Menjadi Keropos Karet Medsos?
"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."
(Efesus 5:15-17)
Pernahkah Anda berdoa kemudian mem-posting-nya di halaman Facebook? Atau, pernahkah Anda ketika sedang beribadah kemudian mengambil gambar pendeta, jemaat, atau bahkan selfie, lalu mem-posting-nya di halaman Instagram? Dalam status, Anda menggunakan kata-kata "Ibadah Minggu", "Sedang Ibadah", "Worship", "Selamat beribadah", dll.. Pernahkah Anda melakukan hal-hal tersebut atau bahkan saat ini masih melakukannya?
Media sosial bisa menjadi sarana yang sangat efektif untuk menjangkau jiwa bagi Kristus. Namun, juga bisa menjadi "virus" paling kuat untuk membuat "keropos" iman kita dalam Kristus. Memang orang Kristen dituntut untuk bisa beradaptasi di setiap zaman, tetapi tidak mengikuti arus zaman. Sebagai orang percaya, kita dapat memanfaatkan perkembangan ini dengan membangun jejaring atau komunitas yang bisa memperkokoh dasar iman kita dalam Kristus. Kita bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana berbagi kebenaran firman Tuhan. Saya menyadari hal ini tidak mudah untuk dilakukan, tetapi jika kita tidak melakukannya, kita akan dikuasai oleh arus zaman ini dan menjadi seperti "ikan salmon mati" yang tidak lagi melawan arus, tetapi dibawa arus.
Pilihan kita adalah "menjadi keropos karena medsos" atau "menjadi saksi Kristus dalam medsos". Gunakanlah waktu sebijaksana mungkin karena hari-hari ini adalah jahat. Jangan biarkan diri kita dikuasai oleh dunia ini. Jadilah orang arif dengan melihat peluang yang ada untuk bersaksi tentang Allah dan kebenaran-Nya. Pertanyaannya maukah kita melakukannya?
Soli Deo gloria.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA