Diselamatkan dan Disembuhkan

Hari minggu malam, setelah selesai ibadah, kita team doa PD Yoel mengunjungi seorang opa yang dari satu gereja yang sedang sakit. Usianya sekitar 65 tahun, badannya tinggi besar, menderita sakit susah buang air kecil dan air besar.

Karena kesulitan buang air kecil dan besar, maka seluruh tubuhnya menjadi bengkak. Perutnya membesar, kaki dan tangan bengkak, yang membuat dia sangat menderita.

Kita mengajak si opa untuk dilayani dalam doa Pelepasan dan Pemulihan karena dari cerita yang disampaikan, para dokter kesulitan untuk mendiagnosa penyakit yang diderita. Dia harus periksa ke beberapa rumah sakit, pemeriksaan darah lengkap, USG sampai CT Scan, ternyata semua dokter tidak mempunyai kesimpulan yang sama.

Bahkan sudah dibawa ke RSCM untuk diperiksa berkali-kali, dan para dokter ahli di sana masih ragu-ragu untuk menyimpulkan penyebab penyakitnya. Dari data terakhir, para dokter menyatakan ada tumor 38 mm yang menekan kandung kemih dan usus.

Kita melihat bahwa penyakit yang ternjadi bukan semata-mata karena kelemahan fisik, tetapi karena keterikatan terhadap roh jahat. Kemudian kita melayani si opa dalam doa Pelepasan dan Pemulihan. Pada saat kita doakan, ternyata di dalam tubuhnya banyak terdapat roh jahat yang kuat, dan menimbulkan manifestasi yang berat pada saat roh-roh jahat itu diikat dan dilepaskan.

Setelah doa Pelepasan dan Pemulihan selesai dilakukan, si opa merasa badannya nyaman dan beban yang membelenggu dirinya selama ini terasa lenyap. Kemudian, sejak saat itu dia kembali bisa buang air kecil dan besar secara lancar.

Akan tetapi anak-anaknya tetap memaksa si opa untuk menuntaskan pemeriksaan di RSCM, sehingga dia dibawa lagi ke sana. Ternyata oleh dokter dia diminta dirawat inap, dan dilakukan lagi observasi selama satu minggu.

Karena ini merupakan kasus yang unik, maka dia ditangani oleh beberapa dokter ahli senior, dan dijadikan pembelajaran untuk para dokter yang sedang mengambil spesialisasi khusus. Setiap observasi ada sekitar sepuluh dokter yang berkumpul.

Setelah observasi selama satu minggu penuh, disimpulkan positif terdapat tumor yang melekat pada kandung kemih dan usus, sehingga harus dioperasi untuk diangkat. Jika tumornya melekat dan parah, maka ususnya harus dipotong.

Kita terus doakan dan klaim bahwa tumornya dilenyapkan Tuhan Yesus sehingga tidak perlu dilakukan tindakan operasi. Rencana operasi dilaksanakan siang hari.

Agak sore kita mendapat kabar : perut si opa tidak perlu dioperasi karena tumornya lenyap. Puji Tuhan !

Keluarga anak-anaknya yang menunggu bercerita, pagi hari si opa dipersiapkan untuk masuk ke ruang operasi. Infus, kateter dan semua peralatan pendukung operasi dipasang di tubuh si opa. Si opa dibius dan dibawa masuk ke ruang operasi.

Tiga jam kemudian, keluarga si opa dipanggil ke ruang tunggu operasi - ternyata di sana si opa sudah keluar dari ruang operasi. Beberapa dokter ahli yang menangani berkata, si opa tidak jadi dioperasi karena tumornya sudah lenyap. Sementara dokter yang lain berkata tumornya sudah kempes. Semua keluarga bersukacita karena mujizat yang ajaib telah dilakukan Tuhan Yesus di ruang operasi. Beberapa hari kemudian si opa sudah diperbolehkan pulang.

Sekarang keadaan fisiknya jauh lebih sehat dibandingkan dengan sebelum menderita sakit. Berat tubuh sebelumnya sembilan puluh satu kilogram, sekarang menjadi tujuh puluh sembilan kilogram, turun dua belas kilogram. Wajahnya terlihat berseri-seri, dan semua keluarga anak-anaknya mengatakan bahwa si opa sekarang hidupnya penuh dengan sukacita sehingga tampak lebih muda.

* * * * *

Ternyata di balik kesembuhan si opa ada keadaan yang banyak orang Kristen tidak menyadarinya. Beberapa hari setelah pelayanan doa Pelepasan dan Pemulihan, pada saat berkomunikasi dengan anak-anak si opa kita menemukan kisah yang mengejutkan.

Anaknya bercerita bahwa papanya terlibat okultisme yang dalam dan serius. Dia ingat waktu itu banyak roh-roh nenek moyang yaitu Tete Yongker dari Ambon begitu mudahnya masuk ke dalam diri papanya dan kemudian suaranya berubah berat dan memberikan petuah-petuah memakai Alkitab kepada tamu yang datang didampingi oleh mamanya. Praktek ini berlangsung bertahun-tahun sejak mereka kecil.

Juga roh-roh yang mengaku Pangeran Diponogoro, Kapitan Pattimura, Jin dari Iran, dan lain-lain, sering masuk juga. Setelah dewasa mereka baru tahu bahwa ini dosa yang sangat berat.

Ketika mereka SMA, papanya sudah membuang jimat-jimat, cincin, gelang bahar, dan lain-lain serta sudah dihanyutkan ke sungai tetapi ternyata belum tuntas juga. Jadi waktu papanya bercerita, dia sudah tuntas dilepaskan mereka sangat bergembira. Dalam hati mereka bertanya, kenapa tidak dari dulu doa Pelepasan dan Pemulihan ini dilakukan ?

Untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus memahami bahwa sedang dihadapi bukanlah barang-barang yang berbentuk fisik seperti jimat-jimat, melainkan roh jahat yang ada di dalamnya. Pada saat orang Kristen menerima sebuah jimat, maka roh jahat yang ada di dalam jimat itu akan langsung masuk ke dalam tubuh, dan menjadi tuan atas tubuh orang itu. Jadi walaupun jimat-jimatnya dibuang, tetapi berbagai roh jahat tetap bercokol di dalam dirinya.

Kemudian mengapa si opa tidak dari dulu dilayani pelayanan Pelepasan dan Pemulihan? Itu karena berbagai roh jahat yang ada di dalam dirinya menghalangi dan menolak untuk dilepaskan. Si opa sama sekali tidak berkuasa atas dirinya lagi, tetapi hidupnya hanya dikendalikan oleh kehendak roh-roh jahat yang ada.

Akan tetapi dalam kehidupannya sehari-hari, si opa adalah orang yang sangat disegani. Dia adalah majelis senior gereja, dan mantan ketua majelis dan menjadi salah seorang pendiri gereja di tempat dia melayani. Dia berkhotbah dan melayani ke mana-mana. Tapi jika di dalam tubuhnya berdiam berbagai roh jahat, apakah dia akan selamat dan masuk surga?

Dia akan berhadapan dengan Firman Tuhan 1 Petrus 1:16 (Kuduslah kamu, sebab Aku kudus) dan Ibrani 12:14 (Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan). Dia akan ditolak oleh Tuhan, sekalipun dia memiliki berbagai jabatan gerejawi yang tinggi.

* * * * *

Umumnya orang berkata bahwa diri orang Kristen terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Pada kenyataannya, selama kita melayani pelayanan Pelepasan dan Pemulihan, dalam diri orang Kristen terdiri dari :
1. Tubuh
2. Jiwa
3. Roh (pribadi)
4. Roh Lain

“Roh Lain” dalam diri orang Kristen ada tiga kelompok, yaitu :

1. Orang Kristen yang menguduskan dirinya dan setia melaksanakan Firman Tuhan --> Roh Lain : ROH KUDUS

2. Orang Kristen yang hidup biasa-biasa dan sembrono --> Roh Lain : ROH KUDUS & berbagai roh jahat (roh setan).
Ini seperti si opa yang hidupnya penuh dengan berbagai roh jahat dari jimat-jimat yang dikumpulkannya. Tetapi ROH KUDUS tetap sayang terhadap dia, sehingga si opa dibebaskan dari segala keterikatan berbagai roh jahat itu melalui pelayana Pelepasan dan Pemulihan.

3. Orang Kristen yang hidup dalam kejahatan dan kecemaran --> Roh Lain : hanya ada roh-roh jahat (Roh Kudus sudah pergi), yang membawa kehancuran dan kematian kekal.
Contoh nyata di Alkitab: raja Saul mati bunuh diri, Ahitofel imam besar mati bunuh diri, Yudas Iskariot mati bunuh diri.

Pada saat pelayanan Pelepasan dan Pemulihan, banyak orang Kristen yang hidup saleh dan menjadi pelayan Tuhan bertahun-tahun ternyata terikat berbagai roh jahat yang membuat hidupnya dan keluarganya menderita. Roh jahat ini masuk karena berbagai cara diantaranya okultisme nenek moyang, okultisme orang tua, terlibat okultisme, kekerasan, dosa seksual, pronografi, narkoba, alkohol, rokok, pesta pora, dll.

Setan tidak peduli seberapa banyak orang menjadi Kristen dan seberapa tinggi jabatannya di dalam gereja, asal berbagai roh jahat tetap ada di dalam diri orang Kristen itu, maka dia tetap menguasai hidup dan rohnya. Itulah yang terjadi dalam kehidupan banyak orang Kristen, di mana mereka “merasa” selamat padahal “faktanya” mereka hidup berkubang dalam dosa, karena mereka tidak berkuasa atas dirinya sendiri tetapi berbagai roh jahat yang diam di dalam tubuhnya.

Di dalam penderitaan karena sakit penyakitnya, si opa telah mengambil satu keputusan yang terbaik, yaitu masuk dalam pelayanan Pelepasan dan Pemulihan. Saat dilayani dia dilepaskan dari berbagai roh jahat yang mengikat dan mengutuki hidupnya, dan dia diselamatkan. Ternyata bukan hanya keselamatan saja yang dia peroleh tetapi Tuhan Yesus juga mengaruniakan kesembuhan fisik yang sempurna.

GBU
Indriatmo