Belajar dari Daud: Apa Artinya Diperkenan Tuhan?
Selain Abraham dan Musa, mungkin tidak ada tokoh Alkitab lain yang lebih besar daripada Raja Daud. Masa pemerintahannya menjadi teladan bagi raja-raja Israel setelah kepergiannya. Kerajaan Daud sering kali disebut sebagai masa-masa keemasan Israel. Maka tidak heran, bahkan setelah Yesus mau naik ke surga pun, para murid-Nya bertanya apakah sekarang waktunya Dia memulihkan masa-masa keemasan itu. Daud juga disebut sebagai seorang yang berkenan kepada Tuhan atau a man after God's own heart (1 Samuel 13:14). Daud berkenan kepada Tuhan bukan karena dia punya kualitas khusus dalam dirinya. Arti kata "berkenan kepada Tuhan" lebih berbicara pada sikap Tuhan kepada Daud, daripada sikap Daud kepada Tuhan. Hati Tuhanlah yang terarah kepada Daud sehingga Dia berkenan kepadanya. Tuhan Allah telah mengkhususkan Daud untuk tugas pekerjaan kerajaan-Nya. Ini disimbolkan dengan minyak urapan yang Samuel tuangkan di atas kepala Daud. Tindakan pengurapan ini dalam bahasa Ibrani di-"mesias"-kan. Artinya, orang yang Allah pilih untuk melakukan kehendak hati-Nya. Sayangnya, walaupun Daud banyak mengalami berkat Tuhan dan berjasa besar bagi bangsa Israel, dalam banyak hal dia juga adalah pribadi berdosa yang berulang kali gagal taat kepada Tuhannya.
Kegagalan demi kegagalan ini, secara garis besar diikuti oleh setiap keturunan Daud. Kecuali satu orang. Janji Tuhan ditepati ketika Raja yang dijanjikan itu akhirnya hadir ke dalam dunia. Yesus, Anak Daud yang agung, sungguh-sungguh hidup sebagai Raja yang berkenan kepada Tuhan Allah. Dia bahkan menunjukkan ketaatan-Nya sampai pada titik memberikan hidup-Nya bagi bangsa yang menolak kerajaan-Nya (lihat Filipi 2:8-9). Dialah Mesias (dalam bahasa Yunani, Kristus) yang sesungguhnya: pribadi yang dikhususkan Allah untuk menggenapi kehendak-Nya.
Namun, kita tidak berhenti di situ. Yesus Kristus, melalui Roh Kudus-Nya, telah memanggil sejumlah orang yang Dia sendiri khususkan untuk menjalankan kehendak-Nya di bumi. Nama "Kristen" yang mungkin berarti "Kristus kecil" adalah panggilan orang-orang lain yang mengejek para pengikut Kristus pada waktu itu. "Sok 'Kristus' lu!" mungkin begitu sindiran mereka. Status khusus yang dahulu Tuhan berikan hanya kepada orang-orang tertentu, kini diembankan kepada setiap orang yang berada dalam Kristus. Setiap orang Kristen sejati adalah orang yang telah Tuhan khususkan untuk menjalankan rencana-Nya di dunia ini. Kita adalah orang-orang yang berkenan di hati Tuhan, bukan karena kebaikan atau keburukan kita, melainkan karena Kristus telah berkenan kepada Bapa-Nya.
Beberapa hal yang kita dapat pelajari dari kehidupan Raja Daud:
1. Pengharapan.
Hanya Tuhan Allah yang dapat memberikan kita permulaan yang baru. Kegagalan demi kegagalan, baik dalam skala nasional (bangsa Israel) maupun personal (Raja Saul), tidak menjadi tembok penghalang bagi Tuhan untuk memulai sesuatu yang baru.
2. Kerendahan hati.
Hanya Tuhan Allah yang dapat melihat diri kita sesungguhnya dan siapa diri kita dalam Kristus. Sebagai orang Kristen yang telah diurapi Roh Allah sendiri, tidak satu pun dari kita punya alasan untuk sombong (lihat 1 Korintus 1:26-29).
3. Pertolongan.
Hanya Tuhan Allah yang dapat memperlengkapi kita untuk melayani orang lain. Sama seperti Daud dan Yesus diurapi untuk menjalankan kehendak Tuhan Allah, demikian juga setiap orang Kristen. Setiap dari kita dipanggil untuk melayani orang lain. Tidak ada perlengkapan yang lebih baik lagi selain Roh Allah sendiri yang tinggal di dalam kita untuk menolong melayani Tuhan dan sesama.
Audio Belajar dari Daud: Apa Artinya Diperkenan Tuhan?
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Indonesian Christian Church |
Alamat situs | : | https://www.icc-melbourne.org/icc-blog/post/belajar-dari-daud-apa-artinya-diperkenan-tuhan |
Judul artikel | : | Belajar dari Daud: Apa Artinya Diperkenan Tuhan? |
Penulis artikel | : | Rev. Christian Tirtha |
Tanggal akses | : | 12 Desember 2019 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA