Manfaat Pembelajaran Alkitab Pribadi

Manfaat Pembelajaran Alkitab Pribadi

Banyak yang akan setuju bahwa kurun waktu dua tahun terakhir merupakan saat-saat teraneh yang pernah kita lalui. Kita menyaksikan guncangan global, debat kontroversial, pendapat yang memecah belah, dan banyak kekecewaan -- termasuk di gereja.

Menimbang semua itu, kita diingatkan bahwa satu-satunya sumber berita yang benar-benar dapat kita andalkan adalah Alkitab! Berbagai pendapat, ramalan, dan kata-kata pewahyuan mungkin gagal, tetapi firman Tuhan 100 persen dapat diandalkan. Firman Tuhan, yaitu Alkitab, adalah kebenaran, tidak berubah, dapat dipercaya, dan memberi hidup.

Mengapa Membaca Alkitab Setiap Hari Itu Penting

Dalam Matius 7:24-25, Yesus meminta kita untuk menjadi pendengar dan pelaku firman-Nya. Seseorang yang mendengar firman Tuhan (yaitu membaca Alkitab) dan melakukannya adalah seperti seseorang yang membangun rumahnya di atas batu. Saat badai melanda, rumah tersebut tidak roboh karena memiliki fondasi yang kokoh.

Baik itu berupa badai "normal" dalam kehidupan -- musim penuh tantangan yang kita semua harus lalui -- maupun badai dengan skala krisis nasional atau global: begitu badai melanda, akan sangat terlambat untuk mulai meletakkan fondasi yang kokoh. Kita perlu membangun fondasi yang kokoh sekarang agar kita dapat diperlengkapi untuk menjalani hidup dan untuk masa depan.

Oleh karena itu, kita perlu berpijak kuat pada firman Tuhan. Dan, kita melakukannya dengan membaca Alkitab, mempelajari Alkitab, dan menggali Alkitab secara lebih mendalam.

Manfaat Pembelajaran Alkitab Pribadi

Kita tidak seharusnya melihat pembelajaran Alkitab pribadi sebagai tugas membosankan yang perlu kita lakukan dalam rangka menjadi "orang Kristen yang baik", atau agar Tuhan berkenan kepada kita. Pribadi yang paling diuntungkan saat Anda membaca Alkitab adalah ANDA!

Membaca Alkitab, setiap hari jika memungkinkan, adalah untuk kebaikan kita sendiri. Dengan membaca Alkitab, kita bertumbuh secara rohani, makin mengenal Allah, dan menemukan wawasan tentang hal-hal rohani dan hikmat yang sangat praktis, yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dan, semakin banyak kita membaca Alkitab dan bertumbuh, semakin banyak pula orang di sekitar kita yang akan mendapat manfaatnya! Kita akan mampu membagikan apa yang kita pelajari, kita akan lebih percaya diri dalam membagikan Injil kepada mereka, dan kita akan dapat memberikan nasihat yang baik dan masuk akal secara alkitabiah jika mereka meminta kita!

Berikut adalah tujuh manfaat pembelajaran Alkitab secara pribadi (daftar ini tentu saja tidak lengkap).

1. Saat kita membaca Alkitab, kita akan mengenal Allah.

Jika kita ingin mengenal Allah, kita perlu membaca firman-Nya. Dalam Alkitab, Allah membagikan pemikiran-Nya kepada kita. Dia berbicara tentang rencana yang Dia miliki bagi dunia dan untuk kita secara pribadi. Dia mengungkapkan cinta-Nya sebagai Bapa dan perhatian-Nya yang lembut bagi kita.

Alkitab juga menceritakan tentang perbuatan-perbuatan besar Allah dalam sejarah, khususnya dalam sejarah umat-Nya, Israel. Berbagai peristiwa tersebut dicatat untuk suatu tujuan, yaitu agar kita dapat terdorong dan belajar darinya.

Semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk membaca Alkitab, merenungkannya dan meminta Roh Kudus untuk memberi kita pengertian, semakin bertambah pula pengenalan kita akan Allah. Sebagai konsekuensinya, kepercayaan diri kita bertumbuh dan iman kita semakin kuat -- karena kita tahu betapa mengagumkan dan berkuasanya Allah yang kita layani!

Nabi Daniel berbicara tentang seorang penguasa yang akan menipu dan merayu banyak umat perjanjian Allah. Banyak cendekiawan percaya bahwa nubuatan ini berkaitan dengan akhir zaman, ketika antikristus akan muncul dan memikat sebagian dari gereja.

"Dengan tipu daya dia akan membuat murad orang-orang yang berbuat jahat terhadap Perjanjian, tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan bertindak." (Daniel 11:32, AYT)

Baik mengenai si antikristus maupun sosok seperti antikristus -- baik itu manusia, ideologi, maupun pergerakan -- Daniel mengatakan bahwa hanya orang-orang yang mengenal Allah merekalah yang akan menolak penipuan!

2. Membaca Alkitab memberi kita kedamaian.

"Damai sejahtera yang besar dimiliki oleh mereka yang mencintai taurat-Mu, tidak ada batu sandungan padanya." (Mazmur 119:165, AYT)

Pernyataan ini benar-benar mengena baru-baru ini. Begitu banyak orang percaya yang merasa khawatir tentang masa depan. Mereka khawatir tentang situasi saat ini, pergantian pemerintahan, kebebasan mereka, dan banyak hal lainnya. (Mereka mungkin tidak mengakuinya, tetapi Anda dapat mengetahuinya dari jumlah pesan mengkhawatirkan yang mereka teruskan hampir setiap hari.)

Sekalipun kita mencoba untuk melindungi diri dari hal-hal semacam itu, itu tidak selalu mungkin dilakukan pada zaman teknologi ini. Jadi, sejumlah kecil klip video dan berita yang kita lihat pun dapat berdampak negatif bagi kita.

2.1 Ketakutan bukan berasal dari Allah

Saya ingat pelajaran yang saya pelajari selama bertahun-tahun: setiap kali saya mulai merasa gelisah atau takut akan masa depan, atau membayangkan "semua hal buruk yang mungkin terjadi" -- pikiran ini tidak pernah berasal dari Allah! Tidak peduli apa pun yang saya alami, saya dapat dengan jujur mengatakan bahwa Allah tidak pernah menggunakan rasa takut sebagai sarana untuk membimbing saya dalam hidup.

Saya telah melihat tangan perlindungan Allah berulang kali dalam hidup saya, tetapi Allah tidak pernah menggunakan rasa takut. Dan, pada musim-musim ketika saya merasa takut atau khawatir, hal-hal yang saya khawatirkan tidak pernah terjadi.

Inilah yang dikatakan Alkitab kepada kita. Yesus telah berjanji untuk meninggalkan damai sejahtera kepada kita dan memberi kita damai sejahtera (Yohanes 14:27). Yesaya berbicara tentang dihantar dalam damai (Yesaya 55:12). Kolose 3:15 memberi tahu kita bahwa perdamaian harus bertindak sebagai pengendali, seperti pengatur, dalam hati kita, yang berarti bahwa jika tidak ada kedamaian, itu bukan berasal dari Allah.

Jadi, mari mengisi hati kita dengan kedamaian -- dengan mencintai firman Tuhan!

2.2 Bagaimana kita mencintai firman Tuhan?

Menurut Mazmur 119:165, kita mengalami kedamaian ketika kita mencintai firman Tuhan! Dalam Alkitab, cinta, bukanlah ungkapan murahan yang terlalu sering digunakan seperti saat ini ("Aku suka sepatumu!" -- "Benarkah?")

Kita mencintai ketetapan Allah (Alkitab) ketika kita menempatkan nilai yang lebih tinggi pada apa yang dikatakannya kepada kita dibandingkan pendapat orang lain atau bahkan pendapat kita sendiri. Kita mencintai Alkitab ketika kita hidup sesuai dengan prinsip-prinsipnya, mengikuti petunjuknya, dan benar-benar percaya dengan sepenuh hati dengan apa yang dikatakannya.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa anak-anak mengeja cinta menjadi W-A-K-T-U. Dan, mungkin itu adalah indikator yang baik bagi kita, apakah kita men-C-I-N-T-A-i Alkitab ?? Anda mengerti maksud saya. (Anak-anak mengukur cinta kita berdasarkan berapa banyak waktu yang kita berikan untuk mereka. Dalam konteks ini, kecintaan pada firman Tuhan akan terlihat dari berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk membaca dan mempelajarinya. - Red.)

3. Saat kita membaca Alkitab, kita menjadi lebih kuat.

Manfaat lain dari pembelajaran Alkitab pribadi adalah bahwa hal itu menopang kita dalam musim-musim padang gurun (masa-masa sulit - Red.). Ketika Allah memimpin bangsa Israel selama 40 tahun melewati padang gurun, Dia menopang mereka dengan memberi mereka makan dengan manna dari surga. Itu mengajarkan orang Israel untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah dan mengingatkan mereka "bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan dari segala sesuatu yang dikatakan TUHAN" (Ulangan 8:3, AYT).

Alkitab menyebut manna sebagai "roti surga", yang merupakan bayangan dari roti surga yang sejati, yaitu Yesus (Yohanes 6:35). Untuk melewati musim padang gurun dengan aman -- masa yang sulit, melelahkan, dan berbahaya -- kita perlu makan dari firman yang keluar dari mulut Allah, seperti yang telah dilakukan bangsa Israel.

Mari kita lihat bagaimana orang Israel memakan manna:

  • Mereka harus mengumpulkannya setiap hari
  • Mereka harus mengumpulkannya sendiri (tidak dapat diwakilkan)
  • Bagian mereka selalu sesuai jumlah yang mereka butuhkan untuk hari itu

Kita juga dapat menemukan contoh negatif: berkali-kali orang Israel bosan dengan manna. Konsekuensinya adalah kelemahan rohani. Ketika tiba waktunya untuk menaklukkan Tanah Perjanjian, mereka tidak layak untuk tugas itu dan ditaklukkan oleh rasa takut.

"Perasaan terbiasa menghasilkan sifat meremehkan" dan kita perlu mewaspadai hal itu. Kita tidak boleh menganggap remeh firman Tuhan, merasa bosan terhadapnya, ataupun merendahkannya. Mari kita pastikan kita siap ketika kita mencapai Tanah Perjanjian kita!

4. Membaca Alkitab membuat kita berhasil

Ketika Yosua akan melangkah memasuki panggilannya, Allah mengungkapkan kepadanya kunci untuk menjadi berhasil: menjadi perantara firman Tuhan dan menghidupinya.

"Kitab Taurat ini tidak boleh jauh dari mulutmu, tetapi kamu harus merenungkannya siang dan malam supaya kamu dapat sungguh-sungguh melakukan sesuai dengan nama yang tertulis di dalamnya. Dengan demikian, kamu akan membuat jalanmu berhasil dan kamu akan beruntung." (Yosua 1:8, AYT)

Dalam teks asli Ibrani, "kamu akan beruntung" sebenarnya adalah kata kerja, taskil. Kata-kata lain yang berasal dari akar kata yang sama diterjemahkan sebagai "berperilaku bijaksana", "terampil", atau "berhati-hati" (misalnya dalam Amsal 19:14 -- barangkali Anda pernah bertanya-tanya apa arti dari "istri yang bijaksana"!)

Berdasarkan hal tersebut, menjadi berhasil berarti menjadi a) terampil, dan b) mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. Dan, ini membawa kita kembali pada pembacaan Alkitab dan mengizinkannya mengubah dan memperbaharui pemikiran kita. Jika pemikiran kita selaras dengan kehendak Allah, tindakan kita juga akan menjadi selaras dan kita akan berperilaku bijaksana.

5. Saat membaca Alkitab, kita menjadi bijaksana.

"Hukum TUHAN itu sempurna, memulihkan jiwa. Peringatan TUHAN itu teguh, menjadi hikmat bagi orang naif." (Mazmur 19:7, AYT)

Terkadang, saya perlu mengambil keputusan, atau menghadapi situasi, yang tidak terlalu saya kuasai. Seolah-olah hal-hal tersebut terjadi "di luar kendali saya". Dan, ketika saya memikirkan keputusan yang mungkin perlu saya ambil tahun ini, saya merasa sangat tidak berdaya.

Namun, puji Tuhan, masih ada harapan untuk saya -- dan Anda! Membaca firman Tuhan membuat kita bijak! Ia mengajarkan kita untuk membedakan yang benar dari yang salah. Ia mempertajam pikiran dan jiwa kita dan membimbing kita dalam pengambilan keputusan.

6. Membaca Alkitab memberi kita pemahaman.

"Semua Kitab Suci dinapasi oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16, AYT)

Yesus dan para Rasul telah memperingatkan kita bahwa guru-guru palsu dan berbagai doktrin baru akan muncul dan mencoba membingungkan kita. Jika kita mempelajari Alkitab kita dengan baik, kita akan dapat melatih indra kita dan membedakan "dusta yang terdengar seperti kebenaran" (Ibrani 5:13-14; Efesus 4:14).

7. Membaca Alkitab membantu kita melewati kegelapan.

"Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105, AYT)

Dalam dunia yang semakin lama semakin gelap, kita membutuhkan firman Allah lebih dari sebelumnya untuk mengetahui jalan mana yang harus ditempuh dan langkah mana yang harus diambil. Firman Allah menerangi jalan kita dan memberikan keamanan yang kita perlukan untuk mengambil langkah selanjutnya ke arah yang benar.

Seberapa Sering Anda Harus Membaca Alkitab

Idealnya, Anda harus membaca Alkitab setiap hari. Sama seperti manna, yang dikumpulkan orang Israel setiap pagi, kita harus mengumpulkan bagian kita setiap hari. Setiap hari memiliki tantangannya sendiri, jadi mengapa kita tidak mau menerima sepatah firman dari Tuhan yang akan membimbing kita melewati setiap hari?

Namun, jika Anda tidak membaca Alkitab setiap hari, Anda bukanlah "orang Kristen yang buruk"! Allah tidak akan kurang mengasihi Anda! Akan tetapi, Anda akan kehilangan banyak hal: kekuatan spiritual, kebijaksanaan, ketajaman, kedamaian -- semua manfaat yang tercantum di atas!

Cara Membaca Alkitab Setiap Hari

Bacalah Kitab Amsal

Cara mudah untuk memulai atau kembali membaca Alkitab setiap hari adalah dengan membaca kitab Amsal. Kitab Amsal memiliki 31 pasal, satu pasal untuk setiap hari dalam sebulan!

Bacalah Kitab-Kitab Favorit Anda

Ini adalah cara mudah lainnya untuk kembali pada kebiasaan membaca Alkitab setiap hari. Tinjau kembali bagian Kitab Suci yang menggema dalam jiwa Anda, yang paling membuat Anda tertarik. Setelah terbiasa membaca setiap hari, Anda dapat beralih menggunakan rencana membaca Alkitab.

Gunakan Rencana Baca Alkitab

Tentukan sendiri rencana baca Alkitab yang cocok untuk Anda:

  • rencana baca seluruh Alkitab selama satu atau dua tahun
  • rencana untuk membaca dua kitab atau lima kitab sekaligus
  • rencana membaca Alkitab secara kronologis

Jika Anda melewatkan satu hari (atau seminggu, atau sebulan), lanjutkan saja pada hari Anda yang SEKARANG. Jangan coba-coba mengejar, kemungkinan besar Anda tidak akan bisa melakukannya dan malah akan semakin tertinggal.

Cara Membaca Alkitab Seminggu Sekali

Jika Anda lebih suka membaca Alkitab setiap minggu, bacalah kitab-kitab dari Taurat (Parashat Hashavua): setiap minggu pada hari Sabat, orang-orang Yahudi dalam sinagoge di seluruh dunia membaca satu bagian kitab Taurat (Pentateukh), dan selama satu tahun mereka telah membaca semuanya! Lakukan terus -- Taurat juga adalah firman Tuhan, seperti halnya Perjanjian Baru! (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : onething.blog
Alamat situs : https://onething.blog/benefits-of-personal-bible-study
Judul asli artikel : Benefits of Personal Bible Study
Penulis artikel : Ester
Kategori: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA