Jangan Sampai Kehilangan Makna
"Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan." (Yesaya 53:2,3)
Ada kalanya, Natal dimaknai menjadi hari perayaan yang dipenuhi dengan sorak-sorai, pernak-pernik Natal yang berwarna-warni, makanan yang melimpah, baju baru, seragam baru gereja, dan berbagai perlengkapan lain yang memenuhi gereja, dan juga berbagai kegiatan pula. Seakan hari Natal adalah hari perayaan terbesar umat Kristen di seluruh dunia dan yang paling dirayakan secara besar-besaran hingga menjadi prospek penting untuk berbagai industri, di beberapa gereja malah dirayakan dengan penuh kemegahan dan cukup mahal. Tidak salah memang merayakan Natal dengan besar karena Sang Juru Selamat telah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan hukuman Allah, tetapi yang menjadi pertanyaan kita bersama apakah Natal itu, bagaimana maknanya, dan bagaimana kita memaknai-Nya.
Natal merupakan perayaan hari kelahiran Sang Imanuel, Yesus Kristus, ke dalam dunia. Natal adalah penggenapan rencana misi Allah yang terbesar dalam seluruh sejarah umat manusia, sebab Allah rela turun ke bumi menjadi sama dengan manusia dan lahir dalam kondisi yang begitu sulit serta datang sebagai yang menderita. Sungguh sebuah misi yang agung yang Dia kerjakan, Allah merencanakan penebusan manusia melalui penderitaan dan kematian Anak-Nya yang Tunggal supaya manusia selamat. Jalan satu-satunya ialah Dia harus terlahir sebagai manusia dan menyediakan diri-Nya sebagai korban yang akan mati sebagai Penebus semua dosa manusia.
Berita baik yang paling baik dan paling hakiki hanya satu, yaitu bagaimana orang berdosa bisa diselamatkan melalui penebusan Yesus Kristus. Inilah Injil yang sejati. Injil adalah berita bagaimana Yesus sudah datang bagi manusia, Yesus sudah mati bagi Saudara, Yesus sudah bangkit mengalahkan kuasa kematian dan kuasa dosa, Yesus sudah menggenapi keselamatan yang direncanakan Tuhan Allah, dan menjadi Juru Selamat bagi manusia. Injil akan mencelikan mata seseorang, membongkar hati, menghancurkan keangkuhan, dan membawa seseorang pada pertobatan kepada Kristus. "Selain di dalam Dia ... di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita bisa diselamatkan" (Kisah Para Rasul 4:12). Tidak ada siapa pun selain Yesus yang bisa menebus dosa, yang bisa memberikan pengampunan dosa, dan yang bisa menyelamatkan manusia.
Berita Natal adalah berita baik yang seharusnya digemakan di seluruh dunia melalui gereja-gereja, Natal bukan berbicara tentang gema lagu dan suasana Natal saja, tetapi ada Kabar Baik yang harus didengar oleh banyak jiwa bahwa Yesus telah datang sebagai Juru Selamat. Mari kita yang sudah mendengar Kabar Baik ini, bahkan yang sudah menerimanya dalam anugerah, mari bagikan kepada orang-orang di sekitar kita tentang Kabar sukacita ini, inilah berita Natal yang sesungguhnya, yang dicari-cari banyak orang, yang dinanti-nanti banyak jiwa. Jangan mendangkalkan berita Natal, jangan diam ketika menyadari makna Natal telah berangsur-angsur hilang. Mari sambut Natal tahun ini dengan penuh rasa ucapan syukur, sukacita, kerendahan hati, dan kebersahajaan dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA