PSM - Pelajaran 03
Nama Kelas | : | Pengenalan Sekolah Minggu |
Nama Pelajaran | : | Mengenal Anak-Anak Sekolah Minggu |
Kode Pelajaran | : | PSM-P03 |
Pelajaran 03 -- Mengenal Anak-Anak Sekolah Minggu
Daftar Isi
- Siapakah Anak-Anak Itu?
- Anak Adalah Karunia Tuhan
- Anak Adalah Berharga di Mata Tuhan
- Anak Adalah Manusia yang Berdosa
- Anak Adalah Manusia yang Memerlukan Keselamatan
- Mengapa Anak-Anak?
- Masa Kanak-kanak yang Istimewa
- Masa yang Paling Banyak Diingat
- Masa Paling Banyak Belajar
- Masa Pembentukan yang Paling Mudah
- Tantangan Melayani Anak pada Era Digital
- Rencana Tuhan bagi Anak-Anak
- Panggilan Pembina Anak dalam Melayani Anak
- Apa Saja Kebutuhan Anak-Anak?
- Kebutuhan Kasih dan Perhatian
- Kebutuhan Rasa Aman dan Sejahtera
- Kebutuhan Pendidikan dan Pengajaran
- Kebutuhan Kebebasan untuk Mengekspresikan Diri
- Kebutuhan Rasa Diterima dan Dihargai
- Kebutuhan Kecerdasan Digital
- Pembagian Usia Anak
- Anak Batita (Umur
- Anak Balita/Indria (Umur 3 - 5 Tahun)
- Anak Pratama (Umur 6 - 8 Tahun)
- Anak Madya (Umur 9 - 11 Tahun)
- Anak Pra-Remaja (Umur 12 - 14 Tahun)
Doa
Pelajaran 03 -- Mengenal Anak-Anak Sekolah Minggu
Pada Pelajaran 2, kita akan belajar tentang anak-anak yang akan kita layani. Siapakah mereka, mengapa penting melayani mereka, apa kebutuhan mereka, dan apa ciri-ciri setiap tahapan usia anak? Dengan mempelajarinya, kita akan memiliki wacana yang lebih luas dan memikirkan strategi yang tepat untuk menjangkau mereka.
- Siapakah Anak-Anak Sekolah Minggu?
- Anak Adalah Karunia Tuhan
- Anak Adalah Berharga di Mata Tuhan
- Anak Adalah Manusia yang Berdosa
- Anak Adalah Manusia yang Memerlukan Keselamatan
- Mengapa Anak-Anak?
- Masa Kanak-kanak yang Istimewa
- Masa yang Paling Banyak Diingat
- Masa Paling Banyak Belajar
- Masa Pembentukan yang Paling Mudah
- Tantangan Melayani Anak pada Era Digital
- Rencana Tuhan bagi Anak-Anak
- Panggilan Pembina Anak dalam Melayani Anak
- Apa Saja Kebutuhan Anak-Anak?
- Kebutuhan Kasih dan Perhatian
- Kebutuhan Rasa Aman dan Sejahtera
- Kebutuhan Pendidikan dan Pengajaran
- Kebutuhan Kebebasan untuk Mengekspresikan Diri
- Kebutuhan Rasa Diterima dan Dihargai
- Kebutuhan Kecerdasan Digital
- Pembagian Usia Anak
- Anak Batita (Umur
- Anak mulai bertumbuh dari fisik, saraf, mental, bahasa, dll..
- Akan cenderung aktif dengan pesat. - Anak Balita/Indria (Umur 3 - 5 Tahun)
- Anak Pratama (Umur 6 - 8 Tahun)
- Anak Madya (Umur 9 - 11 Tahun)
- Anak Pra Remaja (Umur 12 - 14 Tahun)
Walaupun setiap anak adalah unik, Alkitab mengatakan bahwa seorang anak adalah manusia utuh yang memiliki karakteristik rohani yang sama, yaitu:
Anak adalah berkat yang diberikan Tuhan kepada orang tua, seperti yang tertulis dalam Mazmur 127:3, anak-anak adalah "warisan dari Tuhan", berasal dari Tuhan. Karena itu, seorang anak yang lahir adalah karunia Tuhan sekalipun kadang-kadang kelahirannya tidak dikehendaki oleh orang tuanya.
Sikap Yesus yang mengizinkan anak-anak untuk datang menghampiri-Nya ketika para murid berusaha menghalangi anak-anak yang akan mendekati-Nya (Markus 10:14-15). Anak-anak disambut dan diberkati sebagai seorang pribadi yang perlu dilayani dan diperhatikan karena jiwa mereka berharga di mata Tuhan.
Anak-anak tetaplah manusia berdosa yang lahir dari garis keturunan Adam dan Hawa. Kejadian 8:21, "... niat hati manusia itu jahat sejak masa mudanya. ..." Dalam Mazmur 51:7 juga dituliskan, "Sebenarnya, aku dilahirkan dalam pelanggaran, dan dalam dosa, ibuku mengandung aku." Paulus juga menegaskan bahwa "semua orang telah berdosa ..." (Roma 3:23). Dengan demikian, tampak jelas baik orang dewasa maupun anak-anak adalah manusia yang berdosa.
Allah menghendaki semua manusia memperoleh keselamatan yang telah Dia sediakan bagi orang yang percaya kepada-Nya, termasuk anak-anak. Matius 18:14, "Demikian juga, bukanlah kehendak Bapamu yang di surga jika seorang dari anak-anak kecil ini binasa." Dalam sudut pandang karya keselamatan, semua manusia sama di mata Allah.
Masa anak-anak sering disebut sebagai periode emas atau golden age, yang dalam periode tersebut otak anak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik. Selain itu, pada masa tersebut, juga terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi. Karena itu, masa anak-anak adalah masa terbaik untuk diberikan pengajaran Alkitab sebelum anak direbut oleh dunia yang lebih agresif dalam mengajarkan nilai-nilai yang salah.
Ada beberapa alasan mengapa masa anak-anak menjadi masa yang istimewa dan penting untuk kita perhatikan:
Masa anak-anak adalah masa yang paling banyak diingat dan membekas paling lama dibandingkan dengan masa-masa umur yang lain.
Dunia anak-anak adalah dunia baru yang penuh dengan pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru yang menggairahkan untuk dijelajahi. Karena itu, paparan dunia digital sangat perlu dipenuhi dengan nilai-nilai Alkitab supaya pada masa anak-anak, masa yang haus untuk belajar, anak-anak dapat menerima kebenaran firman Tuhan.
Dunia anak-anak adalah dunia yang masih polos dan hati yang jujur, belum banyak dicemari oleh kebiasaan dosa seperti orang dewasa. Kebiasaan-kebiasaan buruk belum terlalu terbentuk. Oleh karena itu, jika anak mendapat pengajaran yang baik pada masa kecil, hidup masa dewasanya akan jauh lebih mudah untuk dibentuk.
Pada era digital ini, para pelayan anak, terutama di kota-kota besar, sering kali menghadapi situasi yang rumit. Tidak semua anak yang mereka layani adalah anak-anak yang ceria, polos, dan bersemangat untuk belajar. Banyak dari mereka berasal dari lingkungan yang kurang mendapat kasih sayang dan menjadi korban kejahatan orang dewasa dan lingkungan sekitarnya. Terkhusus pada era digital ini, anak terpapar dengan dunia internet yang menyajikan banyak sekali paham dunia yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, seperti materialisme, hedonisme, narsisme, dll.. Anak terlalu cepat mendapatkan informasi dari gadget yang adalah mainan utama mereka. Perlu kerja sama dengan banyak pihak agar penggunaan gadget bisa dimaksimalkan untuk mengajarkan hal-hal rohani yang benar dan seleksi materi yang ketat.
Tantangan lain yang muncul justru kadang dari gereja sendiri. Banyak gereja yang belum melihat pelayanan anak dengan serius. Pelayanan anak sering kali hanya dianggap sebagai tempat penitipan anak selama orang tua mereka beribadah di gereja. Untuk itu pun, gereja sering menyerah ketika melihat anak lebih suka bermain dengan gadgetnya daripada mengikuti kebaktian Sekolah Minggu. Jika gereja tidak memberikan perhatian yang cukup pada pelayanan anak, gereja tidak akan memiliki masa depan.
Dalam Kejadian 1:28, Tuhan memerintahkan manusia untuk berkembang dan bertambah banyak. Tuhanlah yang membentuk manusia sejak dia masih bakal anak dalam kandungan ibunya, sekaligus merancang kehidupan yang akan dilaluinya (Mazmur 139). Contoh lain, Tuhan juga ingin memulihkan bangsa Israel dengan membentuk generasi baru yang bisa masuk ke tanah Kanaan (Bilangan 21:4-9). Bahkan, Tuhan juga merencanakan pembangunan Yerusalem baru yang penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain di jalanan (Zakharia 8:3).
Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, anak-anak yang lahir telah mewarisi dosa asal (Mazmur 51:7), dan anak-anak juga akan menghadap takhta pengadilan Allah (Wahyu 20:12-15). Oleh karena itu, anak-anak juga membutuhkan keselamatan dari Tuhan (Matius 18:14). Melalui kuasa kelahiran baru Roh Kudus, Tuhan memberikan rencana baru bagi manusia, termasuk anak-anak. Mereka akan bertumbuh menjadi milik kepunyaan-Nya dan berkarya bagi kemuliaan-Nya (Roma 11:36).
GSM dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam membentuk anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar, terutama pada era digital, karena anak sudah dicekoki dengan informasi yang overloaded dan tanpa batas. Melalui GSM, Tuhan ingin agar anak-anak mengenal Pencipta mereka, bertemu dengan Dia, dan diubahkan menjadi ciptaan baru oleh Dia. Pelayanan Sekolah Minggu tidak semata-mata dibentuk untuk mendidik mereka menjadi anak-anak manis yang bersikap baik. Itu bukan tujuan utama Tuhan melayani anak-anak. Tujuan utama adalah mempertemukan anak-anak secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus. Dan, apa yang telah dimulai oleh-Nya akan disempurnakan-Nya pula oleh Dia.
Pendidikan rohani melalui pelayanan anak dan Sekolah Minggu akan menjadi dasar pertumbuhan rohani seorang anak dalam mengenal kebenaran Alkitab, menyembah dan memuji Tuhan, serta mengasihi pekerjaan-Nya. Apabila anak-anak dimenangkan, berarti generasi selanjutnya juga telah dimenangkan karena merekalah penerus dan pemimpin generasi yang akan datang. Hal ini terbukti bahwa 50% anggota jemaat dewasa pada umumnya berasal dari anggota Sekolah Minggu. Oleh karena itu, kita perlu melayani anak-anak dan memberi perhatian besar kepada mereka.
Ada kebutuhan umum yang dimiliki oleh setiap anak. Namun demikian, masing-masing anak memiliki derajat dan standar kebutuhan yang berbeda-beda tergantung dari latar belakang keluarga, kebiasaan, pendidikan, dan lingkungan tempat dia dibesarkan.
Dengan kasih sayang dan perhatian dari orang-orang di sekitarnya, anak akan tumbuh menjadi orang-orang yang mampu menerima dirinya dengan baik dan peduli pada lingkungannya.
Anak yang memiliki rasa aman akan tumbuh dengan kepribadian yang tegar dan keberanian untuk menghadapi kesulitan-kesulitan yang datang dalam hidupnya. Terkhusus pada era digital ini, rasa aman anak harus ditumbuhkan dari rasa takut akan Allah sehingga paparan dunia digital tidak membuat mereka salah menempatkan rasa aman mereka.
Dengan pendidikan dan pengajaran yang tepat, anak akan tumbuh dengan kemampuan yang maksimal dan potensi yang tergali serta moral yang baik untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitarnya. Pengajaran harus diintegrasikan dengan bahan-bahan digital yang sudah menjadi keseharian anak dalam belajar.
Potensi maksimal bisa tercapai jika anak ditempatkan dalam kondisi yang kondusif untuk bebas berekspresi, termasuk berekspresi di dunia digital. Kebebasan berekspresi di dunia digital harus diarahkan menjadi ekspresi positif yang diwujudkan dalam bentuk kata-kata, tulisan, gambar dll..
Perasaan diterima dan dihargai sangat dibutuhkan anak agar anak memiliki citra diri yang positif dan rasa percaya diri yang kuat. Pengaruh dunia media sosial perlu diwaspadai karena tipuan dunia digital akan rasa percaya diri yang palsu sangat bertentangan dengan nilai-nilai Alkitab.
Dunia digital bisa menjadi sangat kejam jika anak-anak tidak diperlengkapi dengan keterampilan digital yang membuat anak cerdas menjalani hidup kesehariannya di dunia digital. Melarang anak untuk tidak menyentuh dunia digital sangatlah tidak masuk akal. Adalah lebih bijaksana untuk membekali anak dengan pengetahuan yang cukup tentang manfaat sekaligus bahayanya dunia digital.
Supaya GSM dapat lebih memahami kebutuhan anak-anak dari dekat, berikut beberapa tip sederhana untuk dipraktikkan:
- Kunjungi rumah murid dan bertemu dengan keluarganya.
- Bercakap-cakap secara pribadi sebelum atau sesudah kebaktian SM.
- Perhatikan anak saat bersama anak lain: amatilah sikapnya, caranya bicara, caranya main dengan gadgetnya, cara berinteraksi dengan temannya, dll..
- Berikan kegiatan sehingga murid dapat bercerita mengenai keluarganya, hobinya, dan kegiatan-kegiatan yang disukainya, terutama melalui media visual yang sangat disukai anak-anak era digital.
- Berikan perhatian khusus, misalnya: berikan pelajaran tambahan, hadiah/perhatian pada hari ulang tahunnya, ajaklah bermain gadget bersama, kunjungi saat sakit, dll..
- Catatlah peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi saat bersama dengan anak, misalnya: melihat ekspresi anak ketika sedih, kecewa, marah, gembira, antusias, dll..
Tumbuh kembang anak di setiap usia berbeda-beda. Dari segi jasmani, mental, emosi, sosial, dan rohani memiliki ciri khas masing masing.
- Anak cenderung banyak bergerak dengan tangan.
- Bagi anak balita, segala sesuatu adalah mainan.
- Mereka mulai mengenal dirinya sebagai individu yang memiliki nama, jenis kelamin, dll.. GSM perlu peka dan menyadari akan sikap anak di usia ini.
- Anak masih dalam tahap pembentukan karakter dan pengembangan kemampuan dasar, seperti keterampilan motorik halus, bahasa, dan sosial.
- Anak cenderung sangat tergantung pada orang dewasa dan membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang cukup.
- Dalam era digital ini, anak-anak pratama mulai terkena paparan teknologi pada usia dini. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan GSM untuk memperhatikan jenis dan durasi paparan teknologi yang diterima anak, serta memberikan pengawasan dan pendampingan dalam menggunakan teknologi. Lebih baik perbanyak aktivitas motorik agar secara fisik anak dapat bertumbuh dengan baik.
- Anak sedang dalam proses perkembangan kognitif dan kemandirian, serta mulai membentuk identitas diri.
- Anak cenderung lebih aktif dalam menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya dan membutuhkan dukungan dan bimbingan dalam mengembangkan keterampilan akademis dan sosialnya.
- Pada era digital ini, anak-anak madya mulai mengenal berbagai macam teknologi dan aktif menggunakan gadget. Oleh karena itu, orang tua dan GSM perlu bekerja sama memberikan pengertian dan batasan dalam penggunaan teknologi, serta mengajarkan anak tentang etika digital dan kesadaran berinternet yang baik.
- Anak mulai mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan, serta dalam proses mengembangkan identitas diri dan mengambil keputusan untuk masa depan.
- Anak cenderung lebih mandiri dan aktif mencari pengalaman baru, serta membutuhkan dukungan dan pengertian dari orang tua dan GSM dalam menghadapi perubahan tersebut.
- Pada era digital ini, anak-anak pra remaja sangat kuat terpapar dengan dunia digital yang lebih kompleks dan terbuka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan GSM untuk memberi kesempatan mengeksplorasi dunia digital dengan cerdas, serta mengajarkan bahaya kejahatan digital, seperti cyberbullying, hoaks, dll..
Akhir Pelajaran (PSM-P03)
Doa
"Tuhan Yesus, aku bersyukur Engkau tolong aku untuk mengenal anak-anak yang Engkau percayakan kepadaku. Ajarlah aku untuk mengasihi mereka, baik melalui kelebihan-kelebihan mereka maupun kekurangan-kekurangan mereka. Berilah aku kesabaran untuk melihat mereka bertumbuh sebagaimana Engkau melihatnya. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA