi, semua ayatnya terbahas. Saya tidak tahu mengapa kali ini berbeda, tetapi mungkin tim SABDA sudah memikirkan hal itu sebelumnya.Terima kasih buat semua tim SABDA, Mei yang tidak bosan selalu mengingatkan saya untuk ikut ataupun mengirim tugas bedah kitab. Itu membuat saya menjadi sosok yang bertanggung jawab. Semoga kita dapat kembali bertemu di kelas bedah kitab berikutnya. Tuhan memberkati.

20. Yvonne Kaunang

Sangat bersyukur dan diberkati dengan mengikuti "Bedah Kitab Wahyu" pasal 1-3. Walaupun sudah pernah baca-baca kitab ini, tetapi tidak mengerti arti dan manfaat ke pribadi. Dengan menggali ini, baru bisa paham. Terima kasih teman-teman di kelas yang sangat pintar-pintar pengetahuannya, dan selalu berbagi di kelas. Terima kasih buat tim SABDA. Kiranya dapat bertemu di lain topik lagi. Gbu.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA