DRK-Pelajaran 03

Nama Kursus : Doktrin Roh Kudus
Nama Pelajaran : Karya Roh Kudus Bagi Orang Percaya
Kode Pelajaran : DRK-P03

Pelajaran 03 - KARYA ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA

Daftar Isi

  1. Membawa Manusia Pada Pertobatan
    1. Kelahiran Baru
    2. Kehidupan Baru
  2. Memelihara Kehidupan Orang Percaya
    1. Memberikan Kuasa dan Mukjizat
    2. Menyingkapkan Kebenaran Firman
    3. Menolong Kita Berdoa
    4. Menumbuhkan Kehidupan Kerohanian

Doa

KARYA ROH KUDUS BAGI ORANG PERCAYA

Setelah kita mempelajari tentang siapa Roh Kudus, dan mengapa Ia harus datang, selanjutnya kita akan melihat lebih dalam mengenai peranan-Nya dalam kehidupan orang percaya. Peranan Roh Kudus sangat penting bagi orang percaya sepanjang perjalanan hidupnya. Tanpa peranan Roh Kudus, orang percaya tidak mungkin dapat menjalani kehidupan Kristen dengan baik. Karya-Nya tidak berkaitan dengan berapa banyak seseorang itu mendapatkan karunia, melainkan seberapa besar ia menyerahkan hidupnya untuk dipimpin dan melangkah bersama Roh Kudus. Sebab, Allah mengerjakan kehendak-Nya dalam kehidupan orang percaya melalui Roh Kudus yang menguasai dan mengatur kehidupannya. Dalam pelajaran ini, kita akan melihat peranan utama Roh Kudus dalam kehidupan orang-orang percaya, yaitu membawa manusia kepada pertobatan dan memelihara kehidupan orang percaya.

  1. Membawa Manusia Pada Pertobatan

  2. "Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum." (Yohanes 16:8-11)

    Dari ayat di atas, kita dapat belajar peranan Roh Kudus untuk menginsafkan manusia akan dosa, menyatakan kebenaran dan penghakiman. Roh Kudus berkarya dalam hati orang percaya dengan menerangi dan menyadarkan akan dosa yang jauh dari kehendak Allah. Dengan cara demikian, Roh Kudus bekerja dan membawa manusia yang berdosa kembali kepada Allah. Perubahan itu terlihat melalui pekerjaan Roh Kudus setelah melahirbarukan dan membentuk kehidupan baru yang meninggikan dan memuliakan Kristus Yesus dalam kehidupannya. Melalui kelahiran baru dan kehidupan baru, orang percaya dapat memiliki arah baru dan pengharapan baru dalam hidupnya. Hal inilah yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

    Di sepanjang masa, Roh Kudus berperan dalam kehidupan orang percaya. Hal itu nyata baik bagi orang percaya yang hidup di zaman Perjanjian Lama, maupun pada zaman ini.

    1. Kelahiran Baru

    2. Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh". (Yohanes 3:5-6)

      Ayat di atas menyatakan bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali untuk dapat diselamatkan. Kelahiran baru adalah pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus untuk menghidupkan kembali roh manusia yang mati supaya hidup kembali dan berkenan kepada Allah. Kelahiran pertama bersifat alami yang kemudian menjadikan manusia hidup di bawah ikatan dosa. Sebab itu, setiap manusia perlu dilahirkan kembali yang bersifat rohani. Melalui pribadi ketiga Allah Tritunggal, manusia dapat hidup kembali sesuai dengan peta teladan Allah. Inilah hal pokok dan mendasar dalam kelahiran baru.

    3. Kehidupan Baru

    4. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang". (2 Korintus 5:17)

      Ketika seseorang mengalami kelahiran baru, secara otomatis kehidupannya akan terhubung di dalam Kristus. Ketika seseorang telah ada di dalam Kristus, maka kehidupannya bukan dipimpin oleh dirinya sendiri, melainkan Kristus yang menjadi pemimpinnya. Setiap orang yang ada di dalam Kristus harus memiliki pola atau cara hidup yang baru dan meninggalkan nilai-nilai hidup yang lama. Kehidupan lama yaitu keinginan daging, harus dilepaskan dari kehidupan kita dan mengadopsi karakter Kristus. Dengan cara itu, kita dapat menolak keinginan daging dan kehidupan yang lama. Sifat lama yang diwariskan oleh manusia pertama yaitu Adam, telah membuat manusia menjadi hina, rusak, jahat, dan tanpa sedikit pun kebaikan sehingga tidak dapat keluar dari ikatan dosa (Roma 3:23). Proses kehidupan baru memang tidak instan, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini membutuhkan proses yang panjang, di mana Roh Kudus akan memproses dari hari ke hari untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus.

      Roma 3:10-12 menyatakan bahwa, "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak". Manusia yang berdosa telah terpisah dari Allah dan menjadi musuh Allah (Kolose 1:21). Yesaya 64:6 menyatakan, "bahwa kesalehan kami (manusia) seperti kain kotor". Jalan satu-satunya manusia dapat kembali kepada Allah adalah melalui kelahiran baru. Dalam kelahiran kedua ini, Roh Kudus mengaruniakan hidup baru, sifat dan hati yang baru kepada mereka yang beriman kepada Kristus, dan orang itu menjadi ciptaan baru. Akan tetapi, hidup baru yang kita miliki adalah proses panjang di mana Allah akan mengajar dan membentuk kita untuk semakin sempurna seperti yang diinginkan-Nya.

  3. Memelihara Kehidupan Orang Percaya

  4. "... tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26)

    Kehidupan Kristen yang kita jalani tentu tidak semulus jalan tol, godaan, kekecewaan dan rintangan terus akan kita temui saat kita masih hidup dan bernapas. Realitas kehidupan orang percaya tidaklah selalu dapat dimengerti secara sederhana dan mudah. Namun, ayat di atas mengingatkan kita bahwa Roh Kudus akan memampukan setiap orang percaya untuk melewati semua hal dalam hidupnya dan taat kepada perintah-Nya dengan memelihara dan melakukannya. Ia bukan saja memberikan damai sejahtera, tetapi menolong orang percaya untuk hidup di dalam Yesus, dalam ketaatan dan kasih, serta di dalam Bapa. Orang percaya akan hidup dalam berkat penyertaan dan kemurahan-Nya. Hidupnya akan dipimpin Roh Kudus menuju kebahagiaan sejati. Hidup baru adalah awal dari pemeliharaan dan penyertaan hidup orang percaya oleh Roh Kudus hari lepas hari. Seseorang yang telah memiliki hidup baru akan memiliki kesadaran baru secara rohani. Roh Kudus akan mengajarkan dan mengarahkan orang percaya untuk semakin mengenal dan mengasihi-Nya. Melalui perannya orang percaya akan menikmati persekutuan di dalam Bapa dan Putra.

    1. Memberikan Kuasa dan Mukjizat

    2. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8)

      Selain memimpin, Roh Kudus juga akan memperlengkapi setiap orang percaya untuk melakukan tugas menjadi saksi. Seperti yang tertulis dalam Markus 16:17-18, "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Roh Kudus mengaruniakan kuasa dan mukjizat kepada orang percaya. Kuasa dan mukjizat menyatakan otoritas Yesus Kristus dan dari dirinya sendiri. Tujuan Allah mengadakan mukjizat adalah untuk memperbarui iman orang percaya untuk semakin bertumbuh.

    3. Menyingkapkan Rahasia Firman

    4. Alkitab ditulis melalui pengilhaman Roh Kudus. Tidak ada satu pun manusia yang dapat memahami kebenaran Alkitab tanpa Roh Kudus yang menyingkapkan kebenaran sejati kepadanya. Setiap orang percaya harus mempelajari kebenaran firman Tuhan dengan kerendahan hati dan mengakui keterbatasannya untuk memahami firman Tuhan. Maka, orang percaya harus berdoa supaya Roh kudus memberikan penerangan kepadanya. Dalam Mazmur 119:18 dikatakan, "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu." Orang yang rendah hati dan yang bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus akan diterangi pikirannya untuk memahami kebenaran firman Allah bagi pertumbuhan imannya. Kebenaran yang terkandung di seluruh isi Alkitab baik dari perkataan para nabi, kitab-kitab Injil maupun surat-surat para rasul, disingkapkan oleh Roh Kudus. Kebenaran itu akan bermanfaat untuk membangun kerohanian dan iman setiap orang percaya.

      Kebenaran firman Allah harus dipelajari dari hari ke hari agar kita semakin memahami dan mengerti agar tidak digoyahkan oleh arus pengajaran zaman yang tidak berlandaskan kebenaran Alkitab. Dengan demikian, iman kita akan menjadi kuat dan pengenalan kita semakin dalam kepada Allah. Dalam Ibrani 5:14, penulis Ibrani menyatakan, "Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat."

      Karya Roh Kudus yang terakhir adalah menyingkapkan rahasia firman Allah dan menyatakan dosa, bahkan dosa yang tersembunyi maupun dosa yang tidak disadarinya. Tujuan akhir memahami kebenaran firman Allah adalah supaya manusia meninggalkan dosa-dosanya dan menggantikannya dengan sesuatu yang mulia dan kudus dari Allah. Melalui kebenaran firman-Nya, Roh Kudus menuntun pertumbuhan iman seseorang untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus dan memahami kehendak Allah bagi hidupnya.

    5. Menolong Kita Berdoa

    6. Doa-doa setiap orang percaya harus dikuduskan oleh Roh Kudus supaya dapat berkenan di hadapan Allah. Oleh sebab itu, Roh Kudus harus berperan sebagai perantara doa manusia kepada Allah sehingga manusia berdoa di dalam Roh dan Kebenaran. Dalam Roma 8:26, dikatakan: "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."

      Rasa kecewa dan kegagalan dalam berdoa yang sering dialami orang percaya, dan pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya penyerahan secara total kepada tuntunan Roh Kudus. Ini terjadi karena doa yang disampaikan gagal di permulaan dan saluran pintu doa buntu bahkan sebelum doa dimulai. Seorang beriman dapat memiliki keinginan akan berkat-berkat rohani, namun jika keinginan duniawi masih berkuasa dalam dirinya, maka ia tidak akan memiliki kekuatan yang berkesinambungan dalam doanya. Keinginan akan berkat yang timbul dari dalam hati merupakan sumber semangat doa, sebab, jika keinginan doanya kendor, maka kuasa doanya akan lemah. Namun, satu hal yang harus diperhatikan, bahwa keinginan atau hasrat doa harus dimurnikan oleh Roh Kudus terlebih dahulu.

      Roh Kudus adalah Roh yang memberikan anugerah untuk dicurahkan ke dalam hati orang percaya. Roh Kudus berperan untuk memimpin doa orang percaya, mengambil alih doa dan menjadi pengantara doa seseorang kepada Allah. Pada hakikatnya, doa adalah penyataan Roh Kudus dari dalam hati orang-orang percaya. Oleh sebab itu, orang percaya harus menantikan Roh Kudus supaya peka terhadap pengarahan dari-Nya dan percaya kepada-Nya serta menjadikan Roh Kudus sebagai pemimpin doanya. Dengan doa-doa yang disampaikan orang percaya akan berdaya guna dan mengenai sasaran. Ketepatan doa seseorang tergantung pada seberapa besar pengaruh Roh Kudus dalam hati orang percaya dan seberapa jauh Ia memimpin setiap doa yang disampaikan orang tersebut.

    7. Menumbuhkan Kehidupan Kerohanian

    8. Kerohanian setiap orang percaya dapat digambarkan seperti benih yang jatuh di tanah yang subur. Benih itu akan bertunas, berakar, dan bertumbuh. Padi yang menguning adalah hasil dari proses pertumbuhan yang wajar. Begitulah gambaran kerohanian kita. Pertumbuhan pengenalan kita kepada Tuhan tidaklah instan. Begitu pula dengan pertumbuhan rohani kita yang tidak terjadi begitu saja. Setiap aspek dalam kehidupan kita pun harus diperhatikan dan diberi kesempatan untuk bertumbuh. Setiap orang percaya seharusnya dapat bertumbuh dalam segala aspek kehidupannya supaya ia semakin menyukakan hati Allah dan menjadi berkat bagi sesamanya.

      Sehubungan dengan pertumbuhan rohani orang percaya, Roh Kudus berkarya dalam memberikan kehidupan melalui benih Firman Tuhan sampai akhirnya melahirkan ciptaan baru. Tetapi ini barulah suatu permulaan, sebab Allah menantikan benih itu untuk bertumbuh, berkembang, dan dewasa secara rohani. Penulis kitab Ibrani menulis, "Marilah kita beralih kepada perkembangannya yang penuh" (Ibrani 6:1). Kemudian Rasul Petrus mendorong kita untuk "bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus" (2 Petrus 3:18).

      Jika ingin bertumbuh, kita harus memiliki kerinduan yang besar dan aktif untuk berubah. Perubahan itu dapat kita wujudkan melalui disiplin rohani dalam kehidupan kita dengan membaca, merenungkan, menggali dan melakukan kebenaran firman Tuhan dalam hidup kita. Kita harus melangkah ke arah kedewasaan rohani yang lebih dalam kepada Kristus dan memiliki hidup yang berbuah. Tanpa itu semua kita tidak akan pernah benar-benar bertumbuh dalam Kristus. Namun, jika kita mendapatkan hal itu maka kita akan menjadi orang Kristen yang bertumbuh, dewasa dan berbuah seperti yang dikehendaki Allah. Berkaitan dengan hal itu, Rasul Paulus menuliskan, "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." (Kolose 2:7) Tanda pertumbuhan seorang Kristen sejati adalah terus memiliki kerinduan untuk mengenal Sang Pencipta dan menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Kiranya, kita semua di mampukannya untuk hidup seturut kehendak-Nya yang agung.


Akhir Pelajaran (DRK-P03)


Doa

Ya Allah Roh Kudus, kami bersyukur padamu atas pertolongan dan penyertaan-Mu dalam hidup kami. Kami menyadari kelemahan dan kesalahan kami dihadapan-Mu, namun kami bersyukur atas kemurahan-Mu yang dengan setia menuntun kami keluar dari dosa-dosa kami. Terima kasih ya Allah Roh Kudus atas kelepasan yang dari pada-Mu. Amin

[Catatan: Pertanyaan ada di lembar lain.]

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA