Rangkuman Diskusi Natal November/Desember 2014

TERMIN I

TOPIK I

Subjek: Nubuatan Kristus dalam Kitab-Kitab Sejarah Perjanjian Lama

Pertanyaan: Dalam artikel, penulis mengatakan, "Salah satu ajaran asasi dalam Perjanjian Baru ialah bahwa Yesus Kristus (Sang Mesias) adalah penggenapan Perjanjian Lama." Sebutkan contoh nas dalam PL yang menunjuk kepada Yesus Kristus? Uraikan dan jelaskan!

Janji mengenai Mesias pertama kali Allah janjikan kepada Daud, dengan menyatakan bahwa Kerajaan Daud tetap untuk selama-lamanya, tongkat pemerintah akan senantiasa menjadi milik Yehuda. Ketika kematian Salomo, anak Daud, kerajaan Israel pecah menjadi dua, yakni Israel Utara dengan 10 suku yang dipimpin oleh Yerobeam bin Nebat, dan Israel Selatan dengan 2 suku yang dipimpin oleh Rehabeam, anak Salomo. Janji Allah digenapi karena Kerajaan Selatan adalah Dinasti Daud tetap berdiri, sampai mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun. Janji ini tidak hanya bersifat fisik, tapi rohani, karena Kristus adalah raja yang sesungguhnya. Dia-lah keturunan Daud, taruk yang dijanjikan itu. Jauh sebelum Kristus lahir, nabi-nabi Perjanjian Lama telah menubuatkan bahwa Mesias dari keturunan Daud akan datang. Dan, semua nubuatan tentang Mesias yang dijanjikan telah digenapi dalam kitab-kitab Injil.

Berikut ini nubuatan Kristus dalam Perjanjian Lama yang digenapi dalam Perjanjian Baru:


  1. Lahir di Betlehem (Mikha 5:1)

    Kalau kita melihat Mikha 5:1 dengan jelas sekali nabi Mikha yang diilhami oleh Allah menubuatkan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem tempat kelahiran Daud (1 Samuel 16:1-13). Lebih kurang 700 tahun sebelum Mesias lahir di Betlehem telah dinubuatkan oleh Mikha bahwa Raja yang diurapi itu akan lahir di kota yang kecil itu. Jadi setiap orang yang mengaku dirinya mesias kalau ia tidak lahir di Betlehem Efrata maka ia adalah mesias palsu (Matius 24:24) karena tidak sesuai dengan nubuatan Mikha 5:1.

  2. Lahir dari Seorang Perawan (Yesaya 7:14)

  3. Kelahiran Yesus dari seorang perawan telah dinubuatkan oleh Yesaya ± 700 tahun sebelum Yesus lahir. Dan proses bagaimana Maria seorang perawan mengandung dari Rohkudus dapat kita lihat dalam Matius 1:18-25 dan Lukas 2:1-7. Ada banyak orang yang tidak mau menerima peristiwa ini karena ini tidak masuk akal namun mereka lupa bahwa di ayat itu sendiri Tuhan telah berbicara melalui hambanya Yesaya bahwa Tuhan akan memberitakan suatu tanda, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang anak dara mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yesaya 7:14 a). Mesias telah lahir dari seorang perawan sesuai nubuatan Yesaya 7:14 dan kegenapannya Matius 1:23. Jadi jika ada orang yang mengatakan dirinya mesias tetapi ia tidak lahir dari seorang perawan, berarti ia adalah mesias palsu (Matius 24:24).

  4. Dipanggil Keluar dari Mesir (Hosea 11:1)

  5. Untuk menyelamatkan bayi Yesus dari tindakan kebrutalan Herodes, Allah menyuruh Yusuf membawa Maria dan Bayinya menyingkir ke Mesir, sehingga ketika Herodes membunuh semua bayi laki-laki yang berumur 2 tahun ke bawah, bayi Yesus terluput karena sudah diselamatkan Tuhan terlebih dahulu ke Mesir. Inilah yang merupakan latar belakang agar kita dapat memahami nubuatan ini. Nubuatan Hosea 11:1 telah digenapi dalam Matius 2:20. Allah telah memanggil Anak-Nya yaitu Mesias dari Mesir. Mesias yang lahir di Betlehem Efrata yang keturunan Daud dan lahir dari seorang perawan harus dipanggil dari Mesir. Maka jika ada orang yang mengaku dirinya mesias tetapi ia tidak pernah dipanggil Allah dari Mesir berarti ia adalah mesias palsu (Matius 24:24).

  6. Seseorang yang ditinggalkan Allah (Mazmur 22:2)

  7. Daud menubuat-kan bahwa ada saatnya dimana Allah akan meninggalkan Mesias. Hal ini dapat kita lihat ketika Yesus tergantung di atas kayu salib dan semua dosa manusia tertimpa atas diri-Nya. Pada saat itulah Allah meninggalkan Dia sehingga Yesus berseru, ”Eli, Eli, lama sabakhtani?” Yang artinya: “AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Perlu kita ketahui bahwa Allah adalah kudus (1 Petrus 1:16), sehingga tidak boleh dicemarkan oleh dosa. Itulah sebabnya Allah harus meninggal- kan Yesus ketika Yesus memikul dosa semua manusia. Inilah wujud kasih Allah kepada manusia sampai mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib dan berpisah dengan Allah Bapa (Yohanes 3:16). Yesus berpisah dengan Allah hanyalah sementara waktu tetapi setelah Yesus membasuh/menyucikan dosa manusia dengan darah-Nya (Wahyu 1:5) Ia kembali bersama dengan Allah untuk selama-lamanya sehingga maut dikalahkan dan Kristus bangkit dari kuasa maut (1 Korintus 15:54-57). Setiap orang yang hidup dalam dosa ia terpisah dari Allah (Yesaya 59:1, 2) tetapi orang yang berjalan dalam terang akan tetap bersekutu dengan Allah (1 Yohanes 1:7). Jadi Mesias yang asli adalah Mesias yang telah menggenapi nubuatan Daud dalam Mazmur 22:2. Dan hanya Yesus Kristuslah yang menggenapi nubuatan ini.

  8. Mesias adalah Nabi

  9. Musa berkata bahwa Tuhan akan memberikan nabi yang baru seperti dia diantara kaum Israel (Ul 18:15-19). Rasul Petrus dan diakon Stefanus mengatakan bahwa Yesus adalah pemenuhan dari Nabi yang Baru seperti yang telah dijanjikan oleh Musa karena Dia memberikan hukum yang baru, yang lebih sempurna daripada hukum Musa (Kis 3:22-23; Kis 7:37). Yesus adalah Musa yang baru, seorang Nabi, perantara antara manusia dan Tuhan, yang memateraikan perjanjian baru dengan darah-Nya sendiri di kayu salib. Perjanjian Baru ini lebih sempurna daripada Perjanjian Lama yang diadakan di gunung Sinai.

TOPIK II

Subjek: Nubuatan Kristus dalam Kitab-kitab Nabi-nabi Perjanjian Lama

Pertanyaan : Mengapa Yesus dilahirkan dalam garis keturunan Daud yang notabene adalah orang berdosa? Dalam pengertian apa Yesus dapat dianggap sebagai keturunan Daud?

Yesus lahir dari garis keturunan Daud, menurut saya paralel dengan pertanyaan mengapa Israel? Allah memang merencanakan Israel menjadi bangsa yang membawa bangsa-bangsa lain menyembah Allah yang disembah Israel.Disitu ada otoritas Allah menyatakan kasih dan janji dengan sumpah pada bangsa itu yang ditepatiNya secara setia (Ulangan 7:7-8).

Intinya, keterpilihan bangsa itu adalah kasih karunia. Mengapa dari garis keturunan Daud, lagi-lagi kasih karunia. Allah menepati janjiNya dengan setia. Firman yang diucapkan Allah tidak akan kembali dengan sia-sia. Daud menjadi raja Israel karena dipilih Allah (1 Samuel 15:12-13). Daud sangat mengerti bahwa Raja Israel yang sesungguhnya adalah Allah sendiri sehingga Daud bergaul dan sangat menghormati Allah, dan Allah memperhitungkan itu maka Allah menaruh janjiNya bagi keluarga dan kerajaan Daud (2 Samuel 7:1-17). Di sini Allah menunjukkan kesetiaanNya pada janjiNya, Yesus menjadi kurban yang Agung menjelma menjadi manusia melalui garis keturunan Daud. Bahwa Daud adalah orang berdosa, adalah satu hal sebagai fakta,namun fakta lain adalah memang semua manusia sudah jatuh ke dalam dosa sejak ketidaktaatan Adam.Bahwa kekudusan Yesus sebagai orang tidak berdosa adalah karya Allah dengan memilih Maria sebagai perawan suci dan benih
itu ada dalam rahim Maria adalah dari Roh Kudus (Matius 1:20). Yesus dipandang sebagai anak Daud harus dilihat dari aspek silsilah mengikuti tradisi Yahudi, agar Yesus memiliki garis keturunan yang jelas, tidak boleh dikaitkan dengan Ke Tuhan-an Yesus Kristus yang seratus persen adalah Tuhan sekaligus seratus persen
manusia.Bandingkan dengan Matius 21:41-46.

TERMIN II

TOPIK 1

Subjek: Penggenapan Nubuatan Kristus

Pertanyaan: Dalam artikel mengenai kelahiran Yesus dijelaskan demikian, "Hal tersulit untuk dimengerti oleh manusia adalah penyataan firman Allah bahwa Anak Manusia adalah sekaligus Allah yang mahakuasa." Mengapa manusia sulit untuk menerima penyataan Allah bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Bacalah Yesaya 9:5-6! Dari ayat yang sudah Anda baca, sebutkan empat hal penting mengenai Yesus Kristus yang dituliskan oleh nabi Yesaya!

Manusia sulit menerima pernyataan Allah bahwa Yesus adalah Anak Allah karena manusia selalu menggunakan rasio ketika mendengar, melihat dan menanggapi suatu pernyataan, inilah yang menjadi kendala utama. Sesuatu yang tidak masuk logika maka kebenarannya diragukan.

Mesias mempunyai gelar :

  1. Penasehat Ajaib. Menunjukkan keIlahian Kristus, bahwa Mesias mempunyai segala kebijaksanaan sebagai penasehat yang ajaib. Mesias dipenuhi oleh Roh Tuhan, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan roh takut akan Tuhan. (Yesaya 11:2)

  2. Allah yang Perkasa. Mesias digambarkan sebagai pahlawan yang gagah perkasa dan mengalahkan musuh-musuh-Nya. (Keluaran 15:3)

  3. Bapa yang Kekal. Pengertian Bapa adalah melindungi, menaungi dan memberi teladan bagi anak-anaknya, di mana Yesus mengumpakan diri-Nya sebagai Gembala yang baik. (Matius 25:32)

  4. Raja Damai. Allah telah mengaruniakan takhta Daud, dan kerajaan-Nya tidak pernah berkesudahan (Lukas 1:32-33) di mana Mesias akan memberikan damai sejahtera bagi orang yang percaya pada-Nya. Sebagai keturunan dan pewaris takhta Daud, Kristus akan memerintah umat Allah dengan keadilan dan kebenaran mulai dari sekarang sampai selama-lamanya.

Inti pemberitaan Nabi Yesaya bagi umat Israel yang menerima firman Allah pada waktu itu:

Dalam Kitab Yesaya Pasal 9, Yesaya ingin memberitahukan pengharapan dan nubuatan bagi bangsa Israel. Dunia penuh dengan kegelapan pada masa Yesaya. Dan masih penuh dengan kegelapan pada masa sekarang. Tetapi, Allah telah mengirimkan terang-Nya yang penuh kemuliaan ke dalam dunia. Dia telah mengirimkan karunia dari surga ke dunia. Karunia Tuhan itu adalah dalam pribadi seorang Anak yang Kudus. Yesus datang sebagai seorang bayi di Bethlehem. Sungguh suatu terang yang ajaib yang dibawa Yesus ke dalam hati mereka yang menerima Dia. Yesaya mengatakan bahwa hikmat Ilahi, kuasa Ilahi, sifat bapa secara Ilahi dan damai Ilahi akan datang karena pemerintahan-Nya di dunia. Yesaya 9:6. Yesus, Sang Raja Damai, telah datang

Nabi Yesaya menyampaikan kepada bangsa Israel pada masa itu bahwa sesungguhnya dengan kasih karunia Allah yang tidak berkesudahan, di tengah ketidaktaatan bangsa Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk, Allah sendiri akan turun ke bumi dengan mengambil rupa manusia. Nabi Yesaya berbicara tentang datangnya seorang pelepas yang pada suatu hari akan menuntun umat Allah kepada sukacita, damai sejahtera, kebenaran, dan keadilan; orang itu adalah Mesias -- Yesus Kristus, Anak Allah. Kelahiran-Nya akan terjadi pada saat dan di tempat tertentu di dalam sejarah, dan Sang Pembebas ini akan lahir dengan cara yang unik dan menakjubkan.

Pesan yang disampaikan oleh Nabi Yesaya adalah pesan sukacita, kabar keselamatan yang Yesaya nyatakan kepada bangsa Israel. Berdasarkan konteks sejarah, pesan ini diberitakan ketika Kerajaan Yehuda belum masuk dalam pembuangan ke Babel. Namun, hukuman atas Yehuda yang mulai berpaling dari jalan Tuhan, sudah diberitakan oleh para nabi. Tuhan adalah Allah Pemelihara, Dia memberikan hukuman, tetapi Dia juga memberikan keselamatan bagi umat-Nya. Keselamatan yang Allah berikan tidak sekadar keselamatan bagi bangsa itu dalam jangka waktu 70 tahun hingga pasca pembuangan, tetapi keselamatan yang Allah berikan adalah keselamatan yang kekal.

TOPIK 2

Subjek : Nyanyian Pujian atas Kelahiran Yesus

Pertanyaan: Apakah tujuan para malaikat menyanyikan pujian di hadapan para gembala? Apakah signifikansi nyanyian yang dikumandangkan para malaikat untuk para gembala merupakan perwujudan Allah bagi kaum marginal? Berikan contoh praktis perhatian bagi sesama bertepatan dengan momentum Natal?

Kehadiran Sang Juru Selamat di dunia menjadi suatu berita sukacita bagi para malaikat dan penghuni surga sehingga mereka mengumandangkan pujian sebagai tanda ucapan syukur kepada TUHAN yang turun ke dunia menjadi sama seperti manusia dan dinyanyikan di hadapan para gembala yang merupakan orang suruhan, orang buangan, orang yang tidak masuk hitungan pada zaman itu sebagai tanda bahwa TUHAN melawat manusia bukan berdasarkan pangkat dan golongan.

Warta kelahiran Yesus bukan datang pada Raja-raja, orang-orang kaya, tapi justru kepada para gembala, ini menggambarkan Allah yang maha kaya mau merendahkan diri untuk datang ke dunia yang fana mencari orang-orang sederhana, orang berdosa, orang miskin. Maka para gembala bersukacita menaikkan pujian bagi Yesus dan merupakan suatu kehormatan dalam menyambut kelahiran Yesus. Dua pelajaran yang kita dapat dalam menyambut hari natal, hidup sederhana, rendah hati dan hormat pada sang Juru Selamat.

Para gembalalah yang pertama kali menerima pesan dari malaikat tentang kelahiran Mesias, karena itulah mereka bersukaria dan memuji Tuhan, Mesias yang selama ini mungkin mereka hanya dengar dari cerita dongeng nenek moyang mereka, ternyata benar dan terjadi pada saat itu. Mereka bersukaria karena Mesias telah lahir, sebuah anugerah yang besar bagi mereka, kelompok minoritas namun Tuhan memilih mereka untuk menjadi yang pertama mengetahui kelahiran Juru Selamat.

Allah memilih saksi mata pertama di luar dugaan manusia. Para gembala sendiri bahkan tidak menyangka akan melihat kehadiran Yesus sebagai manusia. Mereka mungkin dianggap kaum terbuang atau kaum yang terlupakan tapi Allah tidak melupakan mereka. Gembala menerima kabar gembira langsung dari malaikat tentang berita kelahiran Mesias, itu suatu kehormatan besar. Itu adalah suatu berkat dan kasih karunia yang besar. Seperti Maria merespons saat dijumpai malaikat, maka gembala melihat berkat dan anugerah Ilahi itu dinyatakan langsung kepada mereka. Ini satu momen di mana Allah melawat kaum berdosa, yang terlupakan, yang kotor dan yang hina agar mereka mulia. Allah mengetahui bahwa hanya para gembalalah yang akan merespon terhadap kehadiran Juru Selamat. Orang Farisi dan ahli Taurat tidak peduli terhadap berita ini, Herodes dengan kemarahannya karena takut kedudukannya terancam. Para gembala yang taat ini mengikuti apa kata malaikat.

TERMIN III

TOPIK 1

Subjek: Kelahiran Yesus dan Orang Majus

Pertanyaan: Penulis secara detail menyajikan data secara historis mengenai orang majus. Siapakah orang majus itu? Dari mana mereka berasal? Mengapa mereka jauh-jauh datang dari Timur untuk melihat bayi Yesus? Jelaskan!

Orang-orang majus memunyai reputasi sebagai para maestro pengetahuan yang hebat --bahkan Plato, seorang filsuf Yunani, ingin berkunjung dan belajar dengan mereka. Namun secara bertahap, gambaran tentang 'para orang bijak' ini sebagai cendekiawan kalangan atas berubah ketika mereka mendalami seni tersembunyi dan misterius, astrologi, ilmu sihir, dan okultisme. Orang-orang Yahudi dan jemaat Kristen mula-mula menentang keterlibatan dalam bermacam praktik sihir, karena hal-hal itu berhubungan dengan roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan adikodrati lainnya yang bertentangan dengan Kristus dan bala tentara surga. Kenyataannya, satu-satunya penggunaan istilah 'majus' lainnya dalam Perjanjian Baru ada di Kisah Para Rasul 13:6,8 yang diterjemahkan sebagai 'tukang sihir' dan digunakan untuk menggambarkan Baryesus, seorang nabi palsu agama Yahudi.

Banyak versi tentang orang Majus, Paus Benediktus XVI dalam bukunya Jesus of Nazareth: The Infancy Narratives, menjelaskan bahwa "Majus/ Magi" memiliki banyak arti, dari yang positif sampai negatif:


  1. Anggota kalangan imam Persia;

  2. Dalam budaya Yunani, Magi diartikan sebagai pemimpin agama yang berpegang pada filosofi;

  3. Orang yang mempunyai dan menggunakan pengetahuan dan kemampuan adikodrati;

  4. Penipu, sebagaimana yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 13:10 tentang Magus (tukang sihir) yang bernama Baryesus.

Paus Benediktus IV mengatakan bahwa orang Majus yang disebut dalam Matius pasal 2 adalah jika mereka bukan anggota imam Persia, mereka adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan religius dan filosofis yang telah berkembang di daerah itu. Astronomer Wina, Ferrari d' Occhieppo, menghubungkan mereka ini dengan para astronomer di kota Babilonia. Merekalah yang memperhitungkan terjadinya konjungsi planet Yupiter dan Saturnus yang terjadi di tahun 7-6 BC (yang menghasilkan cahaya bintang yang terang di Betlehem), yang dipercaya sebagai tahun sesungguhnya kelahiran Tuhan Yesus. Namun para majus yang disebut dalam Injil Matius ini bukan hanya para astronomer (ahli perbintangan) namun juga orang yang 'bijak'/ sarjana (wise men). Bila dihubungkan dengan Mazmur 72:10 dan Yesaya 60; maka para majus (orang bijak) dari Timur dikenal sebagai raja-raja (tiga raja), dan bersama mereka datanglah juga unta-unta, yaitu binatang yang mereka tumpangi.

Orang-orang bijak ini berasal dari Arab, Mesopotamia, Mesir, atau tempat-tempat lain di Timur. "Timur" bukan dalam pengertian kita, pengertian modern, melainkan merujuk kepada negara-negara yang terletak di bagian timur maupun sebelah utara Palestina. Dengan demikian, Persia dirujuk sebagai negara "Timur" (Yesaya 46:11). Memang benar kalau catatan Injil tidak menyatakan jumlah orang bijak ini, melainkan hanya menyatakan kalau mereka berasal dari Timur, ada banyak tradisi kuno yang tetap dilindungi dari masa-masa awal Gereja Kristen, yang salah satunya menyatakan ada tiga orang Majus, dan mereka bernama Caspar, Melchior dan Balthasar, yang datang dengan membawa serombongan besar pelayan dan unta. Paham majus diperkirakan berasal dari Kaldea dan kemudian menyebar ke negara-negara yang berbatasan. Semula dipercayai bahwa orang-orang Majus adalah bangsa Semit. Di antara bangsa Yunani dan Roma mereka dikenal sebagai bangsa Kaldea. Daniel menaruh simpati terhadap golongan mereka selama masa pembuangannya, dan barangkali dia menjadi salah satu dari mereka.' Mereka percaya kepada Allah, membenci penyembahan berhala dan menantikan seorang Mesias. Fakta itu saja dianggap sebagai bukti paling meyakinkan kalau mereka itu keturunan Semit. Akan tetapi tidak ada data mutlak yang menegaskannya secara pasti. Selama banyak generasi, orang Majus menanti-nantikan penggenapan nubuat yang terdapat dalam Bilangan 24:17, " . . . bintang terbit dari Yakub . . . " dan sewaktu sinar berupa bintang menunjuk ke arah Yudea, mereka tahu kalau nubuat itu telah digenapi. "Bintangnya" bisa ditafsirkan sebagai "tandanya". Bentuk apa pun yang diambilnya, bintang ini dinilai sebagai fenomena yang berkaitan dengan astronomi yang menarik perhatian.

TOPIK 2

Subjek: Sukacita Natal dan Penginjilan

Pertanyaan: Apakah Natal dapat dijadikan unsur penting sebagai sarana penginjilan bagi orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus? Bagaimana gereja merespons momen ini untuk mewartakan kelahiran Juru Selamat manusia?

Setiap momen apa pun dalam kehidupan orang Kristen, seharusnya dapat dijadikan sebagai sarana penginjilan. Momen Natal adalah saat yang indah, berita sukacita dan kabar datangnya hidup yang baru, Juru Selamat turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia. Orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus dapat disampaikan bahwa Yesus Kristus lahir untuk keselamatan semua orang.

Bila mempelajari kisah Natal, bukankah kabar sukacita disampaikan oleh para malaikat kepada para gembala. Natal adalah kabar sukacita selayaknya kesempatan Natal ini dijadikan sebagai kesempatan menyampaikan Injil (Kabar Sukacita) kepada orang-orang yang belum percaya Yesus. Tuhan Allah yang begitu mulia memberikan teladan yang begitu istimewa dengan datang ke dunia karena kasih dan kepeduliannya kepada umat manusia.

Gereja harus membagikan kabar sukacita melalui Natal ini, hal itu dapat diwujudkan dengan berbagi, memperhatikan dan membantu orang lain, bukan hanya kepada jemaat namun juga kepada orang di luar Kristen. Gereja harus menunjukan eksistensinya sebagai penyampai kabar baik bagi seluruh umat manusia. Bukan hanya sibuk menghiasi interior gereja dengan pernak-pernik Natal yang begitu meriah dan cukup mahal, namun esensi Natal sebenarnya adalah hadirnya berita sukacita kepada manusia dalam kesederhanaan.

Berikut ini adalah hal-hal praktis yang dapat dilakukan untuk bermisi pada saat Natal:


  1. Memperhatikan orang yang kurang mampu

  2. Berbagi berkat dengan saudara-saudara lain di luar gereja

  3. Mengajak anak-anak jalanan untuk merayakan Natal bersama dan berbagi berkat dengan mereka

  4. Mengunjungi tempat-tempat sosial (Panti, Rehabilitasi, Rutan, dll)

TERMIN IV

TOPIK 1

Subjek: Dilahirkan untuk Menderita
Pertanyaan: Kekristenan tidak tiba dengan sesuatu yang meriah, mewah, dan hormat; tetapi kekristenan dimulai dari tempat yang hina. Menurut penulis, apa pentingnya memiliki makna Natal sebenarnya bagi seorang Kristen? Pelajaran penting apa yang Anda dapatkan dari pembahasan bagian ini?

Memiliki makna Natal yang sebenarnya bagi pribadi seorang Kristen amat sangat penting sekali. Apa pentingnya makna Natal bagi orang Kristen? Natal merupakan kabar baik bagi bumi dan segala isinya di mana telah datang Juru Selamat dunia, Dia datang dengan keadaan yang sangat sengsara, Dia lahir sebagai manusia, terbatasi oleh tubuh, lahir dalam suasana yang sangat sederhana, miskin, bahkan tidak layak, Ia hidup dalam limitasi hukum Taurat, dan Dia datang untuk diremukan, ditindas, dan dibunuh secara hina. Sungguh Allah yang begitu besar itu mau mengambil tempat dan bagian tersulit dalam diri seorang manusia. Tidak ada bagian dari hidup Tuhan Yesus Kristus yang bisa terlewatkan untuk kita pelajari dan menjadi teladan bagi kita.

Orang berdosa boleh kembali diperdamaikan dengan Allah Bapa melalui ketaatan Sang Anak yang mau datang ke dunia: rela dibatasi padahal Dia tidak terbatas, rela menanggung hukuman karena yang berdosa harus mati walaupun Dia tidak berdosa, menyerahkan diri untuk orang lain dan tidak mencari kepentingan diri sendiri serta mau taat sampai mati.

Dari kelahiran Yesus, maka ada empat makna Natal yang dapat kita implikasikan dalam hidup sehari-hari, yaitu:


  1. Natal adalah suatu kesederhanaan

  2. Natal menunjukkan kepada datangnya Injil (Kabar Baik, Lukas 1:19)

  3. Dengan natal, Allah telah menyatakan diriNya menjadi manusia (Yohanes 1:14)

  4. Sang Putera Natal telah lahir ke dalam dunia yang gelap dengan membawa kasih dan terang Allah kepada semua manusia. (Matius 4:16)

  5. Kelima, Yesus (Anak Manusia) datang ke dunia, bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (Matius 20:28)

Yesus dilahirkan dengan sangat sederhana, tidak perlu merayakan Natal dengan pesta pora dan kemewahan, yang penting adalah hati yang siap menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Makna Natal bagi orang Kristen itu berbicara tentang kesederhanaan dan kerendahan hati, Allah yang datang kerendahan dan kesederhanaan, Ia memiliki segalanya di sorga tapi Ia datang ke dunia dan tak memiliki apa-apa.

TOPIK 2

Subjek: Pengharapan Natal


Pertanyaan: Bagaimana kita dapat menghidupi teladan Kristus itu dalam kehidupan kita? Apa saja harapan Anda di Natal tahun ini?

Kita dapat menghidupi teladan Kristus dalam kehidupan kita dengan menjadi terang dan garam dunia, dengan begitu kita dapat membawa teladan Kristus bagi dunia dan menjadi saksi-saksi Kristus.

Salah pengharapan Natal adalah setiap orang Kristen dapat menghidupi keteladan Kristus. Berikut keteladan Kristus yang harus kita lakukan, yaitu:


  1. Penyangkalan diri (Allah yang tinggi mau merendahkan dirinya, bahkan menderita)

  2. Kesederhanaan (Tidak hidup dalam kemewahan, bahkan dirinya hanya diletakkan di palungan sebagai tempat terbaik)

  3. Kepedualian pada orang lain (Allah yang tinggi sangat peduli kepada manusia)

  4. Perhatian kepada kaum marjinal (Allah mewartakan kedatangan-NYA kepada para gembala)

  5. Yesus memberi teladan, yakni kasih.

  6. Yesus bersedia berkorban nyawanya bagi keselamatan setiap orang.

  7. Yesus mengajar untuk rendah hati dan siap melayani siapa saja

  8. Yesus memberi teladan untuk menjadi terang bagi semua orang.

  9. Yesus datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA