Menanam Benih Tergantung Pada Kekuatan Allah
Sudah disebutkan bahwa cara kita mengomunikasikan Injil tidak tergantung pada strategi manusia atau teknik yang dipoles dengan baik atau argumentasi berdasarkan logika yang hebat, melainkan pada inisiatif Ilahi. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus yang tersembunyi, yang memberi arti dan kekuatan pada kata-kata kita yang menghasilkan perubahan hati. Allah telah memberi kita sumber kekuatan rohani yang melayani kita dalam tugas penginjilan. Contohnya, firman Tuhan penuh dengan kekuatan Roh dan membawa kehidupan dan pembaruan bagi mereka yang mencari Dia. Reformis besar, John Calvin, berpendapat serupa, "Allah sendiri cukup menjadi saksi bagi diri-Nya sendiri dalam perkataan-Nya sendiri."
Bertahun-tahun, saya kagum melihat bagaimana kuatnya Allah berbicara kepada orang-orang yang mencari kebenaran melalui Kitab Suci. Firman Allah benar-benar tidak kembali kepada Dia dengan sia-sia. J.I. Packer, penulis rohani Kristen terkenal berasal dari Inggris, dalam sebuah wawancara berkata, "Anda memiliki kebebasan dan kuasa saat Anda mengizinkan Alkitab berbicara melalui Anda, sebuah kebebasan dan kuasa yang tidak Anda miliki jika Anda menawarkan ide Anda sendiri atau pandangan-pandangan yang menyenangkan."
Saya sering memimpin diskusi Alkitab untuk orang-orang yang mencari kebenaran, di mana kami mempelajari kehidupan Yesus. Satu peristiwa mengesankan saya rasakan saat memimpin kelompok perempuan profesional yang kompeten dan mapan. Seorang eksekutif yang sangat berwibawa menyampaikan pernyataan yang agak menakutkan, tetapi masuk akal. Ia berkata, "Saya tidak dapat menghilangkan Yesus dari dalam pikiran saya sepanjang minggu ini. Saya terus-menerus bertanya kepada diri saya, apa yang Yesus lakukan dengan kekuatan yang saya miliki dalam pekerjaan saya? Saya dapat melihat seseorang yang memiliki kekuasaan penuh sejauh satu mil. Dan, Yesus memiliki otoritas yang tidak pernah dilihat orang lain. Namun, Dia menggunakan kekuasaan-Nya dengan indah untuk melayani orang lain. Saya ingin berbicara dengan Dia tentang keputusan penting yang harus saya buat minggu ini. Namun, kemudian, saya menjadi ragu karena 'saya tidak yakin apakah saya percaya kepada Yesus!'"
Ini persis dengan apa yang saya maksud dengan cara Allah menggunakan firman-Nya. Roh Allah berbicara melalui firman-Nya dengan cara-cara yang tidak dapat diukur, dijelaskan, atau diatur. Roh Allah berbicara melalui Kitab Suci dan masuk ke dalam tulang-tulang dan hati kita dan masuk ke dalam kesadaran kita dengan cara-cara yang luar biasa.
Bagaimana kita menggunakan Alkitab dalam usaha penginjilan kita? Orang Kristen sering merasa tidak mampu dalam penginjilan karena belum cukup menghafal ayat-ayat Alkitab. Mengingat ayat-ayat Kitab Suci adalah cara yang penting dalam mengembangkan karakter kekristenan kita. Akan tetapi, sejujurnya, saya melihat bahwa membagikan ayat-ayat secara terpisah kepada orang yang mencari kebenaran sama efektifnya dengan kita membagikan cerita tentang Yesus atau bagian dari Kitab Suci yang menyentuh hati kita. Menurut pengalaman saya, saat itulah Roh bekerja dengan kekuatan yang lebih besar.
Bagian dari persiapan kita dalam melakukan penginjilan adalah belajar dan merenungkan Kitab Suci, membiarkan firman Allah berdiam di dalam diri kita dengan berlimpah. Semakin kita mendapat wawasan baru di sebagian firman Allah dan tergerak oleh maknanya, semakin besar kita dimampukan untuk mengomunikasikan kebenaran Allah dengan jelas dan berkuasa. Betapa mengagumkannya Allah. Dia sering menggunakan saat teduh harian kita untuk menyampaikan kebenaran yang kita butuhkan, untuk dibagikan kepada seseorang yang Allah arahkan dalam hidup kita pada hari itu juga.
Sumber rohani yang sangat berharga lainnya dalam penginjilan adalah doa. Saat kita berdoa, Allah membimbing kita ke dalam kebenaran dan terkadang menunjukkan kita bagaimana membagikan kebenaran itu.
Dia adalah Allah yang hidup, yang selalu mencari domba-Nya yang hilang. Inilah catatan pentingnya, jangan pernah meremehkan betapa riilnya firman Allah secara rohani. Saya selalu "mendengar" bunyi kekuatan-Nya saat saya mempercakapkannya.
Roh memilih untuk bekerja dan berbicara melalui sikap dan kata-kata kita. Allah juga berbicara melalui cara-cara Ilahi-Nya seperti melalui khotbah, doa, Alkitab, penyembahan, atau kehidupan Kristen kita yang nyata. Saat orang mencari kebenaran "klik" dengan khotbah yang jelas, mendengar firman Allah, memperhatikan hidup kita di tempat kerja dan ibadah, dan menjadi pokok doa-doa kita -- hati-hati! Kehidupan mereka akan berubah.
Diambil dari: | ||
Judul buku | : | Keluar dari Tempat Garam Masuk ke Dalam Dunia |
Judul artikel | : | Menanam Benih Tergantung pada Kekuatan Allah |
Penulis | : | Rebecca Manley Pippert |
Penerbit | : | Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2010 |
Halaman | : | 218 -- 220 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA