Sharing Berkat Peserta BKW 1
1. Andhy D.
Ini adalah kelas MLC Bedah Kitab ke-3 yang saya ikuti, selalu exciting belajar pendalaman Alkitab bersama MLC SABDA karena materi diskusi diarahkan untuk peserta menemukan hal-hal rohani dengan melakukan penggalian yang terarah. Untuk BKW, sangat terasa manfaat AI untuk membantu penggalian karena membantu menarik pembelajaran dari 7 jemaat dengan karakteristik masing-masing. Proses BKW kali ini paling lama dalam membuat tugas penggalian karena harus baca berulang + menemukan detail-detail menarik yang berbeda/sama dari 7 jemaat.
Hal yang sangat memberkati saya adalah pembelajaran hari terakhir di mana harus membuat rangkuman ke 7 jemaat dalam bentuk tabel. Ini sangat mempermudah untuk perbandingan + pembelajaran kondisi, pujian, teguran, dan janji anugerah yang Tuhan Yesus lakukan semuanya, ternyata kontekstual untuk masa kini. Sangat berkesan adalah perkiraan nubuatan untuk jemaat ke 8 (gereja zaman now) di mana hasilnya sangat nyata sesuai kondisi zaman, dan jadi warning buat saya pribadi tentang akan kedatangan Yesus untuk menghakimi dunia.
Senang sahabat-sahabat rohani di BKW 1 sangat kompak dan tajam-tajam penggaliannya, saling melengkapi dan mengingatkan. Terima kasih tim SABDA juga Bu Evie selaku moderator, dan Kak Rode selaku admin. Haleluyah. Tuhan Yesus memberkati.
2. Andreas
Sebuah pengalaman yang baru dalam mempelajari Firman Tuhan, dalam hal ini kitab Wahyu. Kitab di mana jarang kita dengar diungkap di mimbar-mimbar gereja. Mungkin bagi saya, banyak simbol atau hal-hal yang harus banyak referensi dalam memahami kitab ini. Sangatlah unik karena ditulis oleh seorang yang harus mengalami masa hukuman, dalam keterasingan. Itulah Tuhan memberikan sesuatu penglihatan buat Yohanes, akan apa yang terjadi di masa di mana dia sudah tidak ada. Apa yang dia lihat memberikan banyak hal penting dalam kehidupan manusia. Melalui kelas ini, saya secara pribadi diajak untuk meluangkan waktu untuk membaca, merenungkan, dan mencari informasi melalui aplikasi SABDA dan AI. Walaupun mungkin hasil yang saya kumpulkan sangat sederhana dibanding dengan peserta lain yang lebih komplit dan spesifik, tapi saya senang bisa belajar bersama orang-orang hebat. Yang pastinya memiliki semangat bukan saja menggali firman Tuhan tetapi juga melayani Umat. Di tengah aktifitas dalam keseharian untuk mencukupi kebutuhan hidup dan juga kegiatan-kegiatan lain dalam pekerjaan maupun keluarga. Bagi saya bisa ikut kelas ini adalah sebuah kesenangan dan kebahagiaan. Oleh sebab itu, saya sangat senang bisa diberikan kesempatan untuk belajar di kelas ini, ya, walaupun kurang aktif dalam komen dan juga pertanyaan. Namun, saya pribadi kembali disegarkan dengan adanya kelas ini dengan belajar dari ke-7 jemaat dalam kitab Wahyu serta aplikasi dalam kehidupan saya. Sekali lagi terima kasih untuk kesempatan bisa gabung di kelas ini, maaf jika ada hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan tujuan kelas ini melalui apa yang saya kerjakan. Akhir kata, terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.
3. Chika Ferryana
Shalom. Saya sangat bersukacita sekali! Saya lupa kapan waktu persisnya saya utarakan dalam form evaluasi, tetapi intinya saya ingin MLC membedah kitab Wahyu. Meskipun baru 3 pasal, tetapi saya bersyukur! Saya jadi tahu bahwa Kristus adalah Pribadi Maha Kasih. Hampir semua dari ketujuh gereja dapat kritikan. Namun, kritik yang disampaikan bukan menghakimi, tetapi memberi kekuatan untuk segera bertobat, walaupun kritikannya keras. Saya semakin mencintai Kristus dan saya juga jadi paham bagaimana seharusnya gereja yang sehat. Saya rindu ada kelanjutan dari bedah kitab Wahyu supaya makin paham dengan kitab Wahyu ini. Sekian sharing berkat dari saya. Shalom!
4. Daniel Lie
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas kasih karunia-Nya yang telah menyediakan sebuah sarana terbaik kelas pembelajaran "Bedah Kitab Wahyu" (BKW). Ini menjadi momen pembelajaran pertama kalinya bagi saya belajar tentang penggalian kitab Wahyu secara benar. Satu hal yang sangat berkesan bagi saya sekaligus sebagai peneguhan baru, hal inti dari keseluruhan pesan Yesus Kristus untuk ketujuh jemaat ini adalah pentingnya memiliki "kasih mula-mula Tuhan" sebagai satu-satunya sentral utama pengajaran keteladanan Yesus Kristus, dasar iman percaya di hidup kita sebagai anak Tuhan.
1) Jemaat Efesus: mengingat kasih mula-mula (Wahyu 2:1-7)
Jemaat Efesus dipuji karena pekerjaan keras dan ketekunan mereka, tetapi ditegur karena telah kehilangan kasih mula-mula mereka. Kasih mula-mula adalah cinta yang murni, penuh semangat mengasihi Tuhan. Di zaman sekarang, kita sering kali sibuk dengan aktivitas dan pelayanan hingga melupakan kasih yang pertama kali kita rasakan kepada Tuhan yang telah menganugerahkan keselamatan, mengerjakan pemulihan hidup. Penting untuk selalu mengingat dan memulihkan kasih mula-mula ini untuk menjaga iman kita tetap hidup, setia mengerjakan keselamatan.
2) Jemaat Smirna: kesetiaan dalam penganiayaan (Wahyu 2:8-11)
Jemaat Smirna mengalami penganiayaan dan kemiskinan, tetapi tetap setia. Kasih mula-mula kepada Yesus yang memberi kita kekuatan untuk tetap teguh di tengah penderitaan dan kesulitan. Di zaman ini, kita mungkin menghadapi berbagai tantangan, tetapi dengan tetap terjaga memiliki kasih mula-mula, kita dapat bertahan dan tetap setia, taat kepada Tuhan.
3) Jemaat Pergamus: menolak ajaran sesat (Wahyu 2:12-17)
Jemaat Pergamus dipuji karena tetap setia di tengah ajaran sesat, tetapi beberapa di antaranya mengikuti ajaran Bileam dan Nikolaus. Kasih mula-mula kepada Tuhan, ajaran kebenaran-Nya akan membantu kita tetap fokus pada kebenaran dan menolak kompromi dengan ajaran yang salah. Di zaman sekarang, kita perlu berpegang teguh pada firman Tuhan dan menjauh dari ajaran yang menyimpang.
4) Jemaat Tiatira: menjaga kemurnian iman (Wahyu 2:18-29)
Jemaat Tiatira dipuji karena kasih, iman, dan ketekunan mereka, tetapi ditegur karena membiarkan ajaran sesat Izebel. Kasih mula-mula memotivasi kita untuk menjaga kemurnian iman dan bertobat dari dosa. Di zaman ini, kita harus waspada terhadap pengaruh yang menyesatkan dan terus membangun, memperbarui hubungan kita dengan Tuhan.
5) Jemaat Sardis: hidup rohani yang nyata (Wahyu 3:1-6)
Jemaat Sardis memiliki reputasi hidup tetapi sebenarnya mati secara rohani. Kasih mula-mula menghidupkan kembali roh kita dan mendorong kita untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Di zaman ini, kita perlu memastikan bahwa iman kita harus nyata dan tidak hanya berdasar tampilan secara jasmani.
6) Jemaat Filadelfia: kesetiaan dalam keterbatasan (Wahyu 3:7-13)
Jemaat Filadelfia dipuji karena kesetiaan mereka meski kekuatan mereka kecil. Kasih mula-mula memberi kita keberanian untuk tetap setia, taat dalam segala keterbatasan. Tuhan menolong beri kekuatan dan membuka pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapa pun bagi mereka yang setia. Di zaman ini, kita mungkin merasa lemah, tetapi dengan kasih mula-mula, kita dapat tetap teguh dalam iman, dan percaya pada pengharapan janji Tuhan.
7) Jemaat Laodikia: Pertobatan dari suam-suam kuku (Wahyu 3:14-22)
Jemaat Laodikia ditegur karena suam-suam kuku, tidak dingin atau panas. Kasih mula-mula menghidupkan kembali semangat kita untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati, hati yang mengasihi Dia. Di zaman ini, kita dipanggil untuk bertobat dari keadaan suam-suam kuku dan hidup dengan semangat yang terus diperbarui bagi Tuhan.
Kasih mula-mula kepada Yesus Kristus adalah dasar utama iman, ketaatan, kesetiaan yang harus kita jaga dan pelihara. Ini membantu kita:
- Menghidupkan kehidupan rohani yang terus berkobar.
- Menjaga teguh kemurnian iman.
- Tetap setia dalam penderitaan.
- Menolak ajaran sesat.
- Bertahan dalam segala keterbatasan.
- Hidup dengan semangat fokus kepada Tuhan yang terjaga dan baru.
- Memiliki empati dan kepedulian.
Marilah kita memulihkan dan memperbarui kasih mula-mula kita kepada Tuhan Yesus Kristus, agar hidup kita menjadi kesaksian yang kuat dan membawa kemuliaan bagi nama-Nya. Amen.
Lukas 18:8 (TB), "Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" Tuhan Yesus mengasihi Saudara-saudara semua.
5. Eddy Soewito
Melalui bedah Kitab Wahyu, saya disadarkan pada kasih Tuhan yang harus direspons dengan benar, tidak sekadar mengikuti norma, etika, moral dunia yang baik (legalisme), tetapi mau berkorban dan beriman mampu melakukan kebenaran dengan pertolongan Roh Kudus. Saya juga diperlengkapi menyampaikan materi ajar yang relatif sulit dengan alat-alat bantu studi Alkitab yang dikembangkan oleh saudara seiman di lembaga SABDA. Tuhan berkati pelayanannya.
6. Eminingtyas
Shalom, Bapak/Ibu semua. Puji Tuhan, oleh kemurahan-Nya, saya dimampukan mengikuti BKW sampai selesai. Terima kasih buat arahannya dan buat materinya dari MLC SABDA, dan terima kasih banyak buat seluruh rekan-rekan diskusi yang menambah sukacita dan semangat menggali kitab Wahyu kali ini sehingga makna penggalian ini lebih dalam dan dalam lagi. Setiap hari, kita perlukan mata yang terarah pada firman bagi ke-7 jemaat, yang terus digali lagi pada kehidupan-Nya, pribadi-Nya, dan gereja-Nya. Karena itu, dari kami, terima kasih buat seluruh tim SABDA. Tuhan Yesus memberkati.
7. Friska Pasaribu
Sangat terberkati mengikuti kelas BKW ini. Saya belajar bahwa Tuhan tidak main-main dengan umat-Nya. Tuhan sangat serius dengan kehidupan rohani (pertumbuhan iman) jemaat-Nya.
Bila jemaat jatuh ditegur/diingatkan, untuk segera bertobat kembali, dan akan mendapat upah dari Tuhan. Sebaliknya, jika tidak bertobat akan mendapat hukuman. Kitab Wahyu bukanlah kitab yang menakutkan, tetapi lebih menyadarkan jemaat Tuhan untuk berjaga-jaga. Terima kasih SABDA untuk kesempatan belajar di kelas ini.
8. Hana
Puji Tuhan, kelas ini membuka wawasan baru tentang relevansi pesan-pesan Alkitab di Wahyu 1-3, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Pelajaran paling menarik dari Wahyu 1-3 adalah pesan Yesus kepada ketujuh jemaat. Saya belajar tentang pentingnya menjaga iman, bertobat, dan tetap teguh dan kasih mula-mula kepada Tuhan di tengah tantangan kondisi dunia saat ini. Kelas ini sangat membantu saya aware, memahami, dan berjaga-jaga agar benar dan setia sampai akhir. Terima kasih untuk semua rekan-rekan yang sudah berdiskusi dengan baik dan saling membangun. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada tim SABDA yang bertugas di BKW 1.
9. Liliyanti
Saya sangat bersyukur bisa mengikuti dan menyelesaikan kelas BKW. Walaupun tugasnya terasa cukup berat, tetapi Tuhan menolong. Dengan penggalian di BKW, saya dikuatkan bahwa setiap perjalanan iman, ada tantangan dan penderitaan yang dialami. Namun, Tuhan selalu bersama saya dan umat percaya melewatinya. Dia menguatkan sehingga kita mampu untuk setia dan taat dalam masa apa pun, baik ketika kondisi kita tampak baik-baik saja ataupun kurang baik. Selain itu, teguran kepada 7 jemaat juga teguran untuk saya pribadi. Tuhan mengingatkan bahwa baik untuk banyak belajar firman Tuhan supaya bisa memenangkan peperangan rohani, tetapi menjaga kasih mula-mula, relasi dengan Tuhan itu juga penting. Praktik pengajaran adalah kasih. Diskusi di kelompok juga berjalan cukup ramai, walaupun saya nggak bisa ikutin terus. Namun, setelah diskusi usai dan saya membaca kembali, saya mendapatkan hal-hal baru dari teman-teman. Terima kasih Kak Evie sebagai moderator dan Kak Rode sebagai admin yang terus mengingatkan. Terima kasih teman-teman BKW 1 untuk diskusinya. Terima kasih tim SABDA yang terus memfasilitasi kami untuk belajar. Terus menjadi berkat ya.
10. Linawati
Puji Tuhan, kalau saya bisa menyelesaikan BKW. Terima kasih buat Kak Evie dan Kak Rode yang sudah mengarahkan diskusi. Pelajaran paling kuat yang saya terima adalah Tuhan Yesus begitu mengasihi saya. Walaupun saya masih sering kali berbuat salah, Bapa tidak hentinya mengingatkan dan memberi kesempatan untuk bertobat. Apa yang dialami oleh ketujuh jemaat, dialami juga oleh kita, gereja-Nya, baik secara komunitas dan individu. Jadi, harus waspada setiap waktu.
Evaluasi kelas: Sayangnya, tidak semua teman dalam grup aktif berdiskusi, bahkan ada yang tidak pernah diskusi sama sekali dan mengirimkan hasil penggalian di menit-menit terakhir atau ke admin saja.
11. Marganda Kristianto Purba
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus, karena kasih karunia-Nya saya bisa mengikuti Kelas BKW ini dari awal hingga akhir dengan baik. Pelajaran dan berkat yang saya terima melalui penggalian BKW dari 7 jemaat, yaitu mengajar kepada saya untuk tetap setia dalam iman, menyatakan kasih mula-mula, menolak ajaran sesat, tidak suam-suam kuku. Kesan dari BKW, yaitu punya sahabat Kristus yang baru dan belajar bersama, saling berbagi hasil penggalian yang sangat memberkati. Secara jujur, saya mau berikan apresiasi buat peserta, juga moderator dan admin BKW 1 yang aktif mulai dari pagi hingga sore hari bahkan serasa waktu masih kurang untuk mengeksplorasi hasil penggalian. Terima kasih untuk Kak Evie sebagai moderator dan Kak Rode sebagai admin yang telah membersamai kami dalam belajar selama 1 minggu ini. Secara umum, Yayasan SABDA yang terus berkarya bagi kemuliaan Tuhan semoga tetap dipakai Allah menjadi alat penyebaran Injil di Indonesia yang kita cintai. Amin.
12. Mudjiarti.
Sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus, saya mendapat kesempatan kembali untuk belajar bersama SABDA di kelas BKW. Pelajaran dan berkat yang saya terima melalui penggalian BKW dan 7 jemaat, yaitu mengingatkan kepada saya agar tetap mempertahankan iman kepada Yesus, kuat dalam menghadapi cobaan, hati dengan ajaran sesat dan jangan suam-suam kuku. Selama proses diskusi di kelas BKW 1 berjalan dengan baik dan dari teman saling melengkapi jawaban sehingga saya mendapat berkat dari penggalian. Jujur dalam mengikuti BKW 7 gereja ini, bagi saya agak berat. Namun, bersyukur Tuhan tolong dan bisa selesai. Saya sangat berterima kasih kepada tim SABDA MLC, Ibu Evie Broto (fasilitator) dan Kak Rode Pardede (admin) untuk pelayanannya, dan doa saya Tuhan memberkati.
13. Purwani
Bersyukur dan puji Tuhan bisa sama belajar dan mengerti firman Allah dalam kitab Wahyu, bisa menyelesaikannya. Terima kasih Buat Bu Evie, Kak Rode, dan tim MLC semuanya, juga pada teman-teman BKW yang sudah membagi berkat dalam penggaliannya sungguh memberkati. Pelajaran yang saya dapat banyak, mungkin hidup saya seperti ada di 7 jemaat itu, tetapi bersyukur punya Tuhan yang sangat mengasihi saya, Tuhan selalu mengundang saya untuk kembali dan membangun kerohanian saya untuk bertobat sungguh-sungguh sehingga buah pertobatan itu dirasa orang lain. Melalui teguran, diingatkan, dinasihati, untuk saya kembali mencintai Tuhan karena Tuhan yang selalu menyertai dan melindungi saya, untuk hidup sesuai kebenaran yang sejati. Kembali kepada gereja mula-mula dan kasih mula-mula untuk tetap beriman keyakinan yang kokoh kepada Tuhan dengan setia.
14. Simon Salasa
Puji dan syukur kepada Tuhan, boleh ikut kelas BKW selama seminggu, banyak berkat-berkat rohani yang saya terima. Pelajaran dan berkat yang saya terima melalui ketujuh jemaat mengajar saya untuk tetap setia dalam iman, kasih, dan panggilan, walaupun banyak tantangan hidup. Kesan: saya boleh belajar dari rekan-rekan yang dapat berbagi pengalaman dan saling melengkapi. Terima kasih kepada admin dan moderator, tim SABDA yang telah membimbing selama seminggu. Tuhan Yesus memberkati.
15. Sri Sugiyanto
Sungguh indah dan baik, luar biasa Tuhan menampakkan cinta kasih-Nya kepada manusia. Begitu besar kasih-Nya kepada kita, manusia, yang mestinya binasa karena keberdosaan kita, telah ditebus melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Syukur dan terima kasih Tuhan.
Bedah Kitab Wahyu 1-3 ini mendorong kami menumbuhkan iman lebih kuat baik lagi tentang kehendak Tuhan kepada manusia. Pesan dari ke-7 jemaat yang kehidupannya berbeda-beda. Pesan itu diberikan berbeda pula, tetapi menyeluruh semua, saling melengkapi menjadi satu tujuan dari kehendak Tuhan. Hal ini akan mengubah hidup manusia, kalau mau bertobat dan kembali ke kasih Tuhan yang mula-mula.
Kami juga mohon maaf penggalian kami juga mepet kirim karena kesibukan acara yang tidak bisa kami tinggalkan sehingga sedikit sekali kami tidak bisa berdiskusi mendalami dengan teman-teman kelas. Terima kasih admin kelas BKW 1 dan lembaga SABDA yang selalu mengingatkan kami untuk mengirim, bahkan mendoakan sehingga saya bisa menyelesaikan belajar BKW 1-3 ini.
16. Tan Tjin Hin
Sungguh segala pujian kepada Tuhan Yesus, kalau saya diberikan kesempatan untuk mempelajari kitab Wahyu pasal 1 s.d. 3. Saya sangat terberkati, dibukakan wawasan baru tentang gereja saat itu, dan aplikasinya untuk gereja masa kini. Saya pribadi harus belajar dari hal-hal apa saja yang berkenan di hadapan Tuhan Yesus dan apa yang tidak boleh dilakukan, dari gereja masa lalu, baik gereja secara pribadi dan gereja secara lembaga atau ministry.
Kasih Bapa dinyatakan dalam diri Yesus Kristus, dimeterai oleh Roh Kudus, dan disampaikan melalui rasul-Nya, "Yohanes". Sebagai orang-orang Kristen (khususnya saya) harus bisa bertahan dalam segala tantangan zaman, tetap setia, memiliki iman yang teguh dalam-Nya dan percaya akan janji-Nya, kelak kita akan menerimanya. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada SABDA yang sudah memfasilitasi, memberi kesempatan, dan mau membimbing dalam penggalian kitab Wahyu pasal 1 s.d. 3, kiranya tim SABDA terus diberkati dan menjadi berkat. Saya juga berterima kasih kepada teman-teman semua di kelompok besar kelas BKW dan juga kelas BKW 1 (pagi) yang memotivasi dalam penggalian, walau kadang kala bingung dan buntu dalam mengerjakan tugas-tugas penggalian, semoga kita semua diberkati dari kelas ini dan menjadi berkat bagi sesama. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Amin.
17. Timotius
Pertama, puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena dapat mengikuti "Bedah Kitab Wahyu" ini. Sungguh pengalaman yang luar biasa karena saya dipacu untuk menggali, semangat ketika melihat hasil penggalian rekan-rekan satu kelas yang luar biasa. Melalui penggalian yang dilakukan, saya menemukan bahwa apa yang terjadi dalam ketujuh jemaat dalam kitab Wahyu ini, masih berlanjut sampai hari ini. Kepada gereja ke-8 (masa kini), seruan dan pujian, seperti yang disampaikan kepada ketujuh jemaat itu masih tetap berlaku. Jemaat masa kini pun harus tetap waspada terhadap guru-guru palsu. Tetap sabar dalam penderitaan. Tetap menjaga kasih yang semua. Penemuan lewat penggalian Wahyu pasal 1-3 ini sungguh suatu pengalaman baru. Dahulu, membaca kitab Wahyu saja rasanya putus asa karena isinya simbol-simbol, segala yang akan terjadi, takut jika salah. Namun, setelah menggalinya sendiri, justru berkat yang didapat. Terima kasih Roh Kudus.
Terima kasih kepada tim SABDA yang telah memfasilitasi, membimbing, dan mendorong untuk tetap bersemangat. Rekan-rekan di kelas BKW 1 dengan penggaliannya juga menambah wawasan. Senang sekali jika ada kelas seperti ini, dapat saya ikuti kembali. Di tengah-tengah kesibukan pelayanan rasanya menjadi semacam refreshing bisa berinteraksi dengan rekan-rekan sekelas. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Harapan saya, kita ketemu lagi dalam kelas seperti ini. Terima kasih tim SABDA (admin dan moderator), Kak Rode Pardede, Kak Evie.
18. Cynthia A.
Melalui penggalian kitab Wahyu kali ini, saya mendapat banyak berkat. Saya belajar bahwa Tuhan tidak main-main dengan gereja-Nya. Tuhan sangat serius dengan kehidupan rohani (iman, kasih, ketaatan, dan kesetiaan) jemaat-Nya. Kitab Wahyu memaparkan bagaimana Tuhan menegur dan mengingatkan untuk segera bertobat dari dosa. Jika tidak bertobat akan mendapat hukuman, menyadarkan kita untuk senantiasa berjaga-jaga. Terima kasih SABDA untuk kesempatan belajar di kelas ini.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA