DRK - Pelajaran 03
Nama Kelas | : | Doktrin Roh Kudus |
Nama Pelajaran | : | Karya Roh Kudus bagi Gereja |
Kode Pelajaran | : | DRK-P03 |
Pelajaran 03 -- Karya Roh Kudus bagi Gereja
Daftar Isi
- Roh Kudus Memperlengkapi Pelayanan Gereja Lokal
- Pelayanan Rasul
- Pelayanan Nabi
- Pelayanan Penginjil
- Pelayanan Gembala
- Pelayanan Pengajar
- Roh Kudus Memperlengkapi Gereja Universal
- Fungsi ke Dalam
- Fungsi ke Luar
- Penginjilan
- Melayani Dunia
Doa
Pelajaran 03: Karya Roh Kudus bagi Gereja
Pelajaran 3 secara khusus akan membahas tentang peran Roh Kudus dalam gereja atau tubuh Kristus, yaitu lembaga yang Tuhan sendiri tetapkan di dunia ini. Apa yang dikerjakan Roh Kudus dalam gereja-Nya? Mari kita pelajari dengan teliti.
- Roh Kudus Memperlengkapi Pelayanan Gereja Lokal
- Pelayanan Rasul
- Pelayanan Nabi
- Pelayanan Penginjil
- Pelayanan Gembala
- Pelayanan Pengajar
- Roh Kudus Memperlengkapi Gereja Universal
- Fungsi ke Dalam
- Fungsi ke Luar
- Penginjilan
- Melayani Dunia
Gereja lokal adalah organisme hidup yang dituntut untuk bertumbuh, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan kualitas terkait dengan pertumbuhan kerohanian dan iman jemaat, sedangkan pertumbuhan kuantitas mencakup penambahan jumlah anggota melalui pekabaran Injil. Peran Roh Kudus sangat penting dalam dua aspek pertumbuhan ini. Dalam pertumbuhan kualitas, Roh Kudus bekerja untuk menumbuhkan iman jemaat agar semakin dewasa secara rohani dan memuliakan Tuhan. Dalam pertumbuhan kuantitas, Roh Kudus bekerja untuk jemaat dapat bermultiplikasi dengan memenangkan jiwa-jiwa baru. Gereja tidak mungkin melakukan pertumbuhan ini tanpa Roh Kudus.
"Dialah yang memberikan, baik rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala, maupun pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus dalam pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus." (Efesus 4:11-12)
Berikut ini, kita akan melihat lima fungsi utama gereja dan bagaimana Roh Kudus terlibat dalam pelayanan yang dijalankan gereja.
"Rasul" adalah istilah yang dalam bahasa Yunani disebut apostolos, artinya 'utusan'. Secara jabatan, istilah "Rasul" hanya dipakai untuk menunjuk kepada kedua belas murid Yesus, kecuali Yudas yang digantikan oleh Paulus. Namun, secara fungsional, istilah "rasul" memiliki arti yang lebih luas, yaitu menunjuk kepada setiap orang percaya yang diutus untuk menjadi pengajar, penginjil, misionaris, pengkhotbah, dsb.. Oleh sebab itu, jika ada pendapat yang mengatakan bahwa jabatan rasul juga dimiliki oleh orang-orang percaya di luar kedua belas murid Yesus, pendapat tersebut adalah salah.
Jabatan rasul dimulai ketika Yesus terangkat ke surga dan berakhir setelah kedua belas murid Yesus mati. Sejak kematian mereka, jabatan kerasulan tidak ada lagi. Jika ada suatu peranan yang bersifat kerasulan, hal itu sebatas fungsinya. Adapun fungsi kerasulan pada gereja masa kini adalah untuk menjaga supaya pengajaran gereja tetap setia kepada pengajaran para rasul Yesus yang berlandaskan pada kebenaran firman Allah. Dalam pelayanan kerasulan inilah, Roh Kudus berperan sangat penting untuk membimbing dan menuntun gereja supaya memberikan ajaran yang sehat dan setia pada ajaran para rasul sebagaimana yang tertulis dalam Alkitab.
Istilah "nabi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu prophetes, artinya 'orang yang mengetahui kehendak Allah dan mempunyai karunia ucapan yang diilhami'. Hanya dalam Perjanjian Lama, jabatan nabi berlaku, tetapi tidak dalam Perjanjian Baru. Pelayanan "kenabian" dalam Perjanjian Baru hanya bersifat fungsional bukan jabatan.
Fungsi kenabian seharusnya dimiliki oleh setiap gereja masa kini, sebab gereja berperan membawa suara Tuhan untuk disampaikan kepada jemaat. Secara terperinci, berikut peran Roh Kudus dalam pelayanan kenabian pada zaman Perjanjian Baru:
- Berdasarkan petunjuk Roh Kudus, pemberita dan penafsir firman Tuhan menjalankan tugasnya. Roh Kudus memakai pemimpin jemaat untuk mengingatkan, menasihati, menghibur, dan membangun jemaat (1 Korintus 12:10; 14:3) berdasarkan kata firman Tuhan.
- Roh Kudus juga memberikan karunia bernubuat kepada jemaat untuk menjadi penyambung lidah Tuhan dalam menyampaikan teguran, perintah, atau peringatan kepada jemaat-Nya.
- Roh Kudus memberikan pelayanan melalui jemaat yang memiliki karunia penglihatan (Kisah Para Rasul 11:28; 21:10-11).
- Sebagai penyingkap dosa, Roh Kudus memberitakan kebenaran akan murka dan penghakiman Allah atas dosa sehingga memanggil jemaat untuk bersama memberantas dosa keduniawian dan kesuaman atas jemaat (Lukas 1:14-17).
Ketika gereja menjalankan pelayanan kenabian (secara fungsional), Roh Kudus akan senantiasa bekerja memperlengkapi gereja, dengan catatan gereja harus menjalankan disiplin untuk selalu mendengarkan firman Tuhan setiap saat. Adapun fungsi kenabian gereja diwujudnyatakan melalui pelayanan para pelayan Tuhan di gereja. Dalam menjalankan pelayanannya, mereka dipakai Tuhan untuk mendidik dan membimbing jemaat sehingga kerohanian dan iman jemaat semakin bertumbuh serta memiliki pengajaran Alkitab yang murni. Dalam Kisah Para Rasul 2:17; 4:8; 21:4, dikatakan bahwa Roh Kudus membawa pesan dari Tuhan untuk disampaikan kepada jemaat melalui para pelayan Tuhan supaya jemaat tetap setia kepada kebenaran firman Tuhan hingga akhir hidup mereka.
Penginjil adalah orang yang melayani pemberitaan Injil Kristus kepada orang yang belum mengenal Yesus Kristus. Bukan itu saja, penginjil biasanya juga membentuk suatu persekutuan baru bagi orang yang baru percaya. Roh Kudus akan menolong setiap penginjil untuk menggerakkan hati jemaat supaya memiliki beban menginjili orang lain (Kisah Para Rasul 21:8). Berikut adalah dampak dari pekerjaan Roh Kudus terhadap seorang penginjil.
- Keberanian untuk memberitakan Injil pada setiap kesempatan (Kisah Para Rasul 8:4-5, 35).
- Kerinduan membawa orang kepada keselamatan dalam Yesus Kristus dan dibaptiskan (Kisah Para Rasul 8:6, 12).
- Roh Kudus memberi kuasa melakukan tanda-tanda, mukjizat, penyembuhan, dan pembebasan dari roh-roh jahat (Kisah Para Rasul 8:6-7, 13) sementara mereka memberitakan Injil.
- Dorongan kepada para petobat baru supaya dipenuhi oleh Roh Kudus (Kisah Para Rasul 8:12-17; 2:38; 19:1-6).
Jika gereja yang tidak menjalankan fungsi penginjilan dan tidak mendukung segala kegiatannya, gereja tersebut tidak akan mendapatkan jiwa-jiwa baru. Gereja semacam itu akan menjadi gereja statis yang tidak mengalami pertumbuhan secara kuantitas. Sementara itu, gereja yang menjalankan penginjilan berdasarkan kasih dan memberitakan keselamatan dengan kuasa Roh Kudus yang menyelamatkan adalah gereja yang alkitabiah (Kisah Para Rasul 2:14-41) dan mereka akan menjadi gereja yang bertumbuh.
Gembala memiliki peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan sebuah gereja lokal. Sebab, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan memelihara kebutuhan rohani jemaat. Dalam Kisah Para Rasul, gembala dinyatakan sebagai pelindung kebenaran rasuli terhadap ajaran palsu dan guru-guru palsu di dalam gereja (Kisah Para Rasul 20:28-31).
Sehubungan dengan pelayanan penggembalaan, Roh Kudus senantiasa menolong gembala dalam memenuhi kebutuhan rohani jemaat, membangun kerohanian jemaat, menyampaikan pengajaran yang benar, membantu jemaat menemukan karunia-karunia dan mendapatkan pengurapan Roh Kudus, dan mengutus jemaat untuk pergi memberitakan Injil dan menghasilkan buah pelayanan. Selanjutnya, peranan Roh Kudus dalam pelayanan penggembalaan akan dijelaskan dalam pembahasan berikut.
- Roh Kudus menolong para gembala dalam melaksanakan tugas penggembalaan. Di antaranya: memberikan ajaran sehat, membuktikan ajaran sesat (Titus 1:9-11), mengajar dan memimpin jemaat (1 Tesalonika 5:12; 1 Timotius 3:1-5), menjaga iman jemaat (Ibrani 12:15; 13:17), dsb..
- Roh Kudus memilih dan menentukan gembala sebab gembala tidak dipilih melalui cara politis (Kisah Para Rasul 20:28; Filipi 1:1).
- Roh Kudus menghindarkan para gembala dari kesalahan dalam menggembalakan, baik yang berasal dari kuasa iblis (Kisah Para Rasul 20:28-31) maupun penyimpangan ajaran (2 Timotius 1:13-14; 2 Timotius 4:4).
- Roh Kudus menuntun para gembala supaya tetap hidup dalam kesalehan sesuai firman Tuhan, bertekun dalam firman dan ajaran yang sehat, serta dilatih untuk beribadah (1 Timotius 4:6-7), dan dalam pengajaran Kristus (1 Timotius 4:16).
Roma 12:7 menyebutkan tentang karunia berbicara atau mengajar yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka yang mengajar dan menjelaskan kebenaran firman Allah kepada jemaat supaya akal budi dan hidup mereka diubahkan (Roma 12:2). Para pengajar bertugas memelihara Injil yang telah dipercayakan kepada mereka (2 Timotius 1:11-14). Untuk itu, setiap pengajar harus bertekun mengajarkan kebenaran Injil kepada jemaat.
Roh Kudus senantiasa memberikan kemampuan kepada para pengajar dalam menyampaikan, menjelaskan, dan menguraikan firman Tuhan untuk membangun jemaat Tuhan (Efesus 4:12). Tujuan utama pengajaran jemaat adalah menolong jemaat mengambil komitmen memiliki gaya hidup yang murni, saleh, dan penuh kasih sesuai dengan firman Tuhan. Dalam 1 Timotius 1:5, dikatakan, sasaran pendidikan Kristen adalah "... kasih yang berasal dari hati yang murni, nurani yang baik, serta iman yang tulus."
Pada umumnya, gereja memiliki dua fungsi utama, yaitu pelayanan ke dalam dan pelayanan ke luar.
Gereja adalah keluarga Allah yang berkumpul untuk bersekutu (koinonia), menyembah Allah, saling mengasihi, bertumbuh, dan mewujudkan rencana Allah. Pada dasarnya, setiap jemaat adalah bagian dari gereja yang perlu dibangun imannya melalui pengajaran dan sakramen-sakramen gereja. Mereka harus memiliki pemahaman iman yang benar untuk mencapai tujuan Tuhan, yaitu menjadi serupa dengan Kristus.
Seluruh pelayanan gereja ke dalam ini tidak lepas dari peranan Roh Kudus, yaitu memelihara, memimpin, dan memperlengkapi gereja sehingga gereja dapat menjalankan pelayanannya sebagai jemaat Allah yang kudus.
Fungsi gereja yang bersifat ke luar meliputi: pemberitaan Injil (kerygma) dan pelayanan sosial (diakonia). Pelayanan sosial (diakonia) tidak dapat dipisahkan dari pelayanan penginjilan (kerygma) karena tugas utama gereja ke luar adalah memberitakan Injil kepada dunia, bukan memperbaiki ataupun menyediakan kesejahteraan masyarakat.
Apakah penginjilan? Penginjilan diartikan sebagai usaha memberitakan Kabar Baik Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit untuk menebus dosa manusia. Barangsiapa percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka dosanya akan diampuni Allah dan mereka akan menerima kehidupan kekal.
Mengapa orang percaya harus menginjili? Pertama, dalam Kisah Para Rasul 2:4-11; 41, firman Tuhan mengatakan bahwa Roh Kudus akan membuka mata rohani orang-orang yang belum percaya supaya mereka diinsafkan akan dosa mereka. Kedua, setiap orang percaya yang telah menerima Roh Kudus dan dipenuhi-Nya pasti memiliki kesadaran dan panggilan untuk memberitakan Injil. Sebab, Roh Kudus akan berkarya penuh dalam diri setiap orang percaya supaya mereka menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:8). Oleh karena itu, setiap orang percaya harus siap menjadi pekerja tangguh yang rela hidup dan mati bagi Kristus seperti yang dilakukan oleh para murid Yesus.
Tugas kedua gereja adalah pelayanan sosial (diakonia). Roh Kudus memimpin para murid Yesus untuk memberikan kesaksian tentang kasih Allah kepada dunia. Sebab, tanpa pimpinan Roh Kudus, tidak mungkin seorang pun dapat mengerjakan sesuatu untuk Tuhan dengan baik. Pelayanan diakonia bukan hanya tentang kesejahteraan ekonomi, tetapi untuk menjadi terang dan perpanjangan tangan Tuhan dalam menolong sesama supaya memuliakan nama Tuhan di dunia.
Kita bersyukur karena melalui pekerjaan Roh Kudus dalam gereja, jemaat Tuhan terus bertumbuh menjadi saksi yang hidup bagi kemuliaan nama Tuhan!
Akhir Pelajaran (DRK-P03)
Doa
"Ya Allah Roh Kudus, aku sungguh bersyukur kepada-Mu karena selalu menyertai gereja-Mu dari zaman ke zaman. Ada begitu banyak tantangan dan perkara yang harus dihadapi gereja. Namun, Engkau sekalipun tidak meninggalkannya. Terima kasih, Tuhan. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA