Rangkuman Diskusi PASKAH Maret/April 2015
TERMIN I
TOPIK 1
Subjek: Sejarah Paskah
Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan Paskah? Sejak kapan bangsa Israel merayakan Paskah?
Secara etimologi, definisi Paskah berasal dari bahasa Ibrani yakni PESAKH (bahasa Latin: Páscha, bahasa Yunani: Paskha; bahasa Aram: Pasha dari bahasa Ibrani: Pesakh) yang artinya "melewati atau berlalu." Ada Paskah dalam Perjanjian Lama dan adapula Paskah dalam Perjanjian Baru.
Paskah berasal dari bahasa Ibrani "Pesakh" yang artinya adalah "melewati". Paskah merupakan hari raya yang sangat penting bagi bangsa Israel. Tidak hanya diwarnai momen religius saja, tetapi hari raya Paskah dalam Perjanjian Lama memiliki sisi emosional yang sangat dalam, yaitu Tuhan Allah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir karena hal inilah Paskah dalam Perjanjian Lama sering kali disebut dengan hari raya Pembebasan. Sebab, pada saat itulah mereka dibebaskan dan mereka disebut sebagai seorang tawanan yang telah dilepaskan. Kita bisa sedikit membayangkan masa itu, ketika tawanan telah dilepaskan, tentu suasana haru, sukacita, dan isak tangis menyertai perjalanan Israel meninggalkan Mesir. Peristiwa besar dan penuh sisi emosional telah menjadi sejarah baru bagi bangsa Israel, dan Tuhan menuntun perjalanan mereka dengan ketentuan awal yang sudah Musa beritakan sebelumnya kepada seluruh umat Israel, yaitu dengan keadaan yang siap, mengenakan kasut dan tongkat di tangan, maka siaplah mereka untuk meninggalkan Mesir, menyeberangi Laut Teberau, dan melewati padang gurun untuk menuju ke tanah Kanaan.
Paskah merupakan salah satu hari besar yag diperingati oleh bangsa Israel tiap tahun. Perayaan Paskah berawal dari keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Allah telah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir di sekitar tahun 1.445 SM. Sejak saat itu Paskah terus dilakukan oleh umat Israel untuk mengingat kembali bahwa dahulu mereka adalah budak dan tawanan di tanah Mesir, tetapi Tuhan Allah Israel, telah melepaskan mereka dan menuntun ke tanah Perjanjian (Promising Land).
TOPIK 2
Subjek: Perayaan Paskah dalam Perjanjian Lama
Pertanyaan: Hal-hal apa saja yang harus ada dalam perayaan Paskah dalam PL? Apa yang dimaksud dengan anak domba Paskah? Jelaskan!
Hal-hal apa saja yang harus ada dalam perayaan Paskah dalam PL?
- Setiap keluarga Israel akan menyiapkan seekor domba atau kambing jantan yang berumur satu tahun dan tidak bercacat. Domba disembelih dan darahnya di oleksan pada kedua tiang pintu rumah. Kemudian daging domba di masak panggang beserta kepala, betis dan isi perutnya.
- Ibu-ibu akan menyalakan lilin Paskah.
- Menyiapkan cawan yang telah diisi anggur.
- Membuat roti tidak beragi dan memecah-mecahkannya.
- Memasak sayur pahit.
- Mengadakan perjamuan Paskah di malam hari berupa minum anggur, memakan makanan yang telah di siapkan tadi yakni, roti tidak beragi dan sayur pahit serta menyanyikan puji-pujian Mamur 113-114 (pembukaan) dan Mazmur 115-118 (penutup).
- Setelah perjamuan, seorang ayah atau kakek akan menceritakan kisah mengenai masa perbudakan bangsa Israel di tanah Mesir.
Anak domba Paskah adalah korban persembahan Paskah, yaitu seekor domba jantan, berumur satu tahun dan tidak bercacat (Keluaran 12:5). Anak domba Paskah dalam Perjanjian Lama merupakan hidangan utama yang disebut "Seder". Allah telah memerintahkan agar bangsa Israel mengorbankan (menyembelih) domba atau kambing jantan dengan umur satu tahun, yang kemudian darahnya sedikit dioleskan pada ambang pintu dan kedua tiang pintu. Dengan demikianlah orang-orang Israel merayakan Paskah. Segala apa yang sudah dituliskan oleh Musa, semuanya itu mereka lakukan dan sampai sekarang, hal yang sama masih mereka lakukan ketika hari raya Paskah.
TERMIN II
Topik 1
Subjek: Salib Kristus
Pertanyaan: Tuduhan apa yang dikenakan kepada Tuhan Yesus sehingga Ia dijatuhi hukuman salib? Sebutkan makna yang terkandung dalam salib Kristus!
Hukuman salib pada mulanya adalah hukuman yang dimiliki oleh bangsa Persia. Kemudian, hukuman salib disempurnakan oleh bangsa Romawi. Tiang yang semula hanyalah satu menjadi dua tiang yang disalingkan dan sering kali disebut sebagai salib romawi. Tuhan Yesus dijatuhi hukuman salib karena saat itu kekaisaran Romawi menguasai Yudea, sehingga hukum yang berlaku adalah hukum Romawi. Sekalipun hukum Taurat masih berlaku, akan tetapi dalam hal-hal sipil dan kemasyarakatan, sebuah negara atau kerajaan yang berlaku, maka hukum dan aturan kerajaan itulah yang akan berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itulah, hukuman salib yang diberikan kepada Yesus.
Dalam peristiwa penyaliban Yesus, Yesus diadili melalui 2 cara yaitu berdasarkan pengadilan Yahudi dan pengadilan Romawi. Pertama-tama, Yesus diadili di hadapan Imam Besar. Dalam pengadilan ini, biasanya seorang terdakwa hanya diam dan mendengarkan saksi-saksi saja. Sebab, dalam pengadilan Yahudi, kesaksian seorang saksi jauh lebih berharga dan dapat dipercaya dibandingkan kesaksian orang yang dinyatakan bersalah tersebut. Kemudian Yesus masih diadili dan dibawa di hadapan Mahkamah Agung, akan tetapi semua saksi justru mengatakan yang tidak benar, sebab kesaksian satu orang dengan yang lain sama-sama bertentang. Usai itu, Yesus diadili dengan pengadilan Romawi, Ia dibawa ke hadapan Pontius Pilatus, Wali Negeri pada waktu itu. Di sini pun sesungguhnya Pontius Pilatus tidak menemukan kesalahan dalam Diri Yesus. Akan tetapi, imam besar dan orang-orang Yahudi berteriak-teriak, mereka meminta supaya Barabas dilepaskan dan Yesus disalibkan. Pontius Pilatus sudah mengatakan dan menanyakan keinginan mereka, akan tetapi mereka terus menerus berteriak-teriak dan meminta supaya Yesus disalibkan.
Tuduhan yang disangkakan kepada Yesus terdapat dalam Injil Yohanes. Dalam pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Anak Allah, rupanya membuat orang-orang Yahudi menjadi marah dan menilai bahwa Yesus telah menghujat Allah, sebab Ia telah menamakan Diri-Nya dengan Allah. Padahal, apabila mengacu pada Taurat, pada hukum yang keempat dituliskan bahwa "Jangan menyebut nama TUHAN Allahmu dengan sembarangan." Mereka menilai bahwa Yesus telah menghujat Allah dengan menyatakan bahwa Diri-Nya adalah Anak Allah. Hal inilah yang membuat mereka untuk menyalibkan Yesus.
Topik 2
Subjek: Paskah dan Tuhan Yesus
Pertanyaan: Apakah yang Anda ketahui tentang minggu terakhir Tuhan Yesus? Apa saja yang dilakukan Tuhan Yesus menjelang penyaliban-Nya?
Minggu terakhir adalah minggu menjelang penyaliban Kristus. Berdasarkan tradisi orang Israel, 7 hari sebelum Paskah mereka sudah memulai perayaan dengan memulai membuat dan memakan roti tidak beragi dan menyiapkan segala sesuatu mengenai Paskah. Pada awal perayaan, dimulai Yesus dengan memasuki kota Yerusalem dengan menaiki seekor keledai yang tertambat di pohon. Ketika itu, seluruh penduduk Yerusalem menyambut Yesus, menghamparkan pakaian mereka di jalan, membawa daun palem di tangan mereka dan menyerukan "Hosana"! Peristiwa ini tidak disengaja begitu saja, tetapi memang sudah waktunya bagi Yesus untuk menyatakan bahwa Ia adalah Raja. Dilanjutkan dengan Yesus mengajar di Bait Suci dan mengutuki kota Yerusalem, bahwa semua orang yang terpesona dengan keindahan kota itu akan melihat bahwa Bait Allah akan dihancurkan dan semua keindahan yang ada akan berubah menjadi puing-puing.
Ada peristiwa lagi menjelang Paskah yaitu Yesus mengutuki pohon ara. Pada waktu setelah melakukan perjalanan Yesus dan murid-murid-Nya melihat buah ara yang berdaun banyak, akan tetapi mereka tidak mendapati buah satu pun dari pohon itu. Maka, Yesus mengutuk pohon ara ini. Memang pada waktu itu belum musim buah ara, akan tetapi pada biasa setelah pohon ara berdaun sangat lebat maka pohon itu akan memulai berbuah, sekalipun buahnya belum masak.
Peristiwa Paskah semakin dekat, dan murid-murid pun bertanya kepada Yesus, "Guru, di manakah Engkau ingin makan Paskah?". Sesuai tradisi dalam Alkitab bahwa pada malam Paskah, tiap-tiap keluarga akan berkumpul dan melakukan perjamuan makan Paskah. Akhirnya, murid-murid menyiapkan ruangan untuk makan Paskah dan memulai perjamuan Paskah. Perjamuan Suci di sini terus dilakukan gereja hingga masa sekarang ini untuk mengingat pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Berkenaan dengan Perjamuan Kudus beberapa gereja memiliki pandangan masing-masing, bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus benar-benar tubuh dan darah Kristus, sementara yang lain menyatakan bahwa roti dan anggur hanyalah sebagai lambang. Namun, yang perlu kita ketahui bahwa Perjamuan Kudus adalah salah satu ketetapan Tuhan Yesus yang harus kita lakukan untuk mengingat akan Dia. Mengingat pengorbanannya yang besar dan mulia, Ia yang tidak berdosa justru dijadikan terdakwa karena kesalahan dan pelanggaran kita.
TERMIN III
Topik 1
Subjek: Kematian Kristus
Pertanyaan: Ada beberapa isu Kristologis tentang kematian Kristus, salah satu diantaranya tentang Makam Talpiot. Bagaimana pandangan Anda terhadap pandangan bahwa tubuh yang dikuburkan di makam Talpiot adalah tubuh Yesus? Bagaimana pembelaan iman Kristen terhadap isu-isu semacam ini?
Isu tentang Makam Talpiot ini pada prinsipnya sama dengan isu-isu lainnya yang mencoba untuk membuat sensasi sehingga perhatian orang menjadi tertuju padanya dan berusaha menunjukan bahwa apa yang dikatakan Alkitab adalah salah. Hal ini tentu adalah suatu cara iblis untuk menjatuhkan iman Kristen.
Pada penggalian 1980 ditemukan 10 osuarium dari makam Talpiot. Namun, sekarang ini, OKI hanya memiliki sembilan osuarium (peti tulang terbuat dari batu gamping) dari makam Talpiot, satu osuarium dinyatakan telah hilang. Pada penggalian 1980 tulang-belulang dari dalam semua osuarium sudah diserahkan kepada otoritas Yahudi Ortodoks setempat untuk dikuburkan kembali.
Dari sembilan osuarium ini, tiga osuarium di antaranya tidak memiliki inskripsi, sedangkan enam lainnya memuat inskripsi (kata-kata yg diukirkan pada batu monumen dsb atau dicap pd uang logam, medali, dll):
"Yesus anak Yusuf" (bahasa Aram); "Maria" (Aram); "Mariamene e Mara" ("Maria sang Master") (Yunani); "Yoses" (Aram); "Matius" (Aram); "Yudas anak Yesus" (Aram).
Empat nama yang pertama sudah dikenal sebagai nama-nama yang muncul dalam Alkitab Perjanjian Baru, baik sebagai anggota-anggota keluarga Yesus (Markus 6:3) maupun sebagai seorang yang dekat dengannya (Mariamene e Mara yang dianggap sebagian orang sebagai Maria Magdalena). Anggapan "Mariamene e Mara" sebagai Maria Magdalena, adalah karena dianggap sama dengan Mariamne dalam naskah Gnostik Kisah Filipus (Acts of Phillip) mengacu ucapan Francois Bovon penerjemah Kisah Filipus ke dalam bahasa Inggris, yang pernah menyebut bahwa Mariamne mirip dengan Maria Magdalena yang terdapat dalam naskah Gnostik Manichean Psalms, Gospel of Mary, dan Pistis Sophia.
Sanggahan umum Arkeolog Israel Sendiri:
Sejak ekskavasi 1980, nama-nama pada osuarium-osuarium makam Talpiot dipandang oleh sejumlah arkeolog Israel sebagai nama-nama yang umum dipakai di Jerusalem pra-tahun 70. Sifatnya sebagai nama-nama umum inilah yang telah lama dijadikan alasan oleh banyak pakar Kristen menyanggah pendapat bahwa makam Talpiot adalah makam keluarga Yesus dari Nazareth, apalagi dalam Perjanjian Baru Yesus dikenal sebagai 'Yesus orang Nazareth' dan bukan sebagai 'Yesus anak Yusuf' (James Tabor dalam bukunya The Jesus Dinasty menyebut lain lagi yaitu 'Yeshua ben Panthera')
Tanggapan berdasarkan Kebenaran Iman Kristen, antara lain:
- Tentu tetap berpegang pada kebenaran Firman Allah yang iya dan amin. Dan meyakini jika Alkitab mempunyai otoritas kebenaran yang lebih tinggi dari ilmu pengetahuan apapun dan pengetahuan manusia manapun di dunia ini.
- Isu ini sangat memojokan dan menantang bagi gereja, namun itu wajar karena Gereja memang harus bertanggung-jawab. Banyak dari data Alkitab, sejarah, konteks, dan data fisik yang telah kita tahu berbeda sekali dengan beberapa data yang mereka temukan dan kemukakan (Contoh: Yesus tidak memakai peti saat kematianNya). Kasus Talpiot ini memang bukan hal yang biasa dan sepele karena banyak disiplin ilmu pengetahuan yang dipakai untuk meneliti hal ini, dan hal ini wajar dalam usaha manusia ketika mereka mencari kebenaran maka mereka akan berusaha dengan memakai standar ilmu pengetahuan, namun usaha mereka hanya berujung pada sebuah hipotesa, teori atau kebenaran semu. Allah sendiri yang akan menyatakan kebenaranNYA pada diri seseorang bukan melalui usaha yang manusia lakukan.
Topik 2
Subjek: Kebangkitan Kristus
Pertanyaan: Yesus bangkit menjadi Buah Sulung Kebangkitan. Apa yang dimaksudkan dengan buah sulung? Jelaskan!
Buah sulung adalah sampel, teladan, sebagai contoh,Allah adalah setia dan jujur, sebagaimana kebangkitan Kristus. Kita juga akan dibangkitkan; sebagaimana Kristus memiliki tubuh yang mulia, kita juga akan memiliki tubuh yang mulia. Sebagaimana Kristus memiliki tubuh yang tidak rusak, kita juga akan memiliki tubuh yang tidak rusak. Sebagaimana Yesus memiliki tubuh sorgawi, kita juga akan mendapatkan tubuh surgawi. Sebagaimana tubuh Yesus yang kekal, yang tidak berubah lagi, kita pun demikian. Sekarang ketika Saudara bercermin, Saudara menemukan diri terlihat keriput dan lelah. Katakanlah kepada cermin: ini adalah keadaanku yang sekarang, kelak pada saat hari kebangkitan, tubuhku akan lain! Jangan mau diperdaya oleh tubuhmu, tidak usah takut pada kelemahan tubuh karena kepada kita telah dijanjikan tubuh yang kuat. Sekarang, selama tubuh yang lemah ini masih bisa menjadi alat untuk memuliakan Tuhan, marilah kita menggunakannya dengan baik untuk Tuhan.
Kata buah sulung dalam bahasa Yunani adalah "aparge", yang berarti "produk yang pertama dari bumi". Buah pertama dari suatu pohon akan menjadi jaminan bahwa buah-buah berikutnya akan muncul terus-menerus. Beginilah gambaran tentang masa depan orang percaya, karena Kristus yang adalah buah buah sulung itu bangkit dari antara orang mati, maka orang percaya juga akan bangkit kembali dari kematian. Jadi kebangkitan Kristus bukan sekadar suatu peristiwa besar, tetapi suatu permulaan, dasar, jaminan, dan garansi kebangkitan kita dari antara kematian. Hal ini harus diberitakan untuk menjadi dasar pengharapan akan berkat dan kehidupan masa depan.
Ketiga, dalam konteks ini buah sulung berarti adalah:
- Hasil pertama dari penyelamatan manusia atas dosa-dosanya.
- Hasil pertama dari pembenaran Allah atas manusia.
- Hasil dari penebusan itu sendiri
TERMIN IV
Topik 1
Subjek: Menjadi Saksi Kebangkitan
Pertanyaan: Apakah saat ini Anda sudah mengumandangkan berita kebangkitan Yesus Kristus? Bagaimana kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang militan?
Sebagian besar, telah berusaha untuk mengumandangkan kebangkitan Kristus dalam kehidupan sehari-hari, di dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat dan bergereja, baik secara tingkah laku, perbuatan, tuturkata dan sikap. Namun beberapa hambatan juga dialami sperti ketakutan untuk di tolak, kurangnya dorongan, dan masalah-masalah tidak terduga lainnya.
Bagaimana kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang militan? Tentu dengan pertolongan Allah sendiri kita mampu menjadi saksi yang berani, bersemangat tinggi, tidak menyia-nyiakan kesempatan demi kesempatan. Menjadi Saksi perlu didasari dengan hubungan pribadi kita dengan-Nya dan firman-Nya untuk mengetahui apa yang Allah kehendaki untuk kita kerjakan. Juga perlu membiasakan diri untuk membuka diri dengan orang lain, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, supaya ketika kita bersaksi kita benar-benar membawa Kristus pada orang lain.
Topik 2
Subjek: Pergi Bagi Kristus
Setelah Kristus bangkit Ia menampakan diriNya kepada para murid, Ia menjumpai para murid dan sebelum kenaikanNya Ia memberikan mandat untuk pada para murid supaya mereka Pergi (Matius 28:19-20). Apa saja makna jadikanlah semua 'Bangsa' murid-Nya? apakah ini mandat bagi setiap orang Percaya? dan apa yang seharusnya dikerjakan orang-orang Kristen sebagai para murid dan sebagai yang harus 'Pergi'?
Yesus berkata di dalam Matius 24:14 bahwa Injil harus disampaikan kepada semua bangsa (Panta ta Ethne), tidak ada alasan untuk menafsirkan ini dengan apa pun selain bahwa Injil harus menjangkau segala suku bangsa di dunia sebelum akhir zaman tiba. Dan ketika Yesus berkata, "pergilah dan jadikanlah semua bangsa (Panta ta Ethne) murid-Ku." Tidak ada alasan untuk menafsirkan ini dengan apa pun selain bahwa tugas misionari gereja adalah untuk menekankan kepada orang-orang yang belum terjangkau sampai Tuhan datang. Yesus memerintahkan ini dan Dia meyakinkan kita bahwa itu akan diselesaikan sebelum Dia datang kembali. Dia bisa membuat janji itu karena Dia sendiri yang membangun Gereja-Nya dari semua suku bangsa. Segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya untuk hal yang sama ini seperti yang tertulis dalam Matius 28:18.
Makna jadikanlah semua bangsa muridKu adalah memberitakan tentang Kristus kepada semua orang/bangsa yang belum percaya kemudian menaati perintah-perintah Kristus serta mengikut Dia dengan segenap hati, pikiran, dan kehendak.
Makna ini diperjelas di Kisah Para Rasul 1:8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." bahwa ada urutan tahapan penginjilan dalam menjadikan semua bangsa muridKu :
Pergi untuk melakukan Pengijilan dan Pemuridan, dimulai dari :
- Keluarga inti harus menjadi sasaran utama
- Keluarga besar
- Lingkungan Gereja dan Persekutuan
- Masyarakat sekitar dimana kita ditempatkan
- Pergi dari kota ke kota
- Pergi dari Propinsi ke Propinsi
- Pergi dari Negara ke Negara
Matius 28:19-20 merupakan mandat bagi SETIAP orang percaya.
Secara sederhana yang harus dilakukan orang kristen sebagai Murid (Pengikut Kristus) adalah dimuridkan terlebih dahulu dalam suatu kelompok kemudian pergi untuk memberitakan tentang Kristus kepada semua orang yang belum percaya dan melakukan pemuridan.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA