Rangkuman Diskusi DIK September/Oktober 2015
Termin I
Topik 1
Subjek: Penciptaan
Dalam perkembangan zaman ini, IPTEK telah menjadi alternatif untuk melihat segala hal dalam sudut pandang empiris dengan standar rasio dan pembuktian ilmiah termasuk dalam menjelaskan asal mula bumi dan manusia. Bagaimana kita bisa membuktikan manusia dan alam semesta adalah ciptaan Allah, alam semesta bukan terjadi karena big bang dan manusia bukan berasal dari evolusi manusia-kera? dan Apakah IPTEK bagian dari Firman-Nya atau malah menentangnya, dan mengapa?
Cara membuktikan bahwa manusia dan alam semesta adalah ciptaan Allah dengan mempelajari penyataan/Wahyu Allah. Pewahyuan umum yang Allah berikan sebenarnya merupakan bukti yang bisa membawa manusia melihat di balik semua yang terlihat di alam semesta ini ada penyebab utamanya. Sebab segala sesuatu yang terlihat (benda) tentu ada yang menciptakan. Alam semesta ini bukan terjadi karena kebetulan atau akibat benturan dahsyat seperti yang dinyatakan oleh teori 'Bigbang', tetapi oleh Penyebab Utama (First Cause) yaitu Allah sendiri. Alam semesta berjalan dengan demikian sistematis bahkan teratur tentu di balik ini ada tangan yang merancang sedemikian rupa dan mengaturnya dengan masa waktu yang telah menyertainya. Manusia juga bukan berasal dari evolusi manusia kera menjadi manusia sempurna, manusia dicipta Allah menurut peta dan teladan Allah, menurut gambar dan rupa Allah. Manusia memiliki ciri yang sangat unik dan spesifik yang tidak dimiliki oleh hewan, teori Darwin mempunyai banyak kelemahan yang sampai hari ini bertolak belakang dengan sebagaian besar orang, bahkan mereka yang di luar Kristen.
Kebanyakan orang salah dalam menempatkan prioritas, banyak yang ingin melihat Alkitab (Firman Allah) di dalam sudut pandang IPTEK. dan berakibat menolak kebenaran Alkitab karena tidak sesuai atau bertolak belakang dengan kajian IPTEK. Lihatlah ilmu pengetahuan dari sudut pandang Alkitab, karena Firman Tuhan memiliki otoritas tertinggi di atas segala disiplin ilmu dan filsafat. Kita akan mengerti pengetahuan dengan dengan benar jika kita memhami kebenaran Firman Tuhan terlebih dahulu dan menempatkannya sebagai yang mutlak dan terutama.
Topik 2
Subjek: Kejatuhan Manusia dan Kerusakan Total.
Pertanyaan: Iman Kristen mengakui bahwa manusia telah terjatuh dalam dosa dan mendapatkan konsekuensi yang serius yaitu terpisahnya manusia dari Allah. Apakah benar kejatuhan manusia pertama dalam dosa merusak total setiap aspek kehidupan manusia, alam semesta, bahkan hingga ke dalam jiwa manusia? Lalu darimana asal-mula dosa, apakah memang sengaja diadakan atau diciptakan?
Dosa merusak total kehidupan manusia, merusak gambar Allah dan merusak kehendak Allah bagi manusia. Kejatuhan manusia ke dalam dosa memiliki dampak yang sangat besar, rusaknya tujuan Allah dalam menciptakan manusia yaitu supaya manusia bisa berelasi dengan Allah di dalam kekekalan. Dosa memutus hubungan manusia dengan Allah. Manusia tidak lagi mengenal kebenaran Allah, dan seluruh alam semesta turut merasakan dampaknya. Dari manakah dosa itu berasal? Ini pertanyaan yang sangat serius. Dosa berarti menyimpang dari kehendak Allah (bengkok). Dosa tidak diciptakan karena dosa bukan benda, dosa muncul dalam pemberontakan malaikat Allah yang melayani-Nya, dari kesombongan. Allah tidak menghendaki manusia jatuh dalam dosa tetapi Allah menetapkan keberadaan dosa, karena Allah ingin menyatakan anugerah-Nya.
Termin II
Topik 2
Subjek: Tanggung Jawab dalam Kebebasan
Pertanyaan: Banyak orang Kristen masih belum memahami tentang kehendak bebas yang dianugerahkan Allah. Apakah yang dinyatakan oleh iman Kristen mengenai arti dari kehendak bebas, apakah konsep ini hanya ada dalam kekristenan? Lalu, apa sebenarnya tujuan Allah memberikan kehendak bebas ini dalam diri manusia?
Kehendak bebas (free will) adalah suatu hak yang Allah berikan kepada
manusia supaya manusia bisa memilih sesuatu dengan bebas, tidak dikendalikan, tidak dipaksa, tetapi di dalam kedaulatan Allah. Yang dimaksud dengan bebas adalah tidak dipengaruhi oleh pihak lain, bebas di dalam suatu batasan yang Allah tetapkan melalui hukum-hukum-Nya. Hal ini menyebabkan manusia bukanlah sebuah robot yang sudah diprogram untuk melakukan keinginan tuannya/ si pembuat robot. Jika manusia menyembah Allah, maka itu dilakukan dengan kehendak dan
keinginan hatinya.
Konsep kehendak bebas diterima oleh semua agama dan memercayai jika ada konsekuensi logis di balik apa yang kita lakukan. Jika melakukan kejahatan akan mendapatkan karma buruk begitu juga sebaliknya.
Allah mencipta manusia seturut dengan gambar dan rupa-Nya. Allah adalah pribadi yang memiliki kehendak. Ini suatu kewajaran sebenarnya, maka kehendak bebas dianugerahkan bagi manusia, agar manusia hidup seutuhnya sebagai pribadi yang memiliki kehendak untuk taat atau tidak taat, untuk mengenal kebenaran dalam kehendaknya, untuk datang kepada Allah dengan hatinya, dan untuk bisa bertanggung jawab atas apa yang menjadi kehendaknya pribadi.
Topik 2
Subjek: Allah Tritunggal
Pertanyaan: Pribadi Allah memang tidak akan bisa dipahami oleh manusia dan ilmu pengetahuan manapun, kita mengenal Allah karena Ia sendiri berkenan menyatakan siapa diri-Nya kepada ciptaan-Nya. Apa itu Doktrin Allah Tritunggal? Bagaimana kita menjelaskan konsep tentang Trinitas Allah secara sederhana dan paling mendekati kebenaran Alkitab, sehingga dapat membantu kita dan banyak orang memahami hal ini?
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan doktrin Allah Tritunggal terlebih dahulu kita akan mengerti konsep dasar di dalam Alkitab. Konsep Tritunggal dalam Alkitab berarti satu di dalam tiga, sekaligus tiga di dalam satu. Hal ini berbeda dengan satu penggambaran buah mangga yang terdiri dari biji, daging, dan kulitnya. Mengapa berbeda? Karena mangga tersebut adalah satu buah saja, tetapi memiliki tiga bagian. Berbeda juga dengan yang selama ini banyak dimengerti orang kristen, Tritunggal Allah seperti trikotomi manusia yang terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Penafsir alegoris (menafsir dengan perlambangan-perlambangan) biasanya menggunakan hal ini, “Karena manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh, maka Allah pun Tritunggal.” Hati-hati pada pernyataan seperti ini, karena memiliki kesalahan yang fatal.
Memang secara eksplisit kebesaran Allah mengatasi apapun dan siapapun dan siapa yang sanggup menyelami kedalaman misteri-Nya, tak seorangpun. Namun jangan melupakan bila Allah sendiri yang menyatakan diri-Nya kepada manusia berdosa sehingga manusia boleh mengetahui siapa Allah, tentu hal yang tidak mustahil bila misteri Ketrinitasan Allah diketahui oleh manusia karena Ia sendiri yang menyatakannya. Lalu dengan apa kita dapat mengerti? yaitu sesuai dengan kebenaran wahyu firman Allah yang kita terima yaitu Alkitab.
Termin III
Topik 1
Subjek: Dwinatur Kristus
Pertanyaan: Kristus disebut sebagai manusia (Adam) kedua, Ia adalah 100% Allah sejati, Ia juga 100% manusia sejati, apa buktinya? Mengapa Ia berada dalam dua natur ini?
Bukti bahwa Kristus adalah 100% Allah:
- Ia telah ada sejak semula (Kejadian 1:26).
- Ia lahir dalam melalui kuasa Roh Kudus.
- Ia berkuasa atas alam, kesembuhan, dan nyawa seseorang (melakukan mukjizat).
- Ia tidak bisa berdosa dalam segala hal.
- Tidak seorangpun bisa menemukan kesalahannya.
- Alkitab mengakui bahwa Dia Allah (Yohanes 1:1;Filipi 2:6;dsb).
- Ia bangkit dari kematian (maut pun tidak bisa menguasainya).
Bukti bahwa Kristus adalah 100% Manusia:
- Yesus datang sebagai manusia dan memiliki tubuh seperti manusia lainnya.
- Ia bertumbuh secara fisik maupun secara psikologis.
- Dia menjalani aktivitas seperti masyarakat di sana pada umumnya seperti pergi ke Bait Allah, membayar pajak karena dan karena Ia hidup bermasyarakat maka ada yang mengenalnya sebagai anak Yusuf.
- Yesus memiliki pikiran manusia, perasaan manusia dan kehendak manusia hanya bukan untuk berdosa tapi memuliakan Allah.
- Yesus memiliki pengalaman manusia seperti lahir lapar, haus, marah, letih, tidur, kesakitan, dan mati.
- Alkitab mengakui-Nya sebagai Anak manusia dan keturunan Daud.
Dosa di dalam kerelatifan manusia, konsekuensinya manusia menanggung murka Allah yang kekal. Apakah bisa yang relatif menggantikan yang kekal? Jawaban adalah Tidak Bisa! Kristus memiliki dua natur, dalam keIlahian-Nya, Kristus dapat menanggung murka Allah yang kekal. Dalam natur kemanusiaan-Nya, Ia mengganti manusia mati di kayu salib menanggung dosa dunia. Kristus sekaligus menjadi mediator yang membuka pintu bagi manusia yang berdosa untuk kembali kepada Allah.
Topik 2
Subjek: Lahir Baru dan Anugerah-Nya
Pertanyaan: Semua orang yang percaya mengalami kelahiran baru di dalam Kristus. Makna apa yang ada di dalam kelahiran baru? jika sudah, sejak kapan kita mengalaminya dan apa tandanya? apakah sama lahir baru dan bertobat?
Lahir baru adalah pekerjaan yang dilakukan Allah Roh Kudus dalam diri manusia yang mengubah keadaan manusia dari yang semula adalah mati secara rohani menjadi hidup secara rohani. Oleh karena itu, ada yang menyebut "regeneration" sebagai 'spiritual resurrection' (= kebangkitan rohani).
Dua pandangan mengenai lahir baru:
- Lahir baru terjadi dalam "sub-conscious life" (alam bawah sadar - Red.) dari manusia. Karena terjadi dalam alam bawah sadar, maka hal ini menunjukkan secara jelas bahwa seorang yang dilahirbarukan adalah dalam keadaan pasif total. Kata ‘dilahirkan’ dalam Yohanes 3:3,5 adalah suatu kata kerja pasif.
- Kelahiran baru bersifat "monergistic" yang artinya adalah hanya satu pihak yang bekerja, yaitu Allah.
Apakah lahir baru sama dengan bertobat?
Ada 2 pandangan mengenai hal ini, yaitu:
- Lahir baru tidak diketahui orang secara sadar. Lahir baru sangat berbeda dengan pertobatan. Hal ini seperti bayi yang lahir terlebih dahulu baru bisa merespons aktif, demikian juga dengan lahir baru akan mendahului suatu pertobatan di dalam Kristus. Anugerah Allah mendahului seseorang bahkan sebelum ia bisa menyadari bahwa ia berada di dalam keselamatan Kristus dan telah menjadi anak yang dikasihi-Nya.
- Setelah seorang bertobat akan mengalami kelahiran baru di dalam Kristus, saat itulah ia telah mengalami kelahiran baru dengan waktu yang jelas. Pandangan ini menempatkan respons manusia sebagai kausa/penyebab sebuah kelahiran baru di dalam Kristus. Tanpa pertobatan yang sungguh-sungguh seorang tidak akan mengalami kelahiran baru dan menjadi anak Allah.
Dalam topik ini ada perbedaan pandangan memang yang dipegang oleh masing-masing peserta, namun yang pasti, anugerah yang telah Ia berikan pada kita tidaklah akan berakhir dengan kesia-siaan atau kesalahan sedikitpun. Ia memilih kepada siapa Ia berkenan untuk menyatakan anugerah-Nya.
Termin IV
Topik 1
Subjek: Keinginan Daging
Orang percaya adalah ciptaan baru di dalam Kristus. Apakah seorang yang telah lahir baru masih bisa kembali hidup dalam kedagingan dan jatuh lagi ke dalam dosa? Bagaimana akibatnya? Apakah sama akibatnya dengan dosa warisan? (Silakan sertakan ayat di dalam Alkitab)
Seorang yang telah dilahirbarukan tetap memiliki potensi untuk jatuh ke dalam dosa yang besar. Dosa menawarkan kenikmatan yang cenderung disukai oleh kedagingan manusia dan selama manusia hidup dosa akan mencoba 'menjauhkan' seorang yang telah percaya dari Allah. Namun kejatuhan manusia setelah kelahiran baru ia pakai untuk menguji dan mendidik ketaatan manusia kepadaNya. Akibat dari dosa seseorang setelah lahir baru adalah konsekuensi dosa itu sendiri yang 'tidak membawa ke dalam kematian kekal', tetapi berbeda dengan dosa warisan yang mempunyai konsekuensi murka Allah yang kekal.
Hal demikian seperti yang dituliskan dalam Galatia 2:20, "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
Topik II
Subyek: Bertumbuh Di Dalam dan Ke Arah Kristus
Pertanyaan: Apakah ciri-ciri orang Kristen yang mengalami pertumbuhan rohani yang sehat? Apakah Anda pernah mengalami kemerosotan/ kekeringan rohani, apa saja yang menjadi penghambat bagi seorang Kristen untuk bertumbuh? Mari 'sharing'kan pengalaman masing-masing!
Ciri-ciri orang yang bertumbuh secara sehat dalam rohani:
- Memiliki hubungan yang pribadi sifatnya dengan Allah dan firman-Nya. Ada kerinduan untuk bersekutu dengan Allah yang semakin dalam, kerinduan untuk mengetahui siapa Dia, kehendakNya, FirmanNya dan rindu bercakap-cakap (berkomunikasi) dengan Dia.
- Bersekutu dengan sesama orang percaya dan menyaksikan pengalaman bersama Tuhan dengan orang lain, rindu orang lain mengalami hal yang sama dengan yang dialaminya.
- Kerinduan untuk melayani Dia, melakukan sesuatu bagi Dia.
- Peka akan dosa, tidak tahan atau betah terlalu lama jika berbuat dosa.
- Terbuka akan perubahan.
- Berani bersaksi.
- Hidup berbuah (Galatia 5:20-22).
- Menyampaikan kabar baik (Injil).
- Memiliki kerinduan memuridkan orang.
Hal yang menyebabkan kekeringan rohani, antara lain:
- Dosa yang tidak segera diselesaikan.
- Egosentris.
- Jarang baca Alkitab.
- Relasi pribadi dengan Alah yang kacau.
- Pengajaran-pengajaran yang keliru.
- Intimidasi si jahat.
- Tidak mau belajar lebih dalam.
- Kesulitan untuk mengampuni.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA