Disiplin Rohani Menulis Jurnal

Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: "Tuliskanlah semua firman yang sudah Aku sampaikan kepadamu dalam sebuah buku." (Yeremia 30:2, AYT)

Kata-kata memiliki kekuatan. Allah semesta alam menciptakan dunia melalui firman-Nya. Kita menggunakan kata-kata dalam berbagai momen penting kehidupan -- saat kelahiran (baptisan atau penyerahan anak), wisuda, pernikahan, hingga kematian. Menulis merupakan bentuk komunikasi, kreativitas, spiritualitas, sekaligus ekspresi diri. Menulis jurnal adalah tindakan suci yang dapat menolong kita bertumbuh secara rohani.

Apakah menulis jurnal termasuk disiplin rohani? Mungkin tidak ada bagian dalam Alkitab yang secara langsung memerintahkan kita untuk melakukannya. Namun, saya percaya bahwa menulis jurnal adalah disiplin yang mendukung ketaatan pada firman Tuhan, khususnya ketika kita berlatih disiplin rohani lainnya. Saya yakin kebiasaan ini akan menolong kita melatih, menumbuhkan, dan memperkuat kehidupan rohani kita.

Hari ini kita akan membahas manfaat menulis jurnal, berbagai jenis jurnal yang bisa Anda buat, serta beberapa ide tentang apa saja yang dapat Anda tulis di dalamnya.

Banyak jenis jurnal dapat menuntun kita untuk merefleksikan perjalanan bersama Tuhan. Salah satunya adalah jurnal reflektif. Mulailah dengan menuliskan bagaimana hari, minggu, atau bulan terakhir Anda. Catat apa yang telah Anda lakukan, dengan siapa Anda menghabiskan waktu, apa yang berhasil, dan apa yang menjadi tantangan. Setelah itu, mintalah Tuhan menunjukkan bagian-bagian hidup Anda yang mencerminkan kehadiran-Nya. Ketika kita belajar melihat bagaimana Tuhan hadir dalam setiap aspek hari kita -- bahkan yang tampak sepele -- iman kita akan semakin bertumbuh.

Filsuf Socrates pernah berkata, "Hidup yang tidak dipertimbangkan tidak layak dijalani." Jika seorang filsuf biasa dapat berpikir demikian, betapa lebih lagi kita sebagai orang percaya seharusnya peka terhadap bisikan Roh Kudus ketika Dia berkata, "Ujilah dirimu sendiri."

"Ujilah dirimu sendiri untuk melihat, apakah kamu tetap di dalam imanmu. Periksalah dirimu sendiri! Atau, apakah kamu tidak mengenali dirimu sendiri bahwa Kristus Yesus ada di dalammu, kecuali kalau kamu gagal di dalam ujian." (2 Korintus 13:5, AYT)

Di sisi lain, ada undangan bagi Allah untuk menyelidiki hati kita. Luangkan waktu untuk berdoa dengan sikap mendengarkan, dan undanglah Allah menyingkapkan isi hati Anda. Dia rindu berbicara tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan hati Anda untuk didengar. Kita perlu mendengar suara Allah. Catatlah apa yang Anda dengar, karena ini merupakan cara yang sangat kuat untuk menuliskan perjalanan iman Anda.

"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenali hatiku, ujilah aku dan kenali pikiran-pikiranku. Dan, lihatlah jika ada jalanku yang mendukakan, dan pimpin aku pada jalan kekekalan." (Mazmur 139:23-24, AYT)

Menulis Jurnal untuk Mengingat

Dalam renungan saya tentang doa-doa Nehemia, kita membahas jenis doa yang disebut doa pengingat -- doa-doa ketika Nehemia meminta Allah mengingat janji-janji yang telah Dia buat. Dalam beberapa doa lainnya, dia juga memohon agar Allah mengenali orang lain dan dirinya sendiri.

Jurnal doa merupakan cara yang indah untuk mencatat permohonan, ucapan syukur, dan pujian kepada Allah. Melalui catatan itu, kita dapat mengingat bagaimana Allah menjawab doa-doa kita. Betapa luar biasanya memiliki rekaman tertulis tentang kesetiaan-Nya sepanjang waktu.

Menulis jurnal syukur adalah bentuk lain dari mengingat kebaikan Allah, Sang Penjaga Janji. Dalam renungan saya tentang Disiplin Rohani Syukur, kita belajar bagaimana mengubah cara pandang serta memenuhi hati dengan harapan ketika kita menuliskan daftar berkat yang telah kita terima.

"Aku akan mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN. Ya, aku akan mengingat keajaiban-keajaiban-Mu pada zaman dahulu. Aku akan merenungkan semua pekerjaan-Mu, dan membicarakan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77:11-12, AYT)

Menulis jurnal sebagai bentuk meditasi.

Menulis ayat Alkitab adalah salah satu cara untuk merenungkan Firman Allah. Saat Anda menulis dengan pena di atas kertas dan menyalin hukum TUHAN, Anda akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, daunnya tidak layu.

"Diberkatilah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang-orang berdosa, dan tidak duduk di pertemuan para pencemooh. Akan tetapi, yang kesenangannya ada dalam hukum TUHAN, dan dia merenungkan hukum-Nya siang dan malam. Dia seperti sebuah pohon yang ditanam di dekat aliran-aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan daun-daunnya tidak layu. Segala sesuatu yang dilakukannya berhasil. (Mazmur 1:1-3, AYT)

Jika Anda adalah seorang raja pada zaman Perjanjian Lama, Anda diwajibkan menuliskan hukum -- firman Tuhan. Tindakan itu dianggap sebagai salah satu bentuk disiplin rohani. Setelah menuliskan hukum tersebut, mereka harus menyimpannya dan membacanya seumur hidup. Tujuan dari disiplin ini adalah agar hati mereka senantiasa dekat dengan Allah, sehingga mereka tetap rendah hati dan taat kepada perintah-Nya. Bila seorang raja melakukan semua hal ini, dia dan keturunannya akan memerintah panjang di kerajaannya.

Jika disiplin rohani menulis firman Tuhan begitu penting bagi raja-raja pada zaman dahulu, tidakkah Anda berpikir bahwa hal itu memiliki nilai dan kekuatan yang sama bagi kita pada masa kini?

"Apabila raja sudah duduk di atas kursi takhta kerajaannya, dia harus menulis untuknya Salinan Taurat ini pada sebuah kitab di hadapan imam-imam Lewi. Salinan itu harus ada padanya dan dia harus membacanya setiap hari selama hidupnya supaya dia belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan memegang teguh seluruh Taurat dan ketetapan-ketetapan ini. Dengan demikian, dia tidak menjadi tinggi hati terhadap sausara-saudaranya dan agar dia tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Sehingga, dia dan anak-anaknya memerintah kerajaan Israel untuk waktu yang lama." (Ulangan 17:18-20, AYT)

Manfaat Lain dan Bentuk-Bentuk Penulisan Jurnal

Saya telah menulis jurnal selama bertahun-tahun, dan ini menjadi salah satu disiplin paling transformatif dalam hidup saya. Dari kebiasaan mencatat perjalanan rohani dan kehidupan sehari-hari, saya menemukan sejumlah manfaat yang luar biasa, antara lain:

  • Membantu saya memperjelas pemahaman tentang sifat Allah
  • Menolong saya mengenal diri sendiri dengan lebih dalam
  • Menjadi sarana untuk merekam perjalanan rohani saya
  • Membantu saya mengatur dan menata pikiran
  • Memberi ruang untuk bereksperimen dengan ide dan kata-kata
  • Mengungkapkan hal-hal yang mungkin tak pernah saya sadari sebelumnya
  • Menyatukan hati dan pikiran saya di hadapan Tuhan.

Saya yakin masih banyak manfaat lain dari menulis jurnal yang belum saya temukan. Namun, tidak diragukan lagi, kata-kata memiliki kuasa yang nyata dalam hidup saya. Ada begitu banyak bentuk jurnal yang bisa kita tulis.

Berikut ini beberapa jenis jurnal yang dapat Anda tulis. Tentu saja, Anda bisa menyederhanakannya dengan menggunakan satu buku catatan sederhana dan menulis semuanya di sana. Saya pribadi memiliki kegemaran membuat, mengoleksi, dan membeli berbagai jenis jurnal.

  • Jurnal Harian
  • Menulis Ayat Alkitab
  • Jurnal Doa
  • Jurnal Seni
  • Halaman Pagi
  • Jurnal Syukur
  • Jurnal Iman
  • Jurnal Membaca

Memulai

Tidak ada cara yang benar atau salah dalam menulis jurnal. Anda bisa menggunakan kertas biasa atau menulis di komputer -- pilihlah cara yang paling membuat Anda nyaman. Sebagai sebuah praktik rohani, menulis jurnal menuntut keterlibatan hati dan sikap doa. Mulailah dengan doa singkat, mintalah Tuhan membuka hati dan telinga Anda, serta menuntun Anda sepanjang proses ini. Agar menjadi sebuah praktik yang konsisten, menulis jurnal perlu dibangun sebagai kebiasaan atau rutinitas. Saya berdoa kiranya Anda mengalami kuasa yang mengubah hidup melalui disiplin menulis jurnal ini.

Doa:
Bapa di surga, kami menyerahkan pikiran, kata-kata, dan perbuatan kami kepada-Mu ketika kami berdoa agar Engkau menuntun kami menggunakan praktik menulis jurnal ini dengan benar. Tunjukkanlah kepada kami langkah yang harus kami ambil selanjutnya. Tuhan, kami ingin diubahkan oleh firman-Mu dan belajar menulis jurnal sebagai disiplin rohani yang memuliakan-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

(t/Jing-jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : lauriehampton.com
Alamat situs : https://lauriehampton.com/2021/09/11/the-spiritual-discipline-of-journaling/
Judul asli artikel : The Spiritual Discipline of Journaling
Penulis artikel : Laurie Hampton