Apa Itu YHWH?

Bahasa Ibrani kuno yang digunakan untuk menuliskan Perjanjian Lama tidak memiliki huruf vokal dalam alfabetnya. Dalam bentuk tertulis, bahasa Ibrani kuno merupakan bahasa yang hanya terdiri dari huruf konsonan. Dalam bahasa Ibrani aslinya, nama Allah diterjemahkan menjadi YHWH (terkadang juga ditulis dengan gaya lama menjadi YHVH). Nama ini dikenal sebagai tetragrammaton (yang berarti 'empat huruf'). Karena tidak adanya huruf vokal, para sarjana Alkitab memperdebatkan tentang bagaimana tetragrammaton YHWH seharusnya dilafalkan.

Tetragrammaton terdiri dari empat huruf dalam bahasa Ibrani: yodh, he, waw, dan pengulangan he. Beberapa versi Alkitab menerjemahkan tetragrammaton menjadi Yahweh atau Jehovah (dalam bahasa Indonesia biasanya dituliskan Yehuwa - Red.); kebanyakan versi lainnya menerjemahkannya menjadi "TUHAN" (seluruhnya dengan huruf kapital).

Bertentangan dengan yang diyakini oleh sebagian orang, Jehovah bukanlah Nama Ilahi yang diungkapkan kepada Israel. Nama Jehovah merupakan hasil dari pencampuran kata dan huruf yang berbeda dari bahasa yang berbeda. Karena takut mereka bisa secara tidak sengaja menghujat nama Allah (Imamat 24:16), boleh dibilang bahwa orang Yahudi akhirnya berhenti mengucapkannya sama sekali. Sebagai gantinya, saat membaca Kitab Suci dengan suara lantang, orang Yahudi mengganti tetragrammaton YHWH dengan kata Adonai ("Tuhan"). Bahkan, dalam Septuaginta (terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani), para penerjemahnya menggantikan Nama Ilahi Allah dengan Kurios ("Tuhan"). Pada akhirnya, huruf-huruf vokal dari kata Adonai ("Tuhan") atau Elohim ("Allah") meresap ke sela-sela huruf konsonan dalam kata YHWH sehingga membentuk kata YaHWeH. Namun, interpolasi huruf vokal ini bukan berarti bagaimana nama Allah seharusnya dilafalkan. Bahkan, kita tidak benar-benar yakin apakah YHWH sebenarnya memiliki dua atau tiga silabel.

Berapa pun suara vokal bisa diselipkan di antara kata YHWH, dan para sarjana Yahudi sama tidak yakinnya dengan para sarjana Kristen tentang bagaimana pelafalan aslinya. Jehovah sebenarnya merupakan varian yang muncul jauh kemudian (sekitar abad ke-16). Kata Jehovah berasal dari versi tiga silabel dari kata YHWH, yaitu YeHoWeH. Huruf Y digantikan dengan huruf J (meski bahasa Ibrani tidak memiliki suara J) dan huruf W digantikan dengan huruf V, ditambah dengan huruf vokal ekstra di tengah, yang akhirnya membentuk JeHoVaH. Huruf-huruf vokal ini merupakan bentuk-bentuk pendek tense tidak sempurna, bentuk partisipatif, dan tense sempurna dari kata kerja being dalam bahasa Ibrani (kata is dalam bahasa Inggris) -- sehingga makna kata Jehovah bisa dipahami sebagai "Dia yang akan ada, sedang ada, dan sudah ada."

Jadi, siapakah Nama Allah, dan apa artinya? Pilihan yang paling mungkin terkait bagaimana tetragrammaton seharusnya dilafalkan adalah YAH-way, YAH-weh, atau semacamnya. Nama Yahweh merujuk kepada keberadaan diri Allah. Yahweh dikaitkan dengan bagaimana Allah menggambarkan diri-Nya sendiri dalam Keluaran 3:14, "Allah berfirman kepada Musa, 'AKU ADALAH AKU.' Lalu, Dia berfirman, 'Kamu harus mengatakan ini kepada keturunan Israel, 'SANG AKU yang telah mengutusku kepadamu.'" Nama Allah adalah cerminan keberadaan-Nya. Allah adalah satu-satunya Pribadi yang swaberada (Ing: self-existent) dan swadaya. Hanya Allah yang memiliki kehidupan dalam dan dari diri-Nya sendiri. Itulah makna penting tetragrammaton, YHWH. (t/Odysius)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : GotQuestions.org
Alamat situs : https://gotquestions.org/YHWH-tetragrammaton.html
Judul asli artikel : What is YHWH?
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Kategori: 
Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA