PIS - Pelajaran 05
Nama Kelas | : | Pengantar Injil Sinoptik |
Nama Pelajaran | : | Injil Lukas |
Kode Pelajaran | : | PIS-P05 |
Pelajaran 05 -- Injil Lukas
Daftar Isi
- Penulis Injil Lukas
- Petunjuk Nama Penulis
- Latar Belakang Lukas
- Sumber Penulisan
- Tahun dan Tempat Penulisan
- Tahun Penulisan
- Tempat Penulisan
- Tujuan Penulisan Injil Lukas
- Keselamatan dari Kristus Berlaku bagi Bangsa-Bangsa Non-Yahudi
- Rencana Keselamatan Allah bagi Dunia Berlaku Sepanjang Masa
- Misi Keselamatan Tersedia bagi Dunia
- Yesus Adalah Mesias
- Garis Besar Injil Lukas
- Tema-Tema Utama Injil Lukas
- Kemanusiaan Yesus
- Roh Kudus
- Wanita dan Kaum Tertindas
- Sukacita dan Puji-Pujian
Doa
Pelajaran 04: Injil Lukas
Injil Sinoptik yang ketiga adalah Injil Lukas. Injil Lukas adalah satu-satunya Injil yang ditulis oleh seorang Yunani yang menuliskan tentang Yesus berdasarkan penelitian yang saksama dari catatan-catatan yang sudah beredar tentang kehidupan dan pekerjaan Kristus, sebagaimana layaknya penelitian yang dilakukan oleh seorang yang berpendidikan sebagai tabib (dokter).
- Penulis Injil Lukas
- Petunjuk Nama Penulis
- Latar Belakang Lukas
- Sumber Penulisan
- Tahun dan Tempat Penulisan
- Tahun Penulisan
- Tempat Penulisan
- Tujuan Penulisan Injil Lukas
- Karya Keselamatan Kristus bagi Bangsa-Bangsa Non-Yahudi
- Rencana Keselamatan Allah bagi Dunia Berlaku Sepanjang Masa
- Misi Keselamatan Tersedia bagi Dunia
- Yesus Adalah Mesias
- Garis Besar Injil Lukas
- Lukas 1:1-4 Pendahuluan Injil Lukas
- Lukas 1:5-2:52 Kedatangan Juru Selamat
- Lukas 3:1-4:13 Persiapan Pelayanan Juru Selamat
- Lukas 4:14-9:50 Pelayanan di Galilea
- Lukas 9:51-19:28 Perjalanan Terakhir ke Yerusalem
- Lukas 19:29-23:56 Minggu Penderitaan
- Lukas 19:29-48 Yesus Memasuki Yerusalem
- Lukas 20:1-21:4 Yesus Mengajar Setiap Hari di Bait Allah
- Lukas 21:5-38 Yesus Bernubuat Kehancuran Bait Allah dan Kedatangan-Nya Kembali
- Lukas 22:1-71 Persiapan Perjamuan Malam, Getsemani, Pengkhianatan, dan Pengadilan Yahudi
- Lukas 23:1-56 Pengadilan Romawi, Penyaliban, dan Penguburan Yesus
- Lukas 24:1-53 Pagi Kebangkitan, Kenaikan Yesus, dan Pesan-Pesan Perpisahan
- Tema-Tema Utama Injil Lukas
- Kemanusiaan Yesus
- Roh Kudus
- Wanita dan Kaum Tertindas
- Sukacita dan Puji-Pujian
Sama seperti Injil yang lain, Injil Lukas tidak menyebutkan secara jelas nama penulisnya. Namun demikian, ada petunjuk pasti bahwa penulis Injil Lukas ini mempunyai kaitan erat dengan kitab Kisah Para Rasul, seperti beberapa informasi di bawah ini:
Ditujukan kepada orang yang sama yaitu "Teofilus" (Lukas 1:1-4), yang disebutkan dalam Kisah Para Rasul 1:1 bahwa penulis telah menulis buku lain sebelumnya -- "bukuku yang pertama". Ini menjadi petunjuk yang jelas bahwa Injil Lukaslah yang dimaksud, sebagaimana disebutkan bahwa buku itu menceritakan "segala sesuatu yang dikatakan dan diajarkan Yesus".
Penekanan tentang 40 hari sesudah kebangkitan Yesus dalam Kisah Para Rasul 1 sangat sesuai dengan penutup Injil Lukas pasal 24. Selain itu, pernyataan pekerjaan Roh Kudus sangat serupa dalam kedua buku tersebut. Ditambah lagi dengan gaya bahasa dari Injil Lukas dan Kisah Para Rasul yang sangat serupa sehingga tidak diragukan bahwa keduanya ditulis oleh orang yang sama.
Jika benar bahwa Injil Lukas ditulis oleh Lukas, ada cukup informasi yang dapat dikumpulkan mengenai pribadi Lukas. Lukas adalah seorang Yunani yang kemungkinan besar menjadi Kristen karena Paulus. Tulisan-tulisan Lukas membuat pembaca dapat menilai bahwa Lukas adalah seorang yang rendah hati dan setia kawan. Ia disebut Paulus sebagai tabib atau dokter (Kolose 1:14). Hal ini juga terlihat dari cara Lukas menceritakan diagnosis penyakit, cara dia menjelaskan sangat kelihatan bahwa ia menguasai bidang tersebut (bandingkan dengan Markus 5:25-26 dan Lukas 8:43). Menurut Eusebius, Lukas berasal dari Antiokhia.
Seperti halnya Markus, Lukas bukanlah murid langsung Yesus atau saksi mata langsung, tetapi ia akrab sekali dengan Rasul Paulus. Mereka berdua bertemu di Troas, kemudian Lukas ikut dalam Perjalanan Misi Paulus yang kedua. Sesampainya di Filipi, Lukas menetap di sana dan menjadi gembala sidang di Filipi. Sementara itu, Paulus tetap melanjutkan perjalanan misinya ke Akhaya dan Asia Kecil. Pada saat Paulus kembali ke Filipi, dalam perjalanan misinya yang ketiga, Lukas memutuskan untuk kembali ikut dengan Paulus dan menemani Paulus sampai ke Yerusalem (Kisah Para Rasul 20:6). Pada akhir hidup Paulus, ketika dipenjara di kota Roma, Lukas juga disebutkan ada bersama-sama dengan Paulus (2 Timotius 4:11).
Bahan-bahan tulisan Lukas bisa jadi didapatkan dari catatan harian yang ia buat selama melakukan perjalanan bersama Paulus. Dalam Kisah Para Rasul, disebutkan juga tentang "nas-nas kami". Hal ini dipakai untuk menunjukkan bahwa penulis juga ikut hadir dalam perjalanan itu. Cara penulisan dan bahasa penulis menunjukkan bahwa ia adalah seorang Yunani yang cerdas dan berpendidikan. Dari semua kriteria yang disebutkan di atas, tidak dapat disangkal bahwa Lukaslah penulis Injil Lukas karena tidak ada teman pelayanan Paulus lainnya yang memenuhi kriteria itu.
Jika kita mencermati Injil Lukas dan membandingkannya dengan Kisah Para Rasul, dapat ditarik kesimpulan bahwa Injil Lukas ditulis lebih dahulu. Pernyataan Lukas mengenai "bukuku yang pertama" dalam Kisah Para Rasul 1:1, mengacu pada Injil Lukas. Lalu, ketika mencermati Lukas 1:1, "Sudah ada banyak orang berusaha menyusun sebuah catatan tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di tengah-tengah kita," bisa dipastikan bahwa Injil Lukas ditulis beberapa tahun setelah Tuhan Yesus terangkat ke surga. Olla Tuluan memprediksikan bahwa Injil ini ditulis sekitar tahun 60. Hal ini mengacu pada kebersamaan Lukas dan Paulus dalam perjalanan misi Paulus yang kedua, yaitu sekitar tahun 60.
Berbeda dengan Olla Tulluan, Duyverman mengatakan bahwa Injil Lukas ditulis sesudah tahun 70, ketika Yerusalem dan Bait Allah sudah dihancurkan, mengacu pada Lukas 21:5-24. Akan tetapi, kebanyakan ahli kitab sepakat bahwa Injil Lukas ditulis sekitar tahun 60 karena pada saat itu, Lukas sudah berkeliling bersama Paulus dan mengenal ladang pelayanan yang luas bersama Paulus. Setelah itu, ada jeda 4 tahun dan nama Lukas tidak banyak disebutkan. Kemungkinan, pada saat itulah, ia sedang mengumpulkan dan menyelidiki data-data tentang Yesus dan menuliskan Injil Lukas.
Tidak disebutkan tempat penulisannya. Akan tetapi, karena Lukas melayani di sekitar daerah Kaisarea, Akhaya, Asia Kecil, dan Roma, maka dapat diperkirakan Lukas menulis Injilnya di salah satu daerah tersebut.
Injil Lukas ditulis untuk mengumpulkan laporan tentang Yesus secara sistematis sebagaimana dilihat oleh para saksi mata (Lukas 1:1-4). Selain itu, ada beberapa hal yang Lukas sampaikan mengenai tujuan penulisan Injilnya, yaitu:
Karena target pembaca Injil Lukas adalah orang Yunani, Lukas ingin menyampaikan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus juga dianugerahkan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Karya Kristus di kayu salib adalah bagi semua bangsa dan setiap orang yang datang kepada Kristus akan beroleh keselamatan. Karena itu, melalui Injilnya, Lukas ingin menyampaikan bahwa karya keselamatan Kristus adalah bagi semua bangsa-bangsa.
Apabila mencermati silsilah yang dituliskan oleh Lukas, terdapat garis keturunan Yesus yang ditarik dari Adam, manusia pertama. Hal ini bukan kebetulan. Lukas dengan sengaja menjelaskan bahwa rencana keselamatan Allah berlaku sepanjang sejarah manusia. Ketika Adam jatuh dalam dosa, Allah merencanakan keselamatan bagi manusia, dan Kristus lahir untuk menggenapi rencana Allah itu.
Pengutusan murid-murid oleh Yesus adalah untuk memberitakan karya keselamatan Kristus kepada dunia dan menjadikan segala bangsa murid-Nya. Murid tidak hanya mengacu pada dua belas murid Yesus yang pertama, tujuh puluh murid, maupun orang-orang Yahudi yang bertobat. Murid Kristus adalah semua orang yang percaya kepada Kristus. Kabar keselamatan tidak bersifat eksklusif untuk bangsa Yahudi saja, melainkan bersifat global, bahwa seluruh dunia pun berhak mendengar kabar keselamatan dan beroleh keselamatan melalui kematian Kristus di atas kayu salib.
Salah satu penekanan yang Lukas sampaikan dalam Injilnya adalah kemesiasan Tuhan Yesus yang ditunjukkan sejak persiapan kelahiran-Nya -- ketika malaikat menyatakan firman kepada Maria bahwa ia akan mengandung, Mesias akan dilahirkan di Kota Daud, bala tentara surga bersukacita menyambut bayi Yesus -- sampai karya Yesus melakukan mukjizat-mukjizat besar, pelayanan kesembuhan, dan kebangkitan Yesus. Sebagai Mesias, Yesus adalah sosok yang berbelaskasihan dan datang untuk menggenapi firman dalam Yesaya, "Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi Aku untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang miskin. Ia mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan, dan pemulihan penglihatan kepada orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, dan untuk mengabarkan bahwa tahun rahmat Tuhan sudah datang." (Lukas 4:18-19)
Apa saja tema-tema utama yang dijelaskan Lukas dalam Injilnya?
Dibandingkan dengan Injil Matius dan Markus, Injil Lukas menyoroti lebih banyak tentang kehidupan dan pelayanan Yesus sebagai manusia. Selain itu, Lukas juga melaporkan kehidupan Yesus yang tidak diceritakan oleh Injil Matius dan Markus, seperti Yesus disunat pada usia 8 hari, Yesus berusia 12 tahun, dan kunjungan-Nya ke Bait Allah, serta kisah lainnya. Dalam menuliskan silsilah Yesus, Lukas juga menarik garis keturunan Yesus hingga ke Adam karena Lukas ingin menyatakan bahwa Yesus adalah manusia, dan karya keselamatan Yesus adalah untuk semua orang dan semua bangsa di luar Israel.
Roh Kudus juga menjadi tema utama Injil Lukas. Lukas menuliskan bahwa sebelum Yesus dilahirkan hingga kenaikan-Nya ke surga, Roh Kudus bekerja dan mempersiapkan pelayanan Yesus di bumi, dan akan mempersiapkan kedatangan-Nya kembali. Pelayanan Yesus juga senantiasa disertai oleh Roh Kudus (Lukas 4:1, 14), dan Yesus adalah pribadi yang menerima urapan Roh Kudus dan mengajar dengan penuh kuasa. Lukas menunjukkan peran Roh Kudus yang sangat penting dalam kehidupan dan pelayanan Yesus dan para murid (Lukas 1:15, 41; 2:25-27; 10:21).
Dalam Injilnya, Lukas menunjukkan perhatian dan belas kasihan Yesus kepada kaum wanita, orang-orang tertindas, anak-anak, dan orang-orang miskin. Beberapa kisah para wanita yang diangkat oleh Lukas dalam Injilnya, antara lain:
- Maria dan Elisabet (pasal 1)
- Maria dan Marta (pasal 10)
- Putri-Putri yang Menangisi Yesus (Lukas 22:27)
- Para Janda (Lukas 2:37; 4:26; 7:12; 18:3; 21:2)
Lukas juga memberi perhatian kepada kaum tertindas, seperti para gembala di padang, Simeon dan Hana (Lukas 2:25-38), ibu mertua Petrus (Lukas 4:31-39), wanita Samaria yang berdosa (Lukas 7:37), pemungut cukai dan orang-orang berdosa (Lukas 15:1), serta orang yang sakit kusta (Lukas 17:12). Kisah-kisah ini membuat para ahli kitab menyimpulkan bahwa Injil Lukas adalah Injil yang berisi kepedulian sosial terhadap kaum marginal dan orang-orang tertindas.
Injil Lukas juga adalah Injil yang penuh dengan sukacita dan puji-pujian. Dari pasal pertama, kita dapat melihat bahwa dunia bersukacita menyambut lahirnya Juru Selamat. Pesan yang dibawa oleh Malaikat kepada Maria pun adalah pesan sukacita karena Juru Selamat akan lahir bagi dunia. Sukacita dalam Injil Lukas juga terlihat pada peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis karena Elisabet yang dinyatakan mandul, ternyata mengandung pada usia tuanya. Sekalipun kaget, mereka bersukacita karena menerima mukjizat dari Tuhan. Injil Lukas juga berisi 3 nyanyian pujian yang sangat terkenal, yaitu nyanyian pujian Maria (Lukas 1:46-55), nyanyian pujian Zakharia (Lukas 1:68-79), nyanyian pujian para Malaikat (Lukas 2:13-14), dan nyanyian pujian Simeon (Lukas 2:29-32)
Lukas adalah contoh seorang murid Kristus yang rendah hati dan menjalankan panggilannya sebagai seorang dokter dengan membawa misi keselamatan Yesus Kristus agar seluruh dunia memuji karena kasih-Nya kepada manusia.
Akhir Pelajaran (PIS-P05)
Doa
"Aku bersyukur boleh mengenal Lukas, seorang murid Kristus sejati. Kiranya hidupku yang sudah mengenal keselamatan Yesus Kristus juga dapat menghidupi panggilanku sebagai murid untuk pergi mengabarkan Injil dan membagikan berita keselamatan bagi banyak orang. Terima kasih, Tuhan. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA