Jawaban

Ada situasi dimana terkadang saya bingung untuk menjawab suatu
pertanyaan, padahal pertanyaan itu bisa mudah untuk dijawab. Persoalan bukan karena saya malas menjawab atau sedang tidak mood untuk menjawab, tetapi karena masalahnya ada pada si penanyanya yang tidak mengerti dengan apa yang sedang ditanyakannya dan tidak bisa memahami jawaban atas pertanyaannya.

Satu saat, saya menemani seorang kerabat yang sudah tua mencari
handbag di mall. Sesampai disana, rupanya dia tertarik kepada sebuah tas, yang sesungguhnya adalah tas lap top. Dia bertanya, baguskah tas itu untuknya tetapi mengapa bentuknya besar...

Saya jelaskan itu tas untuk lap top, tetapi dia seperti sulit untuk memahami apa itu lap top. Saya mencari jawaban yang sekiranya bisa membuat dia mengerti, sehingga saya jawab saja kalau tas tersebut adalah tas untuk komputer kecil, jadi tidak cocok buat dia. Dia juga belum bisa mengerti, karena dia tidak mengenal apa itu komputer. Dia bertanya lagi, pantaskah tas tersebut untuknya. Wah saya jadi bingung juga karena akan sangat lucu kelihatannya seorang nenek berjalan dengan menenteng tas lap top. Saya jawab kurang cocok untuknya. Tetapi dia bilang senang dengan bentuknya yang tipis dan lebar, cocok untuk
bawa syal.

Dengan geli saya menjawab, kalau tas itu bukan jenis hand bag. Tetapi tas untuk orang kantoran, untuk orang kerja, isinya dokumen dan kertas2 kerja yang ukurannya lebar. Akhirnya dia bisa mengerti dan mau mengganti pilihannya.

Masalah tidak berhenti, anak saya yang juga ikut langsung protes,
rupanya dia tadi mendengar sewaktu saya jawab mengenai tas untuk
komputer dan dokumen. Anak saya protes, laptop tidak sama dengan
komputer katanya, kalo tas laptop, ya untuk laptop, tidak bisa untuk komputer, juga untuk dokumen.

Saya lalu memberitahu padanya, bahwa kerabat yang sudah tua tersebut tidak tahu apa itu lap top karena mungkin tidak pernah melihatnya, dan akan membutuhkan waktu yang panjang untuk menjelaskannya dengan detail. Padahal fokus kita pada waktu itu adalah mencari handbag, dan bukan menjelaskan apa ini dan apa itu.

Mungkin mudah saja jika sipenanya sudah tahu apa itu lap top dan
sebagainya. Masalahnya, background si penanya yang berbeda dimana dia hidup di jaman yang berbeda pula. Kalau kita berbicara dengan anak-anak sekarang tentang laptop, psp, x-box, dsb tentu mereka akan mudah sekali mengerti. Tetapi akan lain jika kita mengajaknya berbicara tentang permainan di jaman dulu seperti pasaran, dakonan, jamuran dan sebaliknya.

Segera terpikir, demikian pula Allah kita tentunya. Jawaban yang
diberikan kepada tiap-tiap pribadi tentu saja berbeda disesuaikan
dengan keterbatasan dan kemampuan kita masing-masing, supaya kita bisa mengerti dan mencerna apa yang sedang kita alami.
Jawaban itu pastinya mudah untuk kita, sederhana untuk kita. Menuntut jawaban yang langsung atau sama dengan orang lain, tidak selalu bisa membuat kita mengerti. Malahan terkadang bisa mengaburkan fokus kita dari masalah itu sendiri. Apa sih yang sedang kita cari di dunia ini, dan bukan mengapa aku begini, mengapa ini begitu, mengapa dia begitu dsb.

Apa sih tujuan hidup kita diciptakan. Apa sih yang Allah inginkan. Itu adalah fokus yang harus kita pegang. Seperti tujuan saya untuk mendapatkan sebuah handbag, dan bukan menjelaskan untuk apakah tas ini dan untuk apakah tas itu. Yang akan menyita waktu dan akhirnya tujuan semula tidak tercapai. Semoga tidak demikian yang terjadi dalam kehidupan kita. :)

May 7, 2009